Suami Misterius - Bab 1135 Tidak Ada Pikiran Semacam Ini

Alfy sangat sopan santun dan melakukan semuanya dengan baik, dia menolak dengan lembut. Tasia hanya merasa sikap yang baru dilakukan ini seperti pukulan yang dilemparan ke kapas, tidak hanya tidak melukai Alfy seperti keinginannya, tapi malah membuat dirinya yang jadi sangat marah.

Senyuman Tasia sedikit berubah, lalu dia berkata lagi, “Alfy, kita sudah dua tahunan putus. Aku akan segera menikah. Kamu juga harus cepat cari pasangan juga. Kalau tidak, takutnya orang lain akan mengira kamu tidak bisa melupakanku, jika begitu, itu tidak terlalu baik loh. Suamiku bisa cemburu.”

Selesai mendengar itu, Alfy menaikkan sudut bibirnya tersenyum penuh makna, seperti merasa ucapan ini sungguh menggelikan. Awalnya dia tidak ingin mempedulikan Tasia. Sudah lama sekali mereka berdua seperti orang asing yang tidak akrab sama sekali.

Lalu, sebuah tangan yang lembut tiba-tiba merangkul lengannya pada saat ini. Keyra muncul di sampingnya, mengangkat wajah kecilnya tersenyum seindah bunga menatap Alfy.

“Sayang, kenapa kamu baru datang. Aku cemas sekali menunggumu.”

Tatapan mata Alfy yang tajam menatapnya, dia menaikkan alisnya, tampak warna mencolok yang bersinar di matanya.

Wanita di sampingnya ini, cantik sekali seperti sebuah lukisan. Cemberut maupun tersenyum semuanya adalah pemandangan yang indah.

“Alfy, pengacara Keyra, kalian...” Presdir Zhou tertawa, tatapannya beralih kepada Alfy dan Keyra. Dia hanya merasa kalau dua orang itu berdiri bersama seperti ini, bagaimana pun memandang tetap saja sangat cocok.

Alfy tersenyum, tidak membantah tapi juga tidak mengakui.

Tatapan Tasia terkunci menatap diri Keyra. Rasanya dia ingin membuat beberapa lubang di tubuh Keyra.

Keyra balik menatapnya. Dia menaikkan alisnya yang membawa kesombongan dan ejekan.

Tasia mendengus kesal dengan sangat marah, dia menarik tunangannya dan pergi dari sana. Kemudian, presdir Zhou dan istrinya juga pergi menyapa para tamu yang lain.

Keyra masih merangkul lengan Alfy, tersenyum menatap Alfy. Ketika dia mau membicarakan mengenai urusan pribadi mereka, tiba-tiba Alfy menggenggam pergelangan ramping Keyra, lalu menurunkan tangan Keyra perlahan dari lengannya sendiri.

Sikapnya jelas sekali ingin menjauh, senyum di wajah Keyra perlahan mengeras.

“Maaf, nona Keyra.” Ada beberapa kenalan dan temanku di sini, aku mau menghampiri mereka untuk menyapa mereka.” kata Alfy dengan nada bicara yang masih sesegar angin musim semi. Alasannya sangat masuk akal, tidak membuat seorang wanita jadi canggung dan malu sedikitpun.

Tapi hati kecil Keyra masih saja merasa sedih, dia lagi-lagi menolaknya.

Suasana hati Keyra jadi cukup buruk, dia berbalik dan berjalan pergi dari vila. Dia berniat pergi ke halaman luar melepaskan kekesalan dan kesedihannya.

Di halaman vila keluarga Zhou, di tengah-tengahnya dibangun sebuah kolam air mancur.

Keyra sedang berdiri melamun di samping air mancur itu. Tiba-tiba terdengar suara wanita dari belakangnya yang nada bicaranya sedikit sinis dan tidak menyenangkan.

“Benar-benar tidak ku sangka, Alfy yang selalu saja sangat dingin. Tapi, bisa-bisanya sekarang menggait nona besar dari keluarga Sunarya.”

Keyra tanpa sadar menoleh menatap Tasia yang berdiri di belakangnya, perlahan dia mengerutkan keningnya.

Keyra jarang sekali muncul dengan status nona besar keluarga Sunarya. Jadi, Keyra benar-benar cukup terkejut ketika Tasia bisa tahu hal sedetail ini mengenainya.

“Ini hal mengejutkankah?” tanya Tasia menyadari keterkejutan Keyra. Dia tersenyum lalu menjelaskan, “Keluarga nenekku dan keluarga Qin punya hubungan yang cukup dekat. Aku pernah melihatmu sekali di pesta malam keluarga Qin.”

Keyra paham, lalu mengangguk, merapatkan sudut bibirnya dan tak mengatakan apapun.

Tasia malah terus berkata, “Karena kita sudah kenal lama, aku ingatkan kamu ya. Alfy, tidak bagus.”

“Apanya yang tidak bagus?” tanya Keyra heran sambil melihatnya.

Tasia tersenyum, lalu menutupi bibirnya dan mulai tertawa.

“Kamu dan Alfy seharusnya belum lama pacarannya ya. Kamu dan dia belum pacaran sampai ke tahap di atas ranjang ya. Aku beritahu ya, Alfy tidak bagus di atas ranjang. Aku berdiri dengan telanjang bulat di depannya, tapi dia malah melemparkan sprei ke tubuhku, memberitahuku wanita harus menghargai dan menghormati diri sendiri. Benar-benar menggelikan, daging yang diberikan langsung di samping mulutnya, mana ada pria yang tidak memakannya. Kalau tidak baik dalam melakukan itu tinggal bilang saja. Alfy itu malah pura-pura sok jadi pria sejati, cih.

Untungnya, aku sudah putus dengannya. Jika aku benar-benar menikah dengannya, maka kenikmatan seksual di sisa hidupku pasti sudah tidak ada.”

Begitu selesai mendengar ini, Keyra memperlihatkan kecanggungan di wajahnya. Dia tidak bisa menahan diri untuk berdeham.

Walaupun dia tidak tahu, Alfy tidak menyentuh wanita apa karena dia benar-benar terlalu gentlemen atau karna benar-benar tidak baik dalam berhubungan seks. Tapi, dia benar-benar tidak suka melihat sikap Tasia yang membicarakan kejelekan orang dan menghancurkan nama baik di belakang.

Apalagi, yang dihancurkan nama baiknya adalah mantan pacarnya. Kalau sudah putus ya sudah, kalau memang tidak bisa jadi teman, setidaknya tidak perlu sampai jadi musuh kan. Tidak ada cinta, setidaknya ada kenangan dan perasaan masa lalu kan.

Oleh karena itu, Keyra sengaja menunjukkan ekspresi tidak senang, lalu bicara dengan seriusnya, “ Tasia kalau makanan boleh saja dimakan sembarangan. Tapi kalau ucapan tidak boleh diucapkan sembarangan. Priaku baik tidaknya, aku yang paling tahu jelas. Dia, dia sangat kuat dan berkarisma di atas ranjang.”

Keyra tidak pernah mengatakan ucapan semacam ini, pipinya tiba-tiba memanas. Tapi, dia masih saja meneruskan ucapannya, “Sebaliknya kamu itu, hidung palsu, payudara palsu, pantat palsu, dari atas sampai mata kaki bagian yang dipalsukan lebih banyak daripada yang asli. Tidak aneh, jika pria yang melihatnya, itunya tidak bisa berdiri.”

Keyra melihat Tasia dari atas sampai ke bawah, lalu menggeleng-gelengkan kepala dengan jijik, lalu berbalik dan pergi.

“Kamu, kamu...” Tasia

Menunjuk punggung Keyra, dia sangat marah dan kesal sekali.

Suasan hati Keyra jadi lebih baik setelah menghadapi dan melawan Tasia . Dia berjalan di sepanjang jalan bebatuan di taman ke arah koridor panjang.

Baru saja dia naik tangga koridor panjang, dia melihat Alfy berdiri di koridor panjang itu.

Dia berdiri dengan tangan di belakangnya. Dia mengenakan jas buatan tangan yang sangat rapi dan disesuaikan dengan baik, paras wajahnya sedalam dan setajam pisau. Dia merapatkan bibirnya tipisnya dengan erat, ekspresi di wajah tampan itu tidak bisa diprediksi.

Tatapan mata gelapnya menatap ke depan dengan tenang. Keyra melihat ke arah yang dilihatnya, dan kebetulan sekali, itu adalah arah ke air mancur. Tempat dimana dia dan Tasia baru saja berdiri.

Karena ada pepohonan yang teduh, jadi, dia tidak memperhatikan ada Alfy. Tapi, jelas sekali Alfy melihat mereka berdua tadi. Jaraknya tidak jauh, jadi harusnya dia mendengar dengan jelas isi percakapan mereka.

Begitu memikirkan ini, pipi Keyra memerah.

Dia menarik napas dalam-dalam, memberanikan diri berjalan ke samping Alfy. Dia mengangkat wajah kecilnya, tersenyum menatap Alfy, dan berkata, “Kamu sudah melihat semuanya. Aku hebatkan tadi?”

Alfy sedikir ragu-ragu, lalu menjawab, “Em.”

“Aku sudah membelamu, kamu berencana bagaimana berterima kasih padaku?” kata Keyra lagi. mata cantiknya bersinar tak biasa seperti cahaya matahari yang begitu cerah.

Alfy menatapnya, merapatkan bibir dan tak mengatakan apa-apa.

Tatapan mata Keyra beralih ke bibir Alfy, dia hanya merasa bibir Alfy yang melengkung itu sungguh sangat indah.

“Itu, kamu cium aku saja. anggap saja ini cara berterima kasih padaku, bagaimana?”

Begitu selesai mendengar ini, tatapan mata Alfy terlihat lebih tajam dan dalam. Tampak warna yang berat dan serius dalam matanya, “Keyra, apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?”

“Aku tahu,” jawab Keyra sambil mengangguk, “Aku sangat tahu sekali apa yang sedang aku lakukan. Dan apa yang aku inginkan. Yang tidak tahu sepertinya adalah kamu. Jadi, bukannya aku harus menunjukkannya lebih jelas lagi.”

Selesai mengatakan ini, Keyra tiba-tiba maju selangkah, mendekatkan diri mempersempit jarak di antara mereka berdua. Keyra dan Alfy sekarang jaraknya sangat dekat, tubuh mereka hampir menempel.

Alfy mengerutkan kening, mendorong kepalanya sedikit menjauh, sekali lagi membuat jarak yang aman.

Keyra tersenyum tipis. Menurutnya, Alfy bukan tidak baik dalam melakukan itu. Tapi, dia tidak bisa terlalu dekat dengan wanita.

Keyra menarik senyumnya, menatap matanya dengan tajam. Lalu berkata dengan serius, “Alfy, aku suka padaku, bagaimana denganmu?”

Alfy juga menatapnya dalam, mata gelapnya bergerak-gerak, membuat orang tidak bisa menebak suasana hatinya.

Setelah saling menatap sebentar, Alfy membuang muka, menatap kejauhan, lalu suara yang dalam dan berat berkata, “Aku tidak ada pikiran semacam itu kepada nona Keyra.”

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu