Suami Misterius - Bab 1312 Orang Lain

Diva melepaskan sabuk pengaman, membuka pintu mobil dan segera bergegas masuk ke dalam vila.

Mahen duduk dalam mobil, tangan memegang sterling mobil, pandangannya terus tertuju padanya, melihat punggungnya hilang dari pandangannya, dia tetap tidak pergi.

Mahen menyipitkan matanya, tatapannya sangat dalam.

Pada saat yang sama, Diva berjalan masuk ke dalam vila.

Begitu masuk, langsung melihat Julie, istri muda Guan duduk memakan buah-buahan di sofa ruang tamu, dengan sikap sangat santai, benar-benar menganggap dirinya sebagai Nyonya rumah keluarga Maveris.

“Hey, akhirnya Nona keluarga Maveris kembali, pergi begitu lama, tidak tahu telah bermesraan dengan pria mana, benar-benar memalukan wajah keluarga Maveris.” Julie berkata dengan penuh sindiran.

Setelah mendengar, Diva mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum dingin, dia menatap Julie dengan tatapan tidak senang.

“Selingkuh dalam pernikahan dan mencari seorang wanita yang begitu kotor. Wajah keluarga Maveris, telah lama dipermalukan Guan dan tidak tersisa apapun. Sedangkan dirimu, siapa kamu? Pihak ketiga yang tidak tahu malu, kapan giliranmu mengurus urusanku?”

“Kamu, bagaimana kamu berbicara denganku? Tidakkah kamu takut aku…….”

“Emangnya apa yang bisa kamu lakukan? Mengeluh pada Guan ?” Diva memotong pembicaraannya dengan senyuman dingin “Kalau begitu sisakan tenagamu, menunggu setelah Guan kembali baru mengeluh padanya. Sekarang tidak ada yang mendukungmu, silakan menutup mulutmu. Aku tidak punya waktu mendengarmu sembarang menggonggong.”

Setelah mendengar, dia malas melayani Julie, berbalik dan berjalan ke lantai atas.

Kamarnya di ujung lantai kedua, tidak terlalu mewah, tapi dekorasinya sangat elegan.

Diva meringkuk tubuhnya duduk di depan jendela, kedua lengannya memeluk lutut, kepalanya bersandar di sofa.

Dia merasa sangat lelah.

Diva sangat ngantuk, tapi dirinya tidak berani tidur.

Diva mengepal erat tangannya dan memukul dahinya dengan lembut, mencoba membuat dirinya lebih sadar.

Tidak peduli bagaimana, setidaknya masalah ini telah terpecahkan. Dia tidak boleh terus dikurung Mahen, masih ada begitu banyak hal yang harus dia lakukan.

Diva duduk di depan meja rias, mengeluarkan ponsel cadangan dari dalam laci, menelepon asisten dan mengajaknya bertemu di bar yang dekat dengan perusahaan.

Kemudian, Diva mengganti pakaian dan keluar rumah.

Dia melepaskan gaun putih yang dibelikan Mahen padanya, mengganti setelan jas kerja.

Ketika memasukkan gaun putih ke dalam mesin cuci, Diva masih berpikir, hampir semua pakaian yang dibelikan Mahen padanya berwarna putih bagaikan peri, sepertinya dia sangat suka dengan gaya seperti ini.

Sayangnya, dirinya adalah orang biasa, tidak sanggup menjadi peri.

Diva mengambil tas dan keluar, ketika melewati ruang tamu, Julie sudah kembali ke kamar, diperkirakan tersinggung olehnya.

Sangat jelas mengetahui Guan tidak ada di rumah, tidak ada yang mendukungnya, Julie masih saja begitu bodoh memprovokasinya.

Diva mengendarai mobil, tiba di kafe dekat perusahaan, asistennya telah menunggu di sana.

Diva duduk di hadapannya, memesan kopi dan bertanya pada asistennya “Bagaimana situasi perusahaan saat ini?”

Asisten menyerahkan sebuah dokumen padanya, dia berkata dengan alis berkerut “Situasinya sangat tidak menyenangkan, kamu meninggalkan perusahaan selama sebulan, Direktur Maveris menggunakaan berbagai alasan dan memecat semua anggota kita, yang tersisa hanyalah beberapa orang yang jabatannya tidak terlalu penting.”

Selesai berkata, asisten diam-diam menunggu perintah Diva, dia tidak bertanya tentang kepergiannya selama sebulan.

Asisten Diva sangat pengertian, dia tidak akan bertanya tentang hal yang tidak seharusnya dia tanyakan.

Diva meminum kopi sambil melihat data. Kecepatan dia membaca sangat cepat.

Dia mengerutkan kening setelah selesai melihat dokumen yang tebal dan merasa sedikit sakit kepala.

Hampir sama dengan dugaannya, anggotanya hampir semua dipecat oleh Guan. Demi memecat orang-orang ini, sebuah film dan drama televisi yang telah setengah jadi memasuki keadaan stagnasi

Demi mengusirnya keluar dari perusahaan, Guan benar-benar berusaha keras dan tidak memikirkan konsekuensi.

Demi menyakiti lawan, dia melakukan hal yang merugikan diri, Diva benar-benar tidak tahu harus bilang Guan pintar atau bodoh.

“Direktur Maveris, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?” Asisten bertanya.

“Kamu mencari beberapa orang yang dapat diandalkan, menyebarkan berita tentang konflik internal dalam keluarga Maveris menyebabkan beberapa proyek berhenti.” Diva berkata.

Dalam bisnis, hal yang paling ditakuti adalah konflik internal. Setelah berita konflik internal keluarga Maveris disebarkan, pasar saham pasti akan mengalami perubahan, pada saat itu, dia dapat mengambil kesempatan untuk mengumpulkan saham keluarga Maveris.

Guan memanfaatkan ketidakhadirannya mengusir anggotanya, ini sama seperti mencari masalah padanya, karena situasinya telah menjadi begini, dia tidak perlu khawatir lagi, lihat saja siapa yang bisa tertawa sampai akhir.

"Dan juga, bagi mereka yang keluar dari perusahaan, gaji dan bonus tetap diberikan, uangnya keluar dari rekening pribadiku. Kamu memberitahu mereka, biarkan mereka berlibur dulu, mereka akan segera kembali."

"Aku mengerti." Asisten mengangguk dan mencatat satu per satu.

"Ingat mengemas kantorku, besok pagi aku akan berangkat kerja tepat waktu. Dan juga informasikan pada manajemen eksekutif berbagai departemen, kita akan mengadakan rapat pada pukul 9 besok pagi."

"Oke. Apakah masih ada perintah lain?" Asisten bertanya.

“Untuk sementara waktu itu saja, kamu kembali dulu.” Diva berkata.

Setelah asistennya pergi, Diva juga meninggalkan kafe dan pergi ke rumah sakit.

Kondisi Nyonya Maveris pada dasarnya sudah stabil. Saat Diva masuk ke bangsal, Nyonya Maveris sedang berbicara dengan perawat khusus. Dia berbicara tentang cerita menarik masa kecil Diva dan tersenyum sangat riang.

“Bu.” Diva duduk di samping tempat tidur, menyandarkan kepalanya di atas lutut Nyonya Maveris. Hanya di sisi ibunya dia bisa melepaskan semua alat pelindung.

Nyonya Maveris tersenyum, mengulurkan tangan menyentuh kepala Diva dan bertanya dengan penuh perhatian "Apakah kamu tidak tidur nyenyak tadi malam?"

“Lumayan.” Diva menjawab.

“Selalu melaporkan yang baik dan mengabaikan yang sedih, lihat matamu sudah memerah.” Nyonya Maveris menghela nafas dan bertanya dengan sedikit cemas “Apakah Guan si bajingan itu mempersulitkanmu lagi?”

Membicarakan Guan, wajah Nyonya Maveris menjadi pucat.

Diva mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya dan mendesah samar.

Urusan perusahaan memang agak rumit, tapi dia masih memiliki solusi. Dia hanya merasa agak kesal.

Mungkin, setelah mengalami hal-hal kacau balau tadi malam, beberapa orang dan hal-hal telah menjadi berbeda.

Dia tidak berkata, Nyonya Maveris tidak terus bertanya, dia mengelus kepalanya dengan lembut. Kemudian, tidak sengaja melihat bekas ciuman di leher Diva yang putih.

Nyonya Maveris jelas tertegun sesaat, dia adalah seseorang yang berpengalaman, tentu tidak akan menyangka itu adalah gigitan nyamuk.

“ Diva, apakah kamu punya pacar baru?” Nyonya Maveris bertanya dengan ragu-ragu.

Nyonya Maveris memahami putrinya, kalau dia mengusulkan untuk memutuskan kontrak pernikahan bersama Iqbal, maka dia tidak akan tidur dengannya. Oleh karena itu, orang yang meninggalkan bekas ciuman ini jelas adalah orang lain.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu