Suami Misterius - Bab 762 Seperti Bunga Di Musim Semi

Clara tersenyum berkata, “Selama bersamamu, apapun boleh dilakukan.”

“Benarkah?

Sekarang aku ingin melakukannya, maukah kamu menemaniku?”

Rudy menundukkan kepala, bibir menempel di telinganya, dan bergumam dengan serak.

Wajah Clara tiba-tiba memerah.

Tapi, tidak menunggunya bereaksi, Rudy langsung menggendong dan meletakkannya di ranjang.

Setelah selesai bertarung, dalam ruangan menjadi berantakan.

Clara berada di dalam selimut, berbaring di ranjang, tidak ingin bergerak.

Rudy duduk dari ranjang, mengenakan kemeja dan celana panjang dengan anggun.

“Kalau lelah, tidurlah sebentar.”

“Bagaimana denganmu?

Tidak menemaniku?”

Clara langsung mengulurkan tangan memegang lengannya.

Clara melihatnya mengenakan pakaian, dia menyangka Rudy akan pergi.

Rudy tersenyum, senyumannya hangat dan mesra, jarinya yang panjang menyentuh hidungnya dengan lembut.

“Kamu ingin bagaimana aku menemanimu?

Melakukannya terlalu banyak kali, sangat mudah kelelahan.”

Wajah Clara memerah, dan memelototinya dengan manja.

Dia berbaring di ranjang, dengan tangan menahan kepala, rambutnya yang panjang dilepaskan, dia melihat Rudy mengemas ruangan yang berantakan dengan tatapan malas.

Mereka membuat keributan yang lumayan besar, dalam ruangan menjadi berantakan.

Rudy sedang mengemas ruangan dengan serius.

Clara berpenampilan malas, tersenyum dan menatap fokus padanya.

Rudy mengangkat kepala, keduanya saling bertatapan.

“Apa yang kamu lihat?”

“Melihatmu.

Suamiku benar-benar tampan.”

Clara memegang dagunya, mengedipkan matanya, dan berkata dengan sangat serius.

Sebenarnya, dia tiba-tiba teringat sebuah lagu: Senyumanmu sangat indah, seperti bunga di musim semi.

Setelah mendengar, Rudy tersenyum menggeleng kepala.

Dan terus merapikan ruangan.

Tidak lama kemudian, dalam ruangan menjadi bersih dan rapi.

Ketika mereka berdua bersama, ruangan selalu lebih bersih dan rapi daripada Clara tinggal sendirian.

Tentu saja, ini semua berkat Tuan muda Sunarya.

Clara selalu merasa ruangan seharusnya lebih kacau, ini tandanya ada yang tinggal di dalam.

Tetapi para prajurit sepertinya memiliki kebiasaan, dalam ruangan harus rapi dan bersih.

Dalam hal ini, kedua orang memiliki perbedaan yang sangat besar, tetapi tidak pernah mengalami konflik.

Clara menjalani hidupnya dengan santai dan berantakan, tapi Rudy tidak akan pernah menyalahkannya, hanya akan diam-diam membersihkan kamar yang dikacaukan olehnya.

Tidak peduli betapa dekat sepasang suami istri, kepribadian dan kebiasaan hidup mereka pasti berbeda, ada yang memilih untuk saling menyalahkan dan memaksa lainnya berkompromi.

Ada yang memilih untuk menoleransinya.

Tidak diragukan lagi, Rudy adalah tipe yang kedua.

Dia menoleransi semua sifat gadis kecilnya tanpa syarat.

Setelah mengemas ruangan, Rudy dipanggil ke ruang studi oleh Bahron.

Biasanya kalau mengikuti Bahron ke ruang studi, Rudy tidak akan kembali dalam waktu dua atau tiga jam.

Clara berbaring di tempat tidur dan segera tertidur.

Ketika Rudy pergi, meskipun dia memakan obat juga belum tentu bisa tertidur, tetapi selama dia ada di sini, Clara merasa dirinya seolah-olah menjadi beruang yang akan hibernasi kapan saja.

Jadi akhirnya Clara mengambil kesimpulan bahwa suaminya Rudy lebih efektif daripada obat tidur.

Clara bersembunyi dalam selimut dan segera tertidur.

Langsung tertidur sampai malam hari.

Wilson telah kembali dari taman kanak-kanak, dan menarik Clara bermain puzzle dengannya.

Clara paling tidak suka menemani Wilson bermain puzzle.

Dia tidak secepat Wilson, IQ-nya mengalami tekanan.

Clara menundukkan kepala sedang konsen menyusun puzzle, tiba-tiba sebuah tangan kecil muncul di depannya.

"Bu, kamu salah susun yang ini."

"Salahkah?"

Clara bingung.

Dia menyusun langit biru, setiap potongan terlihat hampir sama.

"Salah."

Wajah Wilson berekspresi serius, mengambil bagian yang salah dan meletakkannya di posisi yang benar.

Clara merasa malu, dia pura-pura mengulurkan tangan dan mengelus kepalanya, "Wilson benar-benar pintar."

Wilson tersenyum malu dan terus menyusun puzzle-nya.

Setelah menyusun puzzle-nya, Wilson juga membantu Clara, ketika keduanya selesai menyusun, Sus Rani memanggil mereka makan.

Sekeluarga duduk di meja makan, Bahron duduk di posisi tengah, diikuti nenek Sunarya dan Rudy.

Ardian menemani Wilson dan Clara duduk di posisi berikutnya.

nenek tersenyum dengan ramah, dan mengambilkan lauk untuk Wilson, Wilson sedang tumbuh besar, dia makan lumayan banyak, dan makan dengan anggun.

nenek sering terhibur oleh penampilan si kecil.

Suasana di meja makan sangat harmonis, setelah makan malam, Rudy dan Clara mengajak Wilson keluar berjalan santai.

Meskipun jalan santai, tapi mereka tidak pergi terlalu jauh, hanya bermain di sekitar halaman.

Rudy dan Clara menemani Wilson bermain elang menangkap anak ayam dan bermain petak umpet.

Wilson bersembunyi di belakang ayahnya, Clara menjadi elang dan menangkapnya.

Terdengar suara tawa Wilson yang ceria di halaman.

Sekeluarga bertiga bermain di halaman hingga gelap baru kembali ke rumah.

Hari berikutnya, mereka bertiga bangun pagi-pagi.

Rudy harus kembali ke pasukan, jadi sekalian mengantar Wilson ke taman kanak-kanak.

Clara membantu putranya mengemas tas sekolah, begitu berbalik, dia melihat Rudy sedang mengikat dasi.

Dia mendekatinya, menaikkan tumit kaki, dan membantunya mengikat dasi dengan serius.

"Istri yang baik."

Rudy tersenyum dan menyentuh pipinya.

Clara malah menggigit punggung tangannya dengan nakal.

"Nakal."

Rudy mencubit hidungnya, pandangannya yang lembut penuh kasih sayang dan memanjakan.

Kemudian, Clara menemani Rudy dan Wilson ke ruang makan untuk makan bersama.

Sekeluarga bertiga, makan sambil bercanda.

Setelah makan, Clara mengantar pasangan ayah dan anak keluar.

Setelah Rudy dan Wilson pergi, Clara kembali ke kamar, dan merasa sepi.

Karena tidak ada kerjaan, Clara mengganti pakaian dan keluar, langsung pergi ke rumah Luna.

《 Keluarga Tong 》akan segera mulai syuting, tapi dia dan Melanie bertengkar, Melanie pasti akan membuat keributan dan tidak akan menemaninya masuk ke kru.

Dalam dua hari ini, Luna mewawancarai dua asisten, tetapi tidak ada yang cocok.

Oleh karena itu, kali ini Luna bermaksud untuk menemaninya, mumpung lokasi syuting berada di Beijing, tidak akan mempengaruhi Luna merawat Tintin.

Dalam sekejap mata, tiba di hari syuting.

Lokasi syuting berada di sebuah rumah Siheyuan di Sanhuan, memiliki dua pintu masuk, ruangan di halaman sangat luas, dan rumahnya juga sangat unik.

(Rumah Siheyuan adalah rumah tradisional berhalaman tertutup, biasanya terdiri dari pintu gerbang, tembok pelindung, rumah utama dan rumah samping.)

Halaman telah dikelilingi oleh kru, para pemeran tinggal di sebuah hotel samping halaman.

Clara dan Luna tinggal di sebuah kamar suite.

Ini lebih nyaman bagi Luna untuk membantu Clara.

Tanpa Melanie sebagai asisten, Clara sedikit tidak terbiasa.

Dia menyusun barang bawaannya, menjadi berantakan, akhirnya Luna tidak menahan diri membantunya.

Setelah menyusun barang bawaan, keduanya pergi makan, mendorong pintu keluar, dan melihat Sutradara Fan keluar dari kamar sebelah.

Clara baru menyadari ternyata Sutradara Fan tinggal di sebelahnya.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu