Suami Misterius - Bab 1001 Dia Tidak Perlu Takut Lagi

Setelah selesai berbicara, Sugar menundukkan kepalanya dan membawa kopernya pergi. Ketika dia sudah membelakangi Aldio, matanya pun langsung dipenuhi air mata.

Aldio berdiri di tempatnya dan ketika Sugar melewatinya, dia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menggenggam pergelangannya sehingga Sugar pun terpaksa berhenti.

Dia memandang punggungnya dan mungkin karena dia baru saja merokok, suaranya terdengar sedikit serak, “ Sugar, setelah kamu meninggalkan tempat ini, maka kita tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu lagi. Apakah kamu sudah memikirkannya dengan baik dan yakin tidak akan menyesal?

Sugar membelakanginya dengan tubuhnya yang sedikit gemetaran dan berkata : “ Mungkin akan menyesal. ”

Dia tersenyum pahit dan air matanya pun mengalir.

“ Aldio, apakah kamu tahu bahwa setiap kali aku melihatmu bermesraan dengan wanita lain, aku akan merasa sangat sedih selama beberapa hari. Meskipun aku sangat sedih, namun aku tetap memendamnya dan memaksakan diri untuk tidak menanyakannya padamu dan tidak memikirkannya. Karena, aku tidak ingin meninggalkanmu.

Namun, aku benar-benar sangat lelah dengan kehidupan yang seperti ini. Aku selalu menahan perasaanku dan mengalah, aku bahkan tidak lagi sama dengan diriku yang dulu. Terkadang, aku berdiri di depan cermin untuk melihat diriku sendiri dan aku merasa bahwa seperti sedang melihat orang lain.

Aldio, aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak ingin kehilangan diriku sendiri karena mencintaimu. ”

Setelah mendengarkannya, Aldio tertegun sejenak, lalu mengangguk dan berkata sambil tersenyum : “ Baiklah, kalau begitu kita putus saja. ”

Tubuh Sugar gemetaran dan secara perlahan melepaskan tangannya dari genggaman Aldio.

“ Apakah ada hal lain yang ingin kamu katakan padaku? ” Aldio bertanya.

Biasanya, setelah dia mengatakan putus, wanita-wanita cerdas itu pasti akan mengambil kesempatan ini untuk mengajukan permintaan. Selama itu tidak keterlaluan, Aldio tetap akan memenuhinya. Lagipula, dia juga tidak memiliki kebiasaan untuk memanfaatkan wanita secara gratis.

“ Tidak ada. ” Sugar menjawabnya dengan dingin.

Setelah selesai berbicara, Sugar langsung menyingkirkan tangannya, lalu membawa koper dan bergegas keluar.

Aldio langsung mengejarnya, tetapi pada akhirnya dia pun berhenti di depan pintu.

Dia mengepalkan tangannya dan melihat bayangan Sugar yang perlahan menghilang.

Dia berpikir, mungkin ini adalah akhir terbaik untuk mereka.

Sugar adalah seorang wanita yang sangat polos dan cantik, sedangkan dia adalah seorang pria yang sangat kotor, sehingga dia benar-benar tidak pantas untuknya.

Aldio pernah berpikir selama berkali-kali untuk memberikannya sebuah akhir yang sempurna baginya. Namun, dia masih tidak bisa melangkah maju untuk membawanya ke jalur pernikahan. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah mereka mendapatkan sertifikat pernikahan.

Mungkin, orang sepertinya tidak pantas mendapatkan apa-apa.

Aldio mengepalkan tangannya erat-erat, lalu secara perlahan menutup pintunya dan melupakan semua hal yang terjadi antara dirinya dan Sugar.

Pada saat yang sama, Sugar berjalan masuk ke lift dan langsung duduk di sudut lift sambil meringkuk dan menangis.

Semuanya sudah berakhir.

Pada hari itu, perkataan wanita itu dan kejadian di hari itu masih terbayang di benaknya, tetapi telah menjadi semakin kabur.

Saat itu, wanita yang keluar dari kamar mandi dengan terbungkus handuk itu membuatnya sangat marah dan dia pun langsung mengusirnya. Tetapi wanita malah menghina dan mencibirnya dengan berkata : “ Kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai nyonya di rumah ini. Aku ingin melihat berapa lama lagi kamu masih dapat bertahan bersama dengan Presdir Aldio. Ketika dia sudah bosan, kamu juga akan diusir dari sini. ”

Setelah wanita itu selesai berbicara, dia pun melemparkan handuk ke tubuhnya dan berjalan keluar dengan sombong.

Sedangkan dia hanya terdiam seperti orang bodoh.

Sebenarnya, hubungannya dengan Aldio terlihat mesra-mesra saja, tetapi sebenarnya masalah di antara sudah muncul sejak awal. Setiap kali dia melihat wanita lain muncul di sisi Aldio, dia akan merasa sedih, tetapi dia tidak berani bertanya dan hanya memendam kepedihannya sendiri.

Meski begitu, luka di hatinya perlahan-lahan memburuk. Dan perkataan wanita itu seperti kekesalan terakhir yang bisa ditahannya.

Hampir setiap hari, Sugar selalu takut kehilangan dirinya. Tapi sekarang mereka akhirnya sudah putus. Ada baiknya juga, mulai saat ini, dia tidak perlu takut lagi.

Lift perlahan turun dan berhenti di lantai pertama. Setelah bunyi dingdong, pintu lift pun terbuka.

Bibi petugas kebersihan yang sedang memegang pel dan berdiri di depan lift terkejut ketika dia melihat Sugar yang menangis.

“ Ada apa nak? ”

“ Aku baik-baik saja, tadi aku hanya terjatuh dan merasa sedikit sakit. ” Sugar berdiri dan menyeka air mata di wajahnya.

Baginya, perjalanan cinta yang singkat ini mungkin hanya seperti jatuh, namun jatuh yang sangat menyakitkan, tetapi dia akan pelan-pelan melupakannya.

“ Apakah kamu terluka? Nona, kamu tinggal di kamar 1602, bukan? Aku akan memanggil pacarmu untuk membantumu. ” Bibi itu berkata dengan penuh perhatian.

Bibi ini membersihkan koridor setiap hari dan Sugar selalu menyapanya dengan ramah setiap kali dia melihatnya. Oleh karena itu, bibi ini juga mengenalnya dan tahu bahwa dia dan pacarnya tinggal di lantai 16.

“ Bibi, benar-benar tidak perlu. Aku masih ada urusan lain, jadi aku pergi dulu. ” Setelah selesai bicara, Sugar pergi dengan membawa kopernya.

Setelah putus, mereka berdua melakukan kesibukan mereka masing-masing. Terkadang, mereka bertemu di perusahaan, tetapi hanya lewat dan tidak saling menyapa.

Kemudian, Sugar menerima proyek urban drama dengan IP besar, dan dia langsung terbang ke Kota S untuk syuting selama satu bulan.

Awalnya, agennya tidak berencana untuk menerima peran ini untuk Sugar, karena dia hanya sebagai peran sampingan dan perannya tidak banyak, terlebih lagi perannya juga tidak menyenangkan. Namun, Sugar bersikeras untuk mengambil peran ini. Alasan dia menerimanya jelas untuk menghindari Aldio dan tidak ingin terus berada di kota yang sama dengannya.

Sebelum Sugar naik ke pesawat, dia menghubungi Clara. Ketika Clara menerima panggilan tersebut, dia sudah dirawat dirumah sakit.

Lena berdiri di samping tempat tidur dengan stetoskop di telinganya dan sedang melakukan pemeriksaan untuk Clara.

“ Detak jantung janin normal, anak ini tidak ada masalah apapun. Bagaimana denganmu? Apakah ada reaksi-reaksi kurang baik? ” Lena melepaskan stetoskop di telinganya dan bertanya.

“ Terkadang aku merasa terengah-engah ketika aku tidur di malam hari. ” Clara mengatakan yang sebenarnya.

Setelah mendengarkannya, Lena mengangguk dan berkata : “ Baiklah, aku akan meminta perawat untuk menambahkan satu tabung oksigen untukmu. Ketika kamu merasa tidak enak badan di malam hati, kamu dapat menghirup oksifen ini untuk menghindari hipoksia janin di perut. ”

Setelah selesai berbicara, Lena melihat ponsel yang baru saja diletakkan Clara di meja samping tempat tidur, lalu berkata : “ Kedepannya, kurangi panggilan yang tidak penting, karena itu dapat mempengaruhi suasana hatimu dan tidak kondusif bagi perlindungan janin. ”

“ Bukan panggilan yang tidak penting, tadi Sugar yang menghubungiku. Dia baru saja putus dan sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi dia mengambil kesempatan syuting untuk bersembunyi ke luar kota. ” Kata Clara.

“ Sugar dan Aldio begitu cepat sudah putus? ” Lena sedikit terkejut dan kemudian berkata : “ Pantas saja beberepa hari ini Aldio selalu mengajak suamiku untuk keluar minum, mungkin dia ingin menghilangkan dan menyembuhkan perasaanya dengan minum alkohol. Setiap hari mereka selalu minum sampai larut malam, aku benar-benar sangat muak dengan aroma alkohol dan parfum. ”

“ Aroma parfum? Berapa banyak gadis yang dia cari untuk menyembuhkan perasaannya? Benar-benar kepribadian yang tak dapat diubah. ” Clara berkata dengan marah.

Lena mengangkat bahunya, lalu duduk di samping tempat tidurnya dan kemudian mengubah topik pembicaraan : “ Aku mendengar dari Raymond bahwa terjadi keributan di Keluarga Sunarya. ”

“ Apa? Aku tidak tahu. ” Clara berkata sambil bersandar di tempat tidur dengan malas.

Akhir-akhir ini, Rudy tidak memberitahunya apapun yang terkait dengan keluarga Sunarya.

“ Orang yang bernama Conan itu menambahkan obat ke alkohol Tuan Sunarya sehingga membuat Tuan Sunarya sangat marah dan langsung mengusirnya dan Astrid dari rumah. Pada akhirnya, Astrid tinggal di Sanatorium selama dua hari dan kemudian dia pun mencoba untuk bunuh diri dengan melompat dari gedung. ”

“ Apakah dia sudah mati? ” Clara bertanya dengan sedikit terkejut. Berdasarkan yang dia ketahui, Astrid bukanlah tipe orang yang berpikiran untuk bunuh diri.

Lena tersenyum menyeringai dan kemudian berkata : “ Dia melompat dari balkon lantai dua, selain itu, ada semak-semak yang ditanam di lantai bawah, tingginya kurang lebih hanya satu meter. Dia jatuh ke semak-semak dan hanya ada sedikit luka di wajah dan kulit, dan tidak ada masalah besar. Aku mendengar dari Raymond bahwa Astrid melakukan ini agar hati Nenek Sunarya luluh dan membiarkannya dan Conan kembali ke rumah Keluarga Sunarya. ”

Setelah mendengarkannya, Clara merasa sedih dan juga lucu. Sebagai seorang ibu, dia juga dapat memahami perasaan Nenek Sunarya.

Seberapa parah pun Astrid, dia juga merupakan anak kandung Nenek Sunarya. Sebagai seorang ibu, itu normal untuk tidak tega kejam terhadap anaknya.

“ Jika kita tidak bertindak tegas, maka kita akan terus terganggu. ” Clara menghela nafas.

Begitu dia mengatakannya, pintu kamar pasien tiba-tiba terbuka dan Rudy berjalan masuk dengan sebuah termos dan sekantong buah di tangannya.

“ Suamimu sudah datang. Kalian mengobrollah, aku akan pergi untuk memeriksa pasien lain. ” Lena berdiri dan berjalan keluar. Ketika dia melewati sisi Rudy, dia berkata : “ Istrimu dan anakmu baik-baik saja. ”

“ Terima kasih. ” Rudy meresponnya.

Dia meletakkan termos dan buah di tangannya di atas meja dan kemudian berjalan ke sisi tempat tidur pasien sambil tersenyum hangat dan memandang ke perut Clara yang menonjol itu.

“ Apakah bayi kita hari ini baik-baik saja? ”

“ Baik. ” Clara menjawab sambil tersenyum. Begitu dia mengatakannya, gadis kecil di perutnya bergerak beberapa kali, sepertinya karena tidak dipuji, jadi dia pun menyatakan ketidakpuasannya.

Gerakan di perut Clara sangat jelas. Rudy tersenyum, lalu mengelus perutnya dengan telapak tangannya yang hangat dan berkata : “ Benar-benar gadis yang nakal. ”

“ Iya, Wilson jauh lebih pintar darinya. Ketika aku hamil delapan atau sembilan bulan, aku masih bisa pergi ke pasar untuk belanja. Sedangkan sekarang, aku baru hamil tujuh bulanan saja sudah terjebak di rumah sakit. ” Clara mengerutkan bibirnya dan mengeluh.

Mata Rudy meredup. Pada saat dia melahirkan Wilson, dia tidak menjaganya dengan baik sehingga membuatnya sangat menderita.

Terjadi keheningan sesaat. Clara dapat menebak apa yang sedang dipikirkannya dan dia pun segera mengganti topik pembicaraan.

“ Apakah kamu tidak bekerja hari ini? Mengapa kamu bisa datang ke sini. ”

“ Ini sedang waktunya istirahat makan siang. ” Rudy menjawab : “ Sus Rani sudah membuatkan sup bebek kesukaanmu dan aku sudah membawakannya untukmu. ”

Setelah selesai berbicara, Rudy berdiri dan kemudian berjalan ke samping meja untuk mengambil termos dan menuangkan supnya ke mangkuk. Supnya masih hangat dan terasa sangat lezat. Clara menghabiskannya dalam satu tegukan dan kemudian makan lebih dari setengah jeruk impor.

Setelah Clara sudah kenyang, dia pun mulai menguap lagi.

“ Sudah waktunya tidur siang. Tidurlah, aku juga sudah harus kembali. ” Kata Rudy.

“ Baik. ” Clara menjawab dengan matanya yang sudah setengah tertutup dan berbaring di tempat tidur pasien.

Rudy menutupkan selimut untuknya dan ponselnya tiba-tiba berdering di saat yang tidak tepat.

Rudy mengulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya, lalu melihat layar ponselnya dan ternyata itu adalah panggilan dari Raymond.

Dia menjawab teleponnya dan Raymond berkata dengan panik : “ Bos, pusat pertahanan baru saja menyebarkan berita bahwa Ahmed melarikan diri dari penjara. ”

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu