Suami Misterius - Bab 1315 Seperti Sebuah Bakcang

Dua bulan kemudian, Diva terus-menerus disibukkan dengan peperangannya dengan Guan, masing-masing dari mereka berdua memiliki kemenangan dan kekalahan.

Guan memiliki pohon dan akar yang dalam, kekuatannya sangatlah besar. Diva menang akan kecerdasannya dan koneksinya, ia harus menghadapi semua gerakan dari Guan secara teratur.

Pertarungan dalam di keluarga Bone terdengar keluar, pergerakan harga sahamnya sangat besar, Diva memanipulasi dana dari kekayaan keluarga Bone, menggunakan kesempatan ini untuk membeli saham. Tetapi keluarga Bone baru saja mengalami sebuah bencana yang cukup melukai vitalitasnya, membuat dana yang bisa digerakkan pun menjadi cukup terbatas.

Diva sebesar ini, baru pertama kalinya menjadi pusing karena masalah uang.

Ia berdiri didepan sebuah jendela, melihat titik-titik gerimis hujan diluar jendela, dengan diam mendengarkan laporan dari asistennya.

“Hingga saat ini, ditangan kita terdapat kurang lebih 20% dari saha, diantara para pemegang saham, hanya ada CEO Li dan Reza yang berdiri dipihak anda, saham ditangan mereka tidak mencapai 10%. Sedangkan Direktur Maveris memiliki saham sebesar 35%, Direktur Chen selama ini terus-menerus bernafas dalam satu udara dengan Direktur Maveris, saham keduanya jika digabungkan sudah mencapai lebih dari 40%, beberapa pemegang saham yang tersisa semua adalah tembok, tidak mudah untuk berdiri dalam satu jalur yang sama. Dan juga masih ada beberapa bagian saham yang masih berada dipasaran, kita sudah tidak memiliki dana untuk membelinya lagi.”

Diva setelah selesai mendengarnya, tetap diam.

Ia ingin mengusir Guan keluar dari perusahaan, paling tidak harus memegang 50% dari saham yang ada baru bisa memiliki hak untuk membuka suara. Tetapi untuk saat ini, tidak ada uang, sama sekali tidak dapat dibicarakan.

Diva dan Guan lagi-lagi kembali kedalam posisi buntu, keduanya saling ingin melangkah maju, tetapi susah untuk melangkah.

Setelah asistennya selesai berkata, tetap berada dipoisinya tidak bergerak dengan rupa yang ingin berkata namun kembali terhenti.

Diva tidak menolehkan kepalanya, matanya yang jernih terang, menatap datar keluar jendela. “Masih ada urusan lainkah?”

“Dua hari yang lalu, ada orang yang melihat Tuan Muda Bone membawa seorang wanita menuju hotel membuka kamar.” Asistennya berkata.

Diva setelah mendengarkannya, hanya menaikkan sudut bibirnya, menertawakan.

Sebelumnya saat belum bisa mencuri-curi, Iqbal juga tidak berhenti. Sekarang disaat bisa melakukannya secara terang-terangan, Iqbal juga hanya bisa lebih lagi melepaskan diri.

Benar-benar, sex adalah kebutuhan hidup manusia itu.

Diva mengulurkan tangannya menopang dahinya, dengan pasrah berkata “Pergi periksa identitas dari orang itu, untuk menghindari ia kembali mengganggu orang yang tidak seharusnya disentuh olehnya. Dan juga, ingatkan dia untuk lebih menahan diri dan tidak membuat keonaran, wajah keluarga Bone dan keluarga Maveris seluruhnya akan menjadi tidak terlihat baik.”

“Mengerti.” Asistennya mengangguk-anggukkan kepala menjawabnya.

Selesai berkata, Diva membalik tubuhnya melihatnya, seolah-olah dengan beban pemikiran berkata “Direktur Maveris 2 hari ini tidak datang kedalam perusahaan, apakah ada hal yang terjadi, apakah mendengar orang-orang dibawah mengatakan sesuatu?”

Guan demi mencegahnya, kurang lebih setiap hari datang dan duduk diperusahaan, bahkan dokter pribadinya diatur didalam perusahaan, benar-benar terlihat tidak normal. Diva berada diposisi ini, berita-berita pun secara tidak sengaja menjadi tertutupi. Tetapi asissten nya adalah orang yang memiliki indera keenam dan telinga yang mendengar dari segalanya.

“Aku dengar dari sekretaris Direktur Maveris, Tuan Muda Maveris sepertinya kembali membuat masalah, balapan dan tabrak lari, sekarang masih terkurung didalam kantor polisi. Direktur Maveris 2 hari ini sedang sibuk mencari cara untuk menariknya keluar!

Setelah mendengar ini, Diva kembali tersenyum dingin menertawakannya.

Shinee Movie jatuh ketangan orang gagal seperti ini, takutnya tidak perlu waktu yang lama bagimu untuk kehilangan segalanya.

Guan tanpa menyayangkan umurnya yang tua berebut perusahaan dengannya, bukankah karena setelah mendapatkannya, akan memberikannya kepada putra gagalnya itu? Benar-benar lucu.

“Direktur Maveris, anda telah membuat janji dengan stylist, apakah kita berangkat sekarang?” Assistennya kembali mengingatkannya.

Setiap tahun, ada begitu banyak festival di dunia entertainment yang tidak terhitung jumlahnya, Diva sangat bosan akan hal itu tetapi tetap harus mengeraskan kepalanya untuk menghadiri.

“En.” Diva menjawab datar.

Mobilnya telah menunggu di parkiran bawah tanah sejak awal, saat Diva duduk didalam mobil, tangannya masih memeriksa dokumen dan file didalam HP.

Karena perubahan kebijakan, drama dengan dana investasi besar dan produksi yang sangat besar itu, yang baru saja diselesaikan oleh perusahaan mereka, tidak dapat ditayangkan, karena itu dialihkan menjadi drama internet, jika tidak bisa membuatnya menjadi meledak, kemungkinan akan mengalami kerugian yang sangat besar.

Diva sedikit merasa pusing.

Melihat HP saat duduk didalam mobil membuat mata Diva terasa sedikit pedih. Saat mobilnya berhenti, ia pun seketika menekan ujung hidungnya baru kemudian membuka pintu dan turun.

Stylist Diva bernama Madon, didalam dunia fashion sangatlah terkenal, banyak sekali artis kelas atas yang mengundangnya untuk menjadi stylist.

Diva dan Madon saling mengenal cukup lama, banyak style artis diperusahaannya yang menjadi tanggung jawab dari Madon. Diva biasanya tidak memiliki kebiasaan untuk memperhatikan penampilannya, hanya saat ia harus keluar untuk menghadiri acara, baru datang dan meminta bantuan dari Madon.

“Hi, peri gadisku, aku sudah menunggumu cukup lama, menunggu hingga mataku menjadi hampir kekeringan.” Madon berdiri dipintu, tersenyum dengan bercanda berkata padanya.

Alis Diva melengkung dengan senyum berkata “Iyakah? Saat aku datang, di pintu baru saja melihat superstar Cinta baru saja keluar.”

“Apa yang terjadi dengan matamu, bukan Cinta, itu adalah Agnez Mo. Akan tetapi keduanya berjalan seperti gadis dewasa, sekilas memang terlihat cukup mirip.”

“Oh.” Diva tertawa, dengan sengaja menarik panjang nadanya.

Madon baru kemudian tersadar bahwa dirinya kembali ditariknya berputar kedalam, dengan perasaan tidak puas mendengus singkat.

Diva juga tidak menghiburnya, berjalan kedepan barisan baju-baju yang digantung, memilih-milih, dari dalam memilih sebuah dress classic berwarna putih creamy dari dalam.

Tidak peduli dari design maupun pembuatan, dress itu terlihat sangat indah. Seperti design baju jibao dengan lehernya yang tinggi, terdapat lekukan kancing yang indah, dibagian ujung dress itu terdapat kain furing putih yang indah, terlihat sangat elegan.

“Dress ini bagaimana?” Diva memutar kepalanya bertanya kepada Madon.

Madon mencemberutkan bibirnya, dengan rasa tidak puas berkata “Kehidupan seseorang sangat singkat, harus terlihat sexy. Diva, kamu selalu membungkus dirimu seperti sebuah bakcang, apakah itu menarik!”

Diva sama sekali tidak menghiraukan auman Madon, mengambil rok itu dan masuk kedalam ruang ganti baju.

Setelah mengenakan bajunya, Diva keluar dari ruang ganti dan berdiri didepan kaca. Dress itu sangat pas dibadannya, seperti sebuah baju yang dibuat khusus untuknya, dengan sempurna menujukkan lekukan tubuh Diva yang indah dan menawan itu.

Madon membantu mengubah rambutnya yang lurus panjang itu menjadi gelombang besar, kemudian hanya ditambahkan dengan sebuah hiasan rambut giok Lily kuno yang sederhana.

Wajah Diva dari mulanya sangat sempurna, Madon membubuhkan riasan yang sederhana tetapi menawan untuknya. Diva dengan diam duduk disana, kecantiknya seperti sebuah lukisan. Ia membalik badannya sedikit dan melihat kebelakang, seperti seorang wanita cantik yang keluar dari dalam sebuah lukisan.

Bagaimanapun juga, tidak peduli bergerak maupun diam, semuanya adalah pemandangan yang indah.

“Perfect!” Madon dengan puas mengangguk-anggukkan kepalanya “Untung saja akarnya bagus, jika tidak, brand ku ini akan dirusak oleh kamu bakcang ini.”

Diva tertawa kemudian berkata “Merepotkanmu.”

Diva meninggal studio kerja pribadi Madon, langsung menuju ketempat acara itu.

Selain bintang, sutradara dan produser, mereka yang diundang kedalam acara ini adalah para penanggung jawab di perusahaan media film dan televisi.

Diva baru saja turun dari mobil langsung berpapasan dengan beberapa orang yang dikenalinya. Didalam lingkaran dunia ini, semua orang dapat dibilang adalah saingan, tidak tahu ada berapa banyak orang yang menunggu lelucon dari konflik internal keluarga Maveris, tetapi dipermukaan, mereka tetap bertemu dengan ramah dan saling menyanjung.

Diva berjalan masuk kedalam tempat acara itu, Iqbal dari awal sudah menunggu disana.

Mereka adalah tunangan, didalam acara yang seperti ini tentu saja harus menunjukkan kemesraan.

Diva menggandeng lengan Iqbal dan masuk kedalam lobby acara itu, seketika bertatap muka dengan muka melihat Mahen yang berjalan kemari.

Dalam acara seperti ini, Mahen juga mengenakan busana yang formal, dengan setelan buatan tangan hitam murni yang dipotong dengan sempurna sesuai dengan tubuhnya itu menunjukkan bentuk tubuhnya yang tinggi dan sempurna itu.

Ia memiringkan wajahnya berbicara dengan orang disampingnya, lekuk wajahnya sangat tajam dan indah sempurna.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu