Suami Misterius - Bab 1270 Bersama Denganmu Hingga Akhir

“Direktur, anda minta Vanvan untuk pergi menemani anda, bagaimanapun juga, besok adalah panggung anda, siapapun yang menjadi wakil tidak akan menjadi masalah.” Keyra kembali berkata.

“Kalau begitu pelanggan Shinee Movie ini, apakah kamu juga menyerahkannya kepada Vanvan?” Ralia berkata dengan emosi.

“ Shinee Movie ?” Keyra kemudian mengambil file itu dan dengan cepat membalik-balik beberapa halaman.

Jika ia tidak salah ingat, pengacara yang digunakan oleh Shinee Movie adalah Sitompul Law Firm, rumor dalam industri, Pengacara Tom dari Sitompul Law Firm dan keluarga Maveris memiliki hubungan kerabat, keluarga Maveris kenapa tiba-tiba mengganti firma hukum nya?

“ Shinee Movie dan Sitompul Law Firm sudah berkerjasama selama hampir 20 tahun, alasan mereka tiba-tiba mengganti firma hukumnya apa?” Keyra bertanya.

“Untuk saat ini masih tidak jelas, kita juga tidak perlu menanyakannya dengan jelas. Yang harus kamu lakukan adalah bagaimana menakhlukan pelanggan besar ini.” Kedua tangan Ralia menahan diatas meja, dengan wajah yang serius berkata “Aku dan orang dari Shinee Movie mengatur janji untuk bertemu jam 9 pagi, jangan terlambat. Bereskan pelanggan ini, sore hari aku akan memberikanmu waktu bebas.”

“Jika tidak bisa?” Keyra dengan berhati-hati bertanya.

“Tidak boleh tidak bisa!” Ralia dengan melototkan matanya menjawab.

Keyra “……”

Keyra seketika merasa pusing, sekarang yang menjadi kepala dan bertanggung jawab di Grup Shinee adalah Diva Maveris.

Nona besar Maveris mana ada mudah ditakhlukan!

Setelah Ralia meninggalkan ruang kantornya, Keyra sepanjang sore mencari data dan dokumen-dokumen yang berhubungan, kepalanya terlihat pusing dan mengembang, bahkan jam pulang kerja saja ia tidak tahu.

Saat Alfy menelepon kemari, tepat disaat ia sedang memijat pelipisnya yang terasa sakit, dengan malas-malasan bersuara “Halo……”

“Masih belum pulang kerja?” Suara lembut Alfy terdengar dari balik teleponnya.

Keyra seketika melihat jam di dipergelangan tangannya, baru kemudian menyadari, sudah pukul hampir pukul 7 malam, sudah jauh melewati jam pulang kerja.

Ia berdiri dari kursinya kemudian berjalan dengan cepat kedepan jendela, kemudian langsung melihat mobil Benz hitam yang berhenti tepat didepan gedung kantornya.

“Maaf, aku lupa waktu, aku akan segera turun kebawah.” Selesai berkata, Keyra langsung dengan gerakan cepat memasukkan semua file yang ada diatas mejanya kedalam tas dokumennya, kemudian salah satu tangannya membawa tas dan tangan yang satunya membawa mantelnya, dengan langkah cepat berjalan keluar dari ruang kantornya.

Ia duduk di kursi sebelah setir Alfy, dengan malas menyandar ke punggung kursi dengan rupa yang lelah.

“Sangat lelah?” Alfy menyampingkan tubuhnya dan membantunya untuk memasang sabuk pengaman.

“En.” Keyra mengangguk-anggukkan kepalanya “Menerima seorang pelanggan yang sangat sulit, masih belum tahu bisa menakhlukannya atau tidak.”

Setelah mendengar itu, Alfy menjulurkan tangannya mengusap lembut kepalanya, bergerak dan menatapnya dengan penuh rasa sayang “Tutup mata dan tenangkan diri sejenak.”

Keyra menolehkan kepalanya dan melihatnya yang tertawa, sepertinya dengan melihatnya, semua rasa lelah dalam sekali tebas langsung menghilang.

Alfy menyalakan mobilnya, kemudian mobilnya berjalan dengan nyaman dan tenang diatas jalanan yang lurus.

Keyra menolehkan kepalanya menatap pemandangan diluar jendela yang terus-menerus bergerak mundur, tanpa disadari, mobilnya sudah sampai di daerahnya dan kemudian berhenti disebuah lahan parker dibawah apartment.

Alfy dan Keyra satu-persatu turun dari mobil kemudian bergandengan tangan masuk kedalam apartemen.

Setelah pintu tertutup, Keyra langsung menendang sepatu yang terpasang dikakinya dan masuk kedalam ruang tamu, dengan malas menjatuhkan tubuhnya diatas sofa.

Alfy melihat Keyra yang bermalas-malasan, tertawa tipis. Melepaskan setelan jas yang melekat ditubuhnya kemudian menggantungnya di tiang baju yang berada disamping. Setelah itu mengenakan sandal jepit dan masuk kedalam, dengan alami memeluknya.

Ia dengan perlahan memeluk tubuh mungil dan lembut itu, bibirnya menempel ditelinganya dan dengan suara rendah berkata “Aku pergi memasak makanan untuk memberimu makan atau aku memberiku makan dahulu?”

Keyra seketika tercengang, kemudian mengerti maksud dari perkataannya, wajahnya pun sekejap menjadi merah.

Ia mengedip-kedipkan kedua bola matanya yang indah, dengan bingung memandangnya, jelas-jelas adalah pria yang begitu tegas, kenapa belajar hal buruk?

“Perutku lapar.” Ia sedikit memajukkan bibir merahnya, berkata dengan wajah memelas.

“Baiklah, aku akan pergi memasak dahulu.” Alfy menundukkan kepalanya mencium sekilas diatas bibirnya, kemudian, melepaskannya, berdiri dan berjalan kearah dapur.

Alfy masuk kedalam dapur dan membuka lemari es, dari dalam memilih beberapa bahan makanan, kemudian memasak dengan terampil.

Setelah sibuk beberapa saat, ia menyajikan masakan diatas meja, melepaskan celemek dipinggangnya, memanggilnya untuk makan.

Ia berteriak memanggilnya beberapa kali, Keyra tetap tidak bergerak, tetap duduk diatas sofa diruang tamu membalik-balik dokumen.

Alfy kehabisan cara, hanya bisa berjalan kesana dan kembali memeluknya “Bukankah lapar? Makan dulu.”

Setelah selesai berbicara, ia sekalian mengambil dokumen yang ada ditangannya.

Keyra dengan menurut mengangguk-anggukkan kepalanya, kedua tangannya melingkar dilehernya, dengan bermalas-malasan meringkuk didalam pelukannya.

Alfy tersenyum, mendekat disamping telinganya dengan suara lembut berbisik, nafasnya tertitup ditelinganya, menggelikan dan kering. Tubuh Keyra yang tidak terkontrol bergetar.

“Kenapa begitu menurut membiarkanku memeluk? Aku bisa langsung memelukmu naik keatas ranjang.”

Keyra menyipitkan matanya dan dengan suara pelan menjawab “En.”

Meskipun telah mendapatkan ijin, Alfy juga tidak melepaskan diri, hanya memeluknya dan menciumnya dengan dalam untuk beberapa saat, kemudian dengan teratur menggendongnya keruang makan.

Dibandingkan dengan keinginan hasratnya, ia lebih tidak ingin ia kelaparan.

Keduanya duduk berhadapan disisi meja makan, Keyra mengambil sumpitnya memulai makan, rupanya masih tetap tidak berkonsentrasi.

“Pelangganmu itu, ‘ Shinee Movie ’?” Alfy mengangkat sumpitnya mencapit makanan, nada suaranya terdengar bertanya dengan tenang. Saat mengambil dokumen dari tangannya tadi, tanpa sengaja ia melihat huruf ‘ Shinee Movie ’.

“En.” Keyra mengangguk-anggukkan kepalanya, memasukkan sayuran yang dicapit Alfy itu masuk kedalam mulutnya.

Alfy meletakkan sumpitnya, menggunakan sendok untuk mengambil kuah, berpikir sejenak kemudian kembali berkata “ Diva dari Shinee Movie, memang adalah orang yang pintar yang sangat langkah.”

“Kamu pernah berhubungan dengannya kah?” Keyra bertanya padanya. Keluarga Sanusi bergerak dibidang konstruksi, sedangkan keluarga Maveris bergerak dibidang film dan media, sepertinya sama sekali tidak ada persimpangan.

“Pernah bertemu 2x dalam acara publik. Dikatakan bahwa keluarga Maveris memberatkan anak pria dan mengabaikan anak wanita, perusahaan hanya diwariskan kepada anak laki-laki. Diva memiliki seorang adik laki-laki dari ayah yang sama tetapi ibu yang berbeda, tetapi ia tetap dapat duduk dengan kokoh dikedudukannya sebagai CEO dari Shinee Movie, dimana yang pasti itu adalah sesuatu yang luar biasa. Hanya takutnya, tidak beberapa lama, direktur utama Maveris sudah tidak dapat menahan dirinya. Sulit untuk mengatakan siapa yang pada akhirnya akan menjadi pewaris dari kedudukan keluarga Maveris.”

Alfy dengan santai menyelesaikan perkataannya, kemudian membawakan kuah yang panas itu kedepan Keyra.

Keyra meminum sup itu, dengan wajah tersenyum penuh berkata sekalimat “Ternyata, tuan muda Sanusi juga bergosip ya.”

“Yang aku katakan bukanlah gosip, itu adalah kenyataan.” Alfy menjawabnya.

Keyra menaikkan bahunya, ia tidak tertarik dengan pertempuran didalam keluarga Maveris, ia hanya ingin berhasil menaklukan Shinee Movie pelanggan besarnya ini.

Keduanya berbicara sambil makan, setelah makan malam itu selesai, langit diluar jendela sudah sepenuhnya menjadi gelap.

Alfy setelah membereskan mangkuk dan peralatan makan lainnya, melihat jam yang ada dipergelangan tangannya, kemudian mengambil mantel dari tiang gantungan dan kunci mobilnya, berkata “Sudah malam, aku antarkan kamu pulang.”

Ia secara mulus mengenakan jas luarnya, tetapi Keyra malah memeluknya dari belakang.

Tangannya yang lembut itu menempel dibagian pinggangnya, tubuh mungilnya yang hangat itu menempel dipunggungnya yang tegap itu.

Tubuh Alfy sedikit menjadi tegang, ia membalik tubuhnya dengan lembut memeluknya, dengan senyuman yang lembut mengulurkan telapak tangannya memapah dahunya.

Pandangan mata keduanya saling menatap membeku, ia tersenyum hangat dan bertanya “Ingin?”

“Apakah kamu tidak?” Keyra dengan wajah merah berkata, matanya yang indah menggerak-gerakkan cahaya didalamnya.

Alfy terdiam sejenak, kemudian, lengannya tiba-tiba mengeras, memeluknya erat-erat didalam pelukannya.

Keyra dipeluk erat olehnya hingga hampir tidak dapat bernafas, secara samar terdengar suara yang berasal dari atas dengan helaan nafas yang samar “Aku ingin, tetapi hari ini sudah terlalu malam, kamu sudah harus pulang dan beristirahat.”

Selesai berkata, ia melepaskannya, matanya membeku menatap matanya, dengan bersungguh-sungguh berkata “ Key, yang aku inginkan bukanlah hasrat sesaat, melainkan bersamamu hingga akhir.”

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu