Suami Misterius - Bab 1151 Apakah Hubungan Kita Dulunya Sangat Dekat?

Keyra menggelengkan kepala dan bertanya dengan polos : "Apa yang harus aku ingat? "

"Kamu bukan lagi gadis kecil yang berumur sepuluh tahun. "kata Alfy

Jika dia bercemin, dia akan menyadari bahwa dirinya bukan lagi gadis yang berumur sepuluh tahun. Terjadi perubahan yang begitu besar, dia sama sekali tidak panik, nona besar keluarga Sunarya ini, apakah karena daya adaptasinya sangat kuat, atau hatinya besar?

"Oh. " Jawab Keyra : "Aku tidak ingat apa-apa. Apakah hubungan kita dulunya sangat dekat? Bagaimana? Aku sama sekali tidak ingat. "

Keyra mengeluarkan tangannya dan memukul kepalanya, terlihat sangat kesal.

Alfy : "......"

Dia dengan tegas tidak melanjutkan topik ini.

Sebelum makan malam, Alfy pergi lagi.

Proyek Taman Waterfall, waktu sangat ketat dan tugasnya berat, banyak hal yang harus dilakukan Alfy sendiri.

Saat makan malam, hanya tersisa Paman Sanusi dan Keyra lagi.

Hidangannya masih tetap mewah, cuman rasanya agak tawar.

Keyra baru saja makan dua suap, Rando masuk.

Ketika Rando melihat Keyra, pandangannya otomatis jatuh padanya. Meskipun, Keyra hanya memakai pakaian casual, celana panjang dan tshirt, tertutup rapat, rambut hitamnya yang panjang diikat satu, wajah yang cantik,putih dan lembut seperti akan mengeluarkan air.

"Yo, ada begitu banyak hidangan hari ini. Jarang sekali paman Tar memasak, mengapa tidak memanggilku pulang untuk makan. " Setelah selesai berbicara, Rando langsung duduk disamping Keyra, menopang dagunya, tidak makan dan terus menatap Keyra.

Keyra tiba-tiba kehilangan nafsu makan, meletakkan sumpitnya dan berkata dengan sopan kepada Paman Sanusi : " Paman, aku sudah kenyang, aku kembali ke kamar dulu. "

Paman Sanusi mengangguk, baru saja mau berkata, namun didahului oleh Rando.

"Mengapa makan begitu sedikit sudah kenyang. Makan begitu sedikit, nanti malam tidak bisa bekerja.

"Setelah Rando berbicara, dia mengambil sumpit dan mengambil makanan untuk Keyra.

Keyra melihat mangkoknya yang penuh dengan makanan dengan tatapan dingin.

Bekerja malam, malam hari selain tidur, apa yang bisa dikerjakan. Yang dipikirkan Rando semua hal-hal yang jorok.

Wajah Paman Sanusi juga menjadi tidak baik, dia menepuk meja dengan keras, "Kalau mau makan, makan yang baik, kurangi berbicara. "

Setelah selesai berbicara, Paman Sanusi menyuruh pembantu, "Bawa nona Sunarya kembali ke kamar dan meminta paman Tar untuk memasak semangkok sup walet kemudian antar ke sana. "

Keyra mengikuti pembantu keluar dari ruang makan, dibelakangnya, dia mendengar samar-samar tentang kemarahan Paman Sanusi dan suara menjengkelkan Rando.

"Apa yang mau kamu lakukan, kamu mau membuatku marah, bukan! "

"Kamu yang suka marah, tidak ada hubungannya denganku. " kata Rando, mengambil sepotong daging dan memasukkan ke mulutnya.

Paman Sanusi terus menepuk meja dengan marah, menunjuknya dan terus memarahinya : "Nona Sunarya adalah pacar Alfy, aku peringatkan padamu, jangan mengganggunya, jangan main-main dengan Alfy. "

"Dia tidak bisa main-main, apakah aku bisa! Alfy, Alfy, setiap hari katakan Alfy, kamu tahu tidak, aku baru anak kandungmu. "

"Kamu, kamu benar tidak tahu mati. " Paman Sanusi marah sampai dadanya sakit, dia memegang dadanya dengan satu tangan, dengan tangan yang lain dia menunjuk pada Rando dengan gemetar, "Kamu, kamu keluar. "

"Keluar ya keluar, kamu kira aku suka melihat mukamu. " Selesai berbicara, Rando berdiri dan berjalan keluar ruang makan.

Dia kembali ke kamar, mengambil ponsel dan menelepon asistennya.

Setelah panggilan tersambung, tidak menunggu lawan bicaranya berkata, Rando langsung berteriak : "Menyuruhmu memeriksa wanita Alfy, sampai sekarang pun belum ada informasi jelas, menunggumu menemukannya, aku sudah hampir menderita luka dalam. "

Pemabuk seperti Rando, bawahannya bisa sekuat apa. Sama sekali tidak bisa menemukan data Keyra, hanya mengetahui bahwa Keyra terluka di lokasi konstruksi dan kehilangan ingatan, sekarang hanya mempunyai IQ dan memori usia sepuluh tahun.

Setelah Rando mendengarnya, dia mempunyai sebuah rencana.

Dia memutuskan telepon, keluar dari kamar, memanggil seorang pembantu dan membisikkan beberapa kata.

"Ini...ini tidak bisa. Aku akan mati jika Tuan Tua dan Tuan Muda mengetahuinya. " Kata pembantu dengan gemetar.

"Jika kamu tidak melakukannya, pergi dari sini sekarang. " Kata Rando : "Apa yang kamu takuti, aku akan bertanggung jawab jika ada masalah. Lagipula, hanya seorang wanita, jika aku sudah menidurinya, apa yang bisa Alfy lakukan padaku, apakah dia berani membunuhku. Paling tidak dia hanya memukulku untuk melepaskan amarahnya. Bisa meniduri wanita yang begitu menawan, dipukul pun aku tidak keberatan. "

.....

Pada saat yang sama, Keyra baru saja selesai meminum sup walet dan ingin mandi, ketika masuk ke kamar mandi baru menyadari bahwa air berhenti.

Keyra baru saja mau bertanya kepada pembantu, pada saat yang sama, ada yang mengetuk pintu kamar.

"Silahkan masuk. " Setelah Keyra berbicara, pintu kamar didorong buka, seorang pembantu asing masuk.

Tubuh Paman Sanusi tidak baik, rumah ini perlu ada yang mengurusnya, sehingga ada puluhan pembantu di sini. Pembantu ini bukan pembantu biasa yang menjaganya, Keyra tidak pernah melihatnya.

"Nona Sunarya, pipa air di lantai ini rusak, sedang dalam perbaikan, jika anda ingin mandi, biar aku antar ke kamar tamu lantai atas. " Kata pembantu itu dengan hormat.

Setelah mendengarkan, Keyra menatapnya dengan serius, kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata : "Tidak perlu, aku nanti baru mandi saja. "

Setelah dia selesai berbicara dan ingin masuk kekamar untuk membaca buku, namun dihentikan oleh pembantu itu, "Aku baru saja menanyakan tukang pipa, katanya belum tentu bisa siap perbaiki malam ini, anda mandi saja di lantai atas. Kamar tamu atas baru saja dibersihkan, kamar mandi sangat bersih dan semua perlengkapan mandi sudah disiapkan untuk anda. "

Nada pembantu itu sedikit tergesa-gesa, dia tidak sabar untuk mendorong Keyra ke atas.

Keyra masih menatapnya dengan polos dan berkata, "Kalau begitu, aku tidak mau mandi hari ini. Aku juga bisa tidur tanpa mandi. "

"Nona Sunarya. " Pembantu itu jelas-jelas gelisah, "Nona Sunarya, anda adalah perempuan, bagaimana bisa anda tidak suka bersih. Anda begini, Tuan Muda tidak akan menyukaimu. Jika, malam ini Tuan Muda ingin bermesra denganmu, tidak baik jika anda tidak mandi. "

Keyra : "......"

Pembantu keluarga Sanusi, sama dengan Rando, pikirannya semua hubungan pria dan wanita yang tidak bisa dikatakan.

Pembantu itu melihat Keyra tidak berbicara, menganggap bahwa dia setuju. Dengan cepat dia masuk ke kamar Keyra, mengeluarkan gaun tidur dan memegang dalam pelukannya.

"Ayo, nona Sunarya. "

Keyra : "....."

Melihat adegan ini, sepertinya tidak bisa jika dia tidak mandi. Hanya pernah mendengar memaksa untuk berbelanja, ini pertama kali ketemu memaksa untuk mandi.

Pembantu itu melihat dia tidak bergerak, tiba-tiba teringat kata tuan muda, bahwa nona Sunarya yang cantik ini mengalami luka dikepalanya dan sekarang hanya memiliki IQ sepuluh tahun, jadi dia berbujuk dan berkata : "Ayo patuh, kita mandi di lantai atas, habis mandi, aku akan memberikanmu permen. "

Keyra tertawa setelah mendengarkan, mengangguk dan berkata, "Baik. "

Pembantu itu merasa lega, membawanya keluar dari kamar dan naik ke tangga kayu yang kokoh.

Rumah keluarga Sunasi besar, sedikit orang, tidak ada yang tinggal di lantai atas.

Pembantu itu membawa Keyra ke kamar yang terpencil di lantai paling atas.

Kamar mandi di kamar itu sangat bersih, tetapi agak gelap.

Pembantu itu menyerahkan pakaian kepadanya dan kemudian menghilang.