Suami Misterius - Bab 1268 Kesempurnaan Sulit Didapat

"Dunia ini sedikitpun tidak bagus, sama sekali tidak!" Shakira tiba-tiba berteriak, "dunia ini terlalu mengerikan, aku ingin membawanya pergi, aku yang membawanya ke dunia ini, sekarang aku ingin membawanya pergi ..."

"Shakira, kamu tidak berhak membuat keputusan untuknya! Shakira tolong sadar sedikit, lihat aku, lihat aku Shakira, jangan tinggalkan aku, aku tidak bisa hidup tanpa kalian ..."

Tatapan didepan Gerald mulai menggelap, tetapi dia masih menggunakan semua kekuatannya, memeluk Shakira dengan erat. Karena berjalan dan berjuang, cedera Gerald menjadi semakin parah. Pada akhirnya, dia hanya mengandalkan pikirannya untuk menopang dirinya agar tidak jatuh.

Akhirnya, Pengasuh Ruffin yang pergi keluar untuk membeli sarapan kembali. Melihat adegan ini, dia sangat ketakutan sampai seperti mau kehilangan jiwanya, dengan segera memanggil dokter dan perawat.

Gerald Ron didorong dengan ranjang rumah sakit oleh staf medis, dan langsung dibawa masuk kedalam ruang operasi, saat dia dibawa masuk kedalam ruang operasi, seluruh badannya berlumuran darah, pisau buah yang dingin itu masih tertancap di perutnya.

……

Shakira perlahan mengangkat kedua tangannya sendiri, darah yang ada di tangannya sudah dicuci bersih, tapi masih meninggalkan bau darah yang samar. Matanya masih merah, darah merah di seluruh langit, membuat matanya sakit.

Shakira memejamkan mata karena kesakitan, merasa kepalanya sangat sakit, mau buka juga sama sakitnya.

Dia menangkupkan kepala dengan kedua tangan, terus membenturkan dahinya kekaca yang keras dan dingin. Seperti dirasuki iblis, mulutnya tidak berhenti, terus bergumam, "Akulah pembunuhnya, akulah pembunuhnya, akulah pembunuhnya ..."

Melihat ini, Keyra segera berjalan dan memeluk Shakira untuk menghentikannya menyakiti dirinya sendiri.

"Shakira, Shakira, apa yang kamu lakukan? Jangan konyol!” Keyra berkata dengan suara yang besar.

Shakira sepertinya tidak bisa mendengar perkataannya sama sekali. Matanya kosong, seolah dia telah kehilangan seluruh kesadarannya. Dahinya memar, merah dan bengkak.

Namun, dia masih tidak berhenti, terus menerus membenturkan kepalanya kejendela kaca.

"Shakira, Shakira!" Keyra dengan kuat mencoba mengguncangnya dan mencoba membangunkannya. Namun, Shakira tetap tinggal di dunianya sendiri, seolah-olah dia tidak tahu rasa sakit, tetapi dia terlihat sangat sedih.

Keyra akhirnya menyadari bahwa depresi Shakira sangat parah.

Sungguh menakutkan sampai seorang istri dapat menikam dengan pisau ketubuh suami tercinta, dan seorang ibu bisa menggendong bayinya dan mencoba melompat dari lantai 20.

"Shakira!" Pada saat ini, Sugar berjalan kemari, dengan cepat berjalan kesisi Shakira dan memeluknya, seperti seorang ibu, dengan lembut memeluk anaknya.

Semalam, Sugar tampak sangat muram,seluruh tubuhnya terlihat pucat tidak berdaya, tetapi ketika dia memperlakukan Sugar, dia masih lembut, toleran, dan tidak memiliki kebencian.

Shakira dalam pelukan lembut Sugar, perlahan menjadi diam, tatapan bola matanya sedikit demi sedikit kembali fokus, dia menatap Sugar, kedua tangannya dengan erat memegang lengan Sugar, menangis dengan tak berdaya.

"Ma, Ma, maafkan aku. Aku bukan sengaja, aku sungguh tidak sengaja menyakiti Gerald. Aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri. Aku seperti sudah tidak bisa mengendalikan diriku sendiri."

Wajah Shakira penuh dengan air mata. Tubuh dan suaranya bergetar tak terkendali. "cepat tangkap aku dan kurung aku ..."

"Shakira, kamu tenang sedikit, dengarkan perkataanku ..." Sugar mengangkat wajah Shakira, menatap matanya, dan berkata dengan serius: "Shakira, ibu percaya kamu tidak bermaksud untuk menyakiti Gerald. Kamu sangat mencintainya, bagaimana kamu bisa dengan tega menyakitinya. Shakira, kamu hanya sakit, jadi kamu tidak bisa mengendalikan diri sendiri. Shakira, dengarkan perkataan ibu, baik-baik bekerjasama dengan psikoterapis. Kamu pasti bisa membaik, Gerald juga bisa membaik dan semuanya akan membaik..."

Sugar, dengan air mata berlinang, menatap kosong kedepan, tidak berhenti bergumam. Dia tidak tahu apakah berkata untuk Sugar dengar, atau berkata untuk dirinya sendiri.

Shakira akhirnya tenang, kemudian, ditemani oleh staf medis, kembali kebangsal.

Sugar duduk di luar depan pintu ruangan ICU, dipisahkan oleh jendela kaca tebal, menatap putranya yang tidak sadarkan diri.

Sugar ingat bahwa ayahnya pernah berkata bahwa kehidupan orang-orang tidak mulus. Dia dulu tidak percaya.

Dia adalah anak tunggal, dicintai oleh orang tuanya sejak kecil. Meskipun cinta pertamanya seorang bajingan, tetapi akhirnya menikah dengan Aldio Vosh, dan hidupnya dilewati dengan sangat mulus bisa mendapatkan cinta dari Aldio, bisa mengubah baja menjadi lunak, banyak orang yang iri pada keberuntungannya.

Namun, pada saat ini, Sugar akhirnya percaya bahwa tidak ada orang yang sempurna dalam hidupnya, dan sangat jarang bisa menjadi sempurna.

Putra satu-satunya terbaring di ICU, hidup atau mati tidak pasti. Menantu perempuannya mengalami depresi berat, dan tidak tahu hal-hal buruk apalagi yang bisa dia lakukan. Masih ada seorang cucu yang menangis untuk diberikan makan…. Bagaimana masa depan,Sugar benar-benar tidak berani untuk membayangkannya.

"Bibi Sugar." Keyra berjongkok di depan dan memegang tangan dinginnya. Hanya bisa menghiburnya tanpa daya: "Bibi Sugar, anda jangan terlalu khawatir. Gerald akan baik-baik saja. Dia baru saja menjadi seorang ayah dan tidak akan rela meninggalkan istri dan anaknya."

Setelah Sugar mendengarkan, dengan enggan menganggukkan kepala, berkata: "Key, kamu pulang terlebih dulu, kamu anak muda sibuk, jangan menunda pekerjaan."

Gerald berada di ICU, bahkan tidak diizinkan dikunjungi oleh kerabat. Semuanya dirawat oleh staf medis. Tinggal terlalu banyak orang di rumah sakit juga tidak membantu apa-apa.

Akhirnya, Clara dan Ahyon tinggal untuk membantu, Mahen Sutedja dan Keyra pergi sementara.

Dua orang berjalan kedalam lift, pada saat lift turun kebawah, di dalam ruang sempit, cahayanya redup, suasana juga agak tertekan.

Keyra tidak bisa menahan nafas beratnya.

Mahen menundukkan kepalanya dan menyalakan sebatang rokok. Setelah mendengar suara itu, dia menatapnya dan mengeluarkan asap rokoknya. Nada suaranya acuh tak acuh dan berkata: "jangan terlalu khawatir. Karena tidak melukai bagian vital masalahnya tidak besar. Dalam keadaan normal, tidak akan ada membahayakan nyawa."

"Dokter mengatakan bahwa saat ini dia belum keluar dari bahaya, jika ada komplikasi ..."

"Lansia yang secara fisik dalam keadaan tidak sehat baru dapat menimbulkan komplikasi dan sindrom. Gerald masih muda dan kuat, sangat baik bisa mengalami komplikasi dan lainnya. Dokter umumnya tidak berani berbicara terlalu lengkap, untuk menghindari jika terjadi sesuatu hal yang tak terduga, dan menyebabkan perselisihan yang tidak perlu." Mahen menjelaskan.

"Kamu sepertinya sangat mengerti." Keyra dengan erat mengerutkan bibir tipisnya dan menatapnya dengan serius.

Mahen tersenyum tipis, tetapi tidak menjelaskan.

Menggunakan perkataan orang tuanya, dia dari kecil orang yang damai, suka menantang dan mengambil risiko. Dia telah berada di luar negeri selama bertahun-tahun, dan lingkungan asing itu rumit, dia telah menyinggung banyak orang dengan memanipulasi.

Mahen di luar negeri bukan sekali ditikam dan bahkan ditembak. Ada sekali membuatnya terluka, peluru menembus dadanya berjarak kurang dari satu sentimeter dari jantungnya. Namun, keluarganya tidak mengetahuinya.

Dia pernah berkata kepada bawahannya bahwa tidak masalah bagi seorang pria untuk terluka. Jangan terlalu mempermasalahkannya.

Mahen berpikir, kecuali diamati, baru bisa merepotkan keluarganya untuk mengklaim mayatnya.

Mungkin penyakit lama yang membuat dokter. Mahen sekali melihat keadaan Gerald, sudah langsung tahu bahwa orang ini tidak akan mati.