Suami Misterius - Bab 1045 Kehidupan Memang Seharusnya Seperti Ini

“Mama.”

Saat Wilson menolehkan kepala, kebetulan melihat Clara didepan pintu, bertanya dengan tatapan bingung :”Ada urusan apa?”

“Apakah tidak boleh melihatmu jika tidak ada urusan?”

Clara melipat tangan di dadanya, sudut bibirnya terangkat dan tersenyum.

Wilson merasa ragu sejenak, menganggukkan kepala menjawab, “Boleh.”

Clara: “…” dia tiba-tiba merasa sedikit pusing, kedua anak dirumahnya ini, kepribadian mereka benar-benar berbeda.

Key memiliki kepribadian yang aktif, sedangkan Wilson tenang dan terkendali.

Clara berjalan masuk, duduk di kursi yang berada di samping Wilson, mengulurkan tangan meraba kepalanya, seperti saat dia masih kecil.

Rambut Wilson sangat pendek, tidak selembut saat masih kecil dulu, sekarang memiliki sedikit perasaan menusuk.

Wilson mengatupkan bibirnya, wajahnya sedikit memerah, sedikit diam dan malu.

Setelah membiarkan Clara menyentuh beberapa kali, dia lalu menolehkan kepala, menghindari tangan Clara.

Dia sudah besar, atau, dia selalu merasa dirinya adalah orang dewasa, seorang pria sejati kecil.

Melihat itu, Clara merasa sedikit kecewa.

Selalu merasa belum cukup puas menggendongnya, dia sudah tumbuh besar.

Dan Wilson seperti replika dari Rudy, memiliki sedikit mysophobia, tidak begitu suka disentuh oleh orang lain.

Dia masih lebih baik saat menghadapi keluarga sendiri, tapi saat menghadapi orang luar, hanya supaya terlihat sopan saja.

Ardian mengatakan, pria keluarga Sunarya, tulangnya membawa kesombongan, tapi seberapa dinginnya seorang pria, pasti bisa bertemu dengan gadis yang mengubah mereka menjadi lembut.

Clara menoleh berkomentar untuk hal ini, bagaimanapun, putranya ini belum berusia 12 tahun.

Dia tidak berharap putranya terlalu cepat berpacaran.

“Apakah pr mu sudah selesai?” Clara bertanya.

“Sudah.” Wilson menjawab.

“Sedang membaca buku apa?” tatapan Clara jatuh pada buku yang ada ditangannya.

Wilson menutup bukunya, memperlihatkan cover buku pada Clara, buku geometri SMP.

Setengah tahun lagi, Wilson akan masuk ke SMP.

“Apakah kamu mengerti?” Clara bertanya lagi.

Dia selalu memiliki nilai baik saat belajar geometri, dan sangat ingin menunjukkan keahliannya didepan putranya.

Wilson mengangkat bahu dengan ringan, menjawab, “Tidak begitu sulit.”

Clara:”….” Suasana sedikit kaku, Wilson sepertinya juga merasakan.

“Ma.” Dia berkata.

Clara melihat dia.

“Ma, kamu tidak perlu marah kepada Key, dia hanya sedikit keras kepala dan sombong. Hubungan sosial Key di sekolah sangat bagus, selalu berbagi makanan dan mainan kepada temannya, juga suka membantu teman, tidak egois, juga tidak sombong. Karakter Key tidak ada masalah, bebrapa kekurangan kecil tidak akan berbahaya.”

Clara benar-benar jarang mendengar Wilson berbicara sepanjang ini, ternyata untuk membela Key.

Tapi, setelah Clara mendengar, merasa lega sedikit.

Hal yang paling dia khawatirkan, yaitu anaknya tumbuh menjadi tidak beres.

Clara tersenyum, menepuk pundak putranya, “Aku sudah tahu, kamu baca bukumu baik-baik, aku pergi mengganti baju.”

Tatapan Wilson dengan hangat melihat dia pergi.

Clara kembali ke kamar, mengganti baju rumah, lalu turun ke bawah.

Saat dia melewati sudut tangga, Key berlari kemari, mengulurkan tangan memeluk pinggangnya.

“Sudah selesai mengisi kertas ujian?” Clara bertanya.

“Em.” Key mengangguk, mendongakkan wajah kecilnya, “Ma, aku sudah tahu salah, papa mengatakan terlalu percaya diri adalah tindakan tidak bagus, lain kali aku pasti akan berubah.”

Clara menghela nafas, meraba dengan lembut kepala putrinya.

Putrinya ini, selalu mengganggap kata-kata ayahnya seperti dekrit presiden.

Tapi, bersedia mendengar kata-kata ayahnya, juga sebuah tindakan yang bagus.

Clara mendongak, melihat Rudy duduk di atas sofa ruang tamu, masih memakai seragam miiter yang belum sempat dilepaskan.

Dia melihat Clara dengan tatapan lembut, tatapan hangat dan memanjakan itu membuat orang lain merasa lemah.

Clara tiba bisa menahan senyumnya, menggendong putrinya dan berjalan ke arahnya.

“Sudah kembali? Apakah nanti malam masih pergi keluar lagi?”

Rudy tersenyum lembut, menarik tangannya untuk duduk disamping dia.

Jika bukan karena ada Key, dia sudah langsung memeluknya.

“Tidak pergi lagi, temani kamu.. kalian baik-baik.” Rudy menjawab, karena Key yang mendengarkan disamping, maka Rudy hanya bisa menambahkan kata-kata kalian.”

Saat ini, Sus Rani keluar dari dapur, memanggil mereka untuk makan.

“Makan dulu, nanti baru mengobrol lagi.” Clara berkata sambil tertawa.

Key berteriak ke arah atas, “Kakak makan.”

Lalu, segera melesat pergi ke ruang makan, tapi malah di tahan oleh Clara, memaksa dia untuk cuci tangan terlebih dahulu.

Mereka berempat mengelilingi meja makan, suasananya sangat hangat dan harmonis.

Key yang paling banyak bicara, dari menceritakan hal menarik di sekolah, sampai kelebihan setiap guru saat mengajar, lalu menceritakan teman-temannya.

Rudy mendengar sambil sedikit tersenyum, sesekali memberikan dia saran.

Wilson yang makan, seperti tidak peduli dengan yang lain, tapi saat Key membahas tentang dia, atau bertanya padanya, dia akan dengan cepat menjawab.

Clara bertugas mengambilkan sayur kepada kedua anaknya, saat merasa Key terlalu berisik, maka akan mengingatkan, “Tutup mulut, makan. Anak kecil banyak sekali bicaranya.”

Key akan menjulurkan lidah pada dia, membuat wajah mengejek, lalu, dengan patuh menundukkan kepala dan makan.

Clara tidak tahan untuk tersenyum, dia berpikir, hidup memang seharusnya seperti ini.

Sederhana, dan juga berisik.

Selesai makan, Key terus bersama dengan ayahnya, bermain puzzle, bermain transformer, membaca buku cerita, setelah Rudy menidurkan dia, lalu saat kembali ke kamar, sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Clara sedang duduk di depan meja rias memakai produk kecantikan, dia melihat Rudy dari jendela, berkata:”Lain kali jangan temani dia bermain sampai selarut ini, jika tidak tidur lebih awal, besoknya tidak bisa bangun, setiap kali dia terlambat ke sekolah, guru akan mengkritikku.”

“Sudah tahu.” Rudy menjawab sambi tersenyum, berjalan ke belakang dia, mengulurkan lengan, memeluk bahunya.

Clara memegang lengan yang berada di bahunya sendiri, bertanya:”Rudy, apakah aku sudah tua?”

Wanita akan mengalami kemunduran saat berumur 30 tahun, dalam dua tahun terakhir, Clara dengan jelas merasakan energi dan kulitnya tidak sebaik dulu.

Jadi, dia sekarang selain merawat suami dan anak, juga paling memperhatikan perawatannya.

Rudy mendengar itu, tersenyum dengan tidak berdaya, “Nyonya Sunarya, apakah kamu sedang mengingatkanku, jika aku lebih tua darimu.”

Dalam pandangan Rudy, walaupun rambut Clara sudah berubah putih, giginya sudah rontok semua, dia masih seorang bocah kecil miliknya.

Dan lagi, walaupun Clara sudah berumur 30 tahun, tapi waktu sepertinya sangat bermurah hati padanya, dia masih terlihat seperti anak gadis berumur 20 tahunan.

Saat dia berdiri bersama dengan Wilson, tidak seperti ibu dan anak, lebih mirip kakak adik.

“Rudy, kamu sedang mengalihkan pembicaraan, apakah menurutmu aku juga sudah tua? Hah, Wilson dan Key sudah sebesar itu, bagaimana mungkin aku tidak tua.” Clara terus menyesali.

“Aku bahkan tidak merasa tua, kenapa kamu bisa tua.” Rudy berkata sambil tertawa.

“Siapa bilang kamu tidak tua, Paman Sutedja!”

Clara bercanda mengatakan, tapi, saat kata-katanya diucapkan, pinggangnya sudah di peluk oleh Rudy.

Lalu, kedua kakinya melayang, sudah berada dalam gendongan Rudy.

Bibir Rudy menempel pada telinganya, bergumam dengan suara rendah yang hangat dan lembut, “Aku tua atau tidak, coba saja maka akan tahu.”

Clara terkikik, berkata dengan tidak acuh, “Orang tua aneh.”

Lalu, dia di lempar ke atas ranjang besar di belakang tubuhnya, dan menekan dibawah tubuh…

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu