Suami Misterius - Bab 1249 Kamu Terlihat Lebih Enak Dibandingkan Seafood

Mobil itu diparkir di parkiran bawah tanah rumah sakit, Alfy mematikan mobilnya dan terlihat jelas bersiap untuk menunggu Keyra.

Keyra membuka sabuk pengamannya, berbalik ke samping lalu mencondongkan tubuh dan mencium bibir Alfy, lalu berkata, "Tunggu aku", lalu membuka pintu dan keluar turun dari mobil.

Keyra naik lift ke lantai atas ke lantai tempat poli kandungan berada.

Kebetulan sekali, Lena sedang memeriksa bangsal. Dia pun mengantarkan Keyra masuk ke bangsal Shakira.

Walaupun sudah menyewa perawat profesional, Sugar masih saya tidak tenang. Dia selalu tinggal di rumah sakit untuk menjaga Shakira secara langsung. Sangat lelah dan khawatir, wajah Sugar benar-benar terlihat sangat sayu dan lemas.

“Key, disini. Bagus sekali, kamu temanilah Shakira mengobrol dulu.” Sugar melihat Keyra, dia memaksa diri sendiri untuk tersenyum.

Keyra pun membalas dengan tersenyum juga, lalu duduk di samping ranjang rumah sakit.

Di atas ranjang seputih salju, Shakira duduk diam di sana. Seolah tidak terasa kehadirannya di sana, Matanya tampak bergerak sedikit, dia menyapa Keyra dengan suaranya yang tak terdengar gejolak apapun di sana.

“Pengacara Sunarya.”

Keyra menarik sudut bibirnya, lalu tersenyum ramah, dan berkata, “Kasusmu sudah selesai, kamu lebih baik memanggilku langsung dengan namaku saja. Atau panggil aku Key.”

Shakira mengangguk samar, lali menundukkan kepala tak bicara. Tatapan matanya terlihat sangat sayu.

Keyra, “...”

Ada keheningan singkat di antara satu sama lain. Mereka tidak terlalu akrab. Ketika Shakira jelas menunjukkan sebuah aura yang tidak membolehkan siapapun memasuki kehidupannya, Keyra pun benar-benar tidak tahu harus berkata apa kepadanya.

“Aku dengar Bibi Lena bilang, bulan depan kamu akan melahirkan. Apakah bayinya bersikap baik sekarang?” tanya Keyra sedikit kaku.

“Lumayan baik, terima kasih perhatiannya.” Jawab Shakira sambil memaksakan diri menarik sudut bibirnya.

Lalu, Keyra lagi-lagi memaksa diri mengobrol beberapa kali dengan Shakira. Pada dasarnya percakapan mereka hanya sekedar Keyra bertanya apa, Shakira menjawab apa. Dan pada akhirnya, benar-benar sudah tidak tahu harus mengobrol apa lagi. Keyra pun berdiri dan pamit pergi.

Keyra berjalan keluar dari bangsal dan baru menyadari ada Sugar dan Lena yang sedang berdiri

mengobrol di luar. Ekspresi wajah Lena tampak muram, sedangkan mata Sugar sudah memerah sembab.

Kondisi Shakira lebih buruk dari yang dibayangkan. Anak di dalam kandungannya tidak bisa bertahan dalam satu bulan ini. Tapi situasi paling buruk sekarang bukan karena harus dilahirkan prematur, melainkan karena kondisi Shakira.

Shakira mengalami depresi prenatal yang parah. Sugar sudah menyewa dokter psikolog yang paling baik. Tapi Shakira sama sekali tidak mau bekerja sama dalam pengobatan ini. Dia tetap bersikeras bilang dirinya tidak sakit.

Oleh karena itu, Lena dan dokter psikolog itu benar-benar tidak tahu harus apa lagi.

“Bibi Sugar, Bibi Lena.” Panggil Keyra yang berjalan sampai ke depan Sugar. Dia bertanya, “Apa Gerald sudah pulang?”

Sugar bergegas mengulurkan tangan menyeka air mata di ujung matanya. Dia pun menjawab dengan suara bergetar, “Gerald ada di kota A sedang menangani beberapa urusan. Mungkin minggu depan baru kembali.”

Gerald menetap di kota A, harusnya karena dia ingin menangani Zindy.

Dekan Lee telah mencabut ijin dokternya, dan keluarganya telah kehilangan sumber penghasilan. Sehingga kehidupannya tidak akan mungkin baik-baik saja kedepannya.

Yohanes dituntut karena menggelapkan dana publik dan sekarang sudah ditahan. Yohanes menggelapkan dana publik karena bisnis keluarganya sedang mengalami kesulitan. Setelah Yohanes ditangkap, bisnis keluarga mereka pun bangkrut. Ayah Yohanes sakit parah dan dirawat di rumah sakit. Ibu Yohanes terus berusaha meminjam uang untuk biaya hukum dan biaya pengobatan.

Dalam situasi Keluarga Yohanes seperti ini, semua orang tahu kalau keluarga mereka pasti tidak akan bisa melunasi pinjamannya. Mereka yang dulu menyanjung Keluarga Yohanes sekarang sudah tidak sempat untuk menghindar, Ibu Yohanes sudah sampai sujud memohon, namun masih saja belum ada satupun orang yang meminjamkan uangnya.

Sedangkan untuk Zindy, Gerald belum sementara ini belum menanganinya. Tapi jelas akhir nasibnya setelah ini tidak akan mungkin baik-baik saja.

Keyra mencoba menghibur Sugar dengan beberapa kata-kata, lalu dia pun pergi meninggalkan rumah sakit. Karena bagaimanapun, dia juga tidak bisa membantu apa-apa walaupun tetap disana.

Keyra duduk di bangku penumpang depan di samping Alfy, lalu memegang kepala dengan kedua tangannya dan tampak sekali dalam suasana hati yang tidak terlalu baik.

Ketika Alfy sendirian di mobil tadi, dia terus menggunakan laptopnya untuk menangani beberapa dokumen perusahaan. Begitu Keyra naik dan masuk ke dalam mobil, baru dia menutup laptopnya. Semua fokus di matanya jatuh ke diri Keyra..

“Kenapa?” Kondisi Shakira tidak baik?” tanya Alfy.

“Em.” Keyra mengangguk dan menghela napas berat, “Anaknya harus dilahirkan prematur. Shakira mengalami depresi prenatal. Dan dia juga menolak pengobatan psikolog.”

“Kekhawatiran atau cinta dalam hati telah menjadi beban mental, dan faktor penyebab beban mental inilah yang harus dihilangkan. Dokter psikolog jelas tidak akan bisa membantunya, tapi Gerald pasti punya cara untuk membantunya.” Jawab Alfy.

“Menurutmu, apakah Shakira bisa memaafkan Gerald?” tanya Keyra.

“Harusnya bisa.” Alfy berkata dengan ragu-ragu, “Shakira tumbuh besar dari keluarga single parent. Dia pasti tidak ingin anaknya sendiri sama seperti dirinya. Shakira sudah memutuskan untuk mempertahankan anaknya ini. Maka Gerald yang sebagai ayah anak ini, cepat atau lambat pasti akan dimaafkan olehnya selama Gerald bisa bersikap lebih baik lagi.”

Keyra terlahir dan tumbuh di keluarga yang sangat bahagia. Jadi, dia sama sekali tidak bisa memahami haus cintanya seorang anak dari keluarga yang broken home, haus dalam keinginan untuk memiliki sebuah keluarga yang utuh.

Ketika ibunya baru saja meninggal dunia, Alfy masih kecil. Dia tidak tahu apa arti sebenarnya dari kematian.

Setiap kali dia mendengar suara sepatu hak tinggi dari luar jendela, dia pasti akan membuka pintu rumah dan berlari keluar dari rumah. Lalu, dia memeriksa apa ibunya sudah pulang. Setelah sekali, dua kali, tiga kali dan terus-terusan kecewa karena tak melihat sosok ibunya, barulah dia akhirnya mengerti kalau ibunya tidak akan pernah kembali lagi.

Alfy tanpa sadar mengeratkan genggaman tangannya di tangan Keyra.

Mungkin karena haus akan sebuah keluarga utuh. Setelah Alfy bertemu dengan wanita yang dicintainya, dia sangat menginginkan segera menikahi wanita itu dan membawanya pulang ke rumah. Membentuk sebuah keluarga kecil miliknya sendiri, mempunyai anak mereka sendiri. Dia pasti akan bekerja keras untuk menjadi seorang suami dan ayah yang baik, membuat istri dan anaknya menjadi orang terbahagia di dunia ini.

“Alfy, ada apa denganmu?” tanya Keyra sambil menatap Alfy dengan heran. Pergelangannya terasa sedikit sakit karena genggaman erat Alfy.

Alfy kembali dari lamunannya, dia pun langsung melepaskan tangannya, “Maaf sekali, aku sudah menyakitimu.”

“Tidak apa-apa.” Keyra menggelengkan kepalanya. Lalu bertanya, “Kita mau kencan di mana? Cuaca hari ini bagus sekali, ayo kita pergi melihat bintang di pucuk gunung?”

“Kita pergi makan. Setelah itu, aku akan mengantarmu pulang.” Kata Alfy tersenyum hangat. Dia mengulurkan tangan mengelus kepala Keyra.

Keyra memanyunkan bibir merahnya, memperlihatkan jelas kalau dia tidak puas dengan rencana seperti ini.

Alfy membungkuk mencondongkan tubuhnya mendekati Keyra, lalu setelah memasangkan sabuk pengaman ke Keyra, lalu menundukkan kepala mencium Keyra.

Usai berciuman penuh perasaan, Alfy duduk tegak dan menyalakan mesin mobil. Lalu, perlahan-lahan melajukan mobilnya keluar dari tempat parkir bawah tanah menuju jalan utama yang datar dan lebar.

Alfy tampak tenang memfokuskan diri menatap tajam ke jalan di depan, masih dengan ketenangan dan tingkah lakunya yang gentleman. Sedangkan Keyra yang duduk di bangku penumpang depan, pipinya memerah dan napasnya masih sedikit berantakan.

Dalam hubungan ini, Keyra selalu menjadi pihak yang aktif dan selalu bergerak lebih dulu. Sedangkan Alfy lebih terlihat pasif dan tenang. Tapi seberapa dalam dirinya dalam hubungan ini, hanya Alfy yang tahu.

Alfy memilih sebuah restoran barat seafood yang cukup bagus. Seafood di resto ini dikirim lewat jalur udara jadi sangat segar.

Keyra biasanya tidak makan seafood karena sangat merepotkan.

Dengan sangat sabar Alfy mengupas udang dan cangkang kepiting untuk Keyra. Gerakan jari-jarinya yang bersih dan ramping yang sedang mengupas kepiting terlihat sangat indah.

Keyra menompang pipinya dengan kedua tangannya, lalu duduk di seberang Alfy menatapnya seolah dia tidak pernah puas dan cukup memandangi Alfy.

“Kenapa tidak makan? Apakah tidak enak?” Tanya Alfy.

Mangkok Keyra sudah penuh dengan udang kupas dan daging kepiting, tapi dia makan dengan biasa saja.

Keyra menatapnya sambil tersenyum, lalu berkata, "Kamu terlihat lebih enak dibandingkan seafood ini.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu