Suami Misterius - Bab 587 Tidak Keberatan Aku Membantumu Mengantar Kemeja Kan

Rahma sudah selesai menangis, akhirnya sadar kembali, dia memeluk anak dan turun dari tempat tidur, kemudian masuk ke kamar mandi, setelah membersihkan dirinya dan anak, dia baru keluar dari kamar mandi.

Ibu Rugos sudah tidak berada di dalam kamar, Santos masih duduk di kursi roda, ekspresi wajahnya terlihat tenang.

Tangan Elanos memegang kantong pakaian yang berisi kemeja, dan memegangnya dengan erat, mata terlintas cahaya serakah.

“Kakak Ipar, jika kamu sudah mengatakan bahwa kamu tidak memiliki hubungan apapun dengan Tuan Keempat Sutedja , kalau begitu, kamu seharusnya tidak keberatan jika aku membantumu untuk mengantar kemeja ini.”

Rahma melirik Elanos dan kemeja di tangannya dengan tatapan dingin.

Niat Elanos sudah hampir tertulis di wajahnya.

Rahma hanya merasa lucu, benar-benar seekor kodok bernafsu terhadap daging angsa, Elanos juga tidak bercermin untuk melihat siapa dirinya sendiri, Rudyhanya buta baru tertarik padanya.

“Terserah kamu.”

Rahma berkata padanya dengan nada polos.

Rahma benar-benar sudah lelah, sekarang dia hanya ingin menjaga putranya, dia tidak ingin peduli dengan masalah yang lain.

Lagipula, bahkan jika Elanos mengambil kemeja ini untuk mendekati Rudy, dia juga hanya merupakan sebuah lelucon saja.

… Elanos malah tidak merasa dirinya adalah sebuah lelucon, dia merasa bahwa ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh Tuhan.

Setelah menunggu Rahma membawa anak keluar, Elanos membongkar lemarinya, mengganti gaun yang paling cantik dan sengaja pergi ke klinik kecantikan untuk melakukan perawatan kulit, merias wajahnya dengan cantik, kemudian, mengambil kemeja, dan memanggil taksi untuk pergi ke kantor pusat Sutedja Group.

Elanos dulu sering melewati tempat ini, tapi ini adalah pertama kalinya dia berjalan masuk ke dalam.

Lobi di lantai pertama Sutedja Group didekorasi dengan indah, ubin dinding memancarkan cahaya emas, di bawah kaki merupakan marmer hitam, suara high heels yang menginjak di atas mamer ini terdengar sangat bagus.

Elanos mengambil kemeja dan berjalan masuk dengan badan tegak, belum berjalan sampai lift, Elanos sudah ditahan oleh petugas keamanan perusahaan.

“Maaf, Nona ini, jika kamu bukan karyawan perusahaan, kamu tidak bisa masuk ke dalam.”

“Aku ingin mencari Presiden kalian.”

Elanos berkata dengan tegas.

“Kalau begitu, kami lebih tidak bisa membiarkanmu masuk, jika ingin bertemu dengan Presiden harus melakukan perjanjian terlebih dahulu.”

Penjaga kemanan berkata dengan ekpresi serius.

“Aku memiliki urusan untuk mencarinya. Semalam, dia meninggalkan kemeja di tempatku, aku datang untuk mengembalikan kemeja kepadanya.”

Elanos menggoyangkan kemeja di tangannya.

Isi dari perkataannya benar-benar membuat orang berimajinasi, seperti dugaan, tatapan penjaga keamanan yang melihatnya menjadi sedikit berubah dan sikap juga terlihat jelas berbeda.

Penjaga keamanan membawanya ke meja resepsionis dengan sopan, Elanos mengangkat dagunya, dengan sombong mengatakan perkataannya tadi kepada resepsionis lagi.

“Aku ingin mencari Presiden kalian, Rudy. Semalam, dia meninggalkan pakaiannya di tempatku, aku ingin mengembalikannya.”

Resepsionis terlihat bengong, ekspresi wajah sedikit aneh dan pandangan terus melirik ke belakangnya.

Kemudian, resepsionis berkata dengan ragu: “Nona, jika kamu hanya ingin mengembalikan kemeja kepada Presiden Sutedja, kamu bisa menitip kemejanya di meja resepsionis, staff yang bertugas di kantor Presiden akan turun ke bawah untuk mengambilnya.”

“Bagaimana bisa melakukannya seperti ini!”

Elanos segera menolak, “Kalian membawanya ke sana ke sini, bagaimana jika kemejanya rusak, pakaian Rudy begitu berharga, jika terjadi kerusakan, kalian bisa menggantinya kah!”

Wajah resepsionis terlihat canggung, “Kalau begitu, mohon tunggu sebentar, aku akan menelepon ke kantor Presiden untuk bertanya dulu.”

“Untuk apa bertanya, aku hanya naik ke atas untuk menyerahkan kemeja kepada Rudy, aku akan segera turun.”

Elanos berkata lagi.

Namun, begitu perkataannya jatuh, tiba-tiba terdengar suara wanita dari belakangnya..

“Tidak perlu bertanya lagi.”

Setelah wanita itu selesai berkata, dia menginjak high heelsnya dan berjalan kemari, telapak tangannya yang putih direntangkan di depan Elanos , “Serahkan bajunya kepadaku.”

“Demi apa menyerahkannya kepadamu, siapa kamu!”

Elanos melihat wanita di depannya.

Dia berpakaian terang dan cantik, gaun sutra Chanel yang paling baru, pergelangan tangannya mengenakan jam tangan berlian yang mahal, kacamata hitam yang berukuran besar di wajahnya hampir menutupi setengah wajahnya.

“Ini adalah istri Presiden Sutedja.”

Sekretaris resepsionis memperkenalkannya.

Clara perlahan-lahan melepaskan kacamata hitam di wajahnya, menampakkan penampilannya.

Sebenarnya, tidak perlu memperkenalkannya, Elanos juga bisa mengenalinya.

Bagaimana pun Clara sangat terkenal sekarang, tidak peduli di dalam atau di luar lingkaran, tidak ada seorang pun yang tidak mengenal wajahnya ini.

“Nona ini, serahkan kemeja suamiku kepadaku saja, seharusnya tidak ada masalah kan.”

Clara berkata dengan acuh tak acuh.

Kedua tangan Elanos memegang kantong pakaian dengan erat, wajahnya penuh dengan ekspresi enggan.

Kenapa dia begitu sial, mengantar pakaian ke sini, malah bertemu dengan istrinya orang.

Meski Elanos sangat enggan, tapi tetap perlahan-lahan menyerahkan kantong pakaian kepada Clara.

Saat Elanos masih ragu-ragu dan tidak ingin pergi begitu saja, tiba-tiba, terdengar suara pintu lift.

Pintu lift terbuka, Rudy dan Aldio berjalan keluar satu demi satu dari dalam.

Elanos sangat gembira, dia segera berlari ke sana.

“Tuan Sutedja, aku Elanos , apakah kamu masih ingat aku? Kamu pernah menyelamatkanku di Clubhouse.”

“Yoo, apa situasinya, datang ke sini untuk membalas budi. Berencana untuk melakukan hubungan seks dengan seorang pria atas keinginan sendiri kah?”

Tidak menunggu Rudy berkata, Aldio berkata terlebih dahulu dengan nada buruk.

Alis Rudy sedikit berkerut, meliriknya dengan tatapan dingin.

Aldio mengulurkan tangan dan memegang hidung, kemudian tidak berbicara lagi.

Elanos berdiri di sebelah Rudy, pipinya sedikit memerah, wajahnya penuh dengan rasa malu dan segan.

“Ada apa?”

Rudy bertanya dengan nada dingin.

“Owh, aku datang untuk mengembalikan kemejamu. Kakak Iparku, Rahma, dia menyuruhku untuk datang, masalah semalam, dia memintaku untuk berterima kasih padamu.”

Elanos berkata.

Setelah mendengarkan ini, alis Rudy menjadi lebih dalam, tatapannya tanpa sadar melihat ke arah Clara.

Tangan Clara sedang mengambil kantong pakaian, dia mengeluarkan kemeja dari kantong itu, kemeja yang dibantu pilih untuk Rudy kemarin pagi, dan juga kemeja yang katanya dikotori dan dibuang itu, sekarang, kemeja itu malah dikembalikan oleh adik ipar Rahma.

Terlihat jelas bahwa semalam Rudy bertemu dengan Rahma, Clara tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia juga tidak ingin tahu.

Satu-satunya masalah yang diketahui oleh Clara sekarang adalah Rudy membohonginya.

“Apakah kamu masih ingin mengenakan kemeja ini?”

Clara bertanya dengan mengangkat alis.

“Kamu urus saja.”

Rudy berkata dengan lembut dan polos.

Clara mengangguk, di depan semua orang dan juga termasuk Elanos , dia langsung membuang kemeja itu ke dalam tong sampah daur ulang.

Wajah Elanos segera muncul ekspresi segan, dengan paksa mengeluarkan sedikit senyuman, “Tuan Sutedja, aku sengaja datang ke sini untuk mengantar kemejamu, itu merupakan niat baik, tapi istrimu, mungkin sudah salah paham…”

“Terima kasih atas niat baikmu, tapi, istriku mungkin tidak suka aku mengenakan pakaian yang sudah dipegang oleh wanita lain.”

Setelah selesai berkata, Rudy melangkah maju dan berjalan ke samping Clara, Rudy mengulurkan tangan dengan biasa dan merangkul pinggang Clara.

“Restoran sudah dipesan, ayo pergi makan.”

“Uhm.”

Clara mengangguk.

Keduanya berjalan bersama ke arah luar kantor, Elanos berjalan cepat dan mengejar mereka, “Tuan Sutedja.”

“Ada masalah lagi?”

Rudy bertanya, nada suaranya terdengar lebih dingin.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu