Suami Misterius - Bab 133 Kamu yang Terlalu Bodoh

Clara menyerahkan urusan selanjutnya kepada Pengacara Yu, dan kemudian dia pun pergi meninggalkan tempat itu.

Clara merasakan keluhan yang tak dapat dia jelaskan. Sebenarnya, dia telah menghabiskan uang untuk hal yang tidak adil ini. Lalu, tanpa sadar dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Rudy.

Tidak tahu sejak kapan ini dimulai, tetapi dia selalu memikirkannya ketika dia sedang dalam suasana hati yang buruk.

“ Apa yang sedang kamu lakukan? ” Ketika panggilan tersambung, Clara langsung menanyakannya.

“ Sedang istirahat. ” Jawab Rudy. Lima menit sebelumnya, dia baru saja menyelesaikan konferensinya dengan cabang perusahaan Amerika, dan sekarang dia sedang beristirahat di kursinya.

“ Karena kamu juga sedang tidak melakukan apa-apa, ayo keluar dan temani aku minum. ” Kata Clara.

Rudy ragu sejenak dan kemudian menyetujuinya. Dia tahu bahwa Clara bukanlah seorang peminum alkohol, tetapi dia hanya ingin minum karena sedang dalam suasana hati yang buruk.

“ Kirimkan alamatnya dan aku akan pergi menemuimu. ” Rudy menutup teleponnya, lalu mengambil mantelnya.

Ketika dia berjalan keluar, dia berpapasan dengan Raymond Raymondtian di pintu, lalu Raymond Raymondtian pun bertanya : “ Apakah kamu mau pulang untuk beristirahat? ”

Mereka sudah bergadang selama dua hari berturut-turut, bahkan robot juga tidak akan tahan. Mata Rudy juga sudah tampak merah dan lelah.

“ Iya. ” Rudy menjawabnya dengan acuh tak acuh dan langsung berjalan keluar.

“ Mengapa sangat terburu-buru untuk pulang dan beristirahat? ” Raymond Raymondtian bergumam dengan bingung. Dia merasa bahwa Rudy seperti sedang terburu-buru untuk pergi berkencan.

Namun, jawaban yang dia terima hanyalah suara tutupan pintu. Rudy meninggalkan ruangannya, lalu menaiki lift dan langsung tiba di tempat parkir.

Dia juga sudah menerima alamat yang dikirim Clara di ponselnya. Lokasinya tidak jauh, hanya memerlukan waktu belasan menit untuk sampai kesana.

Ketika Rudy memasuki bar, Clara sedang duduk di meja bar dengan selusin bir di depannya.

Dia pun langsung duduk di sampingnya.

Clara menoleh dan menatapnya tanpa berkedip. Tatapannya hanya jatuh pada pria di hadapannya dan dia merasa daya tarik pria itu sangat kuat. Dia mengenakan jas berwarna abu-abu dan wajahnya yang tampan selalu terlihat tenang dan acuh tak acuh.

Dia menatapnya untuk waktu yang lama dan dia pun melihat kelelahan di wajahnya.

“ Apakah masih belum puas setelah menatapku begitu lama? ” Rudy berkata dan mengangkat gelas bir dengan anggun dan mengaduknya dengan lembut.

Sama hal seperti saat minum bir, dirinya tetap tampak sangat menarik.

“ Apakah akhir-akhir ini kamu sangat sibuk? ” Tanya Clara.

“ Hm, akhir-akhir ini ada banyak pekerjaan. ” Rudy tidak mengabaikan kelelahannya.

Setelah Rudy kembali dari luar negeri, Revaldo Sutedja tidak begitu aman. Dirinya yang sudah sangat kelelahan saja masih memiliki energi untuk menemaninya.

Clara merasa bersalah melihatnya yang sudah sangat kelelahan.

“ Terkadang serius dalam mengerjakan sesuatu itu baik, tetapi jangan terlalu memaksakan diri. Tugas utamamu sekarang adalah menjaga Wilson dengan baik. ” Clara merasa bahwa sebagai pasangannya, hanya cukup tidak narkoba dan tidak berjudi. Sedangkan dalam hal menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga adalah tugasnya.

Rudy : “... ”

Di dalam pemikiran Clara, Rudy tidak akan pernah terlepas dari gambaran “ pengangguran ” dan “ pria yang melakukan tugas ibu rumah tangga ”.

Rudy tidak ingin melanjutkan pembicaraan seperti ini, jadi dia pun mengalihkan pembicaraan : “ Apakah kamu sedang dalam suasana hati yang buruk? ”

“ Aku baru saja dibodohi dengan uang sepuluh miliyar rupiah. Menurutmu, bagaimana bisa aku dalam suasana hati yang baik? ” Wajah Clara penuh dengan keluhan.

Rudy mengangkat alisnya dan merasa kebingungan. Clara bukanlah gadis yang bodoh, bagaimana bisa dia ditipu uang senilai sepuluh miliyar rupiah.

Clara merasa sangat sakit hati setiap dia teringat dengan cek senilai sepuluh miliyar rupiah tersebut. Dia minum bir sambil menceritakan masalahnya kepada Rudy.

Setelah selesai mendengarkannya, reaksi pertama Rudy adalah senyum menyeringai dan kemudian berkata : “ Kamu merelakan uang senilai sepuluh miliyar rupiah hanya demi Miko? ”

Ketika Rudy mengatakan ini, dia bahkan tidak menyadari nada bicaranya yang sangat mencibir. Clara menghabiskan uang senilai sepuluh miliyar rupiah demi Miko, dan dia hanya memberikan biaya hidup senilai enam puluh juta rupiah kepadanya dan Wilson.

Clara sudah tidak bisa memikirkan apa-apa lagi. Sekarang otaknya hanya dipenuhi dengan sepuluh milyarnya. Jika uangnya di tunaikan, maka sudah berblok-blok. Jadi, dia sudah tidak mempedulikan seberapa mencibirnya perkataan Rudy padanya.

“ Bagaimanapun aku juga harus merelakannya. Aku sudah dirawat oleh Bibi Wulan sejak kecil dan Miko sudah seperti kakakku sendiri. Sebagai seorang adik, bagaimana mungkin aku tega melihat kakakku masuk penjara? ” Clara berkata tanpa daya.

Perasaan Rudy menjadi lebih lega ketika mendengar Clara mengatakan bahwa dirinya menganggap Miko sebagai kakaknya.

Rudy memiliki banyak ide ketika dia tidak sedang cemburu. Dia memiliki cara dan tidak sulit baginya untuk mendapatkan kembali sepuluh miliyar tersebut.

“ Jika hanya tentang masalah uang, maka itu sangat mudah untuk dipecahkan. ”

“ Apakah kamu memiliki ide? ” Mata Clara langsung menjadi cerah.

Rudy tanpa sadar mengulurkan tangannya dan mengelus kepalanya.

“ Masalah hari ini adalah kamu mencari keluarga wanita itu untuk membicarakan tentang kompensasi. Tetapi jika mereka yang mencarimu, maka itu termasuk pemerasan. Ini semua tergantung siapa yang duluan mencari pihak lain. Dan masalah itu hanya secara lisan, maka itu sama sekali tidak jelas, tetapi masalah uang senilai sepuluh miliyar rupiah itu nyata. Dalam ruang lingkup hukum, tidak ada nilai kompensasi pribadi sebesar itu. Jika uang itu dianggap pemerasan, maka cukup untuk membuat mereka terkena hukuman penjara. ”

Setelah mendengarkannya, pemikiran Clara pun terbuka. Ini adalah ide yang bagus, mengapa dia tidak kepikiran dengan ide ini.

Kali ini Clara menatap Rudy dengan tatapan yang berbeda.

Clara tiba-tiba merasa bahwa pria di hadapannya seperti laut yang sangat dalam, dirinya sangat tak terduga dan misterius.

Rudy sangat pintar, tetapi mengapa pria sepertinya adalah seorang pengangguran? Clara semakin tidak bisa memahaminya.

“ Apa yang sedang kamu pikirkan? ” Rudy bertanya sambil tersenyum karena melihatnya melamun.

“ Kamu bahkan dapat mengeluarkan ide seperti ini. Aku sedang memikirkan bagaimana otakmu tumbuh. ” Clara berkata dengan wajah serius.

Rudy terkekeh sambil menunjuk kening Clara dan berkata : “ Kamu yang terlalu bodoh. ”

Clara mengulurkan tangannya dan menutupi dahinya yang ditunjuk oleh Rudy. Wajahnya juga menunjukkan sedikit ketidakpuasan dan dalam hati berpikir : Kamu yang bodoh, seluruh keluargamu bodoh.

Namun setelah dia memikirkannya lagi, putranya juga termasuk keluarganya. Jadi, dia pun menarik kembali kata-katanya.

Rudy duduk di sampingnya, menyesap bir, kemudian perlahan-lahan mengaduk gelasnya dan berkata : “ Tidak sulit untuk berurusan dengan orang seperti mereka, tetapi sulit untuk menangkap orang di belakang mereka. ”

Setelah mendengarnya, Clara pun mengerutkan keningnya. Iya, yang paling berbahaya adalah orang-orang yang dibalik mereka. Itu seperti ular yang sangat berbisa, mereka sewaktu-waktu dapat muncul dan menggigitmu.

“ Apa yang dikatakan Miko? ” tanya Rudy.

Clara menggelengkan kepalanya dan berkata : “ Aku sudah bertanya kepada kak Miko, tetapi dia juga tidak mengetahuinya. Pekerjaannya ini telah menyinggung banyak orang, tetapi mereka tidak seharusnya menjebaknya seperti ini. ”

Rudy mengerutkan keningnya dan dengan ragu berkata : “ Clara, apakah kamu pernah berpikiran bahwa orang-orang ini bukan ingin menargetkan Miko, tetapi kamu. ”

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu