Suami Misterius - Bab 451 Terus Begitu Percaya Diri

“Kakak, apa yang kamu bicarakan?” Nagisa bersandar pada lengan Astra, ia terlihat kaget dan sulit percaya, dengan air mata berlinang, ia tanpa henti menggelengkan kepalanya.

Astra tentu tidak akan mempercayai kata-kata Selirnya dan hanya berpikir kalau dia sedang omong kosong. Sebaliknya, ia malah semakin melindungi Nagisa .

Nagisa bersandar di lengan Astra, sorot matanya bangga dan bersinar.

Dalam Plot yang sederhana seperti itu, Clara melakukan CUT secara berturut-turut.

Plotnya sederhana, tetapi saat melakukan aktingnya sangat sulit.

Karakter Nagisa memiliki dua kepribadian dalam dirinya. Satunya adalah siluman rubah yang dingin, glamor dan ganas, dan yang satunya adalah gadis yang lemah, patuh dan pemalu di depan Astra .

Oleh karena itu, di dalam film, Clara tidak memiliki banyak dialog, yang diutamakan adalah ekspresi dan tatapan matanya.

Dan Clara memang bukan lulusan kelas akting. Dan keterampilan aktingnya bisa dikatakan biasa saja. Memerankan peran yang sulit seperti ini, tidak mudah baginya untuk mencapai kesempurnaan.

Sutradara berteriak 'cut' untuk yang kesekian kalinya, ia sedikit kesal dan marah. Lalu ia menyuruh Clara beristirahat sebentar.

Sutradara, membaca dialog berkali-kali membuat mulut kering, dan juga harus tidak hentinya meminta maaf kepada para aktor dan staf yang bekerja, ini juga sangat melelahkan.

Ia berjalan di bawah payung, ia berbaring di kursi dan tidak ingin bangun.

Melanie dengan cepat memberinya sebotol air mineral.

Clara minum sambil membolak-balik naskah, alisnya yang indah sedikit mengerut, dan ia masih berusaha menguasai karakter perannya ini.

Setelah sebotol air habis diminum, Clara meletakkan naskah dramanya di atas meja dan dengan malas bangun dari kursinya. “Aku ke kamar kecil sebentar.”

“Perlu ku temani?” Tanya Melanie.

“Tidak perlu.” Clara menggelengkan kepalanya, ia bukan anak kecil yang harus pergi ke kamar kecil bergerombol.

“Jalan lurus ke depan, setelah belok kiri kamu akan melihat papan tanda toilet, jangan nyasar,” kata Melanie mengingatkan.

Pernah suatu kali ketika mereka syuting di Kota Film, toilet agak sulit ditemukan, Clara pergi ke kamar mandi dan ketika kembali ia tersesat. Para Staf mencarinya di sekitar tempat itu selama hampir setengah jam. Itu hampir menjadi bahan tertawaan.

Clara meliriknya dengan tatapan yang dingin, Melanie ini sungguh mengatakan hal yang tidak penting.

Clara masuk ke toilet dengan kostumnya. karena kostumnya terlalu rumit, ia menghabiskan waktu yang lama di bilik toilet untuk dapat melepas roknya.

Clara sekarang merasa cukup menyesal karena tidak membiarkan Melanie ikut bersamanya.

Setelah Clara memakai rok itu kembali, ia mengulurkan tangannya untuk membuka pintu, Tiba-tiba ada sebuah sosok muncul di depannya, lampu di kamar mandi redup, ia belum sempat melihat dengan jelas siapa sosok itu, sosok itu telah mengangkat tangan dan menamparnya.

Clara telah berlatih taekwondo selama beberapa tahun, reaksinya cepat, ia mundur selangkah dengan cepat dan menghindar. Tetapi telapak tangan itu tetap menggores pipinya dan membuatnya kesakitan.

Clara jengkel dan menamparnya tanpa ragu. “Yunita, apa kamu gila?”

Yunita di buat terhuyung oleh Clara, dan dia hampir terjatuh.

Ia menutupi wajahnya dengan satu tangan, lalu membelalakkan matanya, dan menatap Clara dengan tajam, tatapan matanya penuh kebencian.

“Clara, masalah si marga Liu itu semua adalah ulahmu kan!”

Clara melirik ke arahnya dengan tatapan dingin, hanya ada kebingungan di matanya. Bagaimana Yunita bisa begitu cepat mengetahui bahwa dia yang memanipulasi di belakangnya. Ini benar-benar membuatnya cukup terkejut.

Seharusnya, seluruh kejadian itu tampak luarnyanya tidak akan melibatkannya sama sekali. Bagaimana Yunita dapat dengan mudah mengetahuinya, ini benar-benar patut dipertanyakan.

Namun, jika ia sudah tahu mau bagaimana lagi, Clara juga tidak takut. Apa yang dikatakan oleh Yunita tidak akan bisa mengancamnya sama sekali.

Clara menyeret roknya, lalu berjalan ke wastafel, ia membuka keran untuk mencuci tangannya, dan dengan santai memandang Yunita yang ada di belakangnya melalui cermin.

“Lalu bagaimana kalau iya, kamu ingin melakukan apa padaku aku!” Clara sedikit mengerutkan alisnya, ia menunjukkan rasa tidak perduli dan tatapan sinis.

Saat itu, bukankah ibu dan putri keluarga Muray ini yang menjebak dan menyebabkan dia hamil diluar nikah ? Sekarang berani-beraninya mengancamnya dengan hal semacam ini, benar-benar tidak tahu malu dan rendahan.

Berdasarkan sifat Clara, meskipun Wilson bukanlah anak kandung Rudy, meskipun ia harus bertarung mati-matian, ia tidak akan pernah membiarkan Yunita mengendalikan apalahi mengancamannya.

Yunita sepertinya melihat ini dengan jelas. ia tertawa dan mengangguk dengan wajah mencibir. “Clara, aku sudah meremehkanmu. Kamu berpura-pura di depanku, berpura-pura terlihat menyedihkan dengan sangat mirip.ada sebuah kalimat yang sangat cocok yaitu: Anjing yang bisa menggigit tidak akan menggonggong.”

Tangan Yunita dengan kuat menekan pipinya yang sakit, seolah ingin membuat rasa sakitnya menjadi lebih jelas. Ia masih membelalakkan matanya, dan ada genangan air yang bergetar di matanya.

“Namun, Clara, kamu juga jangan merasa sombong dulu. Bukankah hanya tidur dengan seorang lelaki tua saja. Aku anggap saja digigit oleh anjing, dan aku tidak peduli.”

“Kakakku bisa berpikir dengan begitu terbuka. Itu sungguh tidak mudah.” Clara mengambil dua lembar tisu dari kotak dan menyeka tangannya. Dengan senyuman palsu berkata : “Tidak heran hubunganmu dan Nalan Qi belum putus sampai sejauh ini. Ternyata untuk mendukung karier tunanganmu, sampai tubuhpun bisa dijual. Aku benar-benar mengagumi semangat dan pengorbananmu. Setidaknya, kalau itu aku pasti tidak akan sanggup melakukannya.”

“Clara, tutup mulutmu!” Yunita tiba-tiba berteriak dengan suara yang melengking, tubuhnya yang kurus sedikit gemetar, wajahnya menjadi pucat.

Clara menoleh dan menatapnya, tatapnnya penuh penghinaan dan mencemooh. “Kali ini memang aku yang merencanakan itu padamu. Tetapi pisau sudah diserahkan kepada Nalan Qi, apakah ia akan menusukmu atau tidak. itu adalah pilihannya sendiri. Pada akhirnya, kamu tidak dapat sepenuhnya menyalahkanku. Jika mau menyalahkan, kamu hanya bisa menyalahkan dirimu sendiri karena telah salah menilai pria itu.”

“Kamu tidak perlu menghasut hubunganku dengan Nalan Qi. Clara, kamu harusnya mengkhawatirkan dirimu sendiri. Apakah kamu tidak takut aku mengekspos skandalmu dan membuat reputasimu hancur!” Ia berkata sambil menggeretakkan giginya yang geram.

Clara dengan santai merentangkan tangannya, tisu yang digunakan di tangannya diremas dan dibuang ke tempat sampah yang ada di bawah kakinya.

“Terserah kalau kamu mau mengatakannya. Itu juga dengan syarat Rudy mau percaya baru bisa.”

“Kuharap kamu bisa terus begitu percaya diri.” Setelah Yunita mengatakannya, ia membanting pintu dan pergi.

Clara berdiri di depan cermin dan buru-buru membereskan rambutnya yang sedikit berantakan lalu kembali ke lokasi syuting.

Ketika Melanie melihatnya kembali, baru bisa merasa lega.

“Kenapa baru kembali, ku kira kamu tersesat lagi.”

“Sembelit.” Kata Clara dengan santai kepada Melanie. Begitu ia selesai berbicara, suara sutradara datang dari interkom: semua bersiap di posisi masing-masing.

Clara masuk kembali ke lokasi syuting, dan berdiri di depan kamera.

Kemudian, Nagisa mencengkram leher Selir Putra Mahkota, Clara sudah merekam adegan ini lima kali berturut-turut.

Mata Clara terlalu polos dan lembut, perlu banyak upaya untuk mendapatkan keganasan seekor siluman. Untungnya, itu berjalan dengan lancar di akhir.

Adegan selanjutnya, bagi Clara tidak begitu sulit.

Nagisa berada di Watchtower, ia melakukan tarian Under The Moon sambil menggoda Putra Mahkota Astra .

Cahaya bulan sangat mempesona, seekor rubah cantik berekor sembilan menari tanpa alas kaki di bawah cahaya rembulan. Putra Mahkota Astra kebetulan melewati Watchtower dan menyaksikan tarian dara cantik ini, membuatnya hampir terlena.

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu