Suami Misterius - Bab 433 Hidup Sang Istri

Lukisan kuno pemberian Rudy yang seharga miliaran tampaknya tidak memuaskan Arima, Arima mengungkit masalah lama, ingin mengambil kembali bagian dari konsorsium Sutedja Group.

Rudy menyeruput teh dengan santai, memandang Arima sambil memberinya senyuman samar, berkata, "Apa rencana Anda untuk mendapatkan kembali saham?"

Arima terbengong oleh pertanyaannya.

Rudy tersenyum, "Apakah Anda berencana agar aku mentransfernya kepadamu tanpa syarat?"

Suara Rudy bercampur sedikit sindiran, jelas sedang menyindir Arima. Sudah usia berapaan, masih saja berpikir untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus berkorban.

Arima dibuat marah olehnya hingga wajah memerah, tapi dia tidak menemukan cara untuk melampiaskannya, dia akhirnya pun menarik lukisan kuno yang diberi Rudy ke lantai, lukisan tua yang berharga itu dikoyak menjadi dua bagian.

Rudy memandang adegan itu dengan mata menyipit, tidak ada tanda-tanda kekesalan pada wajah. Dia meletakkan cangkir teh di atas meja dan mengeluarkan suara yang ringan.

"Kurasa Anda sepertinya tidak dalam suasana hati yang baik. Aku pergi dulu agar tidak membuatmu semakin marah." Usai bicara, Rudy berdiri dan pergi, sepatu kulit menginjak lukisan kuno yang berharga tanpa merasa sayang.

Arima emosi hingga seluruh tubuh gemetaran, dia merasa harga dirinya dijatuhkan ke lantai dan dinjak-injak oleh Rudy.

Dia sangat menyesal sekarang, dia seharusnya tidak baik hati pada awalnya, kenapa harus repot-repot mengirimnya ke pasukan penjaga perdamaian, hanya perlu menciptakan sedikit kecelakaan dan membiarkannya mati dalam kecelakaan tersebut, maka sekarang pun tidak akan timbul begitu banyak masalah.

Pintu ruang kerja terbuka dan tertutup kembali.

Setelah Rudy meninggalkan ruang kerja, dia langsung kembali ke kamarnya sendiri.

Meskipun dia dan Clara telah pindah keluar, tapi kamar mereka tetap disediakan, dibersihkan secara teratur.

Rudy mendorong pintu dan melangkah masuk ke kamar, terbiasa berjalan ke depan jendela panjang, menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya dengan santai.

Dia mengeluarkan segumpal kabut, saat sedang memikirkan sesuatu dengan kening berkedut, dia tiba-tiba melihat sosok buram yang tercermin pada jendela kaca di depannya.

Rudy masih berdiri diam, bibir memasang senyuman hina.

Tampaknya beberapa orang benar-benar tidak bisa sabar, menampakkan tampang aslinya dengan begitu cepat.

Rudy menjentikkan abu rokok dengan ringan, kemudian sepasang lengan melingkari pinggangnya.

Rudy mengerutkan kening dengan jijik, memaksa diri untuk menahan rasa jijik itu, barulah dorongan untuk menghempaskan orang di belakang tertahankan.

"Kak Rudy, aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali bertemu kamu. Aku tahu kelakuan ini tampak tidak senonoh, tapi aku benar-benar sangat menyukaimu hingga aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri… ..." Suara lembut Amy terdengar sedikit gemetar, terdengar tak berdaya dan malang, membuat orang tidak tahan untuk mengasihaninya.

Dia memeluk erat Rudy dari belakang, tengah berkata, dia mulai tersedu-sedu, "Kak Rudy, aku tahu, kamu mungkin akan memandang rendah diriku yang bersikap seperti ini, tapi aku benar-benar tidak bisa menahan diri. Aku hanya ingin bersama denganmu, selama aku pernah memilikimu, maka aku pun merasa cukup, aku tidak akan pernah memintamu untuk bertanggung jawab, lebih tidak akan merusak hubunganmu dengan kakak ipar… ... "

Amy berkata dengan suara rendah, hanya saja pintu kamar tidur tiba-tiba terbuka dari luar sebelum dia menyelesaikan kata-katanya.

Clara muncul di depan pintu, memandangi dua orang yang saling berpelukan di ruangan itu.

Rudy menoleh begitu mendengar suara di belakang, ketika melihat Clara, dia merasa pusing.

Pada saat ini, Clara seharusnya masih berada di lantai bawah dan dikelilingi oleh sekelompok wanita kaya sambil dipuji-puji dan ditinggi-tinggikan mereka, kenapa tiba-tiba muncul di sini!

Clara yang muncul saat ini hanya akan memperumit semuanya. Terlebih lagi, dia yang melihat adegan ini mungkin akan bertengkar dengannya.

Rudy melepaskan tangan yang melilit pinggangnya, kemudian secara naluriah mengangkat tangannya untuk memijat dahi.

Sedangkan Amy yang didorong oleh Rudy terhuyung mundur beberapa langkah sebelum akhirnya bisa berdiri stabil.

Dia menatap Rudy dengan tatapan kagum, lalu menatap Clara dengan mata berkaca-kaca, berkata dengan malang, "Kak ipar, dengarkan penjelasanku… ..."

Amy sangat panik. Nalan Vi jelas telah memberitahunya bahwa dia telah memberi obat pada Rudy dan akan mengirim seseorang ke pintu untuk berjaga-jaga, membantunya menyelesaikan hal baik.

Tapi Rudy terlihat sangat normal, Clara juga muncul tiba-tiba, semuanya menyimpang dari rencana semula.

Amy jelas tampak bingung, dia hanya bisa menangis tanpa henti dan berlagak malang.

Tapi Clara tidak akan pernah bisa dibutakan oleh air matanya itu. Clara hampir meledak sekarang.

Dia sangat bosan untuk melayani wanita-wanita kaya di lantai bawah, jadi dia naik ke lantai atas untuk beristirahat sebentar. Alhasil, seorang pelayan di rumah terus menghalanginya, mencari berbagai alasan agar dia tidak kembali ke kamar.

Clara tidak bodoh, semakin dihalang, dia semakin curiga.

Pelayan di rumah tentu tidak bisa menghalangi dia yang bersabuk hitam Taekwondo, Clara mendobrak pintu dan masuk, kemudian langsung dipertontonkan adegan di mana Amy sedang memeluk suaminya.

Clara menatap pria dan wanita di ruangan itu dengan penuh emosi, sangat marah. Dia benar-benar tidak bisa mengerti, ada apa dengan gadis-gadis sekarang, tidak bolehkah menikah dan memiliki kehidupan sendiri? Jelas tahu bahwa pihak lain memiliki istri dan anak, tapi malah masih mau menjadi pihak ketiga. Benar-benar minta dihajar.

"Jelaskan apa? Jelaskan mengapa kamu masuk ke kamar suamiku? Atau jelaskan mengapa kamu tidak melepaskan pelukanmu pada suami orang lain?"

"Kak ipar, aku, aku tidak sengaja, aku hanya tidak bisa menahan diri… ..." kata Amy tergagap-gagap.

Clara merasa jijik dengan air matanya yang berlinang. Jadi, dia pergi dengan membawa kemarahannya.

Namun, saat dia berjalan sampai di tangga, dia tiba-tiba menghentikan langkah kakinya.

Dia berpikir: Jelas Amy yang bersalah karena merayu suaminya, mengapa dirinya yang pergi! Dialah istri sah Rudy, dia berhak mempertahankan pernikahannya dan mengusir pihak ketiga.

Memikirkan ini, Clara kembali lagi dengan marah, berjalan ke hadapan Amy dan memberinya tamparan lantang.

Amy terpaku, menutupi wajahnya, terdiam beberapa saat.

Setelah menamparnya sekali, Clara masih tidak puas, menamparnya lagi dengan kuat.

Amy tertampar hingga duduk di lantai, kepala pusing, sudut mulut mengalirkan darah, tidak bisa berdiri.

Rudy terpana melihat Clara yang menghajar orang dengan galak. Namun, dia tidak bermaksud maju untuk menghentikan Clara. Dia bahkan menepuk tangan untuk istrinya di dalam hati.

Hidup Sang Istri!

Melihat Clara hendak meninju dan menendang Amy , Nalan Vi yang terus berjaga di luar pintu bergegas masuk.

“Clara, kenapa kamu asal memukul orang, apakah kamu orang biadab!” Nalan Vi mengguncang lengan Clara sambil berteriak dengan gusar.

Clara sama sekali mengabaikannya, mengulurkan tangan dan hendak menarik rambut Amy . Nalan Vi tidak tahan lagi, menarik Clara lebih kuat.

“Clara, hentikan, apakah kamu mau membunuhnya!” Dia menjerit sambil menarik Clara, takut masalah akan membesar.

Clara terpekak oleh suara lolongannya sampai gendang telinga terasa sakit, dia mengangkat tangan dan mendorongnya dengan kuat. Nalan Vi terdorong mundur dan hampir jatuh.

"Ketika sepupu baikmu merayu priaku, mengapa kamu tidak maju untuk menghentikannya? Untuk apa bergegas kemari dan berpura-pura menjadi orang baik sekarang." Clara sama sekali tidak memberi muka pada Nalan Vi.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu