Suami Misterius - Bab 1112 Mas Kawin

Hari kedua setelah menentukan pernikahan, Diana dipanggil Susana.

Setiap kali Diana dipanggil ibunya kembali ke keluarga Zhou, hatinya selalu berdebar kencang. Meskipun dirinya tidak takut menghadapi Jay, tapi dia takut melihat ibunya menangis.

Sangat aneh, kali ini Diana kembali ke rumah, selain tidak mendengar suara tangisan, juga tidak ada suara tengkaran, sangat tenang, membuat orang merasa tidak nyaman.

“Nona telah kembali.” Pembantu menyambut dan tersenyum menyapanya.

“Hari ini begitu tenang, ke mana mereka pergi?” Diana bertanya.

“Tuan menemani Nona Daria pergi ke perusahaan, sepertinya untuk menyelesaikan pelanggaran kontrak. Nyonya sedang menunggumu di dalam kamar.” Pembantu menjawab.

Diana mengangguk.

Daria terjadi skandal yang begitu besar, banyak kontrak dukungan diputuskan dan ganti rugi yang dilikuidasi bukanlah jumlah yang kecil. Jay tidak dapat mengeluarkan begitu banyak uang, jadi dia hanya bisa menemani Daria pergi ke perusahaan untuk mencari jalan.

Tapi Melia belum tentu akan memberi wajah padanya, mereka pasangan ayah dan putri ditakdirkan untuk kembali tanpa hasil.

Tapi ini bukan hal yang harus dipedulikan Diana. Dia berjalan melewati tangga kayu naik ke lantai atas, datang ke depan kamar Susana.

Pintu tidak tertutup rapat, Diana mengetuk pintu dan berjalan masuk ke dalam.

“Bu, aku telah kembali.”

Di dalam kamar, Susana sedang duduk di sofa depan jendela, setumpukan dokumen diletakkan di meja bundar depan sofa.

“Kamu telah kembali, cepat ke sini.” Susana tersenyum dan melambaikan tangan padanya.

Diana berjalan ke sana dan duduk di sampingnya. dia mengambil sebuah dokumen dan melihatnya, itu adalah sertifikat real estate untuk sebuah toko, lumayan luas dan lokasinya sangat bagus. Dulu ketika membelinya, harganya sangat terjangkau, setelah belasan tahun berlalu, sekarang harganya menjadi sangat mahal.

Diana meletakkannya di samping dengan acuh tak acuh, lalu mengambil lagi satu, itu merupakan sebuah toko juga, tapi lebih luas dan lokasinya lebih baik.

“Bu, jangan-jangan semua ini adalah sertifikat real estate.” Diana membuka lebar matanya dan bertanya dengan kaget.

“Tumpukan ini adalah sertifikat pertokoan. Dua tumpukan ini adalah perumahan dan vila dan lainnya adalah perkantoran.” Susana menjawab.

Diana melihat sertifikat real estate yang menumpuk di depannya, bola matanya hampir jatuh keluar.

“Ibu, kapan kamu membelinya?”

Mulai sejak kamu lahir, aku membelinya perlahan-lahan, menunggu setelah kamu besar, bisa menjadi mas kawin.

Aku tidak tahu bagaimana cara berinvestasi, tapi aku mendengar orang mengatakan membeli rumah dapat mengumpulkan uang sewa, jadi selama ini begitu aku memiliki dana yang tidak terpakai, aku akan menggunakannya untuk membeli properti. Sepuluh tahun yang lalu, harga rumah relatif murah, terutama perkantoran, saat itu tidak banyak orang yang membelinya, jadi aku membeli setengah gedung sekaligus.

Dalam beberapa tahun ini, ekonomi dalam negri semakin baik, harga bangunan juga semakin meningkat. Hanya dengan mengambil uang sewa sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

“Bu, pandanganmu benar-benar sangat jauh. Aku tidak tahu kamu begitu kaya.” Diana memberikan jempol pada Susana, dia benar-benar sangat mengaguminya.

Tapi, dari mana dia mendapat begitu banyak uang, untuk membeli begitu banyak properti?

Meskipun sebelumnya Susana adalah artis terkenal dan menghasilkan banyak uang. Tapi setelah menikah, dia selalu mengurus rumah tangga, tabungannya seharusnya tidak banyak tersedia, bagaimana mungkin memiliki dana untuk membeli properti.

“Bu, meskipun properti di saat itu termasuk murah, tapi juga membutuhkan lumayan banyak uang. Kamu mengatakan sejujurnya, apakah kamu pernah merampok bank?”

“Omong kosong apaan?” Susana tersenyum menggelengkan kepala, dia mengulurkan tangan mengetuk dahinya.

“Lalu dari mana uangmu? Kalau kamu tidak mengatakannya, hatiku tidak tenang.” Diana menarik lengan Susana dan bertanya.

Susana menarik tangannya dan menepuknya. “Laba tahunan perusahaan, bagian yang dibagikan kepada keluarga kita, semuanya diserahkan padaku. Kelihatannya memang tidak banyak, tapi cukup untuk membayar uang muka, lalu gunakan uang sewa untuk melunasi kredit tiap bulan, jadi sedikit demi sedikit, lama-lama aset menjadi banyak.”

"Mengapa laba perusahaan bisa diserahkan padamu? Jay mengizinkannya? Apakah dia tidak pernah menanyakan tentang keberadaan uang itu?" Diana penuh dengan keraguan.

"Laba perusahaan diserahkan padaku, ini adalah persyaratan yang dinegosiasikan oleh kedua kakekmu sebelum aku menikah ke keluarga Zhou. Ayahmu selalu bingung dalam keuangan, aku memberitahunya bahwa semua uang itu dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari, lalu membuat sebuah akun palsu padanya, sehingga dia mempercayainya."

Selesai berkata, Susana tidak berhenti menekan kalkulator di tangannya, tidak peduli bagaimanapun dia menghitung, perbedaan totalnya tetap masih banyak.

“Awalnya aku telah membicarakan tentang mas kawin dengan ibu mertuamu. Menurut aturan, berapa mas kawin yang diberikan pihak pria, maka pihak wanita akan mengeluarkan jumlah yang sama. Tapi ibu mertuamu begitu murah hari, melemparkan 10% saham perusahaan, celah ini tidak mudah dipenuhi."

"Bu, untuk apa kamu begitu serius? Keluarga Sunarya tidak akan mempedulikan itu." Diana menjawab dengan acuh tak acuh.

"Meskipun keluarga Sunarya tidak peduli, kita juga tidak boleh mengabaikannya. Tidak peduli kapan pun, seorang wanita harus memiliki uang sendiri." Susana menghela nafas.

"Ya." Diana mengangguk, "Kamu dapat menyimpan begitu banyak properti di bawah mata Jay, benar-benar luar biasa."

“Hiks, Jay menghabiskan semua pikirannya pada Novanya dan Daria, bagaimana mungkin dapat mengawasiku. Sangat kebetulan, kami hanya mengambil kebutuhan masing-masing.” Susana meletakkan remote control di tangannya dan berkata dengan nada menghina.

Diana memandang Susana dengan kaget, Ini adalah pertama kalinya dia mendengar Susana mengatakan kata seperti ini dengan nada sombong dan menghina.

Susana tersenyum, mengulurkan tangan mengelus kepalanya dan terus berkata, nadanya bercampur dengan ketidakberdayaan yang dalam.

"Kamu, kamu terlalu keras kepala, selalu membantah ayahmu, apa lagi yang bisa kamu dapatkan selain mendapat sedikit keuntungan di mulutmu? Hidup ini bukan untuk dilihat orang lain, untuk apa menang di mulut, apa yang kita pegang di tangan lebih praktis.

Beberapa tahun ini, Novanya dan Daria selalu bergegas datang ke rumah, bersikap sombong, tapi apa yang mereka dapatkan? Mereka hanya mendapat beberapa pakaian dan perhiasan yang indah. Bahkan Jay sendiri juga hanya memiliki kartu kredit terbatas di tangannya. Mungkinkah itu lebih baik daripada tumpukan sertifikat real estat ini?"

“Apakah kamu tidak merasa sedih?” Daria bertanya.

"Hanya menangis beberapa kali seperti berakting, untuk apa merasa sedih. Bukankah aku seorang aktris? Bagaimana mungkin aku takut berakting?" Susana mengulurkan tangan dan mengelus kepala Diana. "Gadis bodoh, seseorang akan merasa sedih, ketika dirinya mencintai orang itu, kalau tidak ada cinta, bagaimana mungkin akan merasa sedih maupun putus asa? Jay tidak mencintaiku, begitu juga dengan diriku.”

“Lalu, mengapa kamu ingin menikah dengan Jay?” Diana bertanya dengan bingung.

Mata Susana yang indah terlihat bingung, ada kerutan halus terlihat di sudut matanya, kecantikan adalah senja, tidak peduli betapa cantiknya, suatu hari nanti dia juga akan menua.

"Tidak semua orang begitu beruntung, bisa bertemu orang yang dia cintai dan bisa bersama seumur hidup. Menurutku, itu sama sulitnya dengan membeli jackpot dalam lotre. Karena tidak ada cinta, jadi yang terpenting adalah memanfaatkannya. Jay tidak memiliki keterampilan yang hebat dan tidak memiliki kebiasaan buruk, mudah dibodohi dan dikendalikan.

Beberapa tahun ini, dia selalu menjerat bersama Novanya. Bukti perselingkuhannya ada di tanganku, apa lagi yang bisa dia lakukan?"

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu