Suami Misterius - Bab 968 Sekarang Tinggal Bersama

“Mungkin.”

“Mari lihat pilihan Ahmed.”

Jawab Rudy.

Clara yang mendengarnya, mendesah pelan “Anak selalu tidak bersalah.”

Usia kandungan Su Loran seharusnya tidak jauh beda dengan Clara.

Clara tidak bersimpati kepada Su Loran, tapi merasa kasihan pada anak dalam kandungannya.

“Su Loran sangat kejam, tidak pantas mendapat simpati.”

Terlebih, anak dalam kandungannya bisa dipertahankan atau tidak itu semua terserah kepada Ahmed.

“Anak yang dicampakkan oleh ayah kandung, tidak dilahirkan ke dunia ini juga merupakan hal baik.”

Ucap Rudy sambil memeluknya.

Clara menggerakkan bibirnya, seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi dicela oleh Rudy “Sudahlah, jangan merasa kasihan kepada orang lain.”

Terkadang, bersikap baik kepada musuh sama saja kejam terhadap diri sendiri.

Kalau tidak menaklukkan Ahmed dan Su Loran, mereka dapat bangkit kembali kapan saja.”

Rudy menghentikan langkah kakinya, kedua tangannya memegang bahu Clara, menatapnya dengan tajam dan berbicara dengan nada yang sangat khusyuk “Clara, sekarang aku memiliki kamu, Wilson dan putri kecil yang segera lahir, aku sangat puas dengan kehidupan tenang seperti ini.”

“Aku tidak berharap kalian berada dalam bahaya lagi.”

Jadi, untuk bahaya seperti Ahmed dan Su Loran, harus aku habisi kali ini.

Kala itu, dia bukan tidak memiliki kesempatan untuk menyerang Revaldo, melainkan dia merasa kasihan, jadi hanya memukulnya dengan ringan.

Alhasil, Revaldo mengambil kesempatan itu dan memberinya pukulan fatal.

Musuhmu tidak akan baik kepadamu, kalau bukan karena dia cukup tangguh, dia tidak akan bisa bertahan hidup sampai sekarang.

Kala itu, dia hanya berusia 20-an, tapi sekarang dia bukan lagi anak kecil, dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

Clara yang mendengar perkataan ini segera menganggukkan kepala.

Tidak mengatakan apa-apa.

“Salju turun semakin lebat, mari kita masuk.”

Rudy mengatakannya sambil mengandeng tangan Clara berjalan pulang.

Tangan keduanya bergandengan dengan erat, telapak tangan Rudy sangat hangat membuat Clara merasa dapat diandalkan dan nyaman.

Ketika sampai di rumah sudah sangat malam.

Setelah Clara selesai mandi, dia beristirahat di tempat tidur.

Putri kecil di dalam perutnya akhir-akhir ini tidak terlalu nurut, ketika tengah malam sangat aktif, bergerak-gerak di perutnya, membuat Clara tidak bisa tidur dengan tenang.

Pada umumnya dia harus menunggu sampai tengah malam baru bisa tidur nyenyak.

Tidur larut malam, tentu saja akan bangun kesiangan.

Akhir-akhir ini Clara baru bangun setelah jam 10 lebih.

Clara duduk di tempat tidur, sinar matahari masuk dari jendela menyinari tubuhnya dan terasa sangat nyaman.

Dia meregangkan pinggangnya dan bangun dari tempat tidur.

“Sus Rani, Sus Rani, apakah ada sarapan, aku lapar.”

Clara berjalan keluar sambil berbicara.

Dia menuruni tangga dan berjalan ke ruang tamu, melihat Sugar duduk santai di sofa ruang tamu.

“Sugar, mengapa kamu di sini?”

Ucap Clara tersenyum.

“Akhir-akhir ini libur, sendirian di rumah sangat membosankan, jadi datang kemari melihatmu.”

Ucap Sugar sambil menggigit krim stroberi merah.

Sus Rani berjalan keluar dari dapur dengan piring di tangannya, di atas piring ada sarapan Clara yang kaya akan gizi seimbang.

Clara sangat senang dengan kedatangan Sugar.

Dia mengobrol dengan Sugar sambil sarapan.

“Aku dengar, Su Loran kembali masuk penjara, atau karena kasus penculikan, kali ini yang diculik adalah putra Su Dalika.

Namun, polisi tampaknya sudah mengawasinya sejak awal, orang yang disewanya baru saja beraksi sudah ditangkap oleh polisi.

“Su Loran terlalu berani melakukan kejahatan lain selama jaminan.”

Ucap Sugar sambil menggigit strawberry.

Clara yang mendengarnya terkejut beberapa saat, tapi tidak terlalu terkejut.

Dia memakan buburnya dan berkata: “Dia ibu hamil, tidak peduli seberapa serius kejahatannya akan mendapatkan penangguhan, setelah anaknya lahir dan melewati masa laktasi, itu sudah dua tahun kemudian.”

“Anak dalam perutnya adalah jimat pelindungnya.”

“Itu juga tergantung apakah dia bisa menjaga jimat pelindungnya.”

Sugar berkata dengan santai.

Tanpa sadar Clara mengangkat kepalanya, menyipitkan matanya dan bertanya “Siapa yang mengatakan ini kepadamu?”

Sugar sangat polos, dia tidak mengetahui apa-apa tentang Su Loran, tidak mungkin baginya mengatakan hal ini.

“Aldio yang mengatakannya.”

Sugar menjawabnya dengan jujur.

“Kalian sudah akrab sampai bisa membahas masalah ini?”

Clara mengerutkan kening dan bertanya kepadanya.

“Oh.”

Kita sekarang sudah tinggal bersama.”

Sugar menjawabnya dengan jujur dan tidak berencana menutupi dari Clara.

Clara yang sedang memakan bubur, setelah mendengar jawabannya langsung tersedak.

Karena tersedak, mungkin mempengaruhi janin di dalam perutnya, putri kecilnya menendangnya dengan tidak senang.

Clara mengambil secangkir susu, setelah meminum beberapa teguk baru bisa menekan rasa tersedak ini.

“Tinggal bersama yang kamu katakan, aku harap tidak seperti yang aku pikirkan.”

Ucap Clara setelah suasana hatinya stabil.

Sugar mengangkat bahunya, tampak seperti acuh tidak acuh dan tersenyum “Clara, kamu bukan anak gadis yang belum dewasa.”

“Pria dan wanita tinggal bersama, selain kumpul keb* apakah masih ada penjelasan lain?”

Clara yang mendengarnya, merasa kepalanya pusing.

Aldio si playboy itu, mengganti wanita seperti mengganti pakaian, Sugar si gadis polos ini bukan tandingannya.

Dia menipu Sugar untuk tinggal bersama, itu semudah dengan menipu anak kecil.

“Sugar, pernahkah kamu memikirkan masa depan kalian?”

Bukannya aku menakutimu, jangan terlalu memikirkan segala sesuatu terlalu indah dan jangan terlalu memikirkan Aldio, dia memiliki banyak wanita, kamu mungkin bukan yang terakhir.

“Kalau kalian tidak memiliki akhir, apa yang akan kamu lakukan.”

Ketika Clara mengatakan ini, nada bicaranya terdengar sangat serius.

Dia benar-benar takut Sugar ditipu.

Sugar sangat polos, kala itu dia ditipu oleh Delton dan hampir saja berpikir untuk bunuh diri.

Kalau kali ini ditipu oleh Aldio lagi, apakah dia masih bisa hidup.

“Kedua orang hidup bersama, siapa yang bisa menjamin nanti akan bersama, aku dan Delton cinta pertama, hubungan selama bertahun-tahun pada akhirnya berpisah.”

“Tenang saja, aku bukan anak kecil, aku tahu batasan.”

Sugar menjawabnya dengan sangat santai.

Clara yang mendengarnya, tidak tahan memukul dahinya “Pada dasarnya Delton memiliki karakter yang buruk, itu karena kamu buta sampai tertipu olehnya.”

Semua orang mengatakan belajar dari kesalahan, kenapa kamu tidak bisa belajar dari kesalahan.

Aldio orang tipe seperti itu, di antara puluhan ribu bunga dan dedaunan yang berjatuhan tidak mengenai pakaian, kamu bermain dengannya, kamu yang dibeli olehnya dan membantunya menghasilkan uang.”

“Dia juga tidak kekurangan uang, untuk apa menjualku.”

Sugar menjawab sambil tersenyum.

Untuk sesaat Clara tidak berbicara, dia merasa Sugar sudah sepenuhnya dicuci otak oleh si playboy Aldio.

“Berapa banyak obat yang dia berikan pada dirimu, sampai kamu begitu setia padanya.”

“Jangan katakan aku tidak mengingatkanmu, kalau kamu dicampakkan jangan menangis.”

“Clara, kita teman baik, tidak bisakah kamu mengharapkanku menjadi lebih baik!”

Sugar mencemberutkan bibirnya memberinya ekspresi yang menawan.

“Karena teman baik, aku baru memberitahumu ini.”

“Aldio memiliki banyak wanita, aku bahkan malas berbicara dengan mereka.”

Jawab Clara dengan marah.

Sugar mencemberutkan bibirnya dan berkata dengan sedih: “Mari kita ganti topik.”

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu