Suami Misterius - Bab 951 Ada Saksi Mata

Su Loran menutupi wajahnya dengan tangan, sedikit termenung karena tamparan Clara.

Mereka para gadis dari keluarga terhormat di jing, bisa dikatakan tidak ada berapa orang yang tidak sulit ditangani, di belakang diam-diam melakukan hal licik, hampir setiap orang bisa melakukannya. Tapi tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu kasar dan lugas seperti Clara.

Satu tamparan Clara ini tenaga yang digunakan tidaklah ringan, sebelah pipi Su Loran memerah dan bengkak, seluruh ekspresi wajahnya sudah menyimpang, bahkan sedikit mengerikan.

“Walau nyonya Sunarya mulia dan terhormat, berkuasa serta kaya, tapi juga tidak bisa memukul orang tanpa sebab, negara kita adalah negara hukum, cedera yang disengaja harus dipertanggungjawabkan sesuai hukum yang berlaku.”Su Loran menutup wajahnya, berkata sambil mengertakkan gigi.

Pada saat ini, pembantu juga tergesa-gesa ke sini, penuh tampang setia melindungi majikannya, menunjuk-nunjuk wajah Clara, berteriak mengatakan: “Kamu siapa, di depan publik berani memukul orang, apakah masih ada hukum, lapor polisi, biar polisi yang menilai.”

Mata Clara dengan dingin menatap Su Loran dan pembantunya sejenak, mencibir, “Seorang pembantu, tahu cukup banyak juga. Cedera yang disengaja harus dipertanggungjawabkan sesuai hukum yang berlaku, percobaan pembunuhan juga harus masuk penjara. Kamu sengaja mengulurkan kaki agar aku tersandung, hampir saja mencelakai anak dalam perutku, begitu polisi datang, sungguh harus baik-baik memberi penilaian.”

“Clara, kamu jangan sembarangan menuduh orang, kamu mengatakan aku mengulurkan kaki untuk membuatmu tersandung, ada bukti apa?” Su Loran bertanya dengan percaya diri.

Sebelum dia mengulurkan kaki, sudah memeriksa. Meskipun di pusat perbelanjaan tidak ada kamera cctv, tapi kebetulan posisi mereka berada di sudut mati. Clara sama sekali tidak ada bukti untuk membuktikan dia yang membuatnya tersandung.

Dan Clara menamparnya, itu dilihat jelas oleh semua orang.

“Siapa yang bilang tidak ada bukti, aku memiliki saksi mata. Sugar lihat dengan mata kepala sendiri kamu mengulurkan kaki untuk membuatku tersandung.” Clara selesai bicara, tanpa ketahuan orang lain menarik Sugar sebentar.

Sebenarnya, Sugar sama sekali tidak melihat Su Loran mengulurkan kaki untuk membuat Clara tersandung, jika dia melihatnya, dari awal sudah langsung mengingatkannya.

Tapi Sugar juga tidak bodoh, karena Clara sudah berkata seperti ini, tentu saja dia harus bekerja sama sepenuhnya.

“Tidak salah, aku lihat dengan mataku sendiri kamu mengulurkan kaki untuk membuat Clara tersandung. Benar-benar kejam sekali, sedang hamil masih ingin mencelakai orang.” Sugar berkata dengan wajah jijik.

Kemudian, tatapan orang-orang disekitar yang sedang melihat Su Loran juga berubah, bahkan mulai berbicara hal buruk tentang dia.

“Itu adalah ratu penyanyi musik pop Sugar bukan? Diinternet mengatakan dia terkenal sangat blak-blakan, gadis jujur seperti ini pasti tidak akan berbohong.”

“Wuaahh, bukankah itu adalah Sugar dan Clara, dalam industri hiburan mengatakan mereka adalah sahabat baik, tidak menyangka bisa bertemu mereka belanja bersama. Clara adalah wanita pujaan hatiku, wanita di depan itu siapa, begitu kejam, bahkan berani menyakiti wanita pujaanku!”

“Wanita itu terlihat tidak asing, sepertinya penari bukan, cukup terkenal, aihh, tidak pernah dengar kalau dia sudah menikah, kenapa sudah hamil sebesar ini?”

“Kemungkinan menjadi wanita simpanan orang kaya, industri mereka sangat berantakan sekali.”

Beberapa orang mulai berbisik-bisik, tidak termasuk kecil suaranya karena terdengar ke telinga Su Loran, membuat raut wajah Su Loran juga berubah jadi pucat, seluruh badan gemetaran.

Tangannya memegang rok berukuran M itu, karena emosi, dia memegang erat rok itu, bahan yang lembut diremas olehnya hingga penuh kerutan.

Pelayan melihat situasi ini, segera maju ke depan mengatakan: “Maaf, nyonya, pakaian di toko kami semuanya produk mewah, jika sampai rusak harus ganti rugi.”

Pelayan masih termasuk sopan, tapi jelas sekali nada bicara sudah agak menghina. Pada zaman ini, orang ketiga adalah orang yang sangat dibenci, setiap orang yang melihatnya akan berteriak pukul.

Su Loran merasa seperti ditampar dengan keras lagi, sungguh memalukan sekali.

Dia langsung melempar pakaian yang ada di tangannya kepada pelayan, terburu-buru berkata pada pembantu: “Tidak ada satu pun pakaian yang aku sukai dari toko ini, kita pulang saja.”

Pembantu melihat raut wajahnya buruk sekali, juga tidak berani banyak bicara, memapahnya berjalan keluar.

“Hei, siapa yang izinkan kalian pergi, sudah melukai orang ingin pergi begitu saja, apakah sudah tidak ada hukum lagi!” Sugar meninggikan suara mengatakannya.

Dan Su Loran menarik pembantunya, bukan hanya tidak menghentikan langkah kakinya, sebaliknya semakin jalan semakin cepat, pergi seperti melarikan diri.

“Sudahlah, jangan perhitungan dengan orang semacam dia, kehilangan identitas diri saja.” Clara berkata Sugar.

“Dia hampir membuatmu jatuh tersandung, tidak mungkin membiarkannya pergi begitu saja, itu juga terlalu menguntungkannya!” Sugar berkata dengan marah. Memikirkan adegan tadi, dia merasa agak takut.

Clara merasa tidak berdaya menggelengkan kepala, “Dia adalah ibu hamil, anak dalam perut adalah jimat pelindungnya. Begitu polisi datang juga hanya berdamai, menyuruh kita selesaikan secara pribadi.”

“Apakah lepaskan dia begitu saja?” Sugar masih tetap marah sekali.

“Tentu saja tidak boleh.” Clara berkata, ada cahaya licik di mata yang indah dan jernih. “Apakah kamu memiliki wartawan yang berhubungan baik dan bisa diandalkan?”

“Yang lain tidak ada, wartawan gosip banyak sekali, Keluarga Jiang kami mulai karir dari industri hiburan. Kamu ada ide bagus apa, cepat katakan.”

“Su Loran adalah seorang penari terkenal, belum menikah tapi sudah hamil dan bertindak sombong di jalanan, betapa bagus beritanya. Para wartawan itu pasti akan sangat tertarik.” Clara berkata lagi.

Sugar mendengarnya, menganggukkan kepala, dua orang saling mendekat, tertawa hingga begitu licik.

Kemunculan Su Loran yang tak terduga, sedikit banyak telah memengaruhi suasana hati Clara untuk berbelanja, mereka tidak pergi ke konter perhiasan, melainkan pulang ke rumah masing-masing.

Clara pulang ke apartemen, merasa agak lelah, minum semangkuk sarang burung walet yang disiapkan Sus Rani, langsung kembali ke kamar untuk beristirahat.

Kehamilan Clara kali ini sangat sulit, hanya saat berbelanja jalan lebih lama sedikit, sudah kelelahan hebat, tertidur nyenyak sekali.

Ketika dia bangun tidur, di luar jendela langit sudah gelap.

Ketika dia membuka matanya, yang masuk dalam pandangannya adalah wajah tampan Rudy.

“Kamu sudah pulang.” Clara mengangkat sudut mulut, tersenyum lembut.

Rudy mengangguk lembut, telapak tangan membelai pipinya yang halus, gerakan sangat lembut dan penuh cinta.

“Jam 17.30, sudah waktunya bangun dan makan malam.” Rudy mengulurkan lengan, menggendongnya bangun dari ranjang.

Clara duduk tegak, membuka kedua lengannya, meregangkan pinggang dengan nyaman. Mungkin gerakannya terlalu keras, mengagetkan gadis kecil yang ada dalam perutnya, gadis kecil menendangnya dengan keras sebagai bentuk protes.

Rudy melihat perutnya bergerak sejenak, sambil tersenyum mengulurkan tangan membelai, berkata dengan suara pelan, “Sayang.”

Clara merapikan rambutnya yang agak berantakan, perlahan-lahan baru turun dari ranjang.

Rudy mengambil mantel yang tergantung di samping, ditutup ke atas bahu Clara, bertanya dengan santai: “Bukankah tadi pagi pergi berbelanja, apa saja yang dibeli?”

Clara mendengarnya, lalu mengulurkan tangan menunjuk ke sudut dinding. Di sudut penuh dengan tas belanjaan besar dan kecil, masih belum sempat dibereskan.

“Semuanya pakaian, ada punyaku, ada juga punya bayi.” Lengan Clara dengan malas melingkar di pinggangnya, seperti tidak memiliki tulang bersandar dalam pelukannya, suara lembut sekali.

“Awalnya masih ingin membeli perhiasan emas pada gadis kecil, di tengah jalan bertemu dengan Su Loran, merusak suasana hati, langsung pulang.”

“Sudah diganggu ya?” Rudy bertanya, jelas sekali ekspresi di antara kedua alisnya dingin sekali.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu