Suami Misterius - Bab 1225 Aku Sendiri Yang Bersedia

Awalnya hanyalah ciuman sederhana, lalu dengan cepat berubah menjadi lebih liar.

Mereka berdua berpelukan dan berciuman dengan mesrahnya. Perlahan mereka pindah dari meja makan berjalan masuk ke dalam kamar tidur. Baju mereka berdua sudah berserakan di sepanjang jalan ke kamar.

Keyra ditindih di ranjang, lalu diciumi sampai dia mulai tidak sadar sepenuhnya. Tiba-tiba terlintas sebuah pikiran di benaknya. Sepertinya Dina benar. ‘kehidupan malam yang menyenangkan dan penuh nikmat’ ini benar-benar harus diberikan kepada Alfy. Kalau tidak, tubuhnya akan sulit mencerna semuanya.

Alfy yang biasanya adalah orang yang terlihat begitu dingin dan tenang. Begitu sudah diranjang, sedikitpun tidak terlihat dingin dan tenang. Keyra merasa akan segera hancur sakit tidak karuan hingga dia pun memohon belas kasihan beberapa kali.

Ketika kenikmatan itu sudah selesai, bibir Alfy menempel di daun telinga Keyra, lalu menggumamkan sesuatu dengan suara pelan. Keyra sekarang dalam keadaan pusing dan tidak terlalu sadar. Dia hanya ingat kalau suara Alfy tadi sungguh merdu dan hangat. Mengenai apa yang dia katakan, dia sama sekali tidak mendengarnya dengan jelas.

Begitu semuanya selesai, Keyra lemas dan hanya bisa berbaring di ranjang. Sekali bergerak, dia pun tidak mau bergerak lagi.

Alfy ingin menggendongnya dan membawa Keyra ke kamar mandi untuk mandi. Tapi Keyra menolak. Dengan pengalaman yang terjadi kemarin malam, mana mungkin Keyra berani mandi bersama dengan Alfy lagi. Itu sama saja telanjang melepaskan semua baju hanya untuk mengundangnya bercinta lagi.

Alfy pun juga tidak memaksanya, dia dengan hati-hati menyelimuti tubuh Keyra dengan selimut. Membiarkannya beristirahat dengan baik.

Keyra yang telah diselimuti pun akhirnya tidur nyenyak. Ketika dia bangun, pemandangan gelap di luar jendela telah menyelimuti seluruh bagian, tapi tidak bisa terlihat jelas jam berapa saat itu.

“Jam berapa?” tanya Keyra sambil mengusap matanya dan duduk di ranjang.

Alfy berbaring memiringkan tubuhnya di samping Keyra. Dia dari tadi tidak tidur, mata gelapnya terlihat menyipit. Cahaya tatapan mata yang begitu hangat menatap Keyra dengan lembut.

“Sudah hampir jam satu dini hari.” Kata Alfy. Telapak tangannya menyentuh kening Keyra dengan lembut, gerakannya ini sangat hangat dan penuh cinta kasih.

“Oh.” Jawab Keyra, lalu dia bertanya lagi “Kenapa kamu tidak tidur?”

“Ingin menjagamu.” jawab Alfy.

Keyra tiba-tiba merasa ada setruman listrik yang mengalir deras di jantungnya. Dia tersenyum, lalu maju menghampiri Alfy, merangkulkan tangannya ke leher Alfy, kemudian mengecup sudut bibir Alfy.

Alfy tersenyum, mengulurkan tangan lalu mendorongnya pergi dengan pelan “Jika tidak ingin mengulangi bercinta lagi. Lebih baik kamu jangan menggodaku.”

Keyra menaikkan sudut bibirnya, lalu tersenyum nakal. Ujung jari putihnya yang begitu lembut mengetuk pelan di dada tepat di bagian jantung hatinya “Konsentrasi tuan muda Alfy seburuk inikah?”

Alfy meraih tangan mungilnya yang sudah bergerak sembarangan. Lalu meletakkan tangan mungil itu ke sudut bibirnya dan menciumnya “Jangan mengambil keuntungan dari orang tapi nanti malah menunjukkan kalau dirugikan loh ya.”

Keyra menatapnya dengan tatapan kosong dan tidak mengatakan apa-apa dalam waktu yang cukup lama. Lebih tepatnya, dia terkejut, dia sedang melihat tangannya yang dipegang oleh Alfy. Tepat di jari manis tangan kanannya, tidak tahu kapan ada cincin berlian yang bersinar di sana.

Cincin berlian berbentuk kepingan salju yang jarang ada. Meskipun berliannya tidak begitu besar sekali yang terlalu berlebihan. Tapi, juga tidak bisa dibilang kecil. Diperkirakan karatnya lebih dari lima karat. Berlian itu berkilau cemerlang di bawah cahaya lampu seperti kepingan salju sebening kristal di musim dingin.

Keyra menatap cincin di tangannya dengan tatapan kosong, sejenak masih terdiam membisu tak sadarkan diri. Cincin berlian yang dikenakan di jari manis tangan kanan melambangkan apa, sepertinya tidak perlu dikatakan lagi.

Keyra tidak bicara, tapi Alfy mencondongkan tubuh dan mencium lembut bibir merah Keyra yang halus. Tapi, sepertinya itu belum cukup, ciuman itu pun berubah menjadi ciuman yang begitu dalam penuh perasaan.

Keyra tidak tahu kenapa dia hanya bekerja sama dengan baik. Hanya saja pikirannya masih berada dalam situasi setengah tidak begitu sadar. Dia masih belum sadar sepenuhnya.

Begitu selesai berciuman, Alfy menggandeng tangan Keyra, lalu memeluknya dan berkata “Key, ayo kita nikah.”

Dia bicara dengan begitu lugas dan langsung seperti itu, Keyra tahu masalah ini pasti tidak akan bisa dia hindari.

Dia mengedipkan bulu mata panjangnya yang tebal, lalu bersandar di dekapan Alfy. Dia pun berkata dengan sedikit ragu-ragu “Menikah, apa ini tidak terlalu cepat ya?”

Mendengar ini, Alfy menaikkan alisnya. Lalu mata yang selembut dan sejernih air masih saja begitu penuh perasaan menatap Keyra. Telapak tangan Alfy yang masih ada di pundak Keyra perlahan mengerat menyentuh Keyra.

Sentuhan kulit ini membuat Keyra sepertinya menyadari sesuatu, dia merangkul Alfy, lalu berkata dengan sedikit bercanda, "Alfy, kamu begitu terburu-burunya untuk bertanggung jawab kepadaku?”

Ekspresi Alfy masih begitu hangat, tapi tak ada tanda-tanda bercanda di mataya. Dia menggenggam tangan Keyra erat-erat, lalu mengelus telapak tangan itu, menjawab sambil menggelengkan kepalanya “Aku takut, kamu akan mulai menyerah atas aku. Nona besar Sunarya sudah meniduriku. Apa tidak harus untuk bertanggung jawab kepadaku?”

Ucapannya yang sedikit bercanda dan menggoda diucapkannya dengan cukup serius, Keyra benar-benar ingin tertawa rasanya.

Sejujurnya, dia tidak menyangka kalau dirinya akan begitu cepat masuk ke dalam kerajaan pernikahan. Semua orang bilang, pernikahan adalah sebuah kerajaan yang mengepung. Orang di luar kerajaan ini ingin masuk ke dalam. Tapi orang yang sudah di dalam malah ingin keluar.

Keyra masih sedang berkeliaran bertahun-tahun di luar kerajaan pernikahan itu. Karena bagaimanapun, pernikahan bukanlah permainan anak-anak. Begitu sudah melompat masuk ke dalam, dia tidak berniat untuk keluar. Kalau tidak, ayah dan ibunya tidak akan mengampuninya.

Walaupun dia tidak ingin menikah secepat ini. Tapi, dia tidak rela melepas cincin yang sudah ada di jari manis tangannya. Lalu, dia melihat lagi wajah tampan Alfy. Dia pun juga tidak tega menolak Alfy.

Dia memanyunkan bibir merahnya, lalu berkata dengan sedikit manja “Mana ada orang yang melamar seperti kamu ini. Mengambil kesempatan ketika aku tidur, lalu diam-diam memasangkan cincin ke tanganku.”

Alfy tersenyum, lalu mencium tangan Keyra yang terpasang cincin itu.

Keyra geli ketika Alfy mencium tangannya. Dia pun tersenyum, menarik tangannya dari tangan Alfy. Tapi tampak ekspresi serius di wajahnya “Alfy, pernikahan bagi seorang wanita adalah hal besar dalam seluruh hidupnya. Aku mau memikirkan dan mempertimbangkannya dengan matang dulu.”

“Baiklah, aku akan menunggumu.” Jawab Alfy mengangguk pelan. Senyumnya tidak sedikit pun berubah, dia hanya meninggalkan jejak samar di matanya.

Dia tidak ingin memaksa Keyra. Keyra yang berniat untuk memikirkan dan mempertimbangkan dengan baik-baik dan sangat matang hubungan mereka berdua lebih membuat Alfy sangat suka dan senang daripada memaksa diri langsung mengiyakan menikah dengannya.

Setelah keduanya mencapai sebuah kesepakatan, senyum Keyra jadi lebih sangat manis. Dia membuka tangannya dan perlahan menggoyangkkannya di depan Alfy. Cincin berlian yang bersinar di jari manis tangan kanan Keyra terlihat benar-benar indah.

“Cincin berlian ini mahal kan? Aku tidak rela melepasnya. Alfy, kalau aku tidak setuju dengan lamaranmu, maka kamu akan rugi besar ya.” Tanya Keyra dengan bercanda.

Senyuman di bibir Alfy tetap tidak berubah, tetap seperti angin di musim semi. Lalu, dia berkata, "Aku sendiri yang bersedia membelinya jadi tidak akan ada penyesalan. Aku tidak punya kebiasaan meminta kembali barang-barang yang telah aku hadiahkan atau berikan kepada orang lain.”

“Kalau begitu, hadiah apa saja yang pernah kamu berikan ke mantan pacarmu?” Tanya Keyra asal-asalan.

Alfy menaikkan alisnya dengan santai “Key, apa kamu yakin mau membahas topik pembicaraan ini denganku?”

Faktanya, dia tidak bisa mengingat dengan baik. Dua hubungan pacarannya dulu tidak seperti hubungannya dengan Keyra yang mencintai dengan sepenuh hati. Hubungan pacaran pertama kalinya hanyalah hubungan yang kurang keseriusan dan pengalaman. Zara selalu menunjukkan kalau dia begitu kuat dan harga dirinya sangat tinggi. Dia tidak ingin barang apapun dari Alfy. Tapi ibunya sangat gila dan tak ada batasnya dengan uang.

Hubungan pacaran yang kedua kalinya, karena suka jadi pacaran. Nona besar keluarga Liu paling menyukai barang-barang dan perhiasan mewah dan sangat mahal. Dalam berbagai festival, acara ulang tahun, atau acara lainnya. Alfy tidak ada niat untuk menghadapinya untuk khusus mencarikan hadiah untuknya. Jadi, selama ini, asistennya yang mengurus semua ini.

Meski begitu, dia enggan sekali membicarakan topik ini dengan Keyra. Berbicara tentang mantan pacar di depan pacar yang sekarang adalah tindakan paling bodoh.

Keyra merapatkan bibir untuk berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepalanya. Kalau lubang mengerikan seperti ini dibuat, maka akan sulit untuk dipulihkan. Jadi bagi Keyra, untuk apa dirinya membuat lubang yang malah akan membuatnya kesal sendiri.

Keyra duduk di ranjang dengan masih terbungkus sprei ranjang. Lalu, dia pun dengan cepat melompat turun dari ranjang.

"Aku mandi dulu." katanya.

Setelah bercinta dengan lelahnya tadi, karena terlalu lelah jadi dia belum mandi. Sekarang, seluruh tubuh Keyra terasa lengket basah penuh keringat dan sungguh tidak nyaman dan bebas.

Di depan pintu kamar mandi, Alfy masih mengganggunya sambil tersenyum menggodanya dengan bertanya, "Apa benar-benar tidak mau mandi denganku?"

“Tidak mau.” Jawab Keyra dengan wajah memerah malu sambil mendorong Alfy pergi. Dia pun kabur langsung menghindari Alfy dengan masuk ke dalam kamar mandi. Setelah itu, terdengar suara guyuran air dari dalam kamar mandi.

Keyra mandi di kamar mandi. Sedangkan Alfy pergi masuk ke dapur. Dia memanasi makanan kecil yang dibawa Keyra ke microwave, lalu kembali menyajikannya di atas meja.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu