Suami Misterius - Bab 452 Wanita Milik Tuan Muda Rudy Siapa Yang Berani Menyentuhnya.

Ada edit di bab 448 31/05/2020

Tiba-tiba, Pergelangan kaki wanita cantik terkilir dan ia terjatuh. Astra dengan cepat berjalan ke arahnya dan mengulurkan tangan untuk menangkapnya.

Nagisa masuk ke dekapannya dan menatap Astra lalu menghipnotisnya. Astra menatapnya terus-menerus, menelan ludah, dan kemudian, menggendongnya menuju kamar tidur …...

Adegan ini tidak membutuhkan keahlian akting, yaitu hanya menari, semakin indah tariannya akan semakin baik. Dan, adegan ini memiliki penari pengganti.

Meskipun Clara juga memiliki beberapa keterampilan menari, tetapi itu terbatas pada beberapa gerakan tarian sederhana. Dan di drama ini, tariannya memiliki profesionalisme yang tinggi. Para kru sudah menemukan seorang penari profesional sebagai penggantinya.

Clara kembali mengganti satu set pakaian tari, riasannya terlihat lebih menawan. Aktor pemeran pengganti juga berganti pakaian, tubuhnya setidaknya memiliki kemiripan 90% dengan tubuh Clara.

Pengambilan adegan ini berjalan sangat lancar, hanya cukup satu kali shoot.

Setelah sutradara menyuruh pemainnya istirahat sejenak, lalu meneruskan syuting.

Adegan ketiga Clara adalah adegan ranjang, dan tentu saja dilakukan oleh pemeran pengganti. Clara hanya bertugas mengambil beberapa scene saja, dan seluruh adegan ranjang dilakukan oleh pemeran pengganti.

Yang berperan sebagai Putra Mahkota Astra adalah seorang aktor yang sedang populer. Dunia hiburan, merupakan dunia pekerjaan yang sangat rumit dan penuh rintangan, hanya orang yang bisa membawa kondisi yang bisa sukses disini.

Dia sangat berhati-hati saat mengambil adegan dengan Clara, dia bahkan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari kontak fisik.

Wanita milik Tuan muda Rudy, siapa yang berani menyentuhnya.

Astra berjalan dari Watchtower ke kamar Putra Mahkota sambil menggendong Nagisa, pergelangan kaki Nagisa terlihat sangatlah menggoda, kain rok panjangnya terseret di tanah dan sedikit melayang tertiup angin.

Telapak tangannya yang pucat dengan pelan menyentuh wajah tampan Astra, tatapannya yang lembut, penuh godaan.

Astra sampai di depan pintu kamar Putra Mahkota, ia menendang pintu dengan satu tendangan sampai terbuka, lalu dengan semangat melempar Clara ke ranjang yang besar, ia lalu segera naik dan menimpanya.

Adegan sebelum Astra menendang pintu diperankan oleh Clara sendiri, dan adegan setelah memasuki ruangan semua diganti oleh pemeran pengganti.

Pemeran yang dicarikan oleh kru sutradara tidak hanya mirip Clara dalam postur tubuh, bahkan kalau dilihat dari samping wajahnya terlihat agak mirip. Selain itu, pemeran pengganti ini adalah pemain profesional. Adegan penuh gairah ini berjalan penuh dengan chemistry, dan hanya dilakukan satu kali shoot.

Clara dan Melanie berdiri di pinggir sambil menyaksikkan semuanya.

Ketika pria dan wanita bergulat diatas ranjang bersama, berciuman dengan tubuh setengah telanjang. Membuat Melanie tidak bisa menahan diri untuk berdecak dan berkata : “Untungnya ada pemeran pengganti, jika tidak, Tuan Muda Rudymu tidak akan bisa menahan kecemburuannya.”

Clara tersenyum sambil mengangkat bahu, ketika memikirkan pria dan anaknya di rumah, hatinya terasa lembut.

Besok hingga lusa tidak ada adegan untuk Clara, Clara menyuruh Melanie untuk memesan tiket pesawat paling awal kembali ke kota.

Keesokan harinya, langit baru mulai terang, Clara sudah langsung bangkit dari tempat tidurnya.

Setelah mandi dengan terburu-buru, ia bergegas ke bandara.

Penerbangan selama dua jam, Clara duduk di pesawat dengan mengenakan penutup mata dan menutupi tubuhnya dengan selimut, ia tidur selama perjalanan.

Setelah pesawat mendarat, Melanie membangunkannya.

Clara meregangkan pinggangnya dan mengulurkan tangan sambil menggosok matanya yang mengantuk.

“Aku benar-benar tidak bisa mengerti dirimu. Baru-baru ini Jadwal syuting sangat ketat. Sungguh sulit mendapat dua hari libur. Bukannya baik-baik beristirahat di hotel untuk istirahat, Aku malah kembali ke Kota A. Tuan muda Rudymu seharusnya tidak begitu kehausan bukan.” keluh Melanie.

Tadi malam, mereka bekerja hingga tengah malam. Hari ini, pagi-pagi ia sudah harus naik penerbangan awal lagi, dia juga belum puas tidur.

“Kamu di manapun selalu banyak bicara, ini agar kamu punya untuk lebih banyak waktu berbakti pada Mbok Wulan, kurangi pergi ke klub malam untuk mencari pria tampan.” Clara mengulurkan tangan dan memukul kepala Melanie.

Melanie merasa sakit, dia memelototi Clara dengan tatapan tidak puas, “Jika aku lebih cepat menikah dan membiarkan ibuku menggendong seorang cucu, itu merupakan bakti anak yang paling berarti.”

Mereka berdua berbicara sambil berjalan keluar dari bandara.

Clara kembali ke apartemen Jalan Gatot Subroto, Melanie ingin pulang, keduanya berpisah di gerbang bandara.

Clara kembali ke apartemen naik mobil, dirumah hanya ada Sus Rani yang sedang sibuk membuat makan siang.

Sebulan yang lalu, Wilson telah dimasukkan ke TK. Anak itu terlihat baik dan tidak menangis. Namun, ketika guru menggandeng tangan Wilson masuk ke sekolah, anak itu memalingkan kepalanya berkali-kali, wajahnya terlihat murung, seolah dicampakkan oleh ayah dan ibunya.

Pada saat itu, hati Clara tiba-tiba terasa sakit, dan air matanya hampir jatuh. Ia hampir langsung berlari masuk untuk menjemput anaknya pulang.

Tetapi Rudy berkata: Anak sudah tumbuh besar, ia harus diperkenalkan pada masyarakat dan dunia sosial pada waktu yang tepat. Perlindungan yang berlebihan dan memanjakannya tidak baik untuknya, lagipula orang tua tidak akan bisa menemaninya sampai seumur hidup.

Semua berkata anak tidak terdidik adalah salah orang tuanya, Tidak peduli seberapa sibuknya Rudy, ia tidak akan mengabaikan pendidikan Wilson. Clara belum bisa dianggap sebagai ibu yang kompeten. jadi Clara hampir tidak mengungkapkan pendapatnya. Agar tidak membuat anakknya dibesarkan dengan cara yang salah.

Setelah masuk di taman kanak-kanak, sikap Wilson terus membaik dan sering dipuji oleh guru. Ia juga belajar banyak di TK, ia bisa menari tarian grup, dan menghafal puisi klasik dengan guru-guru. Beberapa hari yang lalu, ia juga mengajak dua temannya ke rumah.

“Sus Rani, Wilson tidak pulang untuk makan siang, kamu menyiapkan makanan yang begitu mewah. Apakah kamu tahu kalau aku akan pulang?” Clara berjalan ke dapur dan mengambil sepotong daging dari piring dan memasukkan ke dalam mulutnya.

Sus Rani tidak menyangka Clara tiba-tiba akan kembali, wajahnya terlihat begitu terkejut.

"Ada apa? Wajahmu terlihat seperti melihat hantu.” Kata Clara sambil tertawa, ia berjalan ke wastafel, membuka keran, dan mencuci tangannya.

Perutnya mengerang kelaparan, dan baru akan bertanya kepada Sus Rani kapan mulai makan, tetapi ia melihat Sus Rani sedang mengemas bubur dan sayuran yang dimasak ke dalam kotak makan.

Saat ini Clara baru tahu bahwa Wilson telah seminggu dirawat di rumah sakit.

Clara bergegas ke rumah sakit. Di kamar VIP, Wilson sedang terbaring di tempat tidur dan tertidur, jarum infus tertusuk di tangannya.

Rudy menemaninya di samping ranjang rumah sakit. Ketika ia melihat Clara, ia sedikit terkejut.

“Mengapa pulang tiba-tiba?” tanya Rudy.

“Aku tidak punya jatah syuting dalam dua hari ini.” Clara kemudian menjawab dan duduk tepat di samping tempat tidur. Ia memegang tangan kecil putranya, melihat tangan anaknya dipenuhi bekas tusukkan jarum, dan tangannya sampai biru karena ditusuk jarum.

Air mata Clara tumpah. “Tubuh Wilson selalu sehat, mengapa ia bisa tiba-tiba sakit?”

Rudy memeluk bahunya dengan lembut, “Ayo bicara diluar, jangan sampai mengganggu tidur Wilson.”

Sejak tadi Wilson tidak berhenti menangis karena merasa tidak nyaman, dan dia baru saja tertidur. Jika dia bangun dan lanjut menangis lagi, itu bisa membuat orang lebih pusing lagi.

Sus Rani menemani Wilson di kamar, Rudy membawa Clara berjalan keluar dari kamar rumah sakit.

Keduanya berdiri di pintu bangsal, Rudy setengah memeluknya dan dengan lembut menyeka air mata di pipinya.

“Wilson sakit, kenapa kamu tidak memberitahuku?” tanya Clara.

“Kamu masih harus syuting dan tidak bisa buru-buru kembali. Jika aku memberitahumu, itu hanya menambah satu orang yang khawatir saja.” jawab Rudy dengan hangat.

“Aku adalah ibunya Wilson, dia sudah selama seminggu di rumah sakit, sementara aku tidak tahu apa-apa.” Clara menundukkan kepalanya dan menangis lebih keras lagi.

Rudy memeluknya, dan menghiburnya dengan lembut. “Wilson terinfeksi virus Mycoplasma Pneumonia di TK, bukan masalah serius, setelah dua hari ia sudah boleh pulang.”

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu