Suami Misterius - Bab 1218 Sungguh Kebetulan Sekali, Bertepatan Ayahnya Juga Pulang

“Tidak banyak kok, bisa dihitung dengan lima jari hehe.” Jawab Keyra sambil menyeringai.

Alfy berkata "... kamu, apa tega meninggalkanku?”

“Tidak tegalah.” Keyra melingkarkan tangannya di leher Alfy, lalu dengan pose yang mesra ini mengecup bibir Alfy. Lalu, membujuknya dengan berkata, “Tapi, aku juga punya pekerjaanku. Kalau tidak, apa kamu mau nanti ketika kamu menikahiku dan membawaku pulang, kamu memintaku untuk tidak melakukan apa-apa. Setiap hari hanya di rumah menunggumu pulang.”

Alfy melingkarkan tangannya juga ke pinggang Keyra. Lalu, mengecup bibir Keyra dengan sekuat tenaga, tatapan matanya yang dalam terfokus untuk menatap Keyra, “Oke, ini kamu sendiri yang bilang loh. Kamu tidak boleh menyesal nantinya.”

"Em" Jawab Keyra samar.

Mereka berdua terus duduk di kursi panjang di lantai bawah rumah sakit itu. Taman kecil rumah sakit hanya memiliki beberapa bunga dan pepohonan, tidak ada pemandangan khusus. Tapi, entah kenapa selama mereka duduk berdampingan dengannya seperti ini, sepertinya waktu sudah berlalu cukup lama.

Hari sudah larut dan suhu udara turun cukup tajam. Musim gugur akan segera tiba dan perbedaan suhu antara pagi dan sore sangat berbeda sekali.

Alfy melepas jaketnya dan memasangkan jaketnya ke tubuh Keyra, lalu berkata dengan lembut "Sudah larut, ayo aku akan mengantarmu pulang."

"Kamu, bukankah kamu harus kembali untuk menjaga paman?" Tanya Keyra.

“Kondisi ayah sangat stabil dan ada perawat yang cukup sekali untuk menjaganya,” Kata Alfy.

Keyra teringat Erwin dan perawat muda yang saling mengobrol dan tertawa tadi, lalu mengangguk setuju.

Mobil Keyra, tapi malah Alfy yang menyetir.

Ini pertama kalinya Alfy mengendarai mobil wanita, bangku di dalam mobil ini cukup sempit. Kaki Alfy yang panjang tidak bisa diregangkan dengan leluasa, membuatnya sangat tidak nyaman. Dia memaksakan diri untuk mengemudikan mobil pergi ke rumah Keluarga Sunarya.

Sedangkan Keyra yang duduk di bangku penumpang depan, terus saja memiringkan tubuhnya menoleh ke samping. Menompang pipinya dengan kedua tangan menatap Alfy dengan cermat.

Mobil berhenti di depan vila Keluarga Sunarya. Alfy mematikan mobil dan melepas sabuk pengaman, lalu menoleh ke arah Keyra dan berkata. "Nona Sunarya, kamu sudah memandangiku sepanjang jalan, apa masih belum cukup puas?”

“Belumlah. Kamu sangat tampan sekali, seumur hidup pun tidak akan cukup puas untuk memandangimu.” Kata Keyra sambil menyeringai. Dia pun maju dan mengecup bibir tipis dan indah Alfy sejenak.

Alfy tersenyum lembut dan bertanya "Kapan kamu akan kembali ke sini?”

“Sulit dikatakan, tergantung proses kasusnya. Seminggu itu tercepat, paling lama tidak tahu, tidak ada batas waktunya. Kalau terlalu lama, aku akan kembali sebentar untuk menemuimu di tengah proses ini.” Selesai bicara, Keyra melingkarkan tangannya yang lembut lagi ke leher Alfy, lalu bermanja dengan berkata, “Sudah lama sekali tidak bertemu denganmu. Alfy, aku pasti akan sangat sangat sangat merindukanmu.”

Alfy menaikkan alisnya yang terlihat begitu hangat, bibirnya melengkung. Yang tidak Keyra ketahui adalah Alfy juga selalu merindukannya. Sangat, sangat rindu termasuk juga sekarang.

Jari panjang Alfy menggenggam dagu Keyra, lalu menundukkan kepala untuk mencium bibir Keyra.

Mereka berdua sedang berciuman dengan mesra dan intim di dalam mobil, seolah tidak ada yang rela melepas satu sama lain. Tapi, tiba-tiba ada lampu mobil yang menyilaukan menyala ke arah mereka.

Lampu di depan mereka menyilaukan mata mereka berdua, Alfy dengan biasanya mengerutkan kening dan Keyra mendorongnya menjauh dengan panik. Lalu, memiringkan kepalanya melihat cahaya di depan, dia pun hanya melihat cahaya terang yang menyilaukan itu berasal dari mobil jip berwarna hijau militer, pelat militer yang tampak sangat angkuh. Ini langsung membuat kepala Keyra pusing.

Sungguh kebetulan sekali, bertepatan ayahnya juga pulang.

Keyra melepas sabuk pengamannya dengan panik dan membuka pintu untuk keluar dari mobil. Alfy pun langsung ikut turun dari mobil dan mereka berdua pun berdiri di depan mobil Rudy.

Setelah itu, pintu jip berwarna hijau militer terbuka dan seorang bawahan militer berseragam militer keluar dari mobil terlebih dahulu lalu membukakan pintu dengan hormat.

Kemudian Rudy keluar dari mobil dengan aura yang begitu besar dan berat.

"Ayah."

“Paman.” Panggil Alfy dan Keyra kepada Rudy.

“Em,” jawab Rudy dengan tenang sambil mengangguk. Matanya menyapu menatap ke Keyra. Keyra menundukkan kepalanya dan menunjukkan sekali kalau dia terlihat bersalah.

Tatapan mata Rudy yang gelap hanya menyapu wajah Keyra sejenak dan akhirnya beralih tertuju pada Alfy, lalu bertanya "Aku dengar ayahmu dirawat di rumah sakit? Bagaimana kondisinya?"

“Kondisinya sudah stabil dan bisa keluar dalam dua hari kedepan. Terima kasih, maaf telah membuat anda jadi ikut khawatir.” Jawab Alfy dengan cepat. Dia merespon dengan sangat tepat dan sungguh sopan.

Rudy mengangguk, tapi tidak banyak bicara. Dia memandang Keyra lagi "Bukankah besok ada perjalanan bisnis di luar kota. Kenapa kamu masih tidak masuk dan pergi istirahat.”

“Em.” Keyra mengangguk dengan patuhnya. Di depan ayahnya, dia sangat penurut.

“Apa Alfy mau masuk dan duduk sebentar?” Tanya Rudy lagi.

“Tidak usah, sudah malam. Takutnya mengganggu waktu anda dan istri anda istirahat.” Jawab Alfy dengan sopan dan penuh perhatian.

Keyra dengan patuh mengikuti Rudy berjalan masuk pulang ke rumah. Sedangkan, Alfy terus memandangi mereka masuk ke vila, baru setelah itu pergi.

Keesokan harinya, Keyra bangun pagi-pagi sekali dan pegi keluar rumah sebelum fajar untuk mengejar penerbangan pagi.

Dina begadang kemarin malam untuk memeriksa lagi dokumen dan informasi kasus ini. Dengan sepasang mata panda yang terlihat jelas lingkaran hitam di bawah matanya. Dia menyipitkan mata, terlihat sekali dia sangat tidak sadar sepenuhnya karena mengantuk.

Keyra meninggalkannya dengan barang bawaan mereka. Lalu, dia sendirian yang berbaris untuk mengambil boarding pass dan sendirian memasukkan barang bawaan mereka ke dalam tempat check ini, lalu menarik Dina melewati pemeriksaan keamanan bandara.

Akhirnya mereka berhasil naik pesawat, Dina memberikan informasi yang baru ditemukannya itu ke Keyra, lalu memakai penutup mata dan mulai tidur.

Sepanjang perjalanan Dina terus tidur. Sedangkan Keyra terus membaca dokumen informasi. Membacanya sampai kepalanya pusing sendiri.

Setelah turun dari pesawat, mereka berdua langsung pergi ke hotel dengan barang bawaan mereka. Sebelum mereka sempat membereskan barangnya, orang tua Shakira sudah datang menemui mereka.

Orang tua Shakira adalah orang biasa. Berdasarkan penyelidikan Dina, ibu Shakira bekerja di kantor dinas perhubungan. Dan ayah Shakira adalah seorang akuntan di sebuah pabrik. Mereka berdua sudah bercerai selama lebih dari 20 tahun.

Ayah Shakira adalah orang yang polos dan begitu pendiam. Dia hampir tidak bicara sama sekali, hanya matanya yang tampak memerah. Sedangkan ibu Shakira sifatnya cukup terburu-buru. Begitu melihat Keyra, dia langsung meraih tangan Keyra sambil menangis lalu segera menyeka air matanya.

“Apa anda pengacara Sunarya. Anda harus membantu Shakira kami. Dia sejak kecil hingga sekarang, bahkan tidak berani menginjak semut, bagaimana mungkin bisa melukai orang. Pasti Gerald yang tebar pesona pada gadis-gadis di luar sana. Kalau tidak mau lagi dengan Shakira kami, langsung bilang saja. kenapa harus menggunakan trik licik seperti ini, benar-benar menjijikan sekali. Aku dari awal sudah bilang kepada Shakira bahwa pria kaya tidak banyak yang orang baik. Tapi, dia masih saja tidak mau mendengarkan dan tetap ingin menikah... "

Keyra melihat ibu Shakira yang terus menggenggam tangannya, ada perasaan tidak bisa bicara apa-apa.

Geri adalah teman masa kecilnya yang tumbuh besar bersama. Apa yang bisa dia katakan coba? Kalau tidak membela Geri di depan ibu mertuanya, jadinya tidak setia kawan dan tidak benar. Tapi, jika membela Geri, maka ayah dan ibu Shakira pasti akan langsung memecatnya.

“Paman, bibi, kalian berdua tenang dulu ya.” Keyra mempersilakan orang tua Shakira masuk ke kamarnya dan meminta Dina menuangkan air minum untuk mereka. Lalu, meminta mereka pelan-pelan minum.

Ayah dan ibu Shakira pun minum air minum tersebut. Lalu setelah minum, ibu Shakira masih saja mengeluh mengenai Gerald.

Menurut ibu Shakira, Gerald dan Zindy dekat dan pasti punya hubungan mesra yang tidak jelas. Dan dia bicara dengan yakin sekali kalau anak Zindy adalah anak Gerald. Gerald punya simpanan ketika sudah menikah dan memaki Gerald pria tidak tahu malu.

Keyra pusing mendengar semua ini.

Dia membatin, semoga anak Zindy bukan anak Gerald. Kalau tidak, maka terbentuk jelas kalau motif Shakira adalah memang sengaja melukai orang.

“Bibi, kamu bilang kalau Gerald berkhianat dan punya wanita simpanan ketika sudah menikah. Apa kamu punya bukti?” tanya Keyra lagi.

"Bukti apa yang masih dibutuhkan! Siapapun di rumah sakit tahu kalau hubungan Zindy dan Gerald sangat mesrah. Tidak sedikit orang yang menunjuk-nunjuk dan memfitnah Shakira di belakangnya. Yang bodoh itu memang Shakira kami ini. Apapun yang dikatakan oleh Gerald, dia percaya saja.” Jawab Shakira penuh emosi.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu