Suami Misterius - Bab 1237 Aku Akan Menjadi Seorang Suami Baik

Mendengar perkataan Hana, Keyra juga tidak bisa tidak mencurigai ada sesuatu mengenai Zindy si ‘penyelamat hidup’ ini.

Mungkin, sejak Gerald dirawat di dalam bangsal VIP di Rumah Sakit Inti Hati, Zindy sudah menggerakkan pikiran, lalu merencanakan strategi besar ini dan mengelabui semua orang.

Shakira hampir saja menggugurkan anak dalam kandungannya, jika anak ini sudah tidak ada, maka dia dan Gerald benar-benar sudah selesai. Kalaupun sekarang, mereka juga belum tentu akan kembali bersama.

Zindy juga adalah orang pintar, tetapi hatinya telah berbelok dan pikirannya tidak digunakan di tempat yang tepat.

Keyra dan Dina berjalan keluar dari rumah sakit, lalu Dina berkata dengan kesal “Zindy sungguh tidak tahu malu, jika ingin mengejar pria maka kejarlah dengan terang-terangan, tetapi dia melancarkan gerakan kecil di belakang, sungguh menjijikkan.”

“Jika dia mengejar dengan terang-terangan, menurutmu apakah dia akan berhasil?” Jawab Keyra dengan sindiran dingin.

Zindy sangat tinggi hati, juga berambisi besar dan selalu ingin menikah ke dalam keluarga elit. Tetapi dengan latar belakang keluarganya, dia juga hanya bisa berlagak congkak di Rumah Sakit Inti Hati saja, keluarga elit yang sebenarnya sama sekali tidak akan menerima menantu wanita seperti dia.

Keyra yang berada dalam lingkaran keluarga elit, sangat mengetahui standar pemilihan pasangan para nyonya kaya dan tuan muda orang kaya. Latar belakang keluarga Zindy tidak begitu terkemuka dan dirinya juga tidak begitu bertalenta, keluarga elit mana pun juga tidak akan memandangnya.

Oleh karena itu, Zindy yang bertemu dengan Gerald, bagaikan mencengkeram jerami penyelamat yang terakhir untuk memanjat tinggi kepada keluarga elit. Tentu saja dia akan menggunakan segala cara dan tidak akan melepaskannya.

Meskipun pertunjukan ‘penyelamat nyawa’ dari Zindy sangat kuno ceritanya, tetapi sangat berguna.

“Aku akan segera menyelidikinya, pasti akan menemukan apakah Zindy benar-benar telah mendonorkan darah untuk Gerald pada saat itu.”

“Masalah satu tahun lebih yang lalu, sangat susah diselidiki. Terlebih lagi, bibi Zindy adalah Dekan, dia pasti akan menghapus segala jejak.”

“Kalau begitu harus bagaimana? Kasus ini akan segera diadili.” Kata Dina dengan cemas.

“Kalapun kamu selidiki, juga tidak ada gunanya. Apakah Zindy telah mendonorkan darah untuk Gerald, tidak ada hubungan langsung dengan kasus pencederaan oleh Shakira.” Ujar Keyra.

“Kalau begitu harus bagaimana, harus bagaimana? Kasus ini akan segera diadili, Keyra, sebenarnya kamu bisa atau tidak?” Dina cemas sekali.

Keyra menghentikan langkah kakinya, lalu berkata dengan percaya diri sambil mengangkat dagu “Sejak kapan aku tidak bisa, kenapa kamu begitu tidak yakin padaku!”

“Tetapi, sampai saat ini, kita tidak memiliki bukti apapun untuk membuktikan bahwa Shakira tidak mencederai Zindy dengan sengaja.” Kata Dina.

“Kita tidak memiliki bukti, Zindy juga tidak memiliki bukti. Pada saat kejadian, hanya ada mereka berdua, tidak ada saksi mata, juga tidak ada rekaman kamera pengawasan, hanya mengandalkan perkataan kedua belah pihak saja. Zindy adalah penggugat, dia tidak bisa mengeluarkan bukti bahwa Shakira mendorong dia dari lantai atas, maka tidak ada yang bisa sembarangan menetapkan tuduhan kepada Shakira, pengadilan bukanlah milik keluarga Zindy.”

Keyra melangkahkan kaki ke tepi jalan, lalu menjulurkan tangan memanggil taksi.

Keyra naik ke dalam mobil dan diikuti oleh Dina. Di tengah perjalanan, Keyra tetap membaca dokumen, ingin merapikan kembali kejadian ini sesegera mungkin.

Keyra sedang menundukkan kepala membaca dokumen, tetapi Dina tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangan kanannya, bagaikan telah menemukan sesuatu yang baru.

“Apa yang terjadi, Tuan muda Sanusi melamar kamu?” Dina menarik tangan Keyra ke depan matanya, cincin berlian kepingan salju di jari manis tangan kanan Keyra sungguh menyilaukan.

“Iya.” Keyra menjawab pelan, tetapi senyum di sudut bibirnya tak tersembunyikan.

Namun semua perhatian Dina tertuju pada cincin berlian itu “Berlian ini setidaknya ada 5 karat, pembuatan cincin ini juga bagus, seharusnya adalah desain dari pakar ternama. Bagus sekali, bagus sekali, Tuan muda Sanusi sungguh rela menghabiskan uang untukmu.”

“Membeli satu cincin berlian mahal saja sudah bagus? Sungguh murahan.” Jawab Keyra sambil menarik kembali tangannya.

“Apakah seorang pria rela menghabiskan uang untukmu adalah satu indikator penting untuk mengukur apakah dia mencintai kamu. Jika seorang pria setiap harinya berkata manis, tetapi tidak rela menghabiskan uang untukmu, maka kamu jangan mempercayai perkataannya. Jika seorang pria mengerahkan seluruh harta kekayaannya padamu, maka dia pasti sangat cinta padamu. Pria seperti ini, tidak boleh tidak dinikahi.” Kata Dina dengan serius.

Keyra mengangkat bahu, tidak terlalu peduli dengannya dan terus menundukkan kepala membaca dokumen.

Mobil berhenti di depan pintu hotel, setelah membayarkan uang, Keyra berjalan ke dalam hotel bersama Dina, lalu mereka kembali ke kamar masing-masing.

Ketika Keyra kembali ke dalam kamarnya, Alfy sedang memasak di dapur, samar-samar ada aroma makanan yang merambat di udara.

Setelah pulang dari rumah sakit yang penuh dengan aroma cairan disinfektan dan mencium aroma masakan lezat sekarang, Keyra pun tidak tahan ingin meneteskan air liur.

Alfy menyajikan masakan terakhir, lalu menanggalkan celemek di pinggangnya. Dia berbalik badan dan tersenyum melihat Keyra yang bersandar di depan pintu dapur.

“Sudah pulang?.” Alfy berjalan ke depan Keyra, lalu mengusap kepalanya dengan terbiasa.

“Iya.” Keyra mengangguk “Apakah sudah boleh makan?”

“Sudah, tolong siapkan peralatan makan.” Kata Alfy memanjakan.

Keyra membantu Alfy menyajikan masakan ke atas meja. Empat lauk dan satu kuah adalah masakan rumahan yang tidak terlalu rumit, rasa dari sup ikan makarel itu sangat segar.

Keyra menyendok sup dan matanya juga ikut tersenyum “Tiba-tiba merasa sedikit tidak merelakan kamu.”

“Oh?” Alfy mengangkat alis dan tersenyum menatap Keyra.

Keyra menyendok sup dengan satu tangan, sedangkan tangan satunya menyangga pipi dan dia berkata dengan sedikit muram “Besok setelah pulang dari menangani kasus, tidak bisa lagi menyantap masakan buatanmu.”

Alfy “....”

Alfy tertawa tak berdaya, lalu mengusap kepala Keyra dengan lembut dan memanjakan “Setelah kita menikah, setiap harinya aku akan memasak untukmu, kamu suka makan apa, maka aku akan membuatkannya.”

Sejak melamar, Alfy tidak pernah mempertanyakan bagaimana pertimbangan Keyra. Pada saat ini, perkataan Alfy sedikit atau banyak membawa rasa mengetes.

Sementara Keyra yang cerdik, tentu saja menyadari makna mengetes dari perkataan Alfy.

“Alfy, berpacaran tidak sama dengan menikah. Aku takut aku tidak bisa menjalankan peran sebagai istri.” kata Keyra.

Keyra sangat tahu diri, dia sama sekali tidak dekat dengan kata ‘istri baik’. Oleh karena itu, dia tidak berani sembarangan terhadap perihal menikah.

“Tidak masalah, aku akan menjadi seorang suami baik.” Alfy menggenggam tangan Keyra dan mengucapkan janji dengan serius.

Terhadap wanita yang dia cintai, Alfy pasti akan menyayanginya, memanjakannya dan melindunginya. Terlebih lagi masalah sepele dalam kehidupan sehari-hari, dia bisa menenggang Keyra dengan tak terbatas.

Terhadap janji Alfy yang kuat dan berbobot, Keyra tentu saja sangat terharu, tidak hanya terharu, hatinya juga sangat tergerakkan.

Keyra mengangguk dan menjawab “Setelah kasus ini berakhir, setelah pulang nanti, aku akan memberimu jawaban.”

“Baik, aku menunggumu.” Alfy menjawab sambil tersenyum, lalu mengambilkan makanan untuk Keyra “Makanlah.”

Setelah makan, pada biasanya mereka akan jalan-jalan keluar untuk mencerna makanan, tetapi hari ini Alfy jelas tidak berencana untuk pergi keluar. Setelah mengemas peralatan makan, dia sangat tidak sabar ingin melahap Keyra.

Sepulangnya dari rumah sakit, Keyra merasa sekujur tubuhnya penuh dengan aroma cairan disinfektan. Setelah membujuk sesaat, barulah Alfy melepasnya pergi mandi.

Namun, baru setengah mandi, Alfy berjalan ke dalam kamar mandi, lalu mereka berdua bergelut bersama. Kamar mandi sungguh bagaikan medan perang, pakaian mereka berserakan ke mana-mana di lantai.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu