Suami Misterius - Bab 101 Menyeka Air Liurmu

“Sangat jarang kita dapat bersama-sama menghadiri upacara penghargaan, aku menyangka dapat berangkat bersama, siapa tahu, kamu tidak pulang tadi malam. Ayah dan ibu bertanya ke mana kamu pergi, aku sama sekali tidak tahu bagaimana menjawabnya.” Yunita berkata lagi, bagaikan seorang kakak yang sangat peduli dengan adiknya.

“Beritahu kakak di mana kamu tinggal, kalau terjadi sesuatu kita masih bisa saling membantu. Kamu tenang, mulutku sangat rapat, aku tidak akan memberitahu ayah dan ibu.”

Yunita menatap Clara, matanya bersinar. Dia selalu ingin tahu di mana Clara menyembunyikan anak haram itu, tidak memegang pegangan sebesar itu di tangannya, bagaimana dia bisa tenang?

Selesai mendengar, Clara tidak menahan diri tersenyum dingin dalam hati, dia berputar mengelilingi lingkaran besar, ternyata sedang menunggunya di sini. Namun, dia ingin memancing perkataannya tidak akan semudah itu.

“Bisa ke mana lagi diriku pergi? Tadi malam, setelah Kakak Lun memberitahuku jadwal hari ini sudah sangat telat jadi langsung tidur di rumahnya. Aku mana bisa banding dengan kakak, memiliki Tuan Nalan menghangatkan ranjang dan tidur dengan nyaman.”

Clara mengedipkan matanya pada Yunita, dan tidak mengecilkan suaranya, para staf di sekitar mereka, semuanya mendengar dengan jelas.

Wajah Yunita memerah bagaikan darah, memelototi Clara dengan tidak senang, topik ini langsung berhenti seperti begini.

Setelah naik pesawat, Clara duduk bersama Luna, dia mengambil majalah menutupi wajahnya, dan lanjut tidur.

Luna: “......”

Setelah pesawat mendarat dengan selamat, Luna membangunkan Clara dengan tidak sabar.

“Menyeka air liurmu, akan segera turun pesawat.”

Clara menggosok matanya dengan punggung tangannya dan duduk dari kursi dengan wajah tidak senang. Gaya tidurnya tidak bagus, menimbulkan lipatan di roknya, membuat Luna sangat marah dan menghentakkan kaki.

“Nenek moyang kecilku, kamu akan berjalan di karpet merah dengan rok ini nanti.” Luna berjongkok di depannya dan mengulurkan tangan untuk menghaluskan lipatan pada roknya.

Dia merasa kepalanya pasti telah dijepit pintu sehingga berjanji menjadi agen Nona Santoso ini, hati ini benar-benar tidak sanggup mengkhawatirkannya.

Festival tahunan Golden X Awards selalu sangat meriah setiap tahunnya.

Clara berjalan di karpet merah untuk pertama kalinya, dia mengenakan sepatu hak tinggi kristal dan gaun panjang putih dengan riasan halus di wajahnya, berdiri di bawah lampu kilat, terlihat sangat mempesona.

Dia menyeret rok panjangnya dengan satu tangan dan melambaikan tangan kepada orang-orang di sekitarnya, karpet merah agak panjang, dia berjalan sepanjang jalan, wajahnya selalu tersenyum hingga terasa tegang.

Namun, dia sangat menikmati perasaan menjadi fokus perhatian. Ketika berjalan menuruni karpet merah, dia sengaja mengingatkan Luna, “Lain kali kalau ada kesempatan untuk berjalan di karpet merah, kamu jangan lupa memberitahuku.”

Setelah mendengar perkataannya, Luna tidak menahan diri memutar bola matanya ke atas, kemudian memelototinya dengan ganas.

Berjalan di karpet merah sangat ramai, upacara penghargaan tentu akan lebih ramai.

Clara masuk bersama Luna, setelah menemukan tempat duduk, dia baru menyadari ternyata dia duduk bersama Yunita.

“Kita dari kru yang sama, dan sebagai kakak beradik, jadi mereka mengatur kita duduk bersama.” Senyuman di wajah Yunita tetap lembut dan murah hati.

Apa lagi yang bisa dikatakan Clara, dia hanya bisa menyeret gaunnya yang panjang duduk di sebelah Yunita.

Semua orang mengambil tempat duduk mereka, pembawa acara baru saja berjalan ke atas panggung. Imori, asistennya Yunita bergegas mendekat dan berbisik di telinga Yunita.

Wajah Yunita tiba-tiba berubah, dan melirik ke arah Clara. Tetapi dia tidak mengatakan apapun, hanya mengedipkan mata pada asistennya, Imori mengerti lalu mengangguk dan pergi.

Kemudian, wajah Yunita kembali lembut dan ramah seperti biasanya, lalu terus berkata dan tersenyum dengan Clara.

Tidak lama kemudian, Imori kembali, dia memegang dua gelas jus jeruk di tangannya.

Satu gelas diserahkan kepada Yunita, dan satu gelas lagi diserahkan kepada Clara. “Kakak Clara, minum air.”

“Aku tidak haus.” Clara langsung menolak. Sejak kejadian terakhir kali, di mana sup kacang hijau diracuni, makanan dari pasangan ibu dan anak keluarga Muray, dia tidak berani menyentuhnya lagi.

Tapi dia tidak menyangka, dia hanya mengulurkan tangan, menolaknya dengan lembut, gelas di tangan Imori langsung memiring, sebagian besar jus jeruk tertumpah di gaun putih Clara.

Clara berdiri dengan panik, cairan berwarna jingga tertumpah di gaunnya.

Dan gaunnya menjadi bernoda, sudah terlambat untuk menanganinya.

Wajah Clara tiba-tiba menjadi sangat buruk, dan memelototi Imori dengan dingin.

Imori berwajah panik dan tidak berhenti meminta maaf dengan Clara, “Maaf, kakak Clara, aku bukan sengaja.”

“Imori, mengapa kamu selalu begitu ceroboh, cepat pergi menjauh, hanya tahu membuat kekacauan.” Yunita menegur dengan wajah dingin.

Imori pergi dengan wajah berlinang air mata.

Clara memutar kepala meminta maaf dengan Clara, “Imori benar-benar bukan sengaja, kamu jangan marah. Aku memiliki gaun cadangan, maukah kamu menggantinya?”

Clara berwajah dingin dan tidak berkata. Banyak kamera di sekitarnya, kalau sekarang dia meninggalkan tempat, apa yang akan terjadi.

“Tidak apa-apa, yang basah adalah ujung gaun, kamu duduk di sini tidak ada yang akan melihatnya. Setelah upacara penghargaan selesai, kita kembali agak belakangan.” Lulu juga menyeka dengan tisu. Selesai menyeka, dia melirik ke arah Yunita.

Lulu telah berada selama bertahun-tahun di industri hiburan, dia pernah melihat cara licik apapun, Yunita dan asistennya sangat jelas sengaja melakukannya, tetapi dia tidak mengerti tujuan mereka melakukan ini.

Tapi kemudian, dia langsung mengerti tujuan Yunita yang sebenarnya. Karena, Clara memenangkan penghargaan pendatang baru terbaik.

Karena dia memenangkan penghargaan, dia secara alami harus naik ke panggung untuk menerima penghargaan tersebut, Clara mengenakan gaun kotor menerima penghargaan, benar-benar sangat memalukan, diperkirakan besok para media tidak akan kekurangan bahan topik pembicaraan.

Luna benar-benar tidak mengerti, Yunita dan Clara adalah kakak beradik, apakah dengan menginjak keluarga sendiri bisa membuatnya merasa senang!

Clara menatap Yunita dengan dingin, pandangan Clara membuat Yunita merinding dan senyuman di wajahnya juga menjadi tegang.

Saat ini, semua camera tertuju pada Clara, sedang menunggunya naik ke panggung untuk menerima penghargaan.

Clara mengulurkan tangan, merobek gaunnya yang kotor dengan kuat, dan membuangnya di lantai, gaun panjang berubah menjadi rok selutut, meskipun tidak cantik, namun tidak terlalu jelek.

Clara berdiri, menginjak sepatu hak tinggi, meluruskan tulang punggungnya, dan dengan tenang berjalan ke atas panggung di bawah tatapan semua orang.

Clara sama sekali tidak terduga dirinya akan memenangkan piala, bahkan Luna juga merasa dia tidak terlalu punya harapan. Oleh karena itu, Clara juga tidak memikirkan pidato penghargaan.

Saat ini, dia berdiri di atas panggung, hanya bisa mengeraskan kulit kepala, berterima kasih kepada ayah dan ibunya, keluarganya, generasi nenek moyang, terutama sutradara dan kru, kemudian dia mengambil piala dan turun dari panggung.

Dia kembali ke tempat duduknya dan sengaja meletakkan piala kristal di sisi Yunita. Yunita hanya merasa menyilaukan, tetapi dia memaksa diri tersenyum, “ Clara, selamat, baru saja debut tidak lama langsung mendapat penghargaan pendatang baru tahunan Grand X Awards.”

Tapi Clara tidak mengatakan apapun, dia hanya menendang setengah gaun kotor yang dia lemparkan di lantai. Wajah Yunita segera menjadi jelek, dan tidak lagi berkata.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu