Suami Misterius - Bab 923 Kebanyakan Berpikir

“Aku tidak bertanya padamu, aku bertanya pada gadis kecilku.”

Rudy tersenyum berkata.

Clara membuka lebar matanya, pandangannya marah dan sedih, mengapa anak masih belum dilahirkan, dia sudah merasa dirinya seolah-olah akan kehilangan kasih sayang dari Rudy.

“Putri adalah kekasih ayah dalam kehidupan sebelumnya.”

Rudy berkata lagi, dia menyentuh perut Clara dengan lembut, gadis kecil di dalam perut sepertinya dapat merasakan sentuhan dari ayahnya, kaki kecilnya menendang dengan lembut.

Clara mencibir dan berkata, “Gadis kecil adalah kekasih ayah dalam kehidupan sebelumnya? Kalau begitu aku dan Yanto pasti berjodoh buruk.”

Yanto sudah meninggal, Clara sangat jarang membicarakan orang ini.

Rudy tidak melanjutkan topik ini, dia merentangkan pinggangnya, duduk bersama di meja makan.

Makan malam sangat lezat, banyak hidangan dan seleranya agak tawar.

Rudy menundukkan kepala mengambilkan lauk untuk Clara dan bertanya dengan santai, “Apakah adaa tamu yang datang hari ini?”

Setelah mendengar, Clara mengangkat kepala melirik ke arah Sus Rani.

Kalau bukan Sus Rani yang mengatakannya, Rudy tidak mungkin tahu Markal datang.

Tapi Sus Rani merasa dirinya dirugikan, dia tidak sabar ingin bersumpah.

“Bagaimana Tuan tahu ada tamu yang datang ke rumah?”

Sus Rani bertanya.

Rudy mengambil sepotong daging ayam dan meletakkannya di dalam mangkuk Clara, lalu menjawab, “Aku tebak.”

Tebak?

Clara tidak percaya.

“Markal datang.”

Clara menggigit sepotong daging ayam dan berkata.

Setelah mendengar, Rudy hanya menjawab dengan lembut, “Ya.”

Clara merasa hampir tersedak, cara dia berbicara membuat hatinya cemas.

Lalu dia berpikir, mengapa harus merasa bersalah, hubungan antara dia dan Markal lebih jernih dari air putih.

Setelah makan, Rudy menemani Wilson mengerjakan PR di ruang studi.

Beberapa bulan lagi, Wilson akan naik kelas, tugas rumah yang disiapkan taman kanak-kanak semakin banyak, para guru tentu tidak akan memaksa anak-anak harus menyelesaikannya.

Tapi Wilson sangat pintar dan juga sangat rajin.

Dia selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan serius.

Rudy adalah seorang ayah yang sangat bertanggung jawab, meskipun pekerjaannya sibuk, tapi selama dia bisa meluangkan waktu, dia pasti mengajar putranya sendiri.

Rudy jarang bertanya tentang tugas sekolah, dia biasanya mengajar Wilson melalui hal-hal kecil.

Seperti yang dikatakan Rudy, putranya pasti bukan anak bodoh, Wilson sangat cerdas, tetapi bagaimana menggunakan kebijaksanaan ini di jalan yang benar membutuhkan bimbingan orang tua.

Rudy melakukannya dengan sangat baik, dia selalu menjadi panutan yang baik untuk Wilson.

Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, Wilson bermain puzzle sebentar, kemudian cuci muka dan tidur.

Rudy kembali ke kamar, tapi Clara belum tidur, dia masih duduk di tempat tidur, menatapnya dengan penuh semangat.

"Sudah selesai mandi?"

Rudy bertanya.

"Ya."

Clara mengangguk dan mengulurkan tangan ingin memeluknya, tapi Rudy seolah-olah tidak melihatnya, dia berbalik dan masuk ke kamar mandi.

Clara mendengar suara air mengalir di dalam kamar mandi, membuatnya merasa kesal.

Rudy mandi dengan sangat cepat, ini adalah kebiasaan yang dikembangkan dalam pasukan, tidak akan membuang waktu dalam melakukan segala hal.

Dia keluar dari kamar mandi, menyeka tetesan air dari rambutnya dengan handuk dan duduk di tepi ranjang.

Clara duduk di sudut ranjang, mencibir dan menatapnya dengan kesal.

Setelah menyeka rambutnya, Rudy meletakkan handuk di samping, lalu memutar kepala menatapnya, ada sedikit senyuman dalam pandangannya yang dalam, "Mengapa masih belum tidur?"

"Tidak bisa tidur."

Clara berkata dengan kesal.

"Apa yang terjadi?"

Rudy tersenyum, merentangkan lengan dan memeluknya ke dalam pelukan, lalu menundukkan kepala, mencium bibirnya dengan penuh kasih sayang.

Clara menarik baju di bagian dadanya dan mencibir, "Mengapa kamu tidak bertanya padaku tentang kedatangan Markal?"

"Tidak ada yang harus ditanyakan."

Rudy menjawab dengan nada acuh tak acuh, tapi ada kedinginan yang melintasi matanya yang dalam.

Markal segera kembali ke Beijing ketika mendengar berita itu, dia benar-benar terlalu peduli dengan istri orang lain.

Untungnya, rumor itu tidak terlalu mempengaruhi hubungan mereka berdua.

Kalau pada saat ini, terjadi keretakan dalam hubungan mereka berdua, apakah Markal akan memanfaatkan kesempatan ini, berdekatan dengan Clara tanpa merasa segan?

Rudy berpikir dan merasa kesal.

Seseorang yang memiliki identitas dan latar belakang keluarga yang tidak buruk, serta berpenampilan bagus dan berstatus tinggi, selalu mengawasi istrinya, jarang ada pria mana pun yang tidak akan merasa keberatan.

Meskipun proses Clara agak lambat dalam hal ini, tapi dia tidak bodoh, samar-samar dia dapat merasakan emosi Rudy.

"Cemburu ya?"

Dia tersenyum bertanya, merentangkan lengannya dan merangkul leher Rudy, lalu bersikap manja di dalam pelukannya, "Mungkin Ko Markal melihat video di internet dan khawatir ada sesuatu yang akan terjadi padaku, jadi datang mengunjungiku.

Dia adalah keponakan bibi, kami merupakan saudara, tidak ada salahnya memberi perhatian."

"Ada begitu banyak saudara dalam keluarga, mengapa yang lain tidak begitu peduli padamu.

Nada suara Rudy jelas semakin dingin.

Clara sedikit kesal, "Rudy, apakah kamu ingin bertengkar!"

Alis Rudy berkerut, dia tidak marah, tapi nadanya terdengar tidak berdaya, "Clara, kamu benar-benar tidak mengerti, atau pura-pura tidak mengerti?

Seorang pria tidak akan bersikap baik pada seorang wanita tanpa alasan, kebanyakan dari mereka memiliki tujuan.

Markal telah berulang kali membantu dan menyelamatkanmu, emangnya dia hanya melakukan perbuatan baik?"

"Ko Markal hanyalah membalas budi, dulu ketika keluarga Chen dalam kesulitan, ibuku pernah memintaku mengirimkan selembar cek padanya, dia seharusnya hanya merasa terima kasih padaku."

Clara mengulurkan tangan, menyentuh perutnya yang membuncit, lalu berkata, "Aku hanyalah seorang wanita yang sudah menikah dan akan segera menjadi ibu dari dua anak, apa yang bisa dia dapat dariku, kamu jangan sembarang berpikir."

"Kuharap diriku yang kebanyakan berpikir."

Selesai berkata, Rudy mengulurkan tangan mematikan lampu meja dan berbaring di tempat tidur.

Clara menatapnya dengan marah, merentangkan kaki dan menendangnya, "Rudy, apakah kamu tangki cuka? Mengapa begitu suka cemburu."

Rudy tidak menjawab, tapi berbalik dan memeluknya.

Clara dipeluk olehnya, bersandar di lengannya dan mendengarnya bergumam, "Ayo, tidurlah."

Clara tidak berbicara lagi, dia menggerakkan tubuhnya dan menemukan posisi yang paling nyaman.

Biasanya, dia langsung merasa ngantuk begitu bersandar dalam pelukannya, tapi tidak tahu mengapa, hari ini dia merasa sangat semangat.

Meskipun Rudy tidak memperingatkannya menjauhi Markal seperti sebelumnya, tapi hatinya tetap merasa tidak nyaman.

Markal! Clara memanggil nama ini dalam hati, kemudian tidak menahan diri menghela napas.

Markal benar-benar sangat baik padanya dan bahkan telah melewati batas.

Clara selalu memanggilnya Ko Markal, dia benar-benar menganggapnya sebagai kakak laki-laki, tapi kalau perasaan Markal melewati batas seorang kakak, maka dia harus benar-benar harus menjaga jarak darinya, kalau tidak, situasi akan menjadi semakin kacau. Benar-benar tidak baik bagi mereka semua.

Ketika Clara sedang sembarang berpikir, tiba-tiba terdengar suara pria yang rendah seperti cello di telinganya.

"Tidak bisa tidur?"

"Ya?"

Pikiran Clara masih belum mengikuti ritme, dia mengangkat kepalanya, bibirnya yang lembut kebetulan menyentuh dagunya.

Lengan Rudy yang merangkul di pinggangnya tiba-tiba menegang.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu