Suami Misterius - Bab 227 Tidak Menyukainya

Clara mengatup kedua bibirnya, sebenarnya dia benar-benar tidak memiliki kesadaran yang begitu tinggi. Nasibnya baik, terlahir di perut Evi, Kakeknya telah meninggalkan banyak harta warisan kepadanya, sehingga ia tidak perlu khawatir tentang makanan dan pakaian, karena itu ia tidak perlu pergi mencari masalah sendiri.Tetapi jika dia itu miskin, kemungkinan dia akan mencoba yang terbaik untuk memanjat ke atas.

nenek Sutedja memandangnya dengan penuh kasih, memegang tangannya dengan ramah, dan melanjutkan, "Aku mengerti apa maksudmu, tetapi jangan terburu-buru menolakku, bawalah kontrak perjanjian ini pulang dulu kemudian pikirkan lagi, aku tunggu balasanmu. "

nenek Sutedja menyerahkan kontrak itu kepadanya lagi, Clara tidak bisa menolak dengan tegas sehingga ia hanya bisa menerimanya.

nenek Sutedja tersenyum puas, kemudian mengambil sepotong daging abalon dan meletakkan di piringnya berkata "Makanlah."

Clara tersenyum dengan terpaksa, menggigit daging abalon itu, dan tidak ada rasanya.

Dia sekarang ingin mengetahui di mana poin yang membuat nenek Sutedja menyukainya, dan dia akan mengubahnya.

Pada usia ini, nenek Sutedja tidak bisa memakan daging abalon lagi, ia hanya memakan semangkuk bubur kepiting.

nenek Sutedja memahami arti mengatakan secukupnya saja, jangan berlebihan. Sehingga ia tidak membahas pernikahan Clara dan Gevin lagi, dia mulai ngobrol-ngobrol dan ngomel, tetapi tak lama ia kembali membahas Gevin lagi.

"Beberapa tahun ini, di bawah asuhan ibu tirimu, kehidupanmu tentu tidaklah mudah. Sebenarnya, Gevin juga sama. Ayahnya tidak sah dan ibunya juga bukan merupakan tipe yang membuat orang khawatir. Kehidupan Gevin sangatlah sulit, sehingga ia belajar di luar negeri lebih awal. Sebenarnya, dia adalah anak yang baik dan pengertian, hanya saja ia dipengaruhi oleh kedua orang tuanya. Kehidupan yang akan datang... "

"Kehidupan yang akan datang masih panjang, adanya bantuan dari nenek Sutedja. Kehidupan Tuan pertama Sutedja tidak akan sulit." Clara terburu-buru menyelanya.

Menggunakan jari kaki memikir sudah mengetahui selanjutnya nenek Sutedja akan mengatakan apa yang akan terjadi padanya dan Gevin di masa depan.

Ternyata benar, jahe yang tua lebih pedas, nenek Sutedja membujuk dan mengeluh kepadanya, Jika dia tidak memiliki pria dan anak lelaki di rumah, kemungkinan dia akan tersentuh olehnya.

Clara merasa lega sesudah berjalan keluar dari hotel, tetapi ketika dia berpikir tentang kontrak pemindahan saham yang diberikan nenek Sutedja di sakunya, dia merasa sulit memutuskan.

Untungnya, benda ini hanya menitip beberapa hari dengannya, karena nenek Sutedja memintanya untuk memikirkannya. Dia akan berpura-pura memikirkannya selama beberapa hari agar tidak menyinggungnya.

Wanita tua ini adalah nenek dari Keluarga Sutedja yang merupakan kepala dari empat keluarga besar, Clara juga sadar diri, dia benar-benar tidak boleh menyinggungnya.

Clara sekarang ingin menyingkirkan masalah keluarga Sutedja.

Namun, terdapat beberapa orang seperti lem yang tidak bisa disingkirkan.

Sejak Clara bertemu dengan nenek Sutedja, Gevin mulai mengejarnya secara terbuka.

Syutingnya hampir berakhir. Dalam keseluruhan drama, tidak seperti karakter tragis yang diperankan oleh pemeran utama Rosa Meldi, Clara hanya memiliki satu adegan menangis. Sebagai peran tercantik dari film itu, Clara harus menangis dalam kondisi cantik dan membuat semua orang tersentuh, koefisien kesulitan mencapai 2,0 atau lebih. (maksimal 5)

Clara telah mempersiapkan perasaannya, maju ke depan perlahan-lahan, tangannya mengepal di pahanya, sedih hingga matanya memerah dan air mata hampir menetes, Tiba-tiba mendengar sutradara Liu memegang interkom dan berteriak menatap kebelakangnya: "Yang berpakaian baju merah itu, kamu berasal dari departemen mana, cepat meninggalkan tempat penyutingan film, jangan menggangu syuting kami."

Clara juga berbalik tanpa sadar, kemudian melihat Gevin berpakaian seperti burung merak, berdiri di area penyutingan.

Gevin melihat Clara, kemudian melepas kacamata hitamnya, dan menunjuk, "Aku kesini untuk mencarinya."

Clara: "..."

Pandangan semua orang yang berada dilokasi penyutingan jatuh kepada Clara, bahkan wajah sutradara Liu yang marah. Clara juga memelototi Gevin dengan marah, dan ingin menendangnya ke Kutub Selatan memberi makan penguin.

Gevin meletakkan satu tangan di saku celananya, dan tubuhnya yang tinggi menuju disamping Clara. Dia bertanya dengan wajar: "Kapan selesai kerja, kita pergi makan malam bersama."

“Makan kepalamu, cepat pergi dari sini.” Clara berkata dengan pelan, kemudian ia tersenyum canggung dan meminta maaf kepada sutradara dan seluruh stafnya.

“Baiklah, aku menunggumu diluar.” setelah selesai mengatakan, ia kemudian berjalan keluar dari tempat penyutingan film dengan leluasa.

Setelah menyingkirkan pengganggu itu, Clara ingin bernapas lega, kemudian melihat sekelompok orang berseragam berjalan kemari satu demi satu, masing-masing membawa sebuah kotak di tangannya. Dan di tempat kejadian, mereka mulai membuka kotak dan membagikan minuman dan buah-buahan kepada semua orang. Kemudian sambil membagi berkata: "Tuan Sutedja mentraktir semua orang minuman, terima kasih telah menjaga Nona Santoso."

Di kota A, yang berani menyebutkan diri sebagai Tuan Sutedja, hanya orang keluarga Sutedja, kepala dari empat keluarga besar. Tiba-tiba, pandangan semua orang melihat Clara juga berubah, dan staf yang mendapatkan buah-buahan dan minuman sengaja datang berterima kasih kepada Clara.

Karena telah menunda syuting, Sutradara Liu datang mencari Clara dengan wajah yang cemberut.

Clara juga memperbaiki sikapnya, menjelaskan hubungannya dengan Gevin, dan berkata dengan wajah cemberut: "Sutradara, mengapa kru mengizinkan kucing dan anjing memasuki lokasi, bagaimana jika menggangguku."

Wajah cemberut sutradara Liu juga mereda, dan dia juga menghibur Clara dengan beberapa kata.

syuting berlanjut, tetapi Clara tampaknya tidak fokus, satu adegan menangis mengambil beberapa kali.

Setelah selesai penyutingan, Clara sedang menghapus makeup di ruangan tata rias, Yunita kemudian datang.

“Kakak, ada apa kamu mencariku?” Clara mengambil kapas sambil menghapus bedak dimukanya ia juga menatap Yunita didepan cermin.

Yunita duduk di sebelahnya dan berkata sambil tersenyum, "Aku mendengar bahwa Tuan Sutedja telah melamarmu, rumah segera mengadakan acara pernikahan, kakak merasa bahagia."

Kebahagiaan Yunita tidak palsu, Jika Clara menikah ke keluarga bangsawan, selama dia memegang aib Clara yaitu pernah diperkosa dan pernah melahirkan anak, kedepannya dia pasti akan mendapatkan manfaat dari itu.

"Berita kakak cukup cepat ya." Clara mengatakan dengan cuek sambil membuang kapas di tangannya.

Yunita masih tersenyum, dengan niat membujuk. "Nalan Qi mempunyai teman tim polisi lalu lintas. Semalam, mobil Tuan Sutedja ada didepan pintu kantor catatan sipil. Kami baru mengetahui hubungan kamu dan Tuan Sutedja. Hal sebesar ini kenapa kamu tidak memberi tahu orang rumah. Ayah adalah orang yang terbuka, dia tidak akan membantah kamu berpacaran dengan Tuan Sutedja. "

Clara kemudian mengambil selembar kapas dan menghapus riasan di bibirnya. Dia berpikir dalam hati Yanto tentu saja tidak akan membantah ia berpacaran dengan Gevin. Demi memikat hubungan dengan empat keluarga besar, Yanto tidak sabar ingin mengantarnya ke tempat tidur Gevin.

Clara selesai menghapus makeup nya, ia meletakkan kapas itu di atas meja rias, kemudian menoleh menatap Yunita, "Kakak Yunita, kamu mungkin salah paham, aku dengan Gevin sama sekali tidak ada hubungannya."

“Tidak mungkin, Bukankah Tuan Sutedja sengaja datang ke kru hari ini untuk melihatmu,” Muka Yunita tampak tidak mempercayainya.

"Oh, apakah ada sesuatu yang aneh? siapa yang tidak memiliki gebetan. Namun, aku tidak menyukainya." Setelah Clara selesai mengatakan, ia bangkit dari kursi kemudian mengambil mantelnya dan berjalan keluar dari ruang tata rias.

Meninggalkan Yunita sendirian disana. Dia masih ragu-ragu apakah dia salah mendengar. Pria itu adalah Gevin Sutedja, cucu tertua dari keluarga Sutedja, tadi Clara mengatakan bahwa dia tidak menyukainya!

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu