Suami Misterius - Bab 1193 Menafkahi Istri

Keyra memakai sepatu heels berjalan melintasi jalan bebatuan dan memasuki vila pada pukul 10:15.

Cahaya di dalam vila redup dan ruang tamu juga kosong.

Keyra meletakkan dua bungkus lobster ke lemari es di dapur dan menaiki tangga kayu.

Keyra berusaha meringankan langkah kakinya, seperti orang yang berbuat salah.

Kamar tidurnya berada di lantai dua, bersebelahan dengan kamar tidur utama Rudy dan Clara.

Keyra naik ke atas tanpa halangan, baru saja menghela nafas lega, pintu kamar utama terbuka.

Clara muncul di depan pintu dengan piyamanya, menatap Keyra dengan lengan dicagakkan ke pinggang, “Sudah pulang?”

“Bu, ke-kenapa masih belum tidur.”Keyra berdiri menempel di dinding, seperti anak kecil yang ditangkap oleh orang dewasa karena melakukan sesuatu yang salah.

“Mobil Alfy berhenti di depan pintu hampir setengah jam dan putriku tidak kunjung masuk, menurutmu apakah aku bisa tidur dengan nyenyak?”ucap Clara.

Wajah Keyra tiba-tiba memerah, tanpa sadar mengulurkan tangan menutupi kerah bajunya. Hari ini dia memakai baju kerah tinggi yang sepenuhnya menutupi bekas ciuman di tulang selangkangannya. Jadi, gerakannya ini terlihat jelas seperti melakukan kesalahan.

“Dimana ayah? Apakah sudah tidur?”Tanya Keyra pelan dengan hati yang bersalah.

“Ayahmu hari ini rapat seharian, dia sudah tidur.”jawab Clara.

Keyra menghela nafas lega dan berkata, “Dimana kakak?”

“Ditarik Diane masuk ke kamar. Kalau tidak, kamu pikir kamu dan Alfy bisa begitu lama berhenti di depan pintu.”ucap Clara.

Clara merasa tidak berdaya dengan kedua pria yang ada di rumah ini. Perempuan memang harus lebih berhati-hati, tapi semuanya terlalu berlebihan.

Setelah mendengarkan ini, Keyra terkikik, berkata sambil tersenyum: “Bu, aku capek, kembali ke kamar dulu, kamu cepat istirahat.”

“Ehn.”Clara menganggukkan kepala, melihat Keyra kembali ke kamar baru berbalik masuk ke kamar.

Ketika dia kembali ke kamar tidur, Rudy duduk di samping tempat tidur sambil membaca buku dan tidak tidur. Melihat Clara masuk, dia meletakkan buku dari tangannya dan bertanya, “Key sudah kembali ke kamar?”

“Ehn.”Clara menganggukkan kepala.

“Kamu biarkan dia kembali begitu saja? Setidaknya harus beri dia pelajaran. Malam ini telat sepuluh menit, besok bisa telah satu jam.”ucap Rudy dengan tegas.

“Kenapa bukan kamu yang memarahinya?”tanya balik Clara.

“Sejak kecil aku tidak pernah berkata keras padanya bahkan menegurnya saja tidak bisa. Kamu yang menjadi ibu seharusnya mendidiknya dengan baik.”ucap Rudy dengan wajar.

Clara:“……kamu menjadi orang baik dan biarkan aku yang memarahinya, mimpi saja aku tidak akan menjadi orang jahat.”

“Lalu biarkan dia begitu saja?”

“Keyra sudah dewasa, dia tahu apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Lagipula Alfy bukan orang yang tidak tahu batasan.”ucap Clara.

Rugy mengendus dingin, “Manjakan saja terus, kamu tidak takut dia hamil di luar nikah dan membawa pulang seorang cucu untukmu.”

“Baguslah, tambah seorang anak akan semakin ramai, lagipula keluarga Sutedja sanggup membiayainya.”ucap Clara tersenyum.

Rudy:“……”merasa kesal dibuat olehnya.

Di sebelah, Keyra mengambil baju ganti masuk ke kamar mandi, dirinya yang dibungkus dengan handuk mandi berdiri di depan cermin kamar mandi. Di cermin, rambut hitam panjang gadis itu tersebar dan kulitnya yang halus seperti keramik putih.

Ada cupang merah muda pucat di tulang selangka yang indah, seperti bunga plum pucat di salju.

Wajah Keyra memerah, dia mengenakan baju tidurnya dan keluar dari kamar mandi tanpa alas kaki.

Dia duduk di depan meja rias dengan rambut terurai dan ponselnya tiba-tiba berkedip.

Keyra meletakkan hair dryer dan mengangkat telepon, ternyata pesan dari Diana.

Diana: “Bagaimana harus berterima kasih padaku? Kalau bukan aku yang menjadi perisaimu, kamu pasti sudah dimarahi kakakmu.”

Keyra tersenyum membaca pesan itu, lalu dengan cepat dia menggerakkan ujung jarinya, membalas: “Diantara kita berdua membicarakan terima kasih terasa seperti orang lain. Aku lebih tertarik mengetahui bagaimana caramu menjadi perisaiku, kakakku tidak mudah dibodohi.”

Diana membalas dengan emoticon malu, ditambah tulisan: “Dengan kecantikan wanita.”

Keyra membalas emoticon malu, lalu, berkata: “Besok traktir kamu makan lobster.”

Diana membalas dengan emoticon ‘OK’.

Keyra meletakkan hp-nya, lanjut mengeringkan rambut. Setelah mengeringkan rambut, dia mengambil hp-nya berjalan ke tempat tidur.

Dia meletakkan hp di laci samping tempat tidur, mengambil kamus besar hukum, lalu bersandar di dekat kepala tempat tidur. Setelah membalikkan beberapa halaman, dia mulai merasa mengantuk, setelah menguap beberapa kali, dia bersiap-siap untuk tidur, tapi hp yang berada di laci tiba-tiba bergetar.

Dia mengambil hp-nya, melihat sebuah pesan.

Alfy berkata: “Sudah tidur?”

Keyra mengambil hp-nya dan jari-jemarinya dengan cepat mengetik di layar: “Sedang bersiap-siap untuk tidur, kamu?”

Alfy: “Masih ada kerjaan. Lalu mengirimkan sebuah gambar desain arsitektur. Ini gambar CAD profesional, Keyra yang sebagai seorang mahasiswa sastra sama sekali tidak mengerti melihat gambar ini.

Dia mengirim emoticon tersenyum, lalu menggerakkan ujung jarinya dan mengetik serangkaian kata: “Giat sekali, mencari uang untuk menafkahi istri?”

Alfy hanya membalas satu kaya: “Hmm.”

Keyra:“……”

Alfy selalu membuatnya tidak bisa berkata-kata.

Keyra ragu-ragu sejenak, lalu tersenyum dan menjawab: “Bekerjalah, aku mau tidur. Aku ijinkan kamu malam ini memimpikanku.”

Alfy berkata: “Met malam, mimpi indah. Ditambah emoticon ciuman.”

Keyra melihat emoticon ciuman sambil membayangkan mereka berdua berciuman di dalam mobil yang membuat wajahnya memerah, jantungnya berdetak kencang, seolah nafas berubah menjadi manis.

Ternyata perasaan menyukai seseorang bisa begitu indah.

Keyra berbaring di tempat tidur, menutup matanya dan masih memegang hp di tangannya.

Malam ini, Keyra memimpikan Alfy, dalam mimpinya Alfy duduk bersamanya di pinggiran kota melihat bintang-bintang. Matanya yang gelap lebih terang dari bintang-bintang di langit.

Alfy menatapnya dengan penuh kasih sayang dan kemudian mencium pipinya.

Keyra yang sedang bermimpi membalikkan badannnya dengan lembut, lalu bibirnya melengkung, tersenyum manis.

Keyra tidur nyenyak sepanjang malam. Keesokan paginya, dia bangun tepat waktu.

Setelah mandi, dia mengganti pakaian kerja dan kemudian keluar dari kamar.

Di aula lantai pertama, ada suara berisik. Sejak Diane dan Gungun pindah kemari, setiap hari keluarganya berubah menjadi lebih ramai. Ada lebih banyak senyum di wajah orang tua dan kakaknya.

Tiga generasi berada di satu aula. Keyra berpikir, seperti inilah seharusnya suasana sebuah keluarga.

Keyra berjalan ke ruang makan, makanan yang tidak terlalu mewah telah disajikan di atas meja. Namun, masakan yang dimasak Sus Rani sesuai dengan selera setiap orang.

Sus Rani tahu dia lebih menyukai Chinese food, lalu menuangkan semangkuk bubur seafood untuknya.

“Terima kasih Sus Rani.” ucap Keyra tersenyum.

Clara duduk di depannya, makan bubur seafood sambil bertanya: “Sus Rani, kapan beli lobsternya? Rasanya enak sekali.”

“Bukankah ini dibeli? Tadi pagi ketika membuka lemari es aku melihat ada dua bungkus lobster, jadi langsung memasaknya ke dalam bubur.” ucap Sus Rani.

Keyra yang mendengarnya hampir saja tersedak. Dia melihat bubur di tangannya, dari mana dia bisa melihat daging lobster seputih salju di dalam bubur.

Agak boros memasak bubur dengan lobster Australia.

Diana memakan bubur sambil mengangkat kepala menatap Keyra, seolah sambil bertanya: “Ini bukan lobster yang ingin kamu berikan untukku, kan?”

Keyra tersenyum paksa dan mengangguk, “Iya kak, enakkan?”

Diana:“……

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu