Suami Misterius - Bab 460 Terakhir Kali

"Maaf," Clara berkata sambil menunduk.

"Kamu memang bersalah padaku, kamu telah melukai dirimu sendiri. Clara, aku berharap hal semacam ini adalah yang terakhir kalinya." Mata hitam Rudy menatapnya dengan tajam dan dingin.

“Oh.” Clara mengangguk dengan patuh, wajahnya mengusap pipi Rudy dan memanggil dengan manis, "suami."

Rudy mengangkat alisnya. Setiap kali seperti saat ini, Rudy selalu bingung harus bagaimana menyikapi Clara, Rudy hanya bisa menyerah padanya.

"Gadis bodoh, apa yang harus aku perbuat padamu?"

“Tidak ada cara lain, biarkan seperti salad dingin, tambahkan sedikit daun sop, sudah boleh disajikan.” Clara mengulurkan tangan dan meletakkannya di leher Rudy sambil berkata dan tersenyum.

“Suami, aku lelah, gendong aku ke tempat tidur, aku ingin berbaring sebentar,” Clara berkata lagi.

Rudy mengulurkan tangannya,memeluk pinggang kurusnya, dan membawanya ke tempat tidur besar di sebelah kiri.

“Temani aku berbaring sebentar.” Clara terus bersikap genit.

Rudy tentu saja sangat bersedia memeluk tubuh Clara ke dalam pelukannya. Rudy bersandar di kepala tempat tidur dan Clara bersandar di dadanya, wajah kecil Clara menggelus-elus di dadanya sesekali.

Rudy benar-benar sangat marah pada Clara, tetapi Clara sedang terluka, Rudy tidak bisa melampiaskan kemarahannya dan hanya bisa menahanya dan bersabar.

“Bisakah kamu serius sedikit!” Telapak tangan Rudy menekan belakang kepalanya, dan menciumnya secara tiba-tiba.

Clara awalnya mengira karena dirinya terluka, jadi dia tidak takut. Tetapi akibatnya, Rudy menciumnya dengan membabi buta dan hampir membuat Clara kehabisan napas.

Rudy terus menganggu Clara,setelah puas, Rudy baru melepaskannya.

Clara meletakkan tangannya di dada, berusaha keras untuk bernapas. Setelah napasnya teratur, Clara menatap Rudy dengan tatapan tidak senang.

“Masih berani bermain dengan api, Um?” Rudy mengulurkan dua jarinya yang panjang dan mencolek dagu Clara dengan sembrono.

Clara akhirnya bersikap serius sekarang, dia bersandar di lengannya dengan patuh, tidak berani bermain-main lagi.

“Rudy, apakah aku merepotkanmu lagi?” Clara mengangkat dagunya, tatapannya sedikit gelisah.

"Aku tidak menyangka Yunita akan memperbesarkan masalah ini. Dia bahkan tidak pernah melihat Wilson. Meskipun berita itu dirilis, tetapi dia tidak punya bukti substansial. Banyak hal yang menarik perhatian di industri hiburan yang telah beredar hanya akan bertahan untuk sementara waktu, setelah itu beritanya akan menghilang.

Mungkin aku terlalu meremehkannya, karena itu Yunita bisa mengarahkan para reporter itu ke taman kanak-kanak Wilson. "

Setelah selesai mendengarkannya, Rudy mengangkat sudut bibirnya sedikit, matanya melihat ke arah lain, tatapannya sangat serius dan tajam.

"Yunita memang tidak memiliki kemampuan yang hebat seperti itu, dia hanya diperalat oleh orang lain."

“Apa?” Clara menatap Rudy dengan tatapan bingung.

"Orang-orang yang dapat menciptakan momentum besar dalam lingkaran dengan cara licik dan bahkan tidak ragu untuk mendorong anak-anak untuk keluar seperti ini, hanya Revaldo dan istrinya, tidak ada orang lain lagi dipikiranku."

"Revaldo? Dia sedang sakit dan sekarat, mengapa masih begitu menyebalkan." Clara merasa sakit kepala.

“Mungkin karena iri hati.” Nada suara Rudy penuh penghinaan, “Revaldo tahu apa yang berharga bagiku, jadi dia bertindak pada dirimu dan Wilson. Kali ini dia lumayan cerdas, jika sesuatu terjadi pada dirimu dan Wilson, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada diriku. "

Clara bersandar di dadanya dan saat mendengar dengan sangat jelas perkataan Rudy, detak jantung Rudy tiba-tiba menjadi gelisah dan tidak teratur. Clara dengan spontan mengulurkan tangan dan memeluknya, kemudian menghiburnya dengan lembut, "Tidak, aku dan Wilson akan baik-baik saja."

“Um.” Rudy menenangkan emosinya dengan cepat, kemudian menundukkan kepalanya sedikit dan mencium kening Clara.

“Hanya saja skandal antara Wilson dan aku begitu besar saat ini, bagaimana caramu menyelesaikannya?” Clara bertanya.

"Raymond sedang menyelidikinya. Aku akan menyelesaikannya dengan baik setelah hasil penyelidikanya keluar. Kamu tidak perlu khawatir," Rudy menjawab.

Setelah kejadian ini, Clara telah belajar untuk patuh dan tidak terus bertanya. Kali ini, dia ingin percaya dan mengandalkan Rudy dengan sepenuh hati.

Begitu keduanya selesai berbicara, ponsel Rudy berdering. Ternyata panggilan masuk dari Raymond.

Rudy menjawab telepon. Di ujung telepon, terdengar suara Raymond yang sedikit keras berkata, "Penjahat yang menyampaikan berita di Weibo itu sudah ditangkap. Penjahat ini cukup gesit, dia membawa istri dan anak-anaknya melewati bea cukai, orang-orang kita menghentikan mereka di depan gerbang keberangkatan. "

Rudy mengerutkan bibir tipisnya dengan dingin dan sepertinya dia tidak terkejut sama sekali. Revaldo sangat teliti dalam bertindak, tentu saja dia sudah mengatur sedemikan rupa.

"Hanya saja penjahat ini cukup keras dan dia mau mengatakan apapun, bagaimana kalau kamu kemari dan menanyakannya secara pribadi?" Raymond Chrisitian berkata lagi.

“Um, aku ke sana sekarang.” Rudy menutup telepon dan mengangguk, kemudian bangkit dari tempat tidur.

“Kamu mau keluar?” Clara menarik lengannya, wajahnya tampak tidak rela.

“Iya, keluar sebentar.” Rudy telah mengeluarkan jasnya dan berbalik mencium pipi Clara. “Jaga dirimu, aku akan kembali menemanimu secepat mungkin.”

Setelah Rudy pergi, Clara mengeluarkan ponselnya dan menyalakannya. Ada puluhan panggilan masuk yang tidak terjawab dari Luna.

Clara tahu bahwa Luna pasti sangat marah saat ini, kemudian Clara dengan berani meneleponnya kembali.

Setelah itu, Luna langsung bergegas ke vila Marina . Luna telah menjadi agen selama bertahun-tahun dan ini adalah pertama kalinya dia ditipu oleh seorang artis.

Awalnya, Luna akan memarahi Clara dengan sangat kejam. Namun, setelah melihat Clara yang terluka parah dan terlihat sangat menyedihkan. Luna menjadi tidak tega memarahinya.

“Kamu, jelaskan padaku, mengapa tiba-tiba muncul seorang anak tidak sah!” Luna dengan agresif duduk di sofa di hadapan Clara.

Clara berusaha mengambil hatinya dan memerintahkan Sus Rani untuk memberikan teh kepada Luna.

"Oolong terbaik, milik pribadi Rudy. Kak Luna, minumlah sedikit untuk menurunkan api."

“Meskipun kamu memberiku minum obat bubuk putih Yunnan sekarang, itu juga tidak akan bisa menghilangkan trauma dalam diriku.” Meskipun Luna berkata seperti itu, tetapi dia tetap mengambil cangkir teh dan menyesap beberapa teguk.

Sepanjang hari ini, dia berhadapan terus dengan media dan mulutnya sudah kering karena terus berkata-kata.

Clara menunggu Luna selesai minum teh, setelah itu,dia memanggil Wilson keluar.

"Kak Luna, ini putraku Wilson, dia sudah berumur 2 tahun 8 bulan. Bagaimana? Bukankah terlihat tampan seperti ayahnya? Setelah dia besar nanti, dia pasti akan memikat banyak gadis."

Setelah Clara selesai berbicara, dia memeluk Wilson dan berkata, "Wilson, panggil bibi."

“Bibi, halo.” Wilson berkata dengan manis dan lucu. Meskipun anak itu kecil, dia tidak takut dengan orang asing, dia sangat sopan, seperti seorang pria kecil.

Luna menatap Wilson, kepalanya tiba-tiba merasa sakit.

"Jangan beritahu aku kalau anak ini adalah anakmu dengan Tuan muda keempat Sutedja?"

“Bukankah dia terlihat seperti Rudy?” Clara menatap dan melihat-lihat wajah kecil Wilson.

Luna mengulurkan tangannya secara spontan dan menutupi dadanya dan hatinya sakit. "Nona besarku, apa yang aku diskusikan denganmu saat ini bukan tentang masalah mirip atau tidak. Berapa usia anak ini? Berapa umurmu saat itu?"

"Aku melahirkannya saat aku berusia genap 18 tahun," Clara berkata dengan serius.

Setelah mendengar ini, Luna tidak tahan dan memarahinya, "Persetan!"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu