Suami Misterius - Bab 260 Cinderella Menikah Dengan Pangeran

Rina berjalan menuruni tangga dan berkata sambil tersenyum, "Bu, Apa yang kamu katakan itu benar. Ester sangat pintar dan patuh, dia murni dan bersih. Di masa depan, dia akan menikah dengan pekerja upah tetap, keharmonisan suami dan istri lebih penting daripada apa pun."

“Rina, apa yang kamu bicarakan, Ester tidak bisa disanding dengan orang-orang miskin.” nenek Santoso sangat marah.

"Bu, pernikahan itu harusnya mencari seseorang yang selaras dan seimbang. Cinderella menikahi seorang pangeran, itu semua hanyalah dongeng untuk membohongi anak-anak." Rina sengaja menekankan kata-kata "selaras dan seimbang".

Ester itu berasal dari keluarga miskin, apakah dia masih berharap untuk menikah dengan orang kaya?

"Selaras dan seimbang? Jika ingin menuruti kata itu, bagaimana orang-orang seperti kamu bisa menikah dengan keluarga Santoso!" nenek Santoso berkata dengan sinis.

Rina masih tetap tersenyum dan menjawab, "Keluarga Santoso bukanlah keluarga yang terkenal. Yanto hanyalah seorang pegawai negeri sipil kecil, dan kami sangat cocok. Setelah itu, dia menikahi nona keluarga Qin (Evi Pipin). Itu namanya tidak setara. Jadi tidak akan ada hasil akhir yang baik, pada akhirnya terjadilah perceraian. "

Setelah Rina selesai berbicara, dia berbaik hati membujuk: "Bu, jika kamu memikirkan masa depan Ester, kamu harus mencari seorang suami dengan status yang setara dengan dirinya. Agar tidak ada perceraian di masa depan, reputasi juga tidak akan memburujk."

"Kamu, kamu wanita pembawa sial, tutup mulutmu..." nenek Santoso hampir muntah darah dibuat oleh Rina.

Ester membantu nenek Santoso, matanya memerah, dan dia memandang Rina dengan wajah sedih, "Bibi, tidak bisakah kamu melihat kebaikanku?"

“Bocah bodoh, apa yang bibi lakukan adalah untuk kebaikanmu sendiri,” Rina berkata dengan sikap belagu.

Ester menangis tersedu-sedu.

Begitu Yanto memasuki pintu, dia mendengar suara ribut dan tangisan di dalam rumah.

"Berisik sepanjang hari, apa kalian tidak bisa tenang! Jika tidak ingin tinggal di rumah ini lagi, keluarlah," Yanto berkata dengan marah.

"Yanto sudah kembali. Ibu dan Ester baru saja kembali dari keluarga Sutedja. Kami sedang berbicara tentang keluarga Sutedja." Rina berjalan ke arah Yanto dan mengambil tas kerjanya.

Yunita mengikuti Yanto masuk ke dalam. Mendengar mereka menyebutkan keluarga Sutedja, dia langsung mengajukan pertanyaan, "Terakhir kali, Tuan muda Sutedja pergi ke kru untuk mengunjungi kelas Clara. Sekarang semua orang mengatakan bahwa keluarga Sutedja tertarik pada Clara. Nenek, kamu dan Ester pergi ke rumah Sutedja hari ini, apakah nenek Sutedja membahas tentang pernikahan keluarga Sutedja dengan Clara?"

Raut wajah nenek Santoso tidak begitu baik, dia menjawab dengan acuh tak acuh, "nenek Sutedja bahkan tidak begitu menyukai Ester, bagaimana dia bisa menyukai Clara? Aku lihat sikap nenek itu kepadanya juga dingin dan tidak lebih antusias dari Ester. "

Setelah mendengarkannya, Yunita hanya mencibir, nenek Santoso benar-benar tidak tahu apa-apa tentang itu. Seburuk apapun Clara, dia tetaplah Nona besar keluarga Santoso, cucu dari keluarga Qin, kelahiran bangsawan, maharnya banyak. Ester tidak ada apa-apanya, gadis yatim dari sebuah keluarga miskin, tidak bisa dibanding sama sekali.

Namun, meskipun nenek Santoso tidak tidak tahu apa-apa, tetapi ada satu kalimat yang dia benar, nenek Sutedja mungkin tidak begitu menyukai Clara, jika tidak, mereka sekarang pasti sudah membahas tentang pernikahan.

"Bu, apakah kamu tidak salah? Bukankah nenek Sutedja sangat menyukai Clara?" Yanto bertanya lagi dengan tidak percaya.

"Aku ini tidak buta. nenek Sutedja suka atau tidak dengan Clara, aku bisa melihatnya! Kami banyak berbicara. Dia bahkan tidak menyebutkan namanya dalam pembicaraannya. Bagaimana mungkin dia menyukai Clara dan menjadikannya cucu menantunya." nenek Santoso berkata dengan acuh tak acuh.

Yanto sangat kecewa. Jika Clara bisa menikah dengan keluarga Sutedja, itu akan sangat membantunya.

"Mungkin Clara dan Tuan muda Sutedja tidak berjodoh. Masing-masing anak cucu memiliki rezekinya masing-masing, ayah, jangan terlalu khawatir dengan adik-adik perempuan."Yunita dengan hangat membujuknya. Akhirnya, bukannya makin membaik, tetapi malah mengamuk setela dibujuk.

"Jika mereka semuanya bisa mengerti seperti dirimu, aku juga tidak akan khawatir seperti ini. Semuanya tidak berguna, bahkan seorang pria saja tidak bisa dikendalikan. Apa yang bisa aku harapkan dari mereka, semuanya sia-sia!"

Setelah Yanto selesai bicara, dia naik ke atas dengan marah.

Baru-baru ini, banyak orang memberi ucapan selamat bahwa dia akan menjadi besan keluarga Sutedja. Sekarang terdengar sangat konyol,menjadi bahan tawaan, benar-benar memalukan.

Setelah Yanto naik, Yunita berjalan ke arah nenek Santoso dan Ester, melihat kotak-kotak hadiah besar dan kecil yang ditumpuk di atas meja kopi, ada suplemen, pakaian dan tas bermerek, dan beberapa perhiasan.

"Apakah ini semua pemberian dari nenek Sutedja?"

"Tentu saja, Ester telah menyelamatkan nyawa nenek Sutedja. nenek Sutedja begitu menyukainya. Ini semua dipilih secara khusus untuk Ester," nenek Santoso berkata dengan sombong.

“Sepupu Ester begitu menyenangi orang-orang, dan nenek Sutedja menyukainya itu adalah hal yang wajar.” Ynuta Muay tersenyum dan memuji.

Kemudian, dia membawa ibu dan adik perempuannya kembali ke kamar.

Begitu pintu kamar ditutup, Elaine mulai marah. "Nenek tua itu tidak tahu tentang apapun. Keluarga miskin juga ingin menikah dengan empat keluarga besar. Apakah mereka tidak tahu bagaimana menulis kata-kata "Mimpi "?

“Tutup mulutmu!” Yunita mengomel dengan wajah dingin.

Elaine tertegun sejenak, dengan wajah sedih melirik Rina.

Yunita menatap sekilas ibu dan adik perempuannya dengan sedikit jijik. Karena hidupnya kurang beruntung,makanya terlahir kembali di perut Rina. Jika dia merangkak keluar dari perut Evi Pipin, dan menikah dengan empat keluarga besar keluarga Sutedja, dia tidak perlu mengikuti paman dan Nalan Qi dengan hati-hati.

"Bu, kamu masih berdebat dengannya! Apakah kamu terlalu santai saat ini, sehingga berdebat dengan nenekyang tidak tahu apa-apa. nenek Sutedja mengirimkan begitu banyak barang yang berharga, ini sudah pertanda jelas bahwa dia tidak ingin berhubungan dengan nenek Santoso dan Ester. Hanya saja mereka masih tidak mengerti apa-apa dan merasa bahagia. "

“Mereka datang dari desa, belum pernah melihat barang bagus, tentu saja, dikirim dalam jumlah banyak,” Elaine menyela.

“Kamu masih merasa senang atas penderitaan orang!”Yunita merasa bahwaadik perempuan ini benar-benar tidak bisa di tolong lagi. "Cucu-cucu mereka berdiam di rumah, tidak hanya merawat nenek itu, di masa depan jikaa Ester menikah. nenek itu pasti akan memaksa ayah untuk mengeluarkan mahar yang banyak, dan kemungkinan saja setara dengan milikku dan milikmu."

"Kenapa! Apakah mereka tidak tahu malu," Elaine berteriak dengan gegabah.

Mereka bertiga telah lama menganggap segala sesuatu dalam keluarga Santoso sebagai milik pribadi mereka, nenek Santoso dan Ester ingin ikut mengambil bagian, benar-benar tidak tahu diri.

“Nenek tua itu, mengapa masih belum mati!”Elaine terus mengomel.

Setelah mendengarkannya, Yunita mengangguk, "Akhirnya kamu benar atas satu hal."

Mendengar kata-kata putri sulung, Rina tertegun sejenak, dan berkata dengan sedikit ketakutan, "Yunita, pembunuhan itu perbuatan ilegal. Jika ayahmu tahu, kita akan kehilangan sesuatu yang berharga."

"Bu, kemanapun kamu pergi, bagaimana kita bisa membunuh seseorang seperti kita. Maksudku, nenek itu sudah berusia dan sangat normal jika hidupnya tidak memiliki kepastian, bisa saja tidak ada lagi kehidupan di hari besok."

“Yunita, apa maksudmu?” Mata Rina bercahaya dan sepertinya dia mengerti apa arti putri tertuanya.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu