Suami Misterius - Bab 4 Tidak Ada Pekerjaan Tetap

Clara masih demam tinggi, terus selama satu bulan, baru setelah itu sedikit membaik.

Setalah sakitnya membaik, hal pertama yang dia lakukan adalah, mencari kartu nama, menelepon Rudy Sutedja.

Pagi menelepon, malam hari Rudy baru tiba di rumah sakit.

Mereka berdua duduk berhadapan.

Clara terlihat lemah dan pucat, tapi matanya masih bersinar, sepertinya yang lemah hanya tubuhnya saja.

Pandangan matanya yang tenang tertuju pada Rudy, ini pertama kalinya Clara benar-benar melihat wajah Rudy dengan seksama.

Rudy mengenakan kemeja berwarna biru gelap, bahunya lebar, kakinya jenjang, tidak tahu apa karena efek pencahayaan, Rudy yang duduk disana, terlihat tinggi besar.

Kancing jasnya terkait dengan rapi, pergelangan tangan kirinya mengenakan arloji model lama.

Arloji laki-laki sama seperti tas perempuan, simbol dari status seseorang.

Clara menebak, status ekonomi keluarga Rudy sepertinya tidak terlalu baik.

"Kamu umur berapa?" Clara terlebih dahulu membuka suara.

"28 tahun." Rudy menjawab.

"Kerja apa?" Clara bertanya kembali.

"Sensus penduduk?" Rudy mengerutkan alis, jawaban yang datar membuat orang tidak bisa menebak suasana hatinya.

"Apa aku tidak punya hak untuk mengetahui kondisi ayah dari anakku ini?" Clara berkata dengan wajah yang serius.

"Bekerja sama dengan teman menjalankan sebuah bisnis kecil." Rudy menjawab, menganggukkan kepala menandakan Clara boleh melanjutkan.

Clara mengerutkan alis, berpikir: Biasanya orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap suka mengatakan dirinya menjalankan bisnis. Clara sama sekali tidak tertarik dengan jawaban dia.

"Kamu sekarang punya tempat tinggal tetap?"

"Tidak punya." Rudy menjawab jujur.

Rumah atas nama dia banyak sekali, dia benar-benar tidak tinggal di satu rumah yang tetap.

Alis Clara kembali mengerut, benar tebakan Clara. Kesan Clara terhadap Rudy adalah: Laki-laki tampan yang tidak memiliki pekerjaan tetap yang cuma tahu menghabiskan waktu dengan bersenang-senang.

"Kalau kamu tidak keberatan, aku bisa bawa anak kita kembali ke rumah papa mamaku." Rudy kembali berbicara.

Keluarga Sutedja merupakan keluarga yang kekayaannya diwariskan turun temurun, bagian barat kota separuhnya milik keluarga Sutedja. Tempat tinggal leluhur keluarga Sutedja ada disana, dengan kebun seluas 700.000 meter persegi, seperti istana.

Clara kesal menghadapi laki-laki yang ada di depannya ini, menopang kening dengan tangannya.

"Pertanyaanmu, sudah selesai kamu tanyakan?" Rudy menyipitkan mata.

"Ehm, sementara itu dulu." Clara menjawab dengan nada kesal. Kenapa sekarang banyak sekali berkeliaran orang seperti ini?

Rudy melihat tidak ada yang dikatakan Clara lagi, menyodorkan dua rangkap surat perjanjian.

Satu rangkap surat perjanjian sebelum menikah, yang satu rangkap lagi surat perjanjian hak asuh anak.

Clara belum melihat surat perjanjian sebelum menikah itu, langsung menyobek, memasukkan ke dalam tong sampah di samping kakinya.

Rudy melihat apa yang dilakukan Clara, sama sekali tidak berkata apa-apa. Sepertinya keputusan Clara sama sekali tidak ada hubungan dengannya.

Clara membuka surat perjanjian hak asuh anak yang ada diatas meja, tidak melihat isinya, langsung menandatangani surat itu.

Jadi, Clara sama sekali tidak jelas isi dari surat perjanjian itu, termasuk kompensasi untuknya, diantaranya ada rumah, saham, dan perusahaan kecil.

Rudy tidak mempedulikan uang dan aset, perempuan yang melahirkan anak untuknya tentu tidak akan rugi.

Rudy masih dengan posisinya, juga tidak ada keinginan untuk mengingatkan Clara melihat isi surat perjanjian itu.

"Anggap aku yang sial." Selesai Clara menandatangani surat itu, dia mengembalikan ke Rudy, menyerahkan beberapa kunci dan kartu ATM.

"Di Jalan Gatot Subroto aku punya sebuah apartemen, setelah anak kita berusia satu bulan, kalian tinggal disana, setiap bulan aku akan kirimkan sejumlah uang untuk biaya anak kita, kalau tidak boros, seharusnya cukup untuk biaya hidup kalian berdua."

Rudy terpaku, raut wajahnya berubah, seperti mau tertawa juga tidak, kebingungan.

Dia ini…… dinafkahi?

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu