Suami Misterius - Bab 1061 Waktu Singkat Untuk Hubungan Kasih Sayang

Megan menatapnya dengan tatapan kosong, lalu mengejeknya, "Desta, apa maksudmu sekarang? Takut terjerat olehku, jadi menggunakan uang untuk mengusirku?"

“Terserah bagaimana cara kamu berpikir,”Desta menjawab dengan tenang.

“Desta!” Emosi Megan tiba-tiba lepas kendali dan menggeram, “Desta, kamu memperlakukanku seperti ini, aku jamin, kamu pasti akan menyesalinya!”

Desta menatapnya dengan tenang dan dingin, di antara alisnya terlihat sedikit menghinanya, seolah-olah menertawakan Megan yang tidak sadar diri.

Megan ingin mengancam Desta, memang terlalu tidak sadar diri.

Kemudian, dengan suara hantaman yang keras, pintu langsung tertutup dengan kejam di depannya.

Megan gemetar karena marah, kemudian mengeluarkan ponselnya dan membuat panggilan, "Halo, bantu aku selidiki seseorang, lebih cepat lebih baik, uang bukan masalah..."

...

Pada saat yang sama, Desta kembali masuk ke dalam vila.

Diana telah menyajikan sup di atas meja.

“Siapa yang mengetuk pintu?” Diana dengan santai.

“Orang yang tidak penting,” Desta menjawab, kemudian mengulurkan tangannya untuk menarik kursi dan duduk di tepi meja.

Diana mengangkat bahu dan menatap Desra dengan heran, tetapi tidak bertanya lagi.

“Malam ini hanya minum sup?” Desta mengangkat alisnya sambil melihat satu-satunya mangkuk sup di atas meja.

"Aku hanya bisa membuat sup. Atau, kamu masak dua hidangan lagi?" Diana berkata dengan lugas.

Desta: "..."

Akhirnya, Desta memasak nasi dan memasak dua hidangan lagi.

Setelah makan, Desta mencuci piring di dapur, setelah selesai mencuci piring dan sumpit, kemudian meletakkannya di lemari desinfeksi. Saat Desta keluar dari dapur, Desta melihat Diana duduk di sofa ruang tamu, tubuhnya meringkuk dan tangannya menutupi perutnya, kesakitan hinnga wajahnya menjadi pucat.

“Ada apa?” Desta berjalan ke arahnya, berjongkok dan mengerutkan dahi, lalu bertanya dengan ekspresi khawatir.

Diana tersenyum lemah dan menjawab: "Datang bulan."

Setelah mendengarkan, Desta merasa sedikit canggung, lalu berkata, "Kamu sebelumnya tidak pernah mengalami kesakitan seperti ini."

“Oh.” Diana menjawab dengan santai. Setelah melahirkan Gungun , Diana mengalami cedera fisik yang serius. Setelah perawatan jangka pendek di luar negeri selama lebih dari dua tahun, Diana masih mengalami gejala sisa. Dismenore adalah salah satu yang paling serius, karena setiap kali pasti mengalami kesakitan yang luar biasa.

“Mungkin menstruasinya sudah memasuki masa menopause, jadi temperamennya buruk,” Diana bercanda.

Desta menatapnya dalam-dalam, tatapan matanya yang dalam, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.

Tatapan mata Desta terlalu dalam, Diana mengelak dari tatapannya dan menundukkan kepala dengan perasaan bersalah.

Desta tidak mengatakan apa-apa, kemudian berdiri dan berjalan ke dapur lagi.

Desta membuka lemari es, mengambil jahe dan gula merah dari lemari es, kemudian membersihkan jahe dan memotongnya menjadi serpihan, lalu memasukkannya ke dalam air panas yang mendidih dan menambahkan gula merah dalam jumlah yang sesuai.

Diana sedang duduk meringkuk di sofa sambil menutup matanya dan beristirahat, tiba-tiba mencium aroma air jahe yang kuat.

“Minumlah, selagi panas.” Desta menyerahkan semangkuk air jahe gula merah kepadanya.

Jari-jari Desta yang bersih dan panjang menempel di mangkuk seladon bermotif halus warna biru dan putih, terlihat sangat indah.

Diana dengan patuh mengulurkan tangan dan mengambilnya. Supnya agak panas. Diana meniupnya dengan pelan dan menyesapnya, kemudian melihat Desta membongkar kotak obat dan mencari obat penghilang rasa sakit dari kotak obat.

"Makanlah jika diperlukan," Desta memberitahunya.

Diana mengangguk, terlihat sangat penurut dan patuh.

Larut malam, setelah pukul dua belas, Diana masih tidak bisa tidur karena kesakitan dan meminum dua biji obat penghilang rasa sakit berturut-turut.

Desta juga tidak tidur, setengah memeluknya, telapak tangan Desta menempel di perut Diana dan menggosoknya dengan lembut. Telapak tangannya sangat panas, meski tidak bisa menghilangkan rasa sakit, tapi setidaknya sangat hangat.

Diana bersandar di pelukannya dan merasa sangat puas. Diana menarik napas dalam-dalam dan tiba-tiba merasa bahwa perasaan masih hidup itu sangat menyenangkan.

"Desta, lain hari, bisakah aku mengunjungi Paman Sunarya dan Bibi Sunarya?"

Desta terdiam beberapa saat dan menjawab: "Akhir pekan, aku akan mengajak mereka lebih dulu."

“Um, Kak Wilson yang paling baik.” Diana tersenyum dan mengecup sudut bibir Desta.

Dalam keremangan, mata hitam Desta sangat cerah, menatap Diana dengan seksama, suaranya dalam dan serak, "Kali ini, tidak akan pergi lagi, kan?"

Pipi Diana bergesekan dengan hati Desta, lalu berkata dengan centil, "Bagaimana jika ada lain kali?"

Wajah Desta cemberut dan tidak berbicara, hanya saja menciumnya dengan kejam.

Diana kesulitan bernapas saat dicium, dan terus berjuang di dalam pelukannya, mengaku dan berkata: "Tidak berani, tidak berani lagi, aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi, oke?"

Desta akhirnya melepaskan bibir merahnya yang rapuh, telapak tangannya memegang wajah Diana, berkata dengan serius dan sungguh-sungguh: "Oke."

Diana linglung dan baru tertidur setelah pukul satu pagi.

Keesokan harinya, begitu membuka mata, sudah jam sepuluh pagi.

“Yaah!” Diana duduk dari tempat tidur dan langsung berseru.

“Ada apa?” Desta mengerutkan kening sambil menatapnya dan mengira perut Diana masih sakit, lalu berkata dengan cemas: “Aku akan membawamu ke rumah sakit.”

“Mengapa pergi ke rumah sakit? Kamu segera antar aku ke perusahaan. Hari pertama bekerja sudah terlambat, matilah.” Diana menjambak rambutnya dengan kesal, lalu melompat dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi.

Saat seorang wanita tidak memakai riasan, gerakannya sangat cepat. Sepuluh menit kemudian, Diana sudah selesai mandi dan berpakaian rapi.

Diana mengenakan setelan standar profesional, kemeja putih dengan rok hitam, rambut panjangnya digulung, benar-benar terlihat seperti wanita pekerja.

Desta mengemudi, Diana duduk di posisi sebelah pengemudi, sambil merias wajah di depan cermin.

Diana tidak tidur nyenyak tadi malam, lingkaran hitam di bawah matanya agak tebal, jadi Diana hanya menggunakan alas bedak dan lipstik, dan terlihat jauh lebih baik.

Mobil BMW Desta berhenti di depan pintu Big Zhou Movie, Diana segera melepaskan sabuk pengamannya.

“Haruskah aku menjemputmu nanti malam?” Desta bertanya.

Diana menggelengkan kepalanya dan menjawab: "Pada hari pertama aku pergi bekerja, mungkin akan terlambat pulang. Kamu tidak perlu menjemputku."

Diana mengulurkan tangan dan membuka pintu mobil. Sebelum keluar dari mobil, Diana tiba-tiba berbalik dan mencium bibir Desta dengan kuat, "Sampai jumpa nanti malam."

Desta memperhatikannya berlari menaiki tangga dengan mengenakan sepatu hak tinggi, sosok mungil itu dengan cepat menghilang dari pandangan.

Ujung jari Desta yang dingin menyentuh bibir tipisnya, bibirnya masih beraroma Diana, sangat lembut dan harum.

Desta memegang kemudi dengan satu tangan dan tersenyum tanpa sadar.

Tepat saat mobil memasuki jalur, ponsel yang ditempatkan di konsol tiba-tiba berdengung dan bergetar. Desta menekan tombol jawab telepon di setir. Suara keras Calming di ruang kecil mobil sedikit memekakkan telinga.

“Boss, apa kamu tahu sekarang jam berapa? Jam sebelas, jam sebelas pagi, sebentar lagi akan istirahat makan siang, dan kamu masih belum sampai kantor. Apakah karena waktu terlalu singkat untuk hubungan kasih sayang, jadi tidak bisa bangun pagi?"

Desta sedang dalam suasana hati yang baik, jadi tidak peduli dengan suara Calming dan langsung bertanya: "Ada apa?"

"Aku baru saja menerima kabar, mantan pacarmu Megan sedang mencari penyelidik swasta untuk menyelidiki dirimu. Wanita ini benar-benar tidak sadar diri."

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu