Suami Misterius - Bab 1014 Aktingnya Sangat Jelek

“Sudah selesai menjelaskan sisi yang tidak menguntungkan kita, jadi sekarang sudah bisa menjelaskan sisi yang menguntungkan kita kan?”

Clara terdiam sejenak, lalu mulai bertanya lagi.

Raymond jelasnya juga terbengong sejenak, dulu sering mendengar ada yang mengatakan bahwa Clara sangat pintar, awalnya dia tidak pernah memercayainya, menurut dirinya kepintaran seorang wanita sangat terbatas, namun pada saat ini, dia tidak merasa demikian lagi.

Clara melihat Raymond yang hanya terbengong dan tidak berkata apapun, sehingga tersenyum sinis dan berkata :”Suamiku bukan orang bodoh juga, tidak mungkin masuk begitu saja ke dalam perangkap orang, dia pastinya ada tujuan sendiri kan?”

Raymond ragu sejenak dan mengangguk, “Pelayan yang membawa bos ke kamar itu sudah terkendali, tetapi tidak banyak yang diketahuinya, dia hanya sekedar bekerja demi uang, sehingga tidak tahu keberadaan Ahmed.”

“Meskipun dia tidak tahu di mana keberadaan Ahmed, tetapi sudah cukup untuk membuktikan bahwa Rudy tidak bersalah kan.”

Clara lanjut berkata.

Raymond mengangguk, berbicara dengan orang pintar seperti Clara memang tidak perlu menghabiskan tenaga.

“Meskipun kamera pengawas di hotel telah terjadi masalah, sehingga tidak dapat membuktikan bahwa bos memang masuk ke kamar tersebut setelah waktu kematian Conan, namun apabila mengendalikan pelayan tersebut, dia sudah bisa menjadi saksi mata untuk membuktikan waktu, sehingga juga bisa membuktikan bahwa bos dituduh oleh orang lain.”

“Kalian ada saksi mata, tetapi malah tidak menyerahkan ke pihak polisi.

Rudy sengaja menetap di kantor polisi, maksudnya…ingin memancing pelaku yang sebenarnya ya?”

Clara mencoba bertanya.

Raymond mengangguk, saat ini dia semakin salut kepada Clara, benar-benar pintar menilai keadaan.

“Ahmed dapat melarikan diri dari kantor polisi, tandanya dia memiliki relasi dan mata-mata di kantor polisi, bos sekarang sedang terkurung di dalam kantor polisi, apabila Ahmed turun tangan di saat ini, kita sudah bisa menangkapnya juga.”

Clara selesai mendengarnya, namun alisnya tetap mengerut dengan erat, “Ahmed juga bukan orang bodoh, tidak mungkin turun tangan dengan tanpa persiapan.”

“Berdasarkan pengertian dan pemahaman bos terhadap Ahmed, dia cepat atau lambat tetap akan bertindak.”

Raymond berkata dengan penuh keyakinan.

Ahmed melarikan diri dari kantor polisi dan membunuh Conan, kali ini dia melakukan tindakan kriminal yang begitu berat, tujuan akhir dirinya pastinya adalah menyerang Rudy.

Namun Ahmed juga mengerti dengan jelas terhadap kasus kematian Conan, meskipun Rudy telah menjadi tersangka, namun apabila ingin menuntutnya dan bahkan mengadilinya dengan hukum mati, pastinya sudah tidak mungkin lagi.

Apabila Ahmed ingin mati bersama Rudy, kantor polisi adalah kesempatan terbaik untuk bertindak.

“Cepat atau lambat itu kapan?

Kalau Ahmed tidak bertindak, bukannya Rudy harus terkurung terus di dalam kantor polisi bagaikan seorang pelaku!”

Raymond :……” Raymond mulai menyadarinya, saat ini kakak ipar kecilnya hanya tidak tega terhadap suaminya sendiri.

“Maksud bos, masalah seperti ini hanya boleh sabar menanti. Intinya harus melempar tali kail yang panjang untuk memancing ikan yang besar.”

Clara mengelus perutnya sendiri, dia sangat khawatir apabila tali kail yang dilempar oleh Rudy sudah terlalu panjang, takutnya dia malah masih tertahan di dalam kantor polisi pada saat dirinya melahirkan.

“Ingin memancing ikan yang besar ini, bukan hanya sekedar melempar tali kail yang panjang saja, kita juga bisa mengacaukan air dalam kolam ini. Apabila airnya mengeruh, ikan tersebut otomatis akan mengapung.”

Clara sedikit memejamkan mata, tatapan matanya semakin dalam.

“Jadi maksud kakak ipar kecil?”

Raymond mengangkat alis, sepertinya sedang merenung.

Clara menghadap dan mendekati tubuhnya, setelah itu menekan nada bicara dan menjelaskan rencananya.

Raymond selesai mendengarkannya juga langsung berbinar-binar, lalu mengangguk dan berkata :”Ide ini lumayan bagus dan boleh dicoba.”

…… Pada keesokan harinya, dikarenakan mengetahui bahwa Rudy telah terkurung di kantor polisi, emosional Clara menjadi kehilangan kendali, sehingga mengalami persalinan prematur yang diakibatkan oleh terlalu banyak beban pikiran.

Setelah melahirkan, bayinya dirawat di dalam inkubator, namun tetap saja tidak berhasil diselamatkan meskipun telah melakukan pertolongan selama dua hari.

Keadaan Clara juga sangat tidak baik, saat ini masih dalam keadaan koma dan terus dirawat di dalam unit perawatan intensif.

Kabar tersebut tersebar dengan cepat, Nenek Sunarya dan suami istri Bahron buru-buru berkunjung ke rumah sakit.

Namun Clara tetap saja berbaring di dalam unit perawatan intensif, tubuhnya tertutup oleh selimut yang tebal dan hanya menampakkan wajah kecilnya yang pucat.

Saat ini mereka hanya bisa berdiri di luar unit perawatan intensif, sama sekali tidak dapat melihat keadaan Clara.

Ardian ingin menjenguknya ke dalam ruangan tersebut, namun Lena sudah langsung menolaknya.

“Tante, saat ini keadaan Clara sangat parah, menjenguk akan membawa pengaruh yang tidak baik kepadanya. Saat ini Clara perlu menjalankan perawatan.”

Ardian juga tidak mempertahankan niatnya lagi, dia malah menangkap erat pada tangan Lena, lalu berkata dengan mata kemerahan dan suara yang serak :”Lena, kamu harus menyelamatkan Clara, dia masih begitu muda.”

Lena mengangguk, lalu menghibur sejenak kepada Ardian.

Ibu mertua yang menganggap menantu sebagai anak perempuan sendiri ini sudah jarang ada lagi.

Nenek Sunarya telah berlanjut usia yang tidak sanggup lama berdiri, sehingga dia di bawa oleh pembantu untuk duduk di kursi panjang depan ruang unit perawatan intensif.

Sejak Rudy terkurung ke dalam kantor polisi, Nenek Sunarya bahkan tidak berselera dalam makan dan tidur, kelihatannya menjadi semakin tua dan pucat, reaksi wajahnya menampakkan kesan penyakitan.

Dia mengeluh nafas dengan berat, seluruh matanya penuh dengan tatapan tidak berdaya, “Clara kenapa malah terjadi masalah di saat seperti ini.”

“Suaminya terkurung di dalam kantor polisi dan tidak ada kabar sama sekali, dia mana mungkin tidak merasa khawatir dan cemas.

Seandainya Rudy tidak bisa keluar lagi, Clara juga terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka benar-benar mewujudkan keluarga yang hancur dengan kematian.

Kalau sudah tahu akan seperti ini, saat itu seharusnya tidak membiarkan mereka kembali ke sini.”

Nada bicara Ardian cenderung dingin, jelasnya sangat tidak senang.

Awalnya hubungan Nenek Sunarya dan Ardian yang sebagai mertua dan menantu masih tergolong harmonis, namun dikarenakan Astrid yang terus berulah, sehingga hubungan ini sudah memudar seiring pertengkaran yang sering terjadi.

Sementara saat ini kematian Conan malah melibatkan Rudy, Ardian dan Nenek Sunarya telah bertengkar secara terang-terangan.

Seandainya berdiri di sudut pandang Ardian, dia tentu saja akan menyalahkan semua tanggung jawabnya kepada Nenek Sunarya.

Apabila keluarga Sunarya tidak menerima kedatangan Astrid dan Conan yang jelasnya bukan orang baik, Rudy juga tidak perlu mengalami malapetaka tidak jelas seperti ini.

Nenek Sunarya tidak berkata apapun dan hanya duduk di tempat dengan reaksi lemas.

Pada saat ini, dia juga sangat menyesal, meskipun mengetahui karakter Conan yang tidak benar, namun dia tetap saja menyetujui permintaan anak perempuannya, dan mempertahankan Conan dengan tidak mempedulikan larangan dari anak dan menantunya.

Saat ini malah mengakibatkan masalah besar dan balik mencelakai cucunya sendiri.

Apabila Rendi benar-benar terjadi sesuatu, dirinya benar-benar tidak akan bisa sudi hingga dijemput ajal.

Selain orang keluarga Sunarya, Aldio dan Honey juga berkunjung ke rumah sakit.

Mereka bertemu di dalam lift, saat ini mereka berdiri di sudut terpisah dan meninggalkan jarak yang sangat jelas di antara mereka.

Lift terus menuju hingga lantai atas, Honey menunduk kepala dan berdiri di sudut yang gelap, keberadaannya tidak terlalu menonjol.

Tubuh Aldio yang tegap sedang menyandar di sisi dinding lift, gayanya terkesan sangat malas, wajah yang tampan sedang tertutup oleh cahaya kegelapan, sehingga tidak dapat melihat dengan jelas bagaimana ekspresi wajahnya pada saat ini.

Ruangan yang sempit ini terkesan sangat sunyi, bahkan udara juga hampir membeku, orang yang berada di dalamnya juga sedikit sesak nafas.

Namun untung saja, lantai departemen kebidanan masih tidak terlalu tinggi, sehingga lift juga tiba dengan cepat.

Setelah terdengar bunyi pemberitahuan, kedua pintu lift terbuka dengan perlahan-lahan.

Honey yang keluar terlebih dahulu, langkahnya sangat cepat, sepatu tumitnya menginjak di atas permukaan lantai yang bersih, sehingga menimbulkan suara ketukan yang jernih.

Suara tersebut sangat mendesak, seolah-olah sedang dikejar oleh binatang buas.

Aldio mengikuti di belakangnya dan keluar dari lift, dikarenakan tubuhnya yang masih memiliki luka, sehingga gerakannya tidak terlalu cepat, namun langkahnya cenderung stabil.

Honey berdiri di depan jendela untuk menatap Clara yang berada di dalam unit perawatan intensif, setelah itu hampir saja menangis dengan mati-matian.

Lena tidak boleh banyak menjelaskannya, sehingga hanya bisa menghibur dirinya.

Aldio dan Raymond berdiri di jalur darurat dan merokok di area pengawasan kamera.

“Kalian bermain drama yang mana lagi? Menjadikan kakak ipar kecil sebagai sasaran musuh, hati-hati saja dengan balasan bos.”

Aldio mengisap rokoknya, asap rokok menyebar ke dalam bagian dada, rasanya bagian dadanya tidak begitu sakit lagi.

“Kamu sudah bisa menebak ya? Akting kami sangat jelek ya?”

Wajah Raymond penuh dengan reaksi kesal.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu