Suami Misterius - Bab 530 Marah Karena Kekasihnya Direbut

“ Apakah Direktur Ahyon sedang membicarakan tentang hukum denganku? Apakah anda tahu dimana pintu pengadilan?

Aku sudah sering bertemu dengan wanita sepertimu. Kamu bersikap seperti ini hanya untuk meminta bayaran yang tinggi.

Ini juga bukan pertama kalinya aku bermain dengan wanita. Aku selalu sangat murah hati terhadap wanita, katakan saja harganya. ”

Pada saat ini, Presdir Wang menunjukkan wajahnya yang ganas dan tidak memperdulikan Ahyon.

Hanya sedikit orang yang tahu tentang identitas asli Ahyon. Kebanyakan orang di GR Grup berpikir bahwa dia adalah simpanan Ramzez .

Dalam pandangan Presiden Wang , karena dia bisa menjadi simpanan Ramzez , maka dia juga bisa menjadi simpanannya selama dia dapat memberikan bayaran yang tinggi.

Ekspresi Ahyon langsung pucat dan tidak bisa berkata apa-apa. Lalu, dia memasukkan tangannya ke dalam tas secara perlahan.

Di dalam tasnya berisi pisau belati militer dan sebuah tongkat listrik kecil.

Ahyon memiliki wajah yang sombong, sehingga keamanan pribadinya tidak terjamin.

Oleh karena itu, dia selalu membawa barang-barang itu di dalam tasnya.

Mata Presdir Wang terpaku pada tubuh Ahyon, dia menatap wajah cantiknya itu dengan tatapan rakus.

Dia berharap agar bisa menyentuh kulitnya yang putih yang indah itu.

Bulu mata Ahyon yang panjang dan ikal bergetar lembut, dan membuat orang merasa gatal dan tidak bisa menahannya.

Presdir Wang mengulurkan tangannya dan ingin menyentuh wajah Ahyon, tetapi Ahyon langsung mengelak dan mengeluarkan tongkat listrik dari tasnya, lalu menekan tombolnya dan meletakkannya di dada pria itu.

Presdir Wang berteriak kesakitan dan ekspresi wajahnya langsung berubah.

Dia mengusap dadanya yang sakit dengan satu tangan dan wajahnya tampak ganas dan cabul.

“ Sangat sakit, tetapi aku suka dengan kepribadianmu ini. ”

Ahyon menempelkan tubuhnya di pintu, wajahnya pucat dan jantungnya berdetak kencang.

Kekuatan tongkat listrik itu terbatas, sehingga tidak bisa digunakan untuk melukai orang.

Pada saat ini, dia memegang pisau belati militer di tangannya.

Ahyon memiliki karakter dengan kelembutan eksternal dan kekerasan internal, sehingga dia terlihat lembut dan patuh dari luar, tetapi sebenarnya dirinya sangat kuat.

Jika Presdir Wang menyerangnya lagi, maka dia tidak keberatan untuk mengakhiri hidup ini bersama.

Presdir Wang menarik dasi di lehernya dengan ganas. Dan ketika dia hendak menyerangnya, mobil tiba-tiba bergetar hebat dan kemudian rem mendadak.

“ Sialan, ada apa ini, apakah kamu bisa menyetir atau tidak! ”

Dahi Presdir Wang menabrak pintu mobil dan dia merasa kesakitan.

“ Presdir Wang, tiba-tiba ada sebuah mobil yang menyelip di depan. ”

Supir berkata dengan takut.

Sebelum dia selesai berbicara, pintu mobil di depan terbuka dan seorang pria gagah dan tampan turun dari mobil.

Pria itu berjalan menyampiri mobil dan mengetuk jendelanya.

Ketika Ahyon melihat Hyesang, jantungnya hampir berhenti berdetak.

Rasa percaya diri tiba-tiba muncul dan dia menoleh ke Presiden Wang , lalu berkata : “ Presdir Wang, temanku sudah datang untuk menjemputku. Tolong buka pintunya, aku mau turun. ”

Presdir Wang mengerutkan wajahnya. Mangsa yang sudah ada di depan mata terbang begitu saja, dia benar-benar merasa tidak puas.

“ Tidak perlu memperdulikannya, mengemudilah. ”

Presdir Wang berkata kepada supir.

Supir kembali menyalakan mesin mobil. Tetapi sebelum mobil bergerak, Hyesang sudah berjalan ke sisi lain mobil dan memecahkan jendelanya dengan tangannya.

Dalam sekejap, pecahan kaca terciprat kemana-mana. Sebelum Presdir Wang berteriak, Hyesang pun langsung menyeretnya dengan menarik kerah bajunya.

Hyesang menekannya di pintu dan meninjunya tanpa henti. Wajah Presdir Wang dipenuhi dengan darah dan dia meratap kesakitan.

Melihat situasi ini, Manajer Huang bergegas untuk menghentikannya, tetapi dia malah ditendang oleh Hyesang dan hanya bisa terbaring di tanah.

Pada saat ini, Ahyon juga merasa ketakutan.

Ini adalah pertama kalinya dia melihat Hyesang bertarung.

Hari sudah malam, hanya sedikit cahaya dari lampu jalan yang menyinarinya. Tatapannya dingin dan mengerikan.

Ahyon sangat ketakutan, sehingga ketika dia melihat Raymond berjalan turun dari mobil, dia langsung menyampirinya dan berkata : “ Tolong hentikan dia. Jika dia melanjutkannya, maka dia akan membunuh orang itu. ”

“ Aku tidak bisa mengendalikannya.

Seharusnya Nona Ahyon merasa senang, karena kamu satu-satunya orang yang bisa membuat Sekretaris Hyesang marah. ”

Raymond berkata sambil tersenyum.

Rudy merasa khawatir untuk membiarkan Hyesang menyetir setelah minum alkohol, jadi dia pun meminta Raymond untuk mengikutinya.

Dia tidak menyangka bahwa dia akan menyaksikan sebuah pertunjukkan yang bagus.

Ahyon hampir menangis melihat Raymond yang tidak bermaksud menghentikannya.

Dia langsung berlari menyampiri Hyesang, lalu memeluknya dengan sekuat tenaganya dan berkata : “ Hyesang, jangan memukulnya lagi. Kamu tidak perlu bermasalah dengan orang seperti itu. ”

Hyesang akhirnya berhenti. Dia meraih kerah baju Presdir Wang dengan satu tangan dan menunjuk hidungnya dengan tangan lainnya. Dirinya benar-benar tampak dingin dan mengerikan.

“ Aku memperingatkanmu, jauhi kekasihku.

Jika kamu berani menyentuhnya lagi, aku akan memotong tanganmu.

Apakah kamu mendengarnya? ”

“ Baik, baik! ”

Presdir Wang merasa ketakutan dan tubuhnya gemetaran.

Hyesang melepaskannya dan meraih tangan Ahyon, lalu membawanya ke mobil dan kemudian mobil pun melaju pergi.

Raymond ditinggalkan di tempat kejadian. Dia mengangkat bahunya dan berjalan menyampiri Presdir Wang. Kemudian, dia mengeluarkan sebungkus tisu dari saku mantelnya dan melemparkannya kepadanya, lalu berkata sambil tersenyum : “ Usap darah di wajahmu. ”

“ Siapa kalian? Aku tidak akan membiarkan kalian, aku akan menggugat kalian. ”

Presdir Wang berkata dengan penuh kebencian.

Raymond tertawa. Tadi dia sangat ketakutan dan setelah Hyesang pergi, dia berani berbicara seperti ini. Presdir Wang benar-benar adalah seorang pengecut.

Presdir Wang bukan warga Kota A, dan manajer Huang hanyalah orang biasa. Dia belum pernah bertemu dengan Hyesang, pemimpin Kota A.

Mungkin dia akan tunduk ketika dia tahu dengan siapa dia sedang berurusan.

“ Menggugat?

Apakah anda tahu dimana gerbang pengadilan? ”

Raymond tertawa mengejek dan melemparkannya kartu nama, lalu berkata : “ Namaku Raymond. Kamu boleh mencari tahu tentangku terlebih dahulu. Jika ada yang perlu ditanyakan, silahkan datang mencariku kapan saja. ”

Presdir Wang tidak mengenal Raymond, tetapi Manajer Huang pernah mendengar namanya, dan mereka ada orang-orang yang tidak bisa dilawan. . . . . Pada saat itu juga, Hyesang mengemudi dengan cepat di jalan.

Suasana di mobil sangat sunyi. Ahyon yang duduk di kursi penumpang menatap pria di sebelahnya dengan gugup.

Hyesang mengerutkan bibirnya dan ekspresi wajahnya dingin. Tangannya memegang kemudi dengan erat, salah satu tangannya berlumuran darah dan terlihat menakutkan.

Aroma alkohol sangat kuat, pria ini pasti telah minum banyak alkohol.

Tanpa sadar, Ahyon memegang sabuk pengamannya dengan erat.

Untung saja, tidak banyak mobil yang melintas di malam hari. Pada akhirnya, mobil berhenti di sebuah komunitas.

Ahyon tidak merasa asing dengan tempat ini. Mereka pernah hidup bersama disini, meskipun hanya untuk waktu yang singkat.

Ketika memasuki rumah, Hyesang duduk di sofa sambil merokok dan tidak mengucapkan sepatah katapun dan Ahyon hanya bisa melihat tampangnya yang dingin.

Ahyon juga tidak berbicara. Dia membungkuk untuk mengambil sandal rumah dari lemari sepatu dan menggantinya.

Dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, sepertinya tidak ada yang berubah.

Sandalnya ada di bagian kedua lemari sepatu, dan masih terlihat bersih. Sepertinya rumah ini dibersihkan secara teratur.

Setelah mengganti sandal, dia pun naik ke lantai atas dan mengeluarkan kotak obat dari kamar.

Ahyon turun dengan membawa kotak obat, lalu pergi ke sofa dan duduk di sampingya.