Suami Misterius - Bab 1174 Cinta Pertama Alfy

Mobil Mercedez-Benz hitam Alfy berhenti tepat didepan pintu hotel.

Keyra dengan tidak sabar menuruni anak-anak tangga, jika bukan karena mengenai sepatu hak tinggi, ia pasti sudah terbang turun kebawah.

Tetapi baru saja ia turun dari tangga, ia langsung melihat disamping mobil ada dua bayangan orang.

Zara berdiri didepan Alfy, tidak tahu apa yang sedang dibicarkan oleh keduanya.

Tanpa disadari Keyra langsung menghentikan langkahnya, menjaga jarak dan dari jauh melihat mereka berdua. Tidak tahu apakah karena nalurinya sebagai sesama wanita, ia hanya merasa pemandangan itu benar-benar membuatnya merasa tidak nyaman, sangat, sangat-sangat tidak nyaman.

Dilain sisi.

Zara mengulurkan tangannya yang putih itu menarik ujung pakaian Alfy, tetapi dengan dingin menyamping dan dihindarinya.

Tangan Zara membeku ditengah-tengah udara, kemudian baru ia kembali menurunkannya. Terselibat sedikit rasa canggung di wajah dengan riasan yang halus itu. Tetapi wajahnya tetap menunjukkan senyuman.

“Kamu benar-benar sedikitpun tidak berubah, dan juga, begitu dinginnya. Dulu, ingin menggandeng tanganmu saja begitu susahnya, benar-benar dingin. Tetapi pria dan wanita yang berpacaran, saling bergandengan tangan adalah hal yang wajar kan……”

“Masalah dimasa lalu, aku sudah melupakannya. Nona Zara jika ingin membicarakan tentang masa lalu, maka tidak perlu. Apakah masih ada urusan yang lain ?” Alfy tanpa menunggu kata-katanya selesai diucapkan, langsung memotongnya dengan dingin.

Tatapan mata Alfy yang melihatnya sangat dalam dan dingin, tidak ada sedikitpun perasaan maupun kehangatan.

Zara terlihat tercengang, senyuman diwajahnya pun sudah terhancurkan. Angin dimalam hari sedikit dingin, Zara hanya mengenakan dress sedada yang panjang, angin membuatnya menggigil kedinginan, bahkan tidak tersisa keanggunan sedikitpun darinya.

Sedangkan pandangan Alfy lebih dingin dari pada angin malam. Zara sedikit kebingungan.

“Aku, drama yang aku perankan sekarang sedang sangat ramai ditayangkan, tidak tahu apakah kamu sudah melihatnya belum ?” Zara kembali berbicara.

“Aku tidak memiliki kebiasaan melihat drama, menghabiskan waktu.” Alfy menjawabnya.

“Oh.” Zara dengan canggung tertawa, kemudian kembali berkata: “Aku tadi baru saja menerima penghargaan sebagai orang baru dan karirku sedang meningkat, aku akan berusaha lebih lagi. Alfy, aku pernah berkata, aku akan berusaha untuk bisa menjadi layak bersama denganmu……”

Kerutan alis tebal Alfy semakin tajam, sedang berencana untuk memutuskan pembicaraannya, tiba-tiba suara lain terdengar dari belakang tubuhnya, memutuskan perkataan Zara.

“ Alfy !” Keyra seperti seekor kupu-kupu yang hinggap disampingnya, dengan senyuman yang lebar menggandeng lengannya, “Sudah lama menunggu ?”

Alfy dengan lembut menggeleng-gelengkan kepalanya, sorotan mata tajamnya yang menatapnya seketika berubah menjadi lembut dan hangat, seperti salju yang seketika meleleh.

Pandangan mata Zara jatuh keatas mereka berdua, senyumannya sudah seluruhnya lenyap, otot-otot diwajahnya seketika menjadi kaku. “Nona, Nona Sunarya .”

“ Zara.” Keyra dengan kebingungan melihatnya, kemudian melihat kearah Alfy, dengan suara manisbertanya: “ Alfy, kalian saling kenal ?”

“En.” Alfy dengan acuh tak acuh menjawabnya, dengan alami menggandeng tangannya, “Ayo kita jalan.”

“Baiklah.” Keyra tersenyum manis, membiarkan Alfy membukakan pintu mobil untuknya.

Keyra duduk kedalam mobil, menurunkan kaca samping mobil, mengarah kepada Zara menundukkan kepalanya. “ Nona Zara, sampai jumpa.”

Otot wajah Zara sudah menjadi kaku dan tidak dapat bersuara. Dia melihat mobil yang perlahan mengeluarkan suara, secara perlahan pergi menjauh dari hadapannya, didalam kepalanya penuh dengan gambaran saat Alfy berinisiatif untuk menggandeng tangan Keyra.

Cerita tentang sang pangeran dan cinderela, ternyata hanya ada didalam dongeng. Dalam kehidupan nyata, pangeran dengan putri.

Nona dari keluarga Sunarya, identitas dan kedudukannya benar-benar tinggi.

……

Sedangkan saat ini di lain tempat, jendela mobil perlahan-lahan menutup, senyuman diwajah Keyra pun menghilang.

Tangannya yang berada disamping tubuhnya perlahan mengencang, lepas, kemudian kembali mengencang dan kembali terlepas. Setelah berkali-kali seperti itu, ia akhirnya baru dapat menenangkan emosinya, dengan segala usaha menggerakkan mulutnya, berusaha untuk terlihat biasa dan sambil tersenyum berkata: “Kamu dan nona Pros sangat akrab ?”

“Biasa.” Alfy memegang setir mobil dan dengan tanpa ekspresi menjawabnya, terlihat jelas tidak ingin membicarakan lebih panjang hal ini.

“Kalian, sudah lama kenal ?” Keyra malah tetap bertanya.

Alfy memegang setir mobilnya dengan erat, setelah melihat jelas jalanan didepannya, ia kemudian baru menolehkan kepalanya melihat Keyra, matanya terlihat dingin dan dalam. “ Key, kamu sangat pintar, kamu pasti mengerti apa yang seharusnya ditanyakan dan apa yang tidak.”

Senyuman diwajah Keyra tidak berubah, tetapi tangannya tergenggam dengan erat, jemari kukunya yang ter-menicure dengan rapi menusuk telapak tangannya, membuat sedikit rasa sakit.

“Jika, aku tidak mengerti.”

Keyra ingat, Dina pernah berkata, Alfy pernah berpacaran dua kali, yang satu adalah dengan nona keluarga Liu .

唐心 pernah melihat nona Liu itu, benar-benar tidak menjadi ketakutan juga tidak perlu dianggap. Selain itu adalah cinta pertama Alfy, kalau begitu seharusnya adalah Zara.

Setelah itu, sepanjang perjalanan tanpa kata-kata, Keyra tidak seperti biasanya menjadi sangat diam, bahkan tidak bertanya kepadanya sebenarnya ingin membawanya kemana.

Hingga akhirnya mobil berkendara hingga keluar dari kota, kemudian berhenti dipinggir jalan dipinggir kota. Sekeliling jalanan itu adalah lahan kosong yang terbuka, matahari telah terbenam, dilangit hanya tersisa satu-satunya cahaya.

Keyra membuka pintu dan turun dari mobil, setengah bersandar kemobil. Ujung rok nya dan rambut-rambut yang berjatuhan di dahi depannya bergerak-gerak tertiup angin, matanya yang cantik itu menyipit, dalam tatapan matanya agak sedikit kosong.

Alfy berjalan hingga kesampingnya, melepaskan jas luarnya dan memakaikannya keatas tubuhnya.

Keyra menundukkan kepalanya melihat sekilas jas nya, kemudian kembali mendongakkan kepala melihatnya, didalam matanya yang jernih itu terdapat pantulan dirinya dengan jelas dengan sentuhan warna yang tersisa dari matahari terbenam.

“Aku apapun tidak tahu, dipinggir kota masih ada tempat yang begitu indahnya.” Keyra membuka mulutnya berkata-kata.

“En, aku juga secara tidak sengaja mengetahui tempat ini.” Alfy bersandar disamping tubuhnya sambil berkata: “Hari itu, aku mengendarai mobil dari luar kota pulang kemari, setelah masuk kedalam jalan tol, aku salah mengambil jalan kemudian secara tidak sengaja sampai ketempat ini. Aku seorang diri berdiri ditempat ini, melihat langit yang perlahan berubah menjadi gelap, kemudian kembali terang, dalam hati berpikir: Dikemudian hari aku pasti akan membawa wanita yang kusukai untuk datang kemari, bersama-sama melihat matahari terbit dan terbenam bersamanya.”

Selesai Alfy berbicara, ia menolehkan kepalanya melihat Keyra dengan lembut dan dengan dalam menatapnya.

Keyra tetapi tidak melihatnya, pandangan matanya jatuh kelangit yang jauh disana, terlihat redup dan sedikit…… sedih.

“Kamu juga pernah membawa cinta pertamamu kemari kan, apakah dia menyukai tempat ini ?” Nada suaranya berusaha terlihat santai dan berkata, tangan yang berada disamping tubuhnya tanpa disadari kembali tergenggam erat.

Cinta pertama, bagi setiap orang adalah hal yang paling susah untuk dilupakan. Dia tidak tahu Zara didalam hati Alfy sebenarnya memiliki bagian seberapa banyaknya. Jika, ia tetap menolak untuk membahasnya, menolak untuk menyentuhnya, itu menunjukkan, ia didalam hatinya sama sekali bukanlah masa lalu.

Selesai Keyra berkata, keduanya sama-sama masuk kedalam keheningan sesaat.

Keyra menolehkan kepalanya melihatnya, melihat jauh didalam matanya, ditengah senyumannya yang hangat, bercampur dengan ketidak berdayaan. “Begitu besarnyakah rasa penasaran seorang wanita ?”

Keyra menggerakkan bahunya, menjawab: “Aku tidak memiliki rasa penasaran yang begitu besarnya terhadap semua orang.”

Lagi-lagi keheningan sesaat.

Alfy melihat kearah langit dikejauhan, ingatannya seakan-akan seketika ditarik kembali kemasa lalu.

“4 tahun yang lalu, kantor baru saja membuka gedung baru, karena penjualan yang meningkat sangat tinggi, seketika memutuskan untuk memperkerjakan resepsionis dan Zara adalah salah satunya. Aku menghadiri acara pembukaan gedung itu dan bertemu dengannya. Saat itu ia dijauhi oleh para pekerja resepsionis yang lainnya, pekerjaan yang harus dilakukannya sangat banyak, ada sedikit kesalahan, dimarahi oleh penanggung jawab, seorang diri bersembunyi dipojokkan dan menangis, aku membantunya.

Keyra mendengarkannya dengan diam, dalam hati berpikir: Kesenjangan identitas diantara Alfy dan Zara memang sangat besar, mengingikan suatu pertemuan tentu memerlukan sebuah kesempatan. Kesempatan ini, membuat mereka saling bertemu dan saling mengenal. Pangeran menolong Cinderela, romantis seperti cerita didalam dongeng.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu