Suami Misterius - Bab 377 Terlalu Percaya Diri

Elaine menatap Andika dengan wajah penuh keluhan, Andika malah membalasnya tatapan tidak berdaya. Sangat jelas, Nyonya Liu adalah orang yang sangat tegas di dalam keluarga Liu.

“Keluarga kami tidak terbiasa ada orang luar. Sekarang aku yang melakukan semuanya, setelah Elaine masuk rumah, kebetulan bisa membantuku.” Nyonya Liu berkata.

Rina tidak bergerak, dia terus berkata: “Membicarakan kebiasaan, Elaine juga tidak terbiasa tinggal bersama orang tua, aku dan Yanto juga merasa, sebaiknya pasangan pengantin baru lebih cocok tinggal berdua.”

Kedua syarat yang dikatakan Nyonya Liu, semuanya ditolak, wajahnya terlihat buruk. “Nyonya Santoso, apapun yang aku katakan semuanya tidak bisa, menantu yang begitu rapuh, kami keluarga Liu tidak berani menikahinya.”

“Andika dan Elaine sudah mengambil surat nikah, tidakkah terlalu lambat kamu mengatakan perkataan seperti ini sekarang.” Rina sangat marah.

Sudah mengambil surat nikah, kayu sudah menjadi perahu. Keluarga Liu mengeluarkan sekumpulan syarat, sangat jelas ingin mengendalikan Elaine, dan sekalian mengendalikan keluarga Santoso, memainkan sempoanya dengan sangat lancar.

“Emangnya kenapa kalau sudah mengambil surat nikah, kalau tidak cocok tetap bisa berpisah, pasangan-pasangan yang telah hidup bersama selama belasan tahun juga bisa bercerai. Lagipula aku juga tidak terlalu menyukai Elaine, dia pernah membatalkan pernikahan, dan reputasinya juga buruk. Kalau bukan karena Andika menyukainya, aku tidak akan mengizinkannya memasuki keluarga Liu. Elaine tidak cocok dengan Andika, jadi seharusnya merendahkan diri setelah memasuki keluarga Liu.”

“Tidak cocok? Keluarga Liu hanyalah pengusaha, Elaine adalah putri wakil walikota.” Rina memegang bagian jantungnya, dia sangat marah dan hampir terserang penyakit jantung.

Awalnya menyangka Elaine menikah ke keluarga Liu, dia dapat bersikap sombong di dalam keluarga Liu, tapi hasilnya keluarga Liu sama sekali tidak berpikir seperti ini.

“Putri Wakil walikota? Marga Elaine adalah Muray, bukan Santoso. Kalau dia adalah Nona Santoso yang sesungguhnya, dan punya mas kawin yang banyak, aku tidak akan peduli kalau dia mempekerjakan sepuluh atau delapan pembantu. Kalau tidak memiliki modal itu, jangan membengkakkan pipi pura-pura menjadi orang gemuk, menjadi menantu keluarga Liu dengan jujur, wanita seharusnya mencuci, memasak dan melahirkan anak.” Nyonya Liu menyindirnya.

Nona Santoso yang sesungguhnya dan memiliki mas kawin banyak yang dia katakan sangat jelas adalah Clara.

Rina sangat tidak senang, “Nona Santoso yang sesungguhnya, yang kamu maksud adalah Clara, kan? Keluarga kecil seperti keluarga Liu bahkan tidak bisa memasuki matanya. Pria yang Clara nikahi adalah Tuan Sutedja keempat, kepala empat keluarga terkaya. Sekarang kami keluarga Santoso adalah saudara keluarga Sutedja, air meningkat kapal juga ikut naik. Menurut peraturan, begitu Tuan muda keempat melihatku, masih harus memanggilku ibu mertua.”

Setelah mendengar, Nyonya Liu langsung tertawa, tertawa dengan penuh ejekan. “Nyonya Santoso, sebenarnya aku tidak mengerti situasinya, atau kamu menyangka aku sangat bodoh! Siapa yang tidak tahu bahwa Nona Santoso dilahirkan istri wakil walikota Santoso, dia bukan merangkak keluar dari perutmu. Benar-benar sebagai pihak ketiga, berani mengatakan apa pun.”

“Kamu memarahi siapa pihak ketiga!” Elaine benar-benar tidak tahan mendengarnya lagi, dia berdiri dengan marah. Menutupi wajahnya, menangis dengan keras.

“Elaine, jangan menangis, ibuku tidak bermaksud seperti itu.”Andika langsung merasa sedih ketika melihatnya menangis, dia segera menghiburnya dengan lembut.

“Andika, kamu bilang mencintaiku, apakah hanya membohongiku? Ibumu tidak hanya mempermalukanku bahkan juga mempermalukan ibuku. Pernikahan ini, dibatalkan saja, kita pergi ke Biro Urusan Sipil untuk bercerai besok.”

Setelah selesai berkata, Elaine menangis dan berlari keluar. Kemudian Andika mengikutinya. Nyonya Liu berteriak keras juga tidak dapat mengembalikan putranya.

Melihat situasi ini, Rina segera mengangkat dagunya. “Nyonya Liu, kamu juga mendengar kata-kata Elaine. Kami tidak berani menikah dengan keluarga Liu, pernikahan dibatalkan saja.”

Wajah Nyonya Liu terlihat canggung dan malu, dia terdiam lumayan lama.

Dan pada saat ini, Andika menghentikan Elaine di luar pintu vila, mengabaikan perjuangannya, dia memeluknya dengan erat.

“Andika, kamu membully orang, keluargamu juga membully orang.” Elaine menangis dan membanting dadanya.

Andika tidak menghentikannya, dia tidak berhenti mengakui kesalahan, “Aku minta maaf untuk ibuku, Elaine, jangan menangis, oke, aku merasa sakit hati.”

"Semuanya hanyalah tipuan, kamu hanya tahu merayu membohongiku menikah denganmu. Aku sudah menjelaskan padamu, alasan mengapa aku membatalkan pernikahan dengan keluarga Ortega. Keluarga Ortega bangkrut, Marco tidak ingin menyusahkanku, jadi memaksaku membatalkan pernikahan dengannya. Kemudian Keluarga Ortega bangkit kembali, Marco ingin kembali bersamaku, tapi saat itu aku sudah bertemu denganmu, dan jatuh cinta padamu.”

Aku menyerahkan Tuan muda Ortega demi dirimu, tetapi ibumu malah mempermalukanku dengan masalah itu, dan kamu juga tidak memihakku. Aku, aku sebaiknya pergi mencari Marco saja......”

Sebelum Elaine selesai berkata, mulutnya langsung ditutup oleh Andika.

Dia pura-pura berjuang beberapa kali kemudian, membiarkannya mencium.

Andika memejamkan mata dan terlihat penuh kasih sayang. Tapi, mata Elaine terbuka lebar.

Setelah berciuman, Elaine berbaring di dada Andika. Andika memeluknya dan berkata dengan penuh cinta, “Kamu jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu merasa dirugikan, setelah menikah kita pindah keluar, aku akan berkomunikasi dengan ibuku.”

“Kalau kamu membohongiku lagi, aku tidak akan melayanimu lagi dalam hidup ini.” Elaine berkata sambil terisak.

“Tidak berani lagi, bagaimana mungkin aku berani berbohong padamu.” Andika menyeretnya masuk ke dalam mobil dan bermesraan dengan penuh cinta.

Setelah Elaine kembali ke vila, Nyonya Liu telah pergi. Rina dan Yunita sedang duduk menunggunya di ruang tamu.

“Wanita tua itu sudah pergi?” Elaine mendengus dengan kesal.

"Yah," Yunita mengangguk, “Nyonya Liu sudah setuju kalian pindah keluar setelah menikah.”

“Bagus kalau dia tahu diri.” Yunita duduk di sofa, mengambil gelas dan minum.

“Apa yang dikatakan Andika?” Yunita bertanya lagi.

“Dia, dia akan mendengar apapun yang aku katakan.” Elaine sangat sombong dan mengangkat dagunya.

Apa gunanya Yunita berdekatan dengan empat keluarga terkaya, Tuan muda Qi tidak seperti Tuan muda Liu, begitu mudah dikendalikan.

“Aku menyarankanmu jangan terlalu percaya diri.” Yunita tidak menahan diri, menyiramkan air dingin padanya.

“Dulu kamu juga terlalu percaya diri terhadap Marco, akhirnya menjadi lelucon. Kamu dan Andika masih belum merasa bosan, dia tentu akan mendengar semua perkataanmu. Suatu hari nanti, kalau sudah merasa bosan, mungkin saja kata-katamu juga tidak berfungsi. Aku melihat Nyonya Liu ini juga sulit ditangani, kamu akan menderita di masa depan.”

“Aku juga merasa susah bergaul dengan Nyonya Liu, Elaine, apakah kamu ingin ulang memikirkannya lagi.” Rina berkata dengan penuh khawatir.

Tetapi, tidak menunggu Elaine menjawab, Yunita langsung mendengus dingin, “Dengan reputasinya saat ini, bagaimana mungkin ada Tuan muda terkenal yang akan menikahinya. Setelah melewati desa keluarga Liu, aku merasa tidak akan ada toko seperti itu lagi.”

Begitu Yunita selesai berkata, langsung terdengar suara langkah kaki di tangga, dan Nyonya tua dan Wini berjalan mendekati, sangat jelas mereka datang untuk mengusir orang.

Rina, Yunita dan Elaine saling bertukar pandangan.

Yunita memapah Rina berdiri, dan mendesah, “Bu, kamu kembali seperti ini, mengapa tidak menyapa nenek dan ayah dulu?"

“Lupakan saja, nenek dan ayahmu melihatku, aku khawatir mereka akan bertambah kesal.” Selesai berkata, Rina membiarkan Yunita memapahnya dan berjalan keluar, tiba-tiba kakinya berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan tidak sadar diri.

“Bu!” Yunita dan Elaine menjerit dengn panik.

“Elaine, segera hubungi dokter. Ayo seseorang datang ke sini, bantu membawa ibuku kembali ke kamar.” Yunita berteriak dengan panik, tetapi dia memerintahkannya dengan sangat tenang.

Villa keluarga Santoso menjadi berantakan, beberapa pembantu membawa Rina kembali ke kamar tidur.

Dokter kemudian tiba, dan setelah melakukan pemeriksaan, dia hanya bilang lukanya belum pulih dan masih perlu menenangkan suasana hati, lalu mengingatkannya untuk tidak sembarang memindahkannya.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu