Suami Misterius - Bab 651 Konflik Batin Yang Tidak Pernah Dimiliki Sebelumnya

"Meskipun itu bukan anakmu. Tapi, jika membiarkan wanita itu terus cari ribut maka cepat atau lambat itu tidak akan membuatmu tenang.

Kalau-kalau kakak ipar salah paham maka pasti rumah tanggamu terbakar lagi....” belum sempat Raymond menyelesaikan ucapannya tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar lalu Johan membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam.

“Sudah mendapatkan apa dari hasil penyelidikanmu?”

Tanya Rudy.

Johan mengangguk, “Nyonya memang menghentikan taxi ketika di perusahaan. Dari sistem CCTV lalu lintas menunjukan kalau taxi itu setelah melaju di jalan raya besar lalu belok ke sebuah gang tapi tidak ada CCTV di gang itu. Jadi sampai sekarang masih tidak tahu kemana nyonya pergi. Tapi...”

Johan bicara sampai sini, lalu suaranya terhenti sejenak dan tatapannya terlihat sedikit ragu, “Tapi, kami baru saja menyelidiki plat nomer dari taxi itu serta data sopir itu. Sopir itu dulu pernah dua kali masuk penjara karena kasus pemerkosaan.

Ada lagi, setelah taxi itu masuk ke dalam gang, taxi itu selalu di sana dan tidak keluar.

“Katakan sekali lagi?”

Rambut Rudy masih basah, ada air di sekujur tubuhnya. mata hitamnya sangat menakutkan.

Johan menundukkan kepala tak bicara. Dia bosan hidup namanya kalau berani mengatakan lagi ucapannya barusan.

“Polisi kota telah mengerahkan sekelompok polisi divisi kriminal untuk menangkapnya. Harusnya kita akan segera mendapatkan kabar.”

“Segera itu berapa lama?”

Suara dingin Rudy terdengar sangat dingin sampai menusuk ke tulang.

Rudy langsung berdiri dari kursinya. Kemeja putih dan celananya setengah basah. Ada kilatan dan guntur yang terus bergemuruh di luar jendela dan Rudy seperti Setan yang keluar dari badai hujan itu.

Johan terus menundukkan kepala dan tidak bicara. Seberani apapun dia, dia tidak bernai mengatakan apa-apa.

Raymond yang ada di samping pun mengulurkan tangan mengusap hidungya sendiri lalu membuka mulut di waktu yang tepat, “Kakak ipar kabur dari rumah?”

Tidak heran, begitu dia masuk langsung melihat Rudy yang duduk dengan tidak tenang.

Ternyata lagi-lagi karena Clara.

“Dengan ketrampilan yang dimiliki oleh kakak ipar. Pria muda berumur lima puluh tiga tahunan itu bukanlah lawan sepadan untuknya. Kamu tidak perlu terlalu khawatir....” Raymond belum sempat menyelesaikan ucapannya tiba-tiba tatapan Rudy menusuk dengan tajam ke arahnya sehingga memotong ucapannya.

Latar belakang Rudy adalah seorang tentara. Dia tahu jelas bagaimana orang-orang yang ada di penjara.

Orang yang keluar dari penjara dengan mudah akan melakukan penyimpangan. Jika yang dihadapi tidak menggunakan kekerasan maka dia cukup menggunakan obat untuk merobohkan sasarannya dan kemudian melakukan apa pun yang mereka inginkan.

"Kenapa kamu masih diam disini?

Cepat kerahkan semua orang yang bisa dikeluarkan sekarang juga untuk mencarinya.

Aku sendiri yang akan pergi ke kantor polisi kota.”

Selesai bicara, Rudy mengambil kunci mobil dan pergi.

Nyonya Sutedja, Clara baru hilang selama dua jam. Walaupun kabar ini telah disembunyikan sebaik-bbiknya tapi setengah dari kekuatan polisi dalam sistem semua sedang mencarinya, benar-benar menjadi sibuk tidak karuan.

Seiring berlalunya waktu, Clara masih belum ditemukan dan suasana hati Presdir Sutedja semakin dingin bahkan ketika Raymond berbicara kepadanya, rasanya ada aura yang begitu dingin memancar.

Karena gang itu sangat kotor dan berantakan jadi polisi itu berhasil menangkap sopir taxi itu setelah hampir tiga jam mencarinya. Kemudian, sopir taxi itu pun ditangkap dan dibawa masuk ke kantor polisi.

Polisi kriminal paling berpengalaman di kota ini bertanggung jawab atas interogasi ini. Sementara Rudy dan Raymond dan yang lainnya duduk di ruang pemantauan yang berada di sebelah.

Kepala polisi kota terus menemani di samping Rudy.

"Ada banyak klub malam di bawah tanah di gang itu. Pria ini ditangkap ketika sedang di ranjang dengan seorang wanita muda.

Kami juga membawa wanita muda itu untuk memberi kesaksian. Mereka berdua sudah kenal cukup lama dan setiap kali mendapatkan diskon 20% untuk bermalam di sana. “

Ketika kepala polisi bicara, Rudy tetap acuh dan matanya yang gelap menatap video pemantauan di ruang interogasi seolah-olah dia tidak mendengar ucapan kepala polisi itu.

Di layar monitor, taxi itu mengangkat bahu dan terus bertanya, "Mengapa kalian menangkapku?

Kejahatan apa yang telah aku lakukan? "

"Menurutmu apa berzina itu tidak melanggar hukum! Aku memperingatkanmu ya, jawab sejujurnya setiap pertanyaan yang aku tanyakan.”

Petugas yang bertanggung jawab atas interogasi segera mengambil foto Clara dan bertanya, "Apa kamu kenal orang ini?"

"Tidak kenal."

Jawab sopir.

"Dia adalah artis terkenal, kamu bisa-bisanya bilang tidak tahu?

Jangan salahkan aku kalau aku tidak akan berlaku baik jika kamu tidak jujur"

"Dia adalah artis besar, bagaimana aku bisa mengenalnya.

Oh, aku kenal dia tapi dia jelas tidak kenal aku."

"Dia naik taksimu di pintu masuk Sutedja Group pada pukul 3:15 sore ini. Setelah itu, taximu belok ke sebuah gang di belakang jalan raya besar dan tidak keluar.

Dia hilang sekarang, apakah hal ini ada hubungannya denganmu?”

"Tidak, tidak!"

Sopir itu langsung bangkit dari kursinya dengan tak terkendali tapi diperintahkan duduk lagi oleh polisi kriminal.

"Aku bahkan tidak tahu kalau wanita dengan kacamata hitam itu adalah artis besar! Dia tidak berbicara setelah dia naik taxiku. Awalnya, dia bilang dia mau pergi ke Jalan Gatot Subroto, tetapi ketika mobil melewati sebuah gang, dia tiba-tiba menyuruhku berhenti.

Ada CCTV lalu lintas di jalan raya besar jadi aku tidak mungkin seenaknya menghentikan mobil. Aku pun akhirya membelokkan mobil ke sebuah gang lalu dia turun dari mobil.

Setelah itu, aku menerima telepon dari 小虹. Dia bilang kalau hari ini karena hujan deras, bisnisnya tidak terlalu baik jadi dia menyuruhku mengunjunginya dan memberikanku diskon 20%.

Aku kebetulan berada dekat di daerahnya jadi aku pun pergi ke sana.

Kalau kalian tidak percaya, kalian bisa tanya langsung ke 小虹. Kalian juga bisa tanya teman kerjanya yang lain....” Rudy melepaskan pandangannya di ruang pemantauan lalu berkata dengan dingin,"Lepaskan dia, tidak ada hubungan dengannya."

Rudy telah menjadi penyidik kriminal selama bertahun-tahun di ketentaraan. Dia sekali lihat dapat langsung mengetahui apakah seseorang mengatakan yang sebenarnya atau tidak.

Sopir itu tidak berbohong, jadi seharusnya tidak ada apa-apa yang terjadi kepada Clara.

Tapi teleponnya mati dan dia tidak pulang, jelas sekali kalau Clara sedang bersembunyi darinya.

Rudy bangkit dan berjalan keluar dari ruang pemantauan, wajahnya masih saja muram.

Dia berjalan jauh dari kantor polisi kota. Hujan masih turun di luar dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti.

Rudy mengerutkan keningnya berdiri dengan gelisah di depan hujan.

Di tengah hujan lebat begini, Clara bahkan tidak membawa payung. Kemana Clara bisa pergi?

Di belakangnya, Raymond datang dengan payung dan mengerutkan kening padanya.

Sudah lama sejak dia melihat Rudy begitu gelisah seperti ini.

Terakhir kali Rudy menunjukkan emosi seperti itu adalah ketika Rudy berada dalam pasukan penjaga perdamaian.

Mereka diperintahkan untuk memasuki hutan rimba primitif untuk mengejar beberapa teroris internasional yang memiliki keterampilan hebat dan membawa senjata yang terbaru dan tercanggih.

Beberapa puluh orang dan Rudy memasuki hutan rimba primitif itu tapi pada akhirnya hanya Rudy seorang yang keluar dengan selamat.

Dia mencoba yang terbaik untuk membawa satu kawannya yang terluka parah. Tapi pada akhirnya kawannya itu meninggal karena penyelamatan darurat yang tidak cukup baik.

Kawannya itu baru berusia 20 tahun masih sangat muda dan dulunya adalah seorang juara olahraga Sanda dan belum lama bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian.

Ketika Rudy membawanya keluar dari hutan rimba itu, dia masih hidup dan berkata kepada Rudy, "Hai sahabatku, aku tidak ingin mati, pacarku masih menungguku di rumah."

Dulu Raymond mengira hanya masalah hidup dan mati yang akan membuat pria tangguh seperti Rudy ini gelisah dan terharu.

Tapi sekarang, Rudy baru saja tanpa sengaja kehilangan Clara tapi dia sudah begitu gelisah dan khawatir seperti ini. Seperti anak kecil yang kehilangan mainan kesayangannya.

"Apa kamu ingin aku memberi tahu bandara, bea cukai, dan stasiun kereta api untuk menyuruh mereka menghentikan kakak ipar kalau bertemu. Jika kakak ipar pergi ke luar negeri, maka akan lebih sulit bagi kita mencarinya."

Rudy menggelengkan kepalanya dan mengangguk lagi, tampak konflik batin dalam ekpresi dan tatapan matanya.

Akankah Clara benar-benar meninggalkannya dan Wilson?

Jika Clara benar-benar ingin meninggalkannya, apa yang harus dia lakukan?

Haruskah melepaskan Clara dengan bebas, atau akan egois dengan menguncinya kembali dalam pelukannya?

Di saat ini juga, Rudy merasakan konflik batin yang tidak pernah dimilikinya sebelumnya.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu