Suami Misterius - Bab 672 Begitu Keras Kepala

Akhir-akhir ini Clara agak santai, jadi dia mengajak Ahyon dan Lena berkumpul.

Kehamilan Ahyon belum sampai tiga bulan, dan masih belum stabil, jadi seluruh anggota keluarga Sutedja memperlakukannya seperti sedang melindungi satwa langka, berbicara dengannya juga sangat hati-hati.

Demi anak di dalam perut, Ahyon sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya, konsen berada di dalam rumah.

Dan, lingkup kegiatan hanya terbatas dalam vila dan halaman rumah.

Boleh dikatakan, hidupnya lebih santai daripada Clara.

Lena dan Clara datang ke rumah, wajah Ahyon juga menimbulkan senyuman.

Tiga wanita satu panggung, ketika mereka bersama, lebih ramai daripada lima ratus ekor bebek.

“Apakah rasa mual baru-baru ini agak membaik?”

Lena bertanya.

“Tidak ada perubahan, rasa mual agak parah, pada dasarnya tidak dapat makan apapun.

Tapi aku sudah terbiasa.”

Ahyon bersandar di ranjang, dan memasukkan sebiji prem asam ke dalam mulutnya.

“Biasanya setelah bulan ketiga rasa mual akan berkurang, sampai saat itu, seleramu akan membaik, dapat makan dan tidur, sudah bisa hidup seperti babi.

Tapi mungkin pada saat itu kamu sudah menginap di rumah sakit.

Hey, betapa baiknya, beberapa bulan berikutnya ada pertemanan darimu, aku tidak akan merasa kesepian lagi.”

Lena berkata.

“Bukannya memasuki rumah sakit sebelum persalinan?”

Clara bertanya dengan bingung.

“Itu adalah ibu hamil yang biasa, rahim Ahyon pernah terluka, jadi harus masuk lebih awal untuk melindungi janin di dalam perutnya.

Lena menjawab.

“Aku mendengar Rudy mengatakan, kamu mengandung anak kembar, baik sekali, tidak perlu memikirkan masalah anaak kedua.”

Clara memegang dagunya dan berpenampilan penuh keluhan.

Clara sudah bersiap-siap selama setahun, perutnya masih belum ada kabar sama sekali.

“Baik apaan.”

Lena menghela nafas.

“Kehamilan dan persalinan semuanya bahaya bagi Ahyon, kalau hanya satu anak di perutnya, aku setidaknya yakin 90% dapat melindungi ibu dan anak.

Tapi tidak terduga dia hamil kembar, ini menambahkan beban rahim, sekarang paling hanya 70%.

Sulit untuk mengatakan sampai kapan anak dalam perutmu dapat terlindungi, kalau terjadi sesuatu, aku pasti akan mengutamakanmu.”

Setelah mendengar, wajah Ahyon tetap tenang.

Dia sudah merencanakan yang terburuk, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan.

Orang yang lebih gugup dan takut, seharusnya adalah Hyesang.

Setelah mengetahui dirinya mengandung anak kembar, Hyesang hampir gila.

Dia bahkan melampiaskan emosi pada Lena.

Sebagai seorang dokter, Lena tidak memberitahunya tentang bahaya yang akan dialami Ahyon, sifat seperti ini sama artinya sembarang mematikan nyawa orang.

Kalau dia tahu hamil akan membahayakan keselamatan Ahyon, Hyesang sama sekali tidak akan memberinya kesempatan untuk hamil.

Hyesang memang menyukai anak kecil dan sangat ingin memiliki anak milik dirinya dan Ahyon.

Tapi dibandingkan dengan keselamatan Ahyon, dia memilih untuk tidak memilikinya.

Jadi, Hyesang pernah berpikir meminta Ahyon melakukan aborsi, tapi Ahyon tentu tidak akan mau.

Kedua terjadi perselisihan, dan bahkan perang dingin lumayan lama.

“Apakah kamu bertengkar dengan Hyesang?”

Lena bertanya.

Ahyon menggelengkan kepalanya, ekspresinya terlihat tidak berdaya, “Asalkan dia tidak memaksaku melakukan aborsi, maka kami tidak akan bertengkar.”

“Aku sudah memberitahu dirinya tentang situasimu saat ini, tidak peduli melahirkan ataupun mengaborsi, semuanya sangat bahaya.

Lena berkata.

Ahyon menggerakkan bibirnya, tidak berkata.

“Lena, kamu jangan menakuti Ahyon.

Stres tidak baik bagi ibu hamil.”

Clara berkata.

“Dia memiliki kemampuan menahan stres yang kuat, aku hanya takut dia terlalu berani dan ceroboh.

Kehamilan ini harus dirawat dengan hati-hati, tidak boleh terjadi apapun.

Ahyon, kamu jangan menyangka aku sembarang ngomong.”

Lena berkata dengan serius.

"Aku tahu, akhir-akhir ini aku bahkan tidak keluar dari rumah, dan hampir berada di ranjang sepanjang hari."

Ahyon tersenyum tak berdaya, "Sekarang meskipun langit jatuh ke bawah, aku juga tidak tahu."

"Sekarang, hal terpanas yang tersebar di luar adalah Clara dan pria misterius diam-diam bertemu di luar negeri.

Kamu tidak perlu keluar, biarkan dia sendiri menjelaskannya padamu."

Lena memukul Clara dengan sikunya, dan berkata dengan nada bercanda.

"Jangan sembarang ngomong."

Clara terlihat tak berdaya, "Aku hanya bertemu teman lama di luar negeri, dan mengobrol beberapa kata, langsung dibilang ‘Pertemuan rahasia’ oleh para paparazi.

Apakah kata ‘Pertemuan rahasia’ digunakan seperti ini!"

“Haiks, orang populer banyak gosipnya, Clara, aku merasa, di masa depan, semua pria, oh tidak, selama itu jantan, kamu harus berjarak lima langkah darinya.”

Lena sengaja berkata dengan berlebihan.

Clara tidak menahan diri tersenyum, bahkan Ahyon juga tersenyum melihat tindakannya yang berlebihan.

Ketiganya tersenyum bersama, kemudian Tary mengetuk pintu dan masuk, memegang nampan di tangannya, dan tersenyum berkata: "Kalian bertiga mengobrol begitu lama, pasti sudah haus, aku menyiapkan jus untuk kalian, dan juga makanan ringan."

“Terima kasih bibi kedua.”

“Terima kasih Bibi Sutedja.”

Mereka berdua meminum jus buah, Tary membawakan semangkuk sup sarang burung untuk Ahyon.

“Sarang burung merah yang baru disiapkan, cepatlah meminumnya.

Haiks, orang lain hamil, semuanya khawatir akan menjadi gemuk, kamu lihat dirimu, bertambah kurus.”

Tary duduk di tepi ranjang, mengambil sendok dan ingin menyuap Ahyon.

“Bu, aku makan sendiri.”

Ahyon segan disuap Ibu mertua.

“Baiklah, harus habiskan, oke?”

Tary berkata, dia masih sedikit khawatir, dan berkata pada Clara dan Lena, "Kalian bantu mengawasinya."

Namun, begitu Tary keluar dari kamar, Ahyon langsung meletakkan sarang burung itu.

Wajahnya agak pucat, terlihat sangat tidak nyaman.

Dia benar-benar tidak berselera makan, akibat makan secara paksa hanya akan muntah setelah makan.

"Ibu mertua terbaik di Cina.

Benar-benar membuat orang merasa iri."

Clara memegangi pipinya dan berkata dengan iri.

Betapa baiknya kalau Ardian juga begitu lembut padanya.

Begitu teringat penampilan Ardian ketika menegur orang, Clara menggigil tak terkendali.

Mereka bertiga mengobrol beberapa kata kemudian Hyesang kembali.

Agar tidak mengganggu pasangan suami istri, Clara dan Lena berpamitan.

Setelah Clara dan Lena pergi, Hyesang melepaskan jas dan mencuci tangannya sebelum duduk di tepi ranjang.

Keduanya duduk berhadapan, tapi tidaak mengatakan apapun.

Baru-baru ini mereka selalu seperti begini.

Ahyon menghela nafas tak berdaya, kemudian mengulurkan tangannya, memegang telapak tangan Hyesang yang sedikit dingin.

“Hari ini kembali begitu awal.

Tidak ada pertemuan bisnis?”

“Ya.”

Hyesang mengangguk.

Sebenarnya, sekarang dia hampir menolak semua pertemuan bisnis yang dapat ditolak.

“Hari ini muntah berapa kali?”

“Adakah kamu merasa tidak nyaman?”

Hyesang bertanya.

Ahyon menggelengkan kepala, “Hari ini lumayan baik.”

Meskipun tidak nyaman, Ahyon juga tidak akan memberitahunya, dia tidak ingin Hyesang semakin khawatir.

Namun, setelah mendengar, alis Hyesang berkerut, dia tahu Ahyon selalu melaporkan kabar baik dan tidak pernah mengatakan sesuatu yang akan membuatnya khawatir.

"Ahyon, aku sudah berkonsultasi dengan beberapa dokter, janin masih kecil, aborsi tidak akan terlalu membahayakan tubuh......" "Hyesang!"

Ahyon langsung memotong pembicaraannya sebelum dia selesai berkata.

"Hyesang, kita telah membahas masalah ini berkali-kali, aku tidak ingin membicarakannya lagi."

Hyesang menatapnya dengan tatapan dalam dan tenang, matanya yang gelap menyembunyikan rasa sakit yang mendalam.

“Ahyon, mengapa kamu begitu keras kepala.”

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu