Suami Misterius - Bab 165 Mengembalikan Semuanya Padamu

“Kamu sengaja datang untuk menertawakanku!” Mata Elaine memerah, memelototinya dengan marah.

Clara memandangnya dengan tatapan yang semakin dingin, bagaikan lapisan es. Namun nada suaranya santai dan penuh senyuman, “Ya benar, aku datang menertawakanmu seperti dulu kamu bergegas datang melihatku di rumah sakit.”

Saat itu, dia baru selesai melahirkan Wilson. Elaine tidak sabar langsung bergegas datang ke rumah sakit, bahkan demi menjebaknya, dia pura-pura mengalami keguguran.

“Kemarin kamu pura-pura keguguran, dan kali ini benaran mengalaminya, bagaimana perasaannya?” Clara mengangkat alis dan berkata.

Elaine sangat marah, tubuhnya tidak berhenti bergetar, dan berteriak marah berkata: “Sekarang kamu sudah selesai menertawakanku, cepat pergi!”

“Aku tentu akan pergi, tapi sebelum pergi kita seharusnya menghitung hutangan kita dulu.” Clara tidak hanya tidak berencana ingin pergi, dia malah semakin mendekatinya.

Dia berhenti di depan Elaine, ketinggian keduanya hampir sama, tapi hari ini Clara mengenakan sepatu yang sangat tinggi, tinggi badannya memiliki keunggulan, dia memandang Elaine dari atas dengan ganas.

“Hutangan apa?” Elaine bertanya dengan lemah.

Selesai mendengar, Clara tersenyum dingin. Mungkin pasangan ibu dan anak keluarga Muray terlalu banyak melakukan kejahatan, jadi sangat pelupa.

“Elaine, kamu membunuh ibuku, apakah kamu menyangka aku akan membiarkanmu hidup senang?”

“Kamu, apa yang kamu katakan, aku tidak mengerti. Evi mati karena sakit!” Elaine menyangkal, namun tubuhnya bergetar tak terkendali.

Clara mengulurkan tangan memegang bahunya, dan berkata, “Apakah ibuku benar-benar meninggal karena sakit? Bukankah kamu pergi mencarinya, lalu menstimulasinya dan kemudian meninggal akibat serangan jantung!”

“Di mana buktimu?” Elaine terengah-engah, namun tetap tidak mengakuinya.

Kalau Clara memiliki bukti, dia juga tidak akan berada di sini.

Clara tersenyum, hatinya berpikir sebenarnya Elaine juga tidak terlalu bodoh.

“Menghukum seseorang sebenarnya tidak perlu memiliki bukti, kamu lihat, bukannya sekarang kamu sudah mendapat retribusi.” Clara menyipitkan matanya yang indah, pandangan yang dingin tertuju pada perut Elaine yang datar.

Kemudian Elaine menjerit tak terkendali. “Clara Santoso, kamu, kamu yang melakukannya!”

Meskipun dia tidak terlalu pintar namun dia juga tidak bodoh. Clara sudah mengatakan seperti ini, bagaimana mungkin dia tidak mengerti.

Karena kematian Evi, Clara membalas dendam padanya. Jadi Clara sengaja menggodai Marco, sengaja memancingnya pergi, dan sengaja membunuh anaknya.

“Clara, kamu si pembunuh, aku akan membunuhmu!” Elaine berjuang tak terkendali, tetapi dia baru saja mengalami keguguran, tubuhnya lemah tak berdaya, bahkan berdiri pun bisa jatuh. Perjuangannya di dalam pandangan Clara bagaikan sebuah lelucon.

“Siapa si pembunuh yang sebenarnya, kamu menyebabkan kematian ibuku!” Clara langsung mendorong Elaine, melihatnya jatuh duduk di lantai. “Tahukah kamu mengapa aku membantu Marco, dan memberinya kesempatan untuk bangkit kembali? Karena hanya dia kembali, aku baru bisa membalasmu dengan sepuas hati.”

Elaine duduk tak berdaya di lantai, memelototinya dengan mata memerah, lalu dia berteriak seperti orang gila: “Clara, kamu si wanita murahan yang menjebakku, kamu harus membayar nyawa anakku.”

Menghadapi teriakan histerisnya, Clara terlihat sangat tenang. “Cara tidak penting, yang penting adalah hasilnya. Jangan merasa dirimu kasihan, semuanya ini terjadi karena dirimu terlalu bodoh....... Ini adalah kata-kata yang kamu katakan padaku kemarin. Elaine, sekarang aku mengembalikan semuanya padamu.”

Elaine menatapnya dengan kaget, semua ekspresi tertegun di wajahnya.

Clara mengedipkan sepasang matanya yang cerah, dan penuh dengan tidak senang. “Kamu layak mendapatkan semua ini. Elaine, dendamku padamu berakhir pada hari ini.”

Elaine telah kehilangan anaknya, ini sudah sebagai hukuman baginya.

Elaine tidak menginginkan nyawa Elaine, bukan karena dia lapang dada, tapi karena dia tahu Elaine juga dipergunakan orang dan dijadikan pembunuh. Sedangkan pembunuh sebenarnya di belakang layar, Clara tidak akan membiarkannya hidup senang.

Semua kata yang ingin dia katakan telah terkatakan dengan jelas, Clara sama sekali tidak ingin melihat wajah Elaine lagi, dia berbalik dan akan berjalan keluar, tangannya baru saja membuka pintu, tiba-tiba terdengar suara tawaan yang menusuk telinga dari belakang.

“Clara, apakah kamu tidak penasaran apa yang aku katakan pada ibumu?”

Clara menghentikan langkah kakinya, berbalik dan menatap Elaine.

Elaine tertawa tak terkendali, terus berkata, “Aku memberitahunya, kamu diperkosa oleh pria luar dan melahirkan anak haram, dia tidak tahan dan meninggal.”

Clara tertegun berdiri di tempat, tangannya mengepal erat, dan pembuluh darah di punggung tangannya menonjol keluar, menunjukkan kemarahannya.

“Untuk apa kamu memelototiku? Emangnya yang aku katakan bukan yang sebenarnya?” Elaine tertawa tanpa rasa takut, mumpung Evi sudah meninggal, apa lagi yang bisa Clara lakukan padanya.

Melihat wajah Clara yang semakin pucat, hatinya sangat senang, akhirnya dia merasa dia tidak kalah sepenuhnya.

“Evi selalu mengaku sebagai Nona dari keluarga kaya, dan putrinya lebih mulia daripada kami semua, lalu apa yang terjadi, dia malah dimainkan pria liar dan berubah menjadi bunga yang cacat. Clara, di mana kamu menyembunyikan anak harammu itu? Aku benar-benar ingin melihatnya. Apakah dia mirip dengan pria liar itu.....”

Sebelum Elaine selesai berkata, Clara langsung menamparnya.

Sebenarnya Clara tidak ingin menamparnya, tapi siapa suruh dia terlalu menjijikkan, layak ditampar.

Pada saat ini, Clara sangat menyesal tidak menghidupkan fungsi perekaman ponsel sebelumnya, kalau tidak, dengan kata-kata yang barusan dikatakan Elaine, cukup untuk mengirimnya masuk ke penjara.

Setelah meninggalkan rumah sakit, suasana hati Clara sangat buruk.

Dia mengendarai mobil, tetapi tidak terlalu konsen. Untungnya, jam segini bukan periode puncak lalu lintas, mobil di jalan tidak terlalu banyak, kalau tidak mungkin saja akan terjadi kecelakaan mobil.

Pikiran Clara berulang kali menggemakan kata-kata Elaine.

Ibu meninggal karena tahu dirinya diperkosa. Ibu adalah orang yang begitu teliti, dia pasti tahu dirinya dijebak oleh Rina dan putrinya. Ibunya pasti sangat menyesal, dan sangat menyalahkan dirinya sendiri, menyesal meninggalkannya di sarang serigala keluarga Santoso.

Clara juga sangat menyesal, dia tidak seharusnya menyembunyikan pada ibunya. Kalau dia memberitahu ibunya lebih awal dan mengatakan kepadanya meskipun dia dan Rudy memiliki awal yang buruk, tapi sekarang mereka baik-baik saja. Dia harus membawanya bertemu dengan ibunya lebih awal agar dia tahu sebenarnya dia adalah orang yang sangat baik.

Sangat disayangkan, bukan semua penyesalan sempat diperbaiki, ibunya sudah meninggal, tidak akan kembali lagi.

Clara merasa pandangannya menjadi kabur, air mata diam-diam mengalir di pipinya. Dia memegang setir mobil di satu tangan dan menyeka air mata di wajahnya dengan tangan lainnya.

Tas tangannya diletakkan di tempat duduk sebelahnya, dan telepon di dalam tas tiba-tiba berdering.

Clara memperlambat kecepatan mobil, menstabilkan setir mobil dengan satu tangan, lalu mengulurkan satu tangannya lagi mengambil ponsel di dalam tasnya dan menjawab telepon.

“Belum terima uangnya?” Clara bertanya.

“Sudah, sudah, tidak kurang satu sen pun. Lain kali kalau ada kerjaan yang begitu bagus, Nona Santoso jangan lupakan aku.” Orang di dalam telepon berkata.

“Tidak ada lain kali.” Clara berkata dengan ekspresi kosong, dan langsung menutup telepon.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu