Suami Misterius - Bab 619 Tiga Ketaatan Empat Kebajikan

CEO Sutedja jarang memperlihatkan diri di depan umum, oleh sebab itu para wartawan juga mengambil kesempatan ini untuk terus memotret dirinya.

Namun semua ini hanya gerakan sia-sia, CEO Sutedja bukan selebriti, asalkan dia tidak mengizinkannya, tidak ada wartawan dan pihak koran yang berani mengumumkan fotonya.

Rudy berdiri di depan berbagai kamera, reaksinya sangat tenang dan angkuh.

Bahkan nada bicaranya juga sangat dingin.

“Terima kasih atas perhatian para wartawan, hubungan aku sama istriku sangat baik, keluargaku juga sangat harmonis.

Mengenai rumor yang tersebar di internet, aku akan klarifikasi di sini, aku sama sekali tidak kenal dengan nona Elanos itu, juga tidak mungkin memiliki hubungan apapun dengan dirinya.

Rumor palsu yang tersebar di internet telah mengganggu ketenangan aku sama istriku.

Aku dan tim pengacara Sutedja Group akan bertindak sesuai hukum.”

Rudy selesai berbicara sudah langsung beranjak masuk ke hotel dengan perlindungan pengawal.

Rudy menghentikan langkahnya di depan pintu 601, sebelum dirinya mengetuk pintu, pintu tersebut sudah terbuka dari dalam, Clara langsung lari ke dalam pelukannya.

“Sayang, kamu keren sekali.

Cium dulu.”

Clara mengecup kuat pada satu sisi pipinya.

Rudy tersenyum keceplosan, senyumannya membawa kesan memanjakan.

“Sudahlah, nyonya Sutedja, mau bermesraan juga harus tunggu pulang ke rumah dulu.”

“Tetapi aku besok masih ada jadwal syuting lagi.”

Clara menjawabnya.

“Besok pagi aku antar kamu ke sini lagi, tetapi kamu sekarang kamu harus pulang dulu denganku.”

Pada saat Rudy sedang berbicara, sudah mengulurkan tangan untuk menggandeng Clara.

Clara mengangkat tangan yang saling bergenggaman, lalu tersenyum dan berkata :”Apakah mau saling bergandengan dan keluar lewat pintu depan dengan terang-terangan ?

Rupanya CEO Sutedja sengaja datang untuk mengangkat harga diriku ya.”

“Kamu memang sudah menjadi harga diriku.”

Rudy tersenyum lembut dan berkata.

“CEO Sutedja tunggu sebentar ya, harga diri Anda saat ini mau ganti pakaian dan berdandan dulu, lalu keluar bersamamu dengan keadaan cantik mendunia.”

Clara selesai berkata, langsung masuk ke dalam kamar untuk ganti baju.

Clara memilih sebuah gaun putih yang panjang, lalu mengikat rambutnya menjadi bentuk bulat dan menjepit jepitan mutiara, penampilannya bagaikan bidadari.

Rudy terus menunggu di atas sofa ruang tamu, kesannya sangat sabar sekali, ketika Clara berdiri di hadapan Rudy dengan cantik dan elegan, Rudy dengan refleksnya melirik jam tangannya.

“Nona besarku, kamu ganti satu baju butuh waktu setengah jam ya, kalau agak lambat lagi, bisa jadi para wartawan di bawah sudah pulang.”

Rudy menarik sudut bibirnya, senyumannya sangat tidak berdaya.

Clara berdiri di hadapannya dan berkata dengan nada serius :”Sayang, kamu tahu istilah tiga ketaatan empat kebajikan ?”

“Tahu.”

Rudy mengangguk dan terus berkata, “Taat ayah, taat suami dan taat anak.

Kebajikan tandanya wanita harus bermoral, tidak boleh bicara kasar, menjaga penampilan diri sama memiliki keterampilan kerajinan tangan.”

“Yang kamu katakan hanya makna di zaman dulu, tidak pantas dikembangkan lagi.

Maksud aku adalah tiga ketaatan empat kebajikan zaman modern : Tiga ketaatan adalah mengikuti perintah istri, mengikuti istri yang ingin belanja, mengikuti kata-kata istri biarpun salah.

Empat kebajikan adalah sanggup menanti istri yang berdandan, sanggup membayar belanjaan istri, sanggup menahan amarah istri, sanggup ingat dengan ulang tahun istri.”

Rudy mendengarnya langsung tersenyum keceplosan.

Clara menarik gaun sendiri dan berkeliling di depannya, lalu bertanya :”Cantik ?”

“Cantik, nyonya Sutedja bagaikan bidadari di langit.”

Tangan Rudy melingkar pada pinggang kecilnya dan berjalan keluar kamar.

Ketika Clara membuka kamar pintunya, langsung melihat tiga orang petugas polisi berjalan menghampiri dan mengetuk kamar Elanos.

Setelah itu, terdengar suara keributan dan jeritan tangisan di dalam kamar tersebut.

“Nona Elanos, akan terlibat dalam tuntutan merusak nama baik, dan juga tuntutan menyebar informasi palsu yang melanggar hukum, berdasarkan aturan hukum saat ini kami akan menangkap kamu.

Ini surat izin penangkapan, mohon kerja sama.”

“Kalian salah, aku tidak melanggar hukum, berdasarkan apa kalian menangkap aku ! Kalian keluar, keluar juga sekarang.”

“Nona Rugos, mohon kerja sama, bagaimanapun kamu juga seorang artis, seandainya kami bertindak secara paksa, nantinya akan sangat memalukan.”

“Kalian, kalian berani menangkap aku ?

Aku wanitanya Rudy !”

“Maaf, kami menangkap kamu berdasarkan hukum, kamu wanita siapa juga tidak berpengaruh bagi kami.”

…. Pada saat ini, Rudy sudah memeluk Clara berjalan masuk ke dalam lift, Clara terus memiringkan kepala untuk menatapnya, lalu sedikit memejamkan matanya, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.

“Jangan-jangan Elanos ditangkap karena ulah dari kamu ya ?”

Tuntutan ‘merusak nama baik’ biasanya hanya akan berlaku apabila pihak bersangkutan menuntutnya.

Sementara saat ini Elanos bisa tertangkap, Clara tidak dapat memikirkan alasan lainnya selain CEO Sutedja sudah benar-benar emosi.

Rudy sedang menyandar di dinding lift dengan punggung yang tegap, dia sedang menuduk kepalanya dan menyalakan rokok, jelasnya sedang mengabaikan kata-kata Clara.

Clara menggerakkan pundak sendiri dan berbisik, “Sepertinya Elanos merasa kamu sangat menyukai dia, jangan-jangan kamu yang memberikan harapan palsu kepadanya ?”

“Mungkin dia ada penyakit suka mengkhayal.”

Rudy mengisap rokok dan berkata dengan nada datar.

Lift berhenti di lantai dasar.

Mereka berdua keluar secara bergiliran dari lift.

Rudy sekalian membuang puntung rokok ke dalam tong sampah di sampingnya, tangannya sedang memeluk pinggang Clara dan berjalan bersamaan untuk keluar dari pintu hotel.

Kondisinya langsung heboh kembali dengan munculnya mereka berdua.

Para wartawan mengepung bagaikan lebah, namun tetap terhalang oleh pengawal dengan jarak satu langkah ke depan.

Meskipun mereka berdua tidak berbicara apapun, namun gerakannya sudah sangat mesra, tatapan mereka juga saling berinteraksi dan kesannya sangat serentak.

Di depan mobil, Rudy membuka pintu mobil untuk Clara dengan gerakan sopan, dan juga melindungi dirinya masuk ke dalam mobil.

Setelah itu, mobil berkendara pergi.

Clara duduk di dalam mobil, dia melihat wartawan yang jauh di belakangnya dengan kaca spion, akhirnya bisa menghela nafas lega.

“Akhirnya malam ini bisa tidur nyenyak.”

Clara memiringkan kepala, kepalanya langsung menyandar di atas pundak Rudy.

Rudy dengan wajarnya mengulurkan tangan dan memeluk pada pundak Clara, lalu menunduk dan berbisik di samping telinganya dengan suara serak :”Habis olahraga sudah boleh tidur, berdasarkan hasil penelitian, olahraga di atas ranjang bermanfaat bagi kualitas tidur.”

Clara :”…..” Dia melotot lebar matanya lagi sambil menatap kaca spion, tiba-tiba merasa bahwa para wartawan tersebut tidak begitu menakutkan dan menjengkelkan lagi.

Saat ini dirinya ingin kembali ke lagi hotel tetapi tidak tahu juga apakah masih sempat.

Namun, sepertinya sudah tidak sempat lagi, dia merasa tatapan Rudy yang menatapnya sudah penuh dengan nafsu kegairahan, seolah-olah ingin langsung menerkam dirinya.

Seharusnya dia sudah kepikiran, CEO Sutedja yang begitu ahli berbisnis mana mungkin melakukan transaksi kerugian.

Rudy sudah bergaya heboh dan datang langsung ke hotel, dia juga telah klarifikasi langsung mengenai hubungan dirinya dengan Elanos di depan wartawan, bahkan juga pamer mesra dengan dirinya di depan umum.

Dia sudah banyak bertindak demi dirinya, tentu saja malam ini pasti akan menerkam dirinya dengan habis-habisan, untuk menagih kembali semua utang beserta bunganya.

Clara mengangkat dagu dan menatap mata Rudy yang berbinar-binar, tiba-tiba ada rasa pasrah total di dalam benaknya.

Clara menjerit di dalam hati : Dia tidak ingin olahraga, dia hanya ingin tidur, cukup tidur ! Sepertinya Tuhan juga mendengar doa di dalam hatinya.

Tiba-tiba ponsel Rudy bergetar sejenak pada saat ini, di dalam grup percakapan Wechat muncul sebuah pesan baru.

Hari ini Hyesang dan Ahyon registrasi pernikahannya, saat ini mereka sedang mengirim foto untuk pamer di dalam grup percakapan.

Foto pertama adalah dua lembar akta pernikahan, foto kedua adalah foto bersamanya Hyesang dan Ahyon.

Di dalam foto, mereka berdua memakai kemeja putih, rambut Ahyon terurai rapi tanpa perhiasan apapun, dengan latar belakang kain merah membuat wajahnya cantiknya semakin terkesan indah.

Dalam foto ini mereka berdua duduk berdekatan, dan terlihat Hyesang yang tersenyum bagaikan orang bodoh.

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu