Suami Misterius - Bab 999 Kepribadian Yang Tak Dapat Diubah

Clara tidur dengan sangat nyenyak sampai siang hari berikutnya.

Dia menggosok matanya dan bangkit untuk duduk di tempat tidurnya. Dia juga melihat posisi sampingnya sudah kosong. Dia mengulurkan tangan dan mengambil ponsel di meja samping tempat tidur untuk melihat jam, dan ternyata waktu sudah menunjukan jam dua belas siang. Pantas saja Rudy sudah tidak ada.

Dia menggerakkan pinggangnya dan begitu dia bersiap untuk turun dari tempat tidur, ponselnya tiba-tiba berdering dan yang menelepon adalah Rudy.

Clara tersenyum, lalu menjawab teleponnya dan memanggil dengan manis : “ Sayang. ”

Di sisi lain telepon, Rudy tersenyum dan kemudian berkata : “ Si pemalas sudah bangun? ”

“ Iya, aku baru saja bangun. ” Clara berkata : “ Sayang, apakah kamu masih sakit kepala? ”

“ Aku sudah baikan setelah minum obat. Kamu tidak perlu khawatir, kamu hanya perlu menjaga dirimu dan bayi di kandunganmu baik-baik. ” Kata Rudy,

“ Iya, aku tahu. Aku akan patuh dan tidak akan berkeliaran. ” Clara menjawab sambil membuka selimutnya.

“ Sudahlah, aku akan mengadakan rapat dan mungkin aku akan kembali lebih telat. ” Rudy mencium ponselnya dan kemudian mengakhiri panggilan.

Clara memasuki kamar mandi, lalu meletakkan ponselnya di samping dan kemudian mencuci mukanya dan keluar kamar.

“ Clara, kamu sudah bangun. Nona Sugar sudah lama menunggumu. ” Sus Rani membawakan semangkuk sup ke atas.

Clara mengambil sup itu dan kemudian meminumnya setengah, lalu berjalan turun.

Dia melihat seseorang sedang meringkuk di sofa ruang tamu di lantai satu. Dia juga tidak tahu seberapa lama Sugar telah menunggunya, dia bahkan sampai tertidur.

“ Eh, apa yang kamu lakukan tadi malam sehingga kamu mengantuk seperti ini. ” Clara menyampirinya dan duduk di seberangnya.

Sugar menggosok matanya, lalu bangkit dan duduk di sofa. Wajahnya kuyu dan matanya terasa sangat berat.

“ Clara, apakah kamu punya hati nurani? Aku baru saja kembali dari Perancis dan begitu turun dari pesawat, aku pun langsung bergegas ke sini untuk mencarimu. Sudahlah jika kamu tidak tersentuh, kamu bahkan tidak menyambutku. ”

Beberapa hari lalu, Clara menghubungi Sugar dan dia sedang syuting iklan di luar negeri, dan sekarang dia baru saja kembali.

“ Kamu baru saja kembali dari luar negeri, lalu mengapa kamu tidak pergi menemui Aldio dan malah datang ke sini. ” Clara berkata sambil tersenyum.

Sugar menyandar dan menatap ke lampu Kristal di atas kepalanya, lalu dengan sikapnya yang bermalas-malasan berkata : “ Kita sudah putus, jadi untuk apa aku mencarinya. Mungkin dia sekarang sudah bersama dengan wanita lain. ”

“ Kalian sudah putus? Kapan? ” Clara tercengang sambil mengerutkan keningnya.

Wajah Sugar tidak pernah sekuyu dan seburuk ini. Meskipun dia tersenyum, tetapi senyuman itu jelas terlihat sangat dipaksakan.

“ Lihatlah ekspresimu yang terkejut itu. Aldio juga tidak pernah berpacaran lebih dari dua bulan dengan wanita lain, dan kita sudah bersama untuk waktu yang lumayan lama, mungkin sudah bosan. ”

Clara mengerutkan keningnya dan berkata dengan cemas : “ Sugar, kamu berbeda dengan wanita-wanita itu. ”

“ Di mata Aldio, semua wanita itu sama, tidak ada yang lebih istimewa. ” Sugar mengangkat bahunya dan berkata dengan tenang, tetapi terdengar sedikit ejekan dalam nada bicaranya.

Namun semakin dia seperti ini, Clara menjadi semakin khawatir.

“ Sebenarnya apa yang menyebabkan kalian putus? ” Clara bertanya dengan serius.

“ Bukankan aku sudah mengatakannya. Yah hanya karena telah bosan. ” Sugar tampak kesal dan berkata : “ Aiyah, bisakah kita tidak membicarakan tentang hal ini. Aku baru saja putus, jadi aku membutuhkan waktu untuk menyembuhkan hatiku. ”

Clara mengangguk dan menghela nafas tak berdaya. Meskipun Sugar menolak untuk mengatakannya, tetapi Clara dapat menebaknya. Aldio mungkin adalah seseorang yang tidak dapat mengubah kepribadiaannya.

Sugar terlihat sangat lelah, jadi dia pun tidak tinggal di rumah Clara untuk waktu yang lama.

Dia keluar dari gedung apartemen dengan membawa kopernya, dan sudah ada sebuah taksi online yang sudah berhenti di depan gerbang apartemen.

Dia pergi kesana, lalu mengetuk jendela dan meminta pengemudi untuk membuka bagasi mobil, dan kemudian dia memasukkan kopernya ke dalam.

Sugar masuk ke dalam taksi dan memberitahu pengemudi taksi alamat rumahnya. Kemudian, dia menyandar di kursi dan memejamkan matanya, dirinya terlihat sangat lelah.

Mobil perlahan melaju dan pemandangan di kedua sisi jendela terus mundur sehingga Sugar merasa sakit kepala. Ketika dia membuka mata, mobil telah berhenti di depan vilanya.

“ Nona, sudah sampai. ” Pengemudi itu berkata.

Sugar membayar ongkosnya dan kemudian mendorong pintu untuk keluar dari mobil, lalu mengambil kopernya dan berjalan memasuki vila.

Dia lupa membawa kunci, jadi dia pun harus membunyikan bel pintu.

Setelah waktu yang lama, pintu akhirnya dibuka oleh pelayan rumah. Ketika melihat Sugar kembali, wajahnya terlihat terkejut dan juga senang.

“ Nona sudah kembali, ayo cepat masuk. ” Pelayan mengambil kopernya dan menyambutnya memasuki vila.

Sugar menendang sepatunya dan langsung berjalan memasuki vila tanpa alas kaki, dan kemudian berbaring di sofa. Dia sudah lama tidak kembali ke rumah dan dia tetap merasa bahwa suasana di dalam rumah adalah yang terbaik.

“ Kak Chen, di mana ayah dan ibu? ” Sugar bertanya.

“ Tuan sudah keluar dari pagi hari, sekarang bisnisnya sedang sangat sibuk. Nyonya sedang berkumpul dengan teman-temannya untuk bermain kartu, mungkin dia akan kembali di sore hari. ” Kata pelayan.

Sugar mengangguk dan bangkit dari sofa dengan malas, lalu berkata : “ Aku akan kembali ke kamarku untuk beristirahat dulu. Tolong panggil aku ketika ibu kembali. ”

“ Baik nona. ” Jawab pelayan.

Sugar kembali ke kamarnya dan berendam. Dia berbaring di bak mandi besar dan tertidur sampai airnya dingin, dan akhirnya dia pun terbangun karena kedinginan.

Sugar membungkus dirinya dengan handuk dan menggigil keluar dari bak mandi. Akhir-akhir ini dia sangat lelah, dia bahkan bisa tertidur di dalam bak mandi.

Dia menyeka badannya, lalu mengganti pakaiannya dan berdiri di depan cermin kamar mandi untuk mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut.

Begitu dia selesai mengeringkan rambutnya dan mengenakan perawatan kulit, tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar.

“ Nona, tuan dan nyonya sudah kembali. Mereka menunggumu untuk makan siang bersama. ” Terdengar suara pelayan dari depan pintu.

“ Iya. ” Sugar meletakkan botol perawatan kulitnya, lalu mengenakan mantel tipis dan berjalan keluar kamar.

Di ruang makan, sudah ada Tuan dan Nyonya Jiang.

Nyonya Jiang sedang memegang sendok untuk menyajikan sup. Ketika dia melihat Sugar, dia berkata sambil tersenyum : “ Ayo kemari dan makan bersama. Aku secara khusus membuatkan sup kesukaanmu. Kamu selalu tidak di rumah sepanjang hari, bahkan jika ayah dan ibumu ingin melihatmu, kita pun harus membuat janji dengan agenmu terlebih dulu. ”

Sugar duduk di seberang orang tuanya, lalu mengulurkan tangan untuk mengambil gulungan kentang dan kemudian memakannya. Begitu dia menggigit setengah dari gulungan kentang tersebut, dia pun langsung tersedak.

“ Makanlah secara perlahan, kamu terlihat seperti orang yang sangat kelaparan. ” Nyonya Jiang memberikannya semangkuk sup.

Sugar meminum sup itu dan berkata sambil tersenyum : “ Sup buatan ibu memang terbaik. ”

“ Sudahlah, cepat makan, jangan banyak omomg. ” Nyonya Jiang tidak lagi tersenyum, namun senyuman itu masih saja terlihat dari matanya.

Sugar memakan nasi dan minum supnya, lalu bertanya : “Ayah, apakah kamu sudah selesai bekerja? Bu, apakah kamu menang atau kalah dalam permainan kartu hari ini? ”

“ Aduh, sejak kapan putriku mulai belajar memperdulikan orang tuanya. Aku mengira bahwa kamu terlalu sibuk untuk berpacaran dengan Aldio. ” Nyonya Jiang bercanda.