Suami Misterius - Bab 1136 Lahirpun Juga Membawa Dosa Bawaan

Cahaya di mata indah Keyra sedikit memudar. Dia menekan bibir merahnya dengan erat dan tidak mengatakan apa-apa.

Ada keheningan singkat antara satu sama lain, hanya desiran angin yang melewati dedaunan di halaman, seperti suara tangisan dan jeritan kesedihan.

“Apa aku boleh tahu, kamu, kenapa tidak menyukaiku?” tanya Keyra dengan suara rendahnya setelah terdiam cukup lama.

Dia menundukkan kepalanya, dan Alfy hanya bisa melihat bagian atas kepalanya. Rambut hitam Keyra yang selembut sutra, beberapa helai rambutnya bergoyang lembut karena sepoi-sepoi angin seperti bergoyang di hati Alfy membuatnya merasa geli.

Mata gelap Alfy sangat dalam, dalam hingga tidak terlihat dasarnya. Suaranya masih saja tenang dan hangat, namun entah kenapa terdengar berat.

“Tidak sampai membahas suka atau tidak suka. Hanya tidak cocok saja. Tidak cocok, dan tidak perlu sampai harus menaruh perasaan sendiri ke dalamnya. Nona Keyra, aku tidak bisa menyamai status keluargamu. Jadi, jangan membuang-buang waktumu untukku.”

Mendengar ini, Keyra membeku di tempatnya. Lalu, dia mengangguk, suaranya sedikit serak, “Maaf, menyebabkan masalah yang tidak seharusnya untukmu. Kedepannya, tidak akan terjadi lagi.”

Lalu, dia berbalik tak bersuara, melangkahkan kakinya yang kaku pergi menelusuri jalannya tadi.

Rok gaun lembutnya yang tipis berhembus di hadapan Alfy, dan ada waktu sesaat ketika Alfy punya pikiran untuk mengulurkan tangan meraih Keyra.

Tapi akal sehatnya tidak mengijinkannya melakukan hal itu. Jadi, dia hanya diam berdiri di sana, diam-diam menatap Keyra pergi. Namun, tangan yang ada di samping tubuhnya mengepal dengan erat.

Kemudian, dia menggerakkan tubuhnya, punggung tinggi besarnya bersandar ke pilar koridor, dia bekata dengan dingin, “Sudah cukup mendengarnya?”

Begitu suaranya jatuh, Chris berjalan keluar dari balik pohon, mengerutkan bibirnya, dan tersenyum, "Sejak kamu keluar tadi, cukup begitu lama kamu tidak kembali-kembali. Aku khawatir ada sesuatu terjadi padamu. Jadi, aku keluar untuk memastikan. Siapa juga yang tahu kamu sedang dihalangi seorang wanita yang menyatakan perasaannya.”

Alfy merapatkan bibirnya dengan dingin, melirik Chris dan tak mengatakan apapun. Dia malah mengeluarkan kotak rokok dan korek dari saku bajunya. Lalu diam-diam menyalakan rokoknya dan menghisapnya dalam hening.

“Suasana hatimu sedang tidak baik?” tanya Chris menghampirinya.

Alfy tidak terlalu kecanduan rokok, jadi dia jarang merokok. Jika melihat Alfy merokok, hanya ada dua situasi yang terjadi. Satu adalah ketika beban pekerjaan yang membuatnya terlalu lelah. Dan satunya lagi adalah ketika suasana hatinya sedang buruk.

Chris merasa pada saat ini, karena situasi yang kedua.

“Kamu, apakah mulai punya perasaan kepada nona dari keluarga Sunarya itu?” Tanya Chris ragu-ragu.

Alfy tidak menjawab, hanya saja dia menyebulkan asap rokoknya, asap abu-abu menyebar di udara.

Alfy diam dan tak menjawab, Chris menganggap diam itu adalah mengiyakan hal ini. Dia mengangkat bahunya, dan menyimpulkan, “Kelihatannya, lahirpun juga membawa dosa bawaan ya. Jika dia bukan nona dari keluarga Sunarya, kamu pasti sudah mengejarnya.”

Keyra sangat cantik, pandai, juga imut. Dia hidup dengan ceria dan sangat bebas seperti memancarkan cahaya yang bersinar sangat indah. Jadi, hal yang wajar jika Alfy tertarik padanya.

Hanya saja, status keluarganya yaitu keluarga Sunarya sangat tinggi sekali. Sedangkan Orang tua Alfy, bukan bukanlah orang tua yang memberikan teladan yang baik padanya.

“Apa kamu melihat gelang giok di tangannya?” kata Alfy sambil menjentikkan ujung rokoknya.

Chris tertegun, lalu mengangguk. Dia ingat samar-samar, Di pergelangan tangan Keyra ada gelang giok yang sangat indah. Tapi, riasan nona keluarga Sunarya jika dibandingkan dengan para nona lain dari keluarga kaya yang mengenakan banyak perhiasan berlian atau mutiara yang bersinar, riasan Keyra tidak termasuk sangat mewah dan megah.

“Gelang giok itu adalah gelang yang dibeli sepupuku dari lelang untuk dihadiahkan kepada istrinya sebagai kado ulang tahun pernikahan. Pada akhirnya, malah dikenakan di tangan nona besar keluarga Sunarya. Desta tidak hanya mengeluarkan harga selangit untuk membelinya tapi juga memberikan beberapa keuntungan lebih untuk kakak sepupuku dalam sebuah proyek kerja sama hanya demi mendapatkan gelang itu. Kelihatannya, nona besar keluarga Sunarya itu sangat dimanja dan disayangi olehnya.

Ketika Alfy mengatakan ini, ujung jarinya tiba-tiba menekan rokok dengan kuat. Dia menekan keras ujung rokok dengan jarinya, tampak dingin dan ironi di antara alisnya, “Dulu, saudara ayah wanita itu menggunakan kekuasaannya datang ke rumah dan menyudutkan ibuku hingga meninggal. Jadi, meskipun punya perasaan ataupun tergerak hati padanya, itu semua tidak penting. Ada beberapa orang yang ditakdirkan tidak bisa diprovokasi.”

Begitu selesai mendengar itu, Chris menghela napas berat, mengulurkan tangan menepuk pundak Alfy.

“Masalah jaman dulu untuk apa juga dibahas lagi. Aku juga merasa, nona keluarga Sunarya itu tidak terlalu cocok denganmu. Kamu juga tidak perlu wanita untuk memperindah hidupmu. Jadi tidak perlu menambahkan masalah lagi untuk dirimu. Tidak masalah kalau kalian bergaul dengan baik, tapi kalau kalian bergaul tidak baik, lalu sering bertengkar dan berdebat. Kemudian, ayah dan kakaknya ikut campur di dalamnya, maka dengan ada mereka saja itu sudah cukup membuatmu rugi dan dapat masalah besar.”

Alfy tidak lagi melanjutkan topik pembicaraan ini, dia membuang putung rokok yang telah habis terbakar ke tempat sampah di sampingnya. “Aku pulang dulu, kamu tolong bantu aku untuk pamit ke presdir Zhou dan istrinya.”

Alfy pun keluar dari halaman, awalnya dia mau mengambil mobilnya, tapi dia malah melihat Keyra lagi di tempat parkir mobil.

Di ujung lain, Keyra sedang memegang ponsel dan bicara di telepon, dia memunggungi Alfy jadi dia tidak melihat ada Alfy di belakangnya.

Alfy menatap tajam punggung Keyra, memutar jalan melewati Keyra, lalu duduk di bangku pengemudi dan pergi.

Keyra pun menoleh ketika mendengar suara mobil. Hanya saja dia sudah terlambat melihat belakang mobil Alfy. Dia menggenggam ponselnya dan mengerutkan keningnya.

Di sisi lain telepon, adalah suara serak Megan, “Aku sudah memutuskan untuk menuntut Mondi, apa yang harus aku lakukan?”

“Pertama, kamu harus lapor polisi, lalu membuat laporan penuntutan di kantor polisi. Kemudian, mengumpulkan semua bukti... aku akan meminta asistenku mengaturkan waktu pertemuan denganmu. Lebih detailnya, nanti kita diskusikan waktu bertemu.”

Setelah Keyra mengatakan apa yang harus dilakukan, dia pun menutup teleponnya. Entah kenapa dia merasa dirinya sangat lelah sekali, dia tidak ingin kembali lagi ke tempat pesta perjamuan yang begitu bising itu.

Dia mengambil ponsel dan menelepon Dina, “Aku pulang duluan, besok pengadilan kasus Adella, aku mau pulang dulu untuk merapikan dokumen.”

“Bukannya kamu sudah merapikan berkas dokumennya. Kamu dan tuan Alfy...” Belum selesai Dina bicara, Keyra sudah lebih dulu menutup teleponnya.

Dia pun meninggalkan vila keluarga Zhou, dan langsung pulang dengn mobilnya.

Sus Rani cukup terkejut ketika melihatnya pulang. Harus tahu saja kalau pengacara besar Keyra ini selalu sangat sibuk. Dia sangat jarang pulang ke rumah sebelum makan malam. Akhir pekan dia tidak istirahat, bahkan selama setahun penuh dia kelihatannya tidak ada istirahat.

“Key, sudah pulang. Apa sudah makan siang?” tanya Sus Rani.

Keyra mengangguk sambil ganti sepatunya dengan sandal, lalu bertanya, “Dimana ayah dan ibu?”

“Tuan ada rapat dadakan. Pagi tadi keluar dan sampai sekarang belum pulang. Nyonya dan Diane pergi membawa Gungun ke taman bermain.” jawab Sus Rani. Dia melihat Keyra yang tampaknya sedang tidak senang. Dia pun bertanya karena khawatir, “Kenapa? Apa sedang tidak enak badan?”

Keyra menggelengkan kepalanya, “Mungkin karena terlalu capek. Aku akan ke kamar istirahat sebentar.”’

“Em, saya akan merebuskan semangkok sarang burung walet dulu untukmu. Jadi begitu bangun, nanti bisa langsung meminumnya.” Kata Sus Rani lagi.

“Terima kasih, Sus Rani.” Jawab Keyra tersenyum, dia pun menyusuri tangga naik ke lantai atas, masuk ke kamarnya.

Setelah masuk kamar, dia membersihkan make upnya dan ganti baju rumah. Tapi dia tidak mengantuk sama sekali, dia terus duduk diam melamun di depan jendela. Dia duduk dari sore sampai malam datang, Diana naik dan mengetuk pintu kamarya, lalu memanggilnya untuk makan malam.

“Sudah bangun?” Diana membuka pintunya lalu berjalan masuk, “Sus Rani bilang kamu sedang tidur, aku khawatir aku akan membangunkanmu.”

Keyra mengangkat pandangan matanya lalu memandangnya dan tak mengatakan apa-apa.

Diana duduk di sampingnya, matanya tanpa sengaja melihat ke selimut ranjang yang masih terlipat rapi, tampak sekali belum dipakai tidur. Lalu, dia melihat lagi ke Keyra, keningnya yang indah mengernyit, lalu matanya tampak lelah.

“Kenapa? Suasana hatimu sedang buruk?” tanya Diana, “Aku dengar dari Dina kalau hari ini kamu mengikuti sebuah pesta ulang tahun hanya karena Alfy. Bagaimana obrolanmu dengannya?”

Keyra menghela nafas. Tidak hanya telinga Dina yang hebat dalam mendengar berita apapun yang penting maupun tidak penting. Bahkan mulutnya sangat cepat sekali, benar-benar si mulut besar.

“Tidak bagaimana-bagaimana. Dia menolakku.” Jawab Keyra.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu