Suami Misterius - Bab 806 Selama Ada Anak Tidak Ada Penyesalan

Clara meraih tali dengan susah payah, dan Melanie masih terus berjuang.

Semakin banyak Melanie bergerak sembarangan, semakin banyak tekanan yang dialami Clara.

“Tolong, Tolong! Aku tidak ingin mati, Clara, cepat tolong aku!”

“Diam kamu, jangan sembarangan bergerak, jika tidak aku akan melemparkanmu kebawah!” Wajah Clara berubah menjadi pucat, dan berteriak.

Tidak ingin mati tapi masih datang untuk cari mati, Clara benar-benar merasa kesal oleh dia.

Clara sama sekali tidak bisa menahan beban dua orang disatu tangan, satu tangan lagi dipegang kuat oleh Melanie, sama sekali tidak berfungsi.

Clara hanya merasa semakin tidak bisa memegang tali lagi, tubuhnya mulai merosot, telapak tangannya bergesekan dengan tali kasar, di tali itu meninggalkan berkas darah.

Untung saja, diatas kapal pesiar, Raymond dan yang lainnya dengan ketat mengatur penyelamatan orang, beberapa kapal cepat masuk ke air, pelaut yang ada diatas kapal menangkap Clara dan Melanie yang terjatuh dengan tepat waktu.

Tidak membiarkan mereka jatuh kedalam laut.

Melanie berjongkok diatas kapal cepat, dia seperti ketakutan.

Wajah Clara sama pucatnya dengan kertas, kedua lengannya seperti bukan miliknya, sakit sampai tidak berasa lagi.

Dia membuka tangan kiri, tangan kirinya sudah rusak parah.

Raymond juga sedikit bingung, Clara adalah kesayangan Rudy, dibawah matanya dia terluka seperti ini, dia juga sulit untuk menjelaskan.

Tetapi pernikahannya baru setengah jalan, dia sebagai pengantin pria juga tidak bisa pergi, dengan segera memerintahkan seseorang untuk membawa Clara ke rumah sakit.

Ahyon melihat Clara terluka parah, juga ikut menemani dia pergi.

Kedua lengan Clara sudah bergeser, tangan kiri terluka lebih parah, bahkan salah satu paha belakang patah, setelah melakukan operasi kecil baru paha belakang terhubung.

Tangannya dibungkus dengan kain putih yang tebal, bersama Ahyon berjalan keluar dari rumah sakit.

“Dimana Melanie, baik-baik saja kah?” Setelah Clara selesai mengurus lukanya, kemudian terpikirkan Melanie.

“Aku mendengar Raymond berkata, dia tidak terluka, hanya sedikit terkejut, dan sudah menyuruh orang untuk mengantarkan dia pulang ke rumah.”

Ahyon menghela nafas berkata, “Kamu jangan pikirkan urusan orang lain, pikirkan dulu dirimu sendiri, kali ini kamu terluka cukup parah, jika tidak terawat dengan baik, berikutnya tangan itu akan lumpuh.”

Clara melirik tangan kiri yang dibalut seperti bakcang, cukup tidak berdaya.

“Untungnya, pernikahan Lena tidak merenggut nyawa orang, kalau tidak itu sangat sial, berikutnya kenangan hari pernikahan juga tidak akan dirayakan lagi.”

Apalagi, itu hampir merenggut nyawa Melanie, saudara perempuan yang dari kecil tumbuh bersama, putri kandung Wulan.

Pada dasarnya tubuh Wulan memang tidak baik, bagaimana bisa menerima anaknya duluan meninggal dari dirinya.

“Ini karena kebaikanmu, kali ini anggap kebetulan, tidak benar-benar jatuh ke laut. Jika benar-benar terseret kedalam laut, kamu sekarang masih berbaring di ruang darurat.” Ahyon mengerutkan kening, lanjut berkata : “Sepupu Rudy itu, juga terlalu tidak bisa diandalkan, diperayaan pernikahan orang lain, membiarkan wanitanya membuat masalah.”

Clara mengangkat bahu, tidak memotong pembicaraan.

Bagaimanapun, Melanie adalah kekasih Ahmed.

“Dimana suamimu?”

“Kamu terluka parah, kenapa tidak melihat orangnya?” Ahyon bertanya lagi.

“Dia sedang sibuk.”

Clara mengoyangkan lengannya, dengan acuh tak acuh berkata: “Ini hanya cedera ringan, tidak perlu dia khawatir. Apalagi, tidak ada gunanya dia kembali, dia bukan tabib.”

Dalam perkataan Clara tampak melindungi Rudy, Ahyon juga tidak bisa berkata-kata.

Ahyon pernah secara tidak sengaja mendengar Rudy berkata, Rudy sekarang dalam posisi penting, sebagian besar energinya harus fokus pada bisnisnya, untuk waktunya bersama istri dan anak sangat terbatas.

Dan meskipun Clara pintar, tetapi dia masih muda, seorang nona kecil yang baru berusia dua puluh tahunan, di usia itu sangat menginginkan pria yang bisa memanjakannya, kehidupan pernikahan semacam ini, takutnya akan mengalami masalah.

Dulu, Ahyon tidak terlalu menganggap serius perkataan Rudy, bagaimanapun, perasaan antara Clara dan Rudy tampaknya lebih kuat dari tembok.

Tetapi saat ini, Ahyon menatap wajah pucat Clara, dengan kain tergantung dilengannya, bahkan tidak ada orang yang menemani disisinya, melihat dia sendirian, sungguh menyedihkan.

Awalnya, setelah pernikahan, mereka juga mengatur banyak program.

Tetapi tiba-tiba Rudy kembali ke Beijing, Clara juga terluka, tentu saja program dibatalkan.

Clara sendirian membawa Wilson kembali ke keluarga Santoso.

Karena keributan yang dibuat oleh Melanie, membuat Clara terluka.

Wulan menyalahkan dirinya sendiri, menangis meraung-raung, akhirnya, menyuruh Miko mengurung Melanie di rumah, tidak mengizinkan dia berjalan keluar lagi.

Karena keributan yang dibuat ini, Wulan selalu bergemetaran dihadapan Clara, dan itu membuat Clara menjadi tidak nyaman.

Cedera tangan Clara belum juga sembuh, dia membawa Wilson kembali ke Beijing.

Wilson sangat patuh, setiap kali, tangan Clara berganti obat, dia duduk dengan wajah kecil di samping dan melihat dengan hati-hati, dan bertanya dengan hati-hati, "Mama, apakah kamu kesakitan? Wilson bantu kamu tiup, setelah ditiup maka tidak akan sakit lagi.”

Wilson menggunakan mulut yang kecil, membantu dia meniup luka, Clara meleleh melihatnya.

Karena Rudy tidak ada di rumah, Wilson takut mama kesepian, setiap malam bertahan di kamar tidur utama, memperlihatkan wajah yang kecil, dengan serius berkata : “Mama, apakah kamu tidak takut tidur sendirian. Aku lelaki kecil sejati, aku melindungi kamu.”

Clara tidak bisa berkata-kata karena bocah kecil itu, dan merasa selama ada anak maka tidak ada penyesalan.

Luka ditangannya, setelah satu bulan lebih baru membaik.

Dan sampai cedera ditangan Clara pulih, Rudy juga belum kembali dari militer.

Luka sudah sembuh, Clara tidak bisa terus menerus berada di rumah tanpa melakukan apapun, dan reality show yang diambilkan oleh Luna untuknya memiliki perselisihan antara para tamu dan penyelenggara.

Luna menerima sebuah film untuk Clara, sebuah peran tamu, meskipun adegannya sedikit, tetapi itu sangat luar biasa.

Lokasi syuting berada dikota Film dan Televisi Wuxi, Clara memesan penerbangan pagi.

Dia dan Luna baru saja tiba di bandara, mengganti boarding pass, setelah melewati pemeriksaan keamanan, bersiap mematikan ponsel dan naik ke pesawat, kebetulan sebuah panggilan telepon masuk.

Telepon itu dari Ardian, suara cemas dan terisak , “ Clara, kamu belum naik pesawat kan. Wilson terluka, kamu cepat kemari, kami di rumah sakit xx.”

“Bagaimana Wilson bisa terluka? Apakah itu parah?” Clara hanya merasakan pandangan berubah menjadi gelap, dan pikirannya kosong sesaat.

Dia hari ini harus naik pesawat untuk pergi ke lokasi syuting, jika Wilson hanya luka kecil, ibu mertua Ardian tidak akan pernah meneleponnya. Mengapa Ardian buru-buru memintanya pergi ke rumah sakit, Wilson pasti terluka parah.

Melalui telepon, suara serak Ardian menjawab: “Saat ini masih tidak jelas, Wilson, Wilson masih diruang darurat.”

Setelah telepon itu putus, Clara tidak bisa mempedulikan hal lain, meninggalkan kopernya kepada Luna, sepanjang jalan berlari keluar bandar.

Naik taxi buru-buru ke rumah sakit.

Clara mungkin berlari terlalu cepat, dia terjatuh ditangga, lututnya terluka.

Tetapi Clara seperti tidak merasakan sakit itu, bangun dari lantai, dengan kaki pincang berjalan selangkah-langkah ke rumah sakit.

Dia tidak bisa menunggu lift, berjalan melewati lorong aman, akhirnya tiba di pintu ruang darurat anak-anak.

Pintu masuk ke ruang darurat agak kacau balau, para wanita keluarga Sunarya, berada disana, wajah Nyonya Sunarya selama ini tidak pernah pucat, mata Ardian juga memerah.

Kepala yayasan dan guru-guru Wilson juga datang, dan ada sepasang pria yang tidak dikenal.

Clara tidak mempedulikan mereka, dari tiga langkah dijadikan dua langkah, langsung berjalan ke hadapan Ardian.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu