Suami Misterius - Bab 796 Pasti Akan Membuat Masalah

Plot v sangat sederhana, sang pangeran jatuh cinta kepada boneka putri salju, setiap hari menjaganya, melihatnya menari sambil ditarik oleh benang.

Lirik lagu dan melodi sangat menyedihkan, tapi suasananya sangat indah.

Clara juga belajar musik, dia merasa hanya dengan lagu ini saja, album baru raja musik Xie akan terjual banyak.

Syuting v lebih sederhana, tidak ada dialog, hanya beberapa plot sederhana, bisa diselesaikan hanya dengan gerakan dan ekspresi.

dan juga, Clara berperan sebagai boneka kayu, hanya membutuhkan satu ekspresi, asalkan itu cantik.

Jadi, dasarnya itu berlalu saja.

Hanya ada satu plot, yang harus mengulang beberapa kali.

Plot ini yaitu raja musik Xie yang berperan sebagai pangeran tidak tahan mencium boneka salju.

Kira-kira karena tidak tahan dengan penistaan, maka tidak saling mencium, hanya melakukan gerakan mencium yang mesra saja.

Clara adalah artis, juga bukan benar-benar mencium, tidak begitu terganggu.

Tapi raja musik Xie , tidak pernah syuting adegan ciuman, sangat tidak nyaman.

Setiap kali ketika jarak dengan bibir Clara masih sangat jauh, dia sudah buru-buru menghindar, seperti Clara memiliki listrik.

Akhirnya, mengubah posisi syuting, baru selesai dengan terpaksa.

Untung saja, syuting selesai dalam waktu yang diharapkan.

Clara menghapus make up, melepas pakaian syuting, dan memakain pakaian lebih santai.

Mengambil tas dan kunci mobil bersiap pulang.

Luna tidak membawa mobil, tentu saja pulang ke kota bersama dengan mobilnya.

Dalam perjalanan, Clara mengemudi, Luna duduk di kursi penumpang, dengan satu tangan menopang dagunya, seperti sedang berpikir.

“Aku sudah menyuruh orang memperhatikan Samara satu harian, dia tidak melakukan tindakan yang mencurigakan. Selalu bersama dengan Altria, saat istirahat siang berfoto dengan raja musik, dan sisa waktunya duduk dengan tenang di samping lokasi syuting, memegang ponselnya untuk memotret idolanya.”

Clara mendengar itu, merasa aneh.

Bagaimana mungkin tidak melakukan apapun.

“Mungkinkah kita yang berpikir terlalu banyak? Gadis itu benar-benar datang untuk melihat idolanya.” Luna berkata.

“Tidak mungkin.” Clara menjawab dengan yakin.

Dia tahu betul Samara adalah orang seperti apa, sangat perhitungan dan licik, pasti bukan seorang gadis yang menghabiskan waktunya untuk melihat idolanya.

“Samara adalah tipe orang yang tidak melakukan sesuatu jika tidak ada keuntungan, pasti akan membuat masalah.”

“Kalau begitu bagaimana?” Luna bertanya dengan cemas.

“Karena tidak menangkap tindakan dia, maka hanya bisa menunggu. Ambil tindakan sesuai dengan situasi saja.” Clara mengangkat bahu.

Setelah mobil memasuki jalur lingkaran 4, dia mengantar Luna pulang terlebih dahulu, lalu, mengemudi di jalan utama, pulang ke villa keluarga Sunarya.

Belum terlalu malam, warna langit sangat bagus.

Saat mobil Clara melewati sebuah toko kue tart, melihat tulisan d diatas kue.

Clara tiba-tiba memiliki ide, menghentikan mobilnya didepan pintu toko.

Meskipun setelah menikah Clara juga sudah mempelajari memasak beberapa lauk, tapi pada akhirnya juga tidak begitu baik.

Orang-orang sering berkata: Ingin mendapatkan hati pria, maka harus mendapatkan perutnya terlebih dahulu.

Clara tidak pandai memasak, hanya bisa terus memegang hatinya dengan erat, tapi perut pria kadang-kadang perlu untuk ditenangkan.

Sebenarnya, kue tart d tidak begitu sulit, kue tartnya sudah selesai dipanggang, dia mengganti baju, cukup hanya mengoleskan krim di atasnya saja.

Tapi, teknik ini, Clara benar-benar tidak berbakat, sudah mengulang beberapa kali, baru dengan terpaksa bisa dilihat.

Kue tart tidak besar, hanya berukuran enam inci.

Clara memilih sebuah kotak yang sangat cantik untuk membungkus, dengan hati-hati meletakkan di kursi penumpang, lalu, mengemudi pulang ke rumah.

Wilson memiliki kelas seni hari ini, jadi tidak ada dirumah.

Clara membawa kue tart ke atas, di dalam kamar dan ruang baca tidak melihat Rudy, setelah bertanya kepada pembantu baru tahu, jika Rudy menemani Bahron untuk mengunjungi para senior.

Untuk keluarga seperti ini, hubungan interaksi setiap keluarga juga adalah hal yang penting.

Hanya saja, biasanya Rudy sibuk bekerja, sangat sulit meluangkan waktu.

Kali ini ada kesempatan untuk istirahat, malah di bawa pergi oleh Bahron.

Clara sedikit kecewa, lalu meletakkan kue tart di meja depan jendela, lalu, mengambil pakaian ganti, dan pergi mandi.

Selesai mandi, sambil mengeringkan rambut, sambil duduk di sofa depan jendela.

Lalu dia mengambil ponselnya, mengirim pesan kepada Rudy.

Dia berkata: Aku sudah sampai dirumah, kamu, kapan pulang?

Setelah menunggu lama, Rudy baru membalas: Akan lebih telat, kamu tidur dulu.

Clara sedikit menggerakkan bibirnya, pandangan mata nya jatuh ke atas meja, di atas meja, kotak kue tart itu terletak sendirian disana.

Clara duduk diatas sofa, dengan bosan melihat berita di ponsel, terus melihat, membuatnya menguap, lalu, tanpa sadar tertidur di atas sofa... saat Rudy pulang ke rumah, sudah jam 10 malam.

Orang keluarga Sunarya memiliki kebiasaan tidur lebih awal, seluruh villa seperti sudah sangat hening.

Ardian menemani Bahron kembali ke kamar, Bahron masih berbicara pamer, “Semua karena orang tua keluarga Han itu, bersikeras menarik Rudy bermain catur, tidak melepaskan orang ketika kalah, juga mempersulit Rudy, jika ingin kalah, maka harus kalah tanpa jejak, kita baru bisa melepaskan diri dan pulang.”

Ardian tersenyum tidak berdaya, mencium aroma alkohol ditubuhnya, langsung mengernyit.

“Kenapa minum alkohol lagi, aku suruh Bibi Liu memasak air madu.”

Setelah suara orangtua nya menghilang di ujung koridor, Rudy baru berjalan kembali ke kamar tidurnya di lantai 3.

Dari dalam kamar tidak terdengar suara apapun, hanya lampu dinding redup yang menyala.

Clara duduk di bawah cahaya lampu, cahaya lampu yang hangat menyinari pipinya yang putih, membuat dia terlihat sangat lembut.

Saat Rudy melihat dia, wajahnya terlihat hangat.

Dia melepas jasnya, berjalan pelan, menundukkan tubuhnya, mengulurkan lengan, ingin menggendong dia kembali untuk tidur di ranjang.

Hanya saja, Clara gampang terbangun, gerakan menggendong dia, membuat Clara terbangun.

Bulu mata yang panjang seperti kipas kecil, mengedip beberapa kali, dia perlahan membuka matanya.

Clara memiliki sepasang mata yang sangat indah, saat cahaya lampu menyinari matanya, langsung berubah menjadi berkilau, lebih terang dan cerah dari bintang dilangit.

Rudy menatap dalam matanya, melengkungkan bibir, tertawa hangat berkata, “Membuatmu terbangun.”

Clara secara tidak sadar menggosok matanya, masih sedikit bingung.

“Kamu sudah pulang, apakah sudah makan?” Dia bertanya.

“Em.” Rudy mengangguk, menjelaskan :”Pergi mengunjungi rumah senior, sudah makan malam, lalu menemani bermain catur sebentar baru pulang.”

“Jarak makan malam dengan sekarang sudah berapa jam, Rudy, apakah kamu lapar, mau makan cemilan?” Clara bertanya sambil membuka kedua matanya.

Pandangan mata Rudy secara tidak sadar jatuh di kotak kue di atas meja, menganggukan kepala mengerti, menjawab:”Boleh.”

Clara langsung tersenyum , melompat turun dari sofa, berjalan ke samping meja, membuka kotak kue.

Lalu, membawa ke depan Rudy.

“Aku yang buat sendiri, apakah cantik?”

Rudy sedikit menyipit, kue tart itu berbentuk kepala manusia, walaupun bentuknya miring dan jelek, tapi masih bisa dilihat jika itu adalah pria berambut pendek.

Dia benar-benar berharap, bentuk yang dibuat miring dan jelek ini bukan dia.

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu