Suami Misterius - Bab 1264 Alfy Harusnya Tidak Keberatan Tinggal Di Rumah Istri

Keyra mengambil makanan dengan sumpit dan berhati-hati memasukkannya ke dalam mangkuk Clara. Clara melihatnya, meskipun dia tidak berbicara, dia memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Keyra melihat ini, tersenyum sedikit. Ibunya bermulut tajam dan hati lembut

Makan malam ini, ada keheningan yang tidak biasa, mungkin bahkan Gungun menyadari suasana tidak tepat, dia terus membungkuk untuk mengambil makanan, tidak banyak kata.

Setelah makan malam, Rudy memanggil Keyra ke ruang kerja secara langsung.

Kedua orang tua itu duduk berhadapan, tidak satu pun dari mereka yang memulai percakapan.

Rudy memandang putri di depannya, tiba-tiba merasa waktu itu benar-benar seperti kilatan di langit. Sepertinya kemarin, dia masih anak-anak yang terbaring di pelukannya. Dia masih khawatir, dengan badan kecil, lembut dan rapuh seperti itu dapat tumbuh dengan baik.

Tapi dalam sekejap mata, dia tumbuh besar dan akan menikah.

Ayah dan putrinya tidak bisa berkata-kata saat bertatap muka. Saat ini, pintu kamar diketuk. Kemudian, Clara mendorong pintu dan masuk dengan membawa cangkir teh di tangannya.

Ketika Clara meletakkan cangkir teh di depan Keyra, dia masih merasa marah dan berkata "Apakah tanggal pernikahan Nona Sunarya sudah ditetapkan? Beritahu kami sebelumnya dan kami akan mengemasi barang-barang kamu dan mengirimkannya ke rumah Sanusi sebelumnya

"Bu." Keyra dengan manja melambaikan tangan Clara dan berkata dengan jujur "Aku hanya ingin menikah tahun ini. Tanggal spesifik pernikahannya masih ditetapkan kamu dan ayah."

Setelah mendengarkan ini, Clara menatapnya dan menyodok dahinya "Kamu telah memutuskan untuk menikah tahun ini. Apa lagi yang kamu ingin kami atur? Biarkan Tuan Sanusi mengundang seorang guru untuk memilih hari yang baik. Pasti lebih baik daripada pilihan kami."

Keyra mengerutkan bibir merahnya dan memandang Rudy dengan sedih "Ayah, Ibu menindas kekasih kecilmu lagi."

Rudy menggelengkan kepalanya dan tertawa. Dia menatap Clara. "Aku akan bicara dengan Key. Kamu keluar dulu."

Clara bersenandung, keluar dari ruang kerja.

Begitu pintu ruang kerja dibuka dan ditutup, ruangan kembali sunyi.

Keyra bersandar di depan Rudy, dengan senyuman di wajahnya. Dia meraih lengan Rudy dan berteriak dengan nada panjang "Ayah."

Rudy mendesah tak berdaya. Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Keyra. Dia berkata "Mengapa kamu tiba-tiba memutuskan untuk menikah? Key, kamu harus memberiku alasan untuk meyakinkanku. Kamu harus tahu bahwa kamu adalah semata wayang orang tuamu. Kami tidak rela kamu menikah begitu cepat. "

Keyra meraih lengan ayahnya dan menyandarkan kepalanya ke bahu ayahnya.

Di hati setiap gadis, ayah adalah gunung yang menjulang tinggi, menopang langit dan dunianya. "Mungkin kecelakaan Alfy yang sangat menstimulasiku. Aku telah berpikir, jika Alfy meninggal dalam kecelakaan itu, apa yang akan aku lakukan? Aku pasti sangat sedih dan menyesal karena tidak sempat menikah dengannya.

Keyra selesai berbicara, menatap Rudy, sepasang mata yang indah dan jernih, sedikit gemetar.

Ayah, aku ingat kamu mengatakan bahwa sulit untuk jatuh cinta. Tidak semua orang bisa bertemu seseorang yang mereka cintai. Dalam kerumunan orang, kamu beruntung jika bertemu orang yang ketika kamu mencintainya, dia juga mencintaimu. Ayah, aku tahu apa yang kamu dan ibu khawatirkan. Kita semua manusia dan tidak ada yang bisa meramalkan masa depan. Aku tidak bisa menjamin bahwa Alfy dan aku akan sampai pada akhir, tapi aku berjanji jika dia berani menggertakku, aku akan menghukumnya dengan berat. "

Keyra, sebagai pengacara, melihat semakin banyak cinta antara pernikahan dan perceraian. Oleh karena itu. Seringkali, kita tidak dapat berbicara terlalu banyak agar tidak malu di masa depan

Rudy dan Keyra jarang membicarakan pikiran mereka. Sekarang, putri mereka banyak bicara dan Rudy juga merasa sedih.

Bagaimanapun, anak-anak tumbuh besar dan memiliki ide dan posisi sendiri. Namun, yang membuat Rudy lega, meskipun Keyra memperlakukan cinta dengan impulsif, tetapi dia tidak kehilangan akal sehatnya.

Rudy terdiam sejenak dan pikirannya penuh liku-liku.

Alfy, calon menantu, pada dasarnya puas. Mereka memiliki latar belakang keluarga yang baik, karakter dan bakat yang baik. Mereka juga tulus pada Key. Mereka benar-benar tidak ada yang tidak disukai. Bahkan jika mereka membawa lentera, mereka mungkin tidak dapat menemukan kandidat yang lebih cocok daripada Alfy.

Wanita yang sudah besar, tidak bisa melarangnya lagi. Begitulah jika kamu tidak setuju, itu akan menyakiti perasaan ayah dan putrinya.

Keyra sepertinya memahami pikiran dan kekhawatiran ayahnya. Dia dengan lembut menjabat lengan Rudy dan berkata dengan nada manja "Ayah, aku tahu bahwa kamu dan ibuku enggan menikahkanku lebih awal, tapi aku menikah lebih awal atau lama tetap saja aku akan menikah. Bahkan jika aku sudah menikah, aku tetaplah putrimu. Jika kamu dan ibu benar-benar enggan berpisah denganku dan jika kakak dan kakak iparku tidak keberatan, Alfy dan aku masih tinggal di rumah setelah menikah. Alfy seharusnya tidak keberatan tinggal di rumah istrinya."

"Nak, semakin banyak kamu berbicara, semakin buruk perilakumu." Rudy tertawa dan menyodok dahi Keyra dengan ujung jarinya. Alfy adalah putra satu-satunya dan keluarga Sanusi juga merupakan keluarga besar dengan ketenaran dan status. Tuan Sanusi dari keluarga Sanusi tinggal di rumah istri, kamu membuat keluarga Sanusi dan orang luar bagaimana memikirnya? Mungkin saja orang bilang bahwa keluarga Sunarya menindas orang lain.

"Kamu dan Alfy berdiskusi saja, cari waktu yang cocok, dua keluarga bertemu untuk membahas pernikahan." Rudy berkata lagi.

Ketika kedua keluarga membicarakan pernikahan, maka tidak hanya tentang tanggal pernikahan, tetapi juga tentang hadiah pertunangan, kamar pernikahan, pernikahan, tamu dan sebagainya. Ada banyak hal yang perlu dikhawatirkan dalam sebuah pernikahan.

Namun, Keyra mendengar ayahnya menyetujui pernikahan dengan Alfy, sangat bahagia, karena untuk hal-hal lain, sebenarnya bukan masalah.

"Kamu baik sekali, Ayah." Keyra memeluk lengan Rudy dan berkata.

Rudy tertawa dan menggelengkan kepalanya "Setelah kamu menikah, Alfy adalah yang terbaik."

Keyra mengedipkan matanya dan berpikir, apakah ayahnya cemburu? Nah, kalau begitu dia harus menghiburnya.

"Kamu selalu yang terbaik di hatiku. Suamiku bisa keluar kapan saja jika dia tidak patuh, tapi ayah hanya ada satu. Keyra berkata dengan sumpah.

"Mulut kamu ini." Rudy tahu putrinya sedang membujuknya, tapi dia masih sangat bahagia.

Ayah dan putrinya sangat senang berbicara satu sama lain. Ketika mereka keluar dari ruang kerja, mereka masih memiliki senyuman di wajah mereka.

Keyra kembali ke kamar, tidak sabar untuk menelepon Alfy.

Telepon berdering lama sebelum dia dijawab. Keyra tidak bisa menahan kegembiraan. Tepat ketika dia akan membuka mulutnya, suara seorang wanita datang dari sisi telepon. Kedengarannya hangat dan lembut. Dia bertanya siapa dia dengan sangat sopan.

Keyra tidak tahu bagaimana menjawab untuk sementara waktu. Sepertinya dia harus bertanya padanya siapakah dia.

Sebagai pacar Alfy, seorang wanita menjawab ponsel pacarnya. Dia harusnya berhak untuk menanyakan siapa dia.

Kedua sisi ponsel mengalami kebuntuan. Keyra mendengar wanita itu berkata lagi "Alfy, apakah kamu selesai mengobrol dengan paman? Tepat pada waktunya, ada panggilan telepon untukmu. Sudah berdering yang lama, aku menjawabnya untukmu."

Alfy mengambil ponsel dan melihat ID penelepon di atas. Dia menatap wanita itu dengan agak dalam, lalu menjawab telepon.

" Key, ada apa?"