Suami Misterius - Bab 1204 Ayah Dan Kakakku Pasti Akan Menyalahkanmu

Ayah dan Kakakku Pasti Akan Menyalahkanmu

“ Zara, aku tidak akan terjerat dengan mantan, jadi aku harap kamu jangan banyak berharap. ”

“ Alfy, kamu. . . apakah kamu benar-benar tidak mencintaiku lagi? ” Zara tampak tidak percaya, air matanya menetes dan menatapnya dengan tatapan menyedihkan.

“ Tidak. ” Alfy menjawabnya dengan terus terang, lalu berkata : “ Jadi, tolong jaga jarak denganku dan jangan mengganggu kehidupanku. Jika tidak, itu hanya akan mempermalukan dirimu sendiri. ”

Alfy adalah orang yang selalu bersikap sopan. Ini adalah pertama kalinya dia mengucapkan kata-kata yang begitu kasar kepada wanita, dapat dilihat bahwa dia benar-benar sangat marah.

Setelah selesai berbicara, Alfy tidak memperdulikan Zara lagi dan langsung melangkah keluar dari ruangan.

Namun, ketika dia keluar dari Grup Sanusi, Keyra sudah pergi dengan mobilnya.

Alfy tidak menunda waktu lagi dan bergegas ke garasi untuk mengambil mobilnya. Kemudian, dia mengelilingi jalanan, tetapi dia melihat Keyra.

Kota ini terlalu besar sehingga mencari seseorang sama seperti mencari sebuah jarum di tumpukan jerami. Alfy tahu bahwa pencarian tanpa tujuan seperti ini tidak ada artinya.

Alfy pun memarkir mobilnya di pinggir jalan. Padangannya sangat dingin, lalu mengepalkan tangannya dan meninju setirnya sehingga mobil itu mengeluarkan suara keras.

Pada saat ini, Alfy merasa sangat menyesal, dia seharusnya tidak boleh ikut campur.

Keyra, seorang gadis berada di kota yang sudah malam ini seorang diri. Jika terjadi sesuatu padanya, Alfy akan menyesal seumur hidupnya dan tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

Khawatir, gelisah, takut, semua emosi buruk ini muncul di pikirannya. Alfy mencoba untuk tenang, lalu mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor.

Setelah telepon terhubung, terdengar suara seorang pria yang bergumam. Jelas Alfy telah mengganggu waktu istirahat orang tersebut.

“ Alfy, ada apa malam-malam begini? ”

“ Kakak ipar, aku ingin memintamu untuk memeriksa sebuah mobil. ” Kata Alfy.

Kakak ipar Alfy bekerja di Kementrian Komunikasi dan menduduki jabatan tinggi.

“ Sekarang? ” Tanya kakak ipar.

“ Iya. ” Alfy menjawab.

Tuan muda Sanusi sangat jarang meminta bantuan orang lain. Oleh karena itu, ketika dia mengatakannya, itu menunjukkan bahwa masalah ini sangat penting baginya. Kakak ipar jelas memahami ini, jadi dia pun berkata : “ Beri tahu aku nomor platnya dan aku akan meminta rekan kerjaku yang bertugas untuk memeriksanya. ”

Alfy memberitahunya plat nomor Keyra dan berkata : “ Dua puluh menit yang lalu, mobil ini berada di bawah gedung Grup Sanusi. Aku ingin tahu kemana perginya setelah itu. ”

“ Baik. ” Kakak ipar menutup teleponnya.

Setelah itu, dia hanya bisa menunggu.

Alfy duduk di dalam mobil, satu tangan memegang keningnya dan tangan lainnya memegang setir.

Jelas-jelas Alfy telah menurunkan jendelanya, tetapi dia masih merasa tekanan udaranya sangat rendah sehingga dia kesulitan untuk bernafas.

Kakak ipar Alfy melakukan tugasnya dengan sangat cepat. Setelah dua puluh menit, dia sudah menghubunginya kembali.

Tetapi bagi Alfy, dua puluh menit merupakan waktu yang sangat lama, seolah-olah dia telah menghabiskan seluruh hidupnya.

Kakak ipar Alfy berkata : “ Mobil melewati jalan XX dua puluh menit yang lalu dan berhenti di tempat parkir di daerah itu. Sepanjang jalan itu dipenuhi dengan bar. Orang di dalam mobil seharusnya pergi ke bar. Carilah di bar dan mungkin kamu akan menemukannya di sana. ”

“ Baiklah, terima kasih. ” Kata Alfy.

“ Kamu mencari orang malam-malam begini, seharusnya orangnya sangat penting, bukan? ” Kakak ipar berkata dengan nada bercanda.

“ Iya, pacarku. ” Jawab Alfy.

“ Sejak kapan kamu berpacaran? Lain kali bawa dia dan kenalkan pada kami. ” Kata kakak ipar.

“ Baik. ” Alfy berkata, lalu mengakhiri panggilannya.

Alfy menyalakan mesin mobil dan dengan cepat melaju ke jalan itu.

Tetapi ada begitu banyak bar di sepanjang jalan itu. Jika mencarinya satu per satu, mungkin akan mencarinya sampai besok pagi.

Alfy berdiri di sudut jalan sambil mengerutkan keningnya. Setelah berpikir sejenak, dia memasuki bar pertama di sebelah kirinya.

. . . . .

Pada saat yang sama, Keyra sedang duduk di bar dengan banyak botol kosong di depannya.

Keyra memegang kepalanya dengan satu tangan dan memegang gelas yang masih berisi setengah anggur di tangan lainnya. Keyra menyipitkan matanya yang indah dan memandang gelas itu dengan kabur.

Dia menggoyangkan gelasnya. Cairan merah di gelas kaca tampak seterang darah di bawah cahaya. Warna yang sangat bersinar itu menyakitkan matanya dan dia meneteskan air matanya.

Keyra tidak ingin menangis dan dia pun mengusap matanya.

Bayangan Zara yang memeluk Alfy terus muncul di benaknya dan tidak bisa dilupakan.

Keyra terus menghibur dirinya sendiri, lagipula tidak sampai ke tempat tidur, atau pun itu hanya salah paham. Tetapi dia tetap merasa sakit, sangat sedih.

Ini adalah pertama kalinya Keyra menyadari bahwa ketika menyukai seseorang, dapat langsung terlihat dari pandangannya.

Dia menarik sudut mulutnya dan tersenyum pahit. Gelas anggur di tangannya perlahan mendekat ke bibirnya dan bersiap untuk meminumnya, tetapi tiba-tiba ada yang memegang pergelangan tangannya.

Tangan yang memegang pergelangan tangannya terlihat indah dan ramping, dan dari kukunya dapat terlihat bahwa orang itu sangat dingin.

Keyra mengerutkan keningnya dan berkata dengan kesal : “ Pergi. ”

Bar adalah tempat hiburan dan kebanyakan terjadilah pendekatan. Keyra adalah seorang gadis yang cantik, dia juga datang sendirian, jadi secara alami pasti akan disapa oleh pria.

Keyra baru saja duduk di sana, tetapi sudah ada banyak pria yang mendekatinya. Pada saat ini, Keyra sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi dia pun menolaknya dengan sangat tidak sopan.

Namun, tangan yang indah dan ramping ini memegang pergelangan tangannya dan tidak berniat untuk mengendur. Tetapi dia malah mengambil gelas di tangannya dan meletakkannya kembali ke meja.

“ Jangan meminumnya lagi, itu hanya akan merusak tubuhmu. ” Alfy berkata dengan lembut, tetapi sambil mengerutkan keningnya.

Mendengar perkataannya, Keyra menatapnya dan tersenyum dingin, “ Apakah tuan muda Sanusi tidak tahu bahwa minum itu dapat menghilangkan kesedihan. ”

Setelah selesai berbicara, dia meraih gelas anggur itu lagi, tetapi langsung direbut oleh Alfy.

Alfy mengambil gelas anggur di atas meja, lalu menuangkan semua sisa anggur di dalam botol ke gelas, dan kemudian meminumnya. Dia meminumnya dalam sekali tegukan. Kemudian, dia meletakkan kembali gelas di atas meja, lalu mengeluarkan uang cash dari dompet dan meletakkannya di samping gelas.

Keyra menatapnya sambil mengerutkan kening. Kemudian, dia tidak berbicara dan langsung berbalik untuk berjalan ke luar bar.

Alfy juga tidak berbicara lagi dan hanya mengikutinya selangkah demi selangkah.

Di depan bar, Alfy menghentikannya.

Dia meraih tangan Keyra dengan satu tangan dan melingkari pinggangnya dengan tangan lainnya, dan juga menguncinya dengan paksa. Dia tidak memperdulikan perlawanan dari Keyra dan memeluknya dengan erat.

Alfy menempelkan bibirnya di sisi telinganya, lalu berkata dengan suara beratnya : “ Aku perlu menjelaskannya sekarang atau menunggu sampai kamu sadar? ”

“ Aku tidak ingin mendengarnya. Dan juga, aku tidak mabuk. ” Jawab Keyra.

Suasana hatinya saat ini sedang sangat buruk. Alfy diam sejenak dan kemudian melepaskan tangannya, lalu berkata : “ Sudah sangat malam, aku akan mengantarmu pulang dulu. ”

“ Pulang? ” Keyra mendongakkan kepalanya dan menatapnya, lalu berkata : “ Jika aku pulang seperti ini, ayah dan kakakku pasti akan menyalahkanmu. ”

Tubuh Keyra penuh dengan aroma alkohol, matanya juga merah seolah-olah sudah ditindas. Jika ayah dan kakaknya melihatnya, Alfy pasti akan dihajar.

Alfy tetap tenang dan bersikeras : “ Itu adalah masalahku jika mereka menyalahkanku dan tidak mengampuniku. Aku akan mengantarmu pulang. ”

“ Kenapa aku harus mendengarkanmu? Aku tidak memerlukan perhatianmu. ” Keyra meraung, lalu berbalik dan pergi.

Sebuah mobil tiba-tiba melaju dari sisi lain jalan. Karena hanya ada sedikit kendaraan di malam hari, jadi mobilnya melaju dengan sangat cepat dan hampir menabrak Keyra.

Alfy berdiri di pinggir jalan dan memeluk Keyra dengan erat dan penuh ketakutan. Jika tadi dia tidak menahan Keyra tepat waktu, mungkin dia sudah mengalami kecelakaan.

Alfy masih merasa tidak tenang, dan takut akan terjadi kecelakaan. Jadi dia pun berkompromi dengan berkata : “ Baiklah, tidak pulang ke rumah, jadi kamu ingin pergi ke mana? ”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu