Suami Misterius - Bab 1145 Keyra Merasa Dirinya Benar-Benar Sangat Pintar

Untungnya, kedalaman poros elevator di lantai pertama kurang dari dua meter, jadi tidak begitu membahayakan nyawa jika jatuh ke dalam. Alfy bertindak sebagai tikar di bawahnya,

seharusnya Keyra sama sekali tidak terluka.

Tapi Keyra cukup malang, bagian belakang kepalanya terbentur di atas batu, Keyra hanya merasa matanya gelap, kemudian dengan cepat kehilangan kesadaran. Sebelum pingsan, depan matanya terlihat wajah besar Alfy yang tampan. Keyra melihat mata Alfy penuh kekhawatiran dan cemas.

Di dalam hati Keyra berpikir, jika mati dengan cara seperti ini, mati di dalam pelukannya, sepertinya tidak buruk.

Keyra tidak tahu sudah berapa lama dirinya koma. Saat siuman kembali, Keyra hanya mendengar suara samar di telinganya.

Dokter berkata: "Gegar otak ringan bukanlah masalah besar. Hanya saja otak manusia sangat rumit. Apakah akan meninggalkan gejala sisa, semua tergantung pada kondisi dia setelah siuman."

Alfy mengangguk, menjawab dengan nada tidak nyaman, "Paman Troy, maaf sudah merepotkanmu."

“Sudah, aku dan ayahmu adalah teman sekolah selama bertahun-tahun, tidak perlu segan denganku. Jaga pacar kecilmu itu dengan baik.” Dekan Troy mengulurkan tangan dan menepuk pundaknya, berkata dengan nada lembut sambil tersenyum.

Alfy tidak begitu mengerti dan hendak mengantar Dekan Troy keluar. Begitu menoleh ke belakang, terlihat Keyra sudah membuka matanya dan menatap langit-langit di atas kepalanya dengan tatapan kosong.

“Kamu sudah siuman?” Alfy berjalan ke tempat tidur dengan cepat, matanya tertuju pada Keyra.

Melihat Keyra sudah siuman, Dekan Troy juga berjalan ke sisi tempat tidur dan bertanya dengan lembut: "Gadis kecil, kamu sudah siuman. Apakah kamu merasa ada yang tidak nyaman?"

Keyra menggelengkan kepalanya, pikirannya berubah dengan cepat, Keyra tiba-tiba teringat, dulu ayahnya pernah bercanda mengatakan bahwa ibunya pernah berpura-pura menderita amnesia.

Keyra memikirkan hal ini, tiba-tiba niatnya muncul, matanya yang hitam pekat berputar dengan cepat, menatap Alfy sambil bertanya dengan ekspresi bingung dan malu-malu, "Siapa kamu? Tempat apa ini."

Alfy: "..."

Dekan Troy : "..."

“Nona Sunarya, apa kamu tidak mengenaliku?” Alfy bertanya sambil mengerutkan kening.

Keyra menggelengkan kepalanya sambil memeluk bantal dan bertanya dengan takut-takut: "Paman, kamu siapa?"

Paman?

Alfy bingung dan khawatir, lalu berbalik melihat Dekan Troy.

Dekan Troy juga mengerutkan kening, ekspresinya menjadi serius. Kemudian mengeluarkan senter miniatur dari sakunya dan menyinari pupil mata Keyra.

Mata Keyra hampir dibutakan oleh cahaya, Keyra secara spontan mengulurkan tangannya menutupi mata. "Pergi, kamu adalah kakek jahat!"

Setelah selesai berbicara, Keyra mengulurkan tangan dan meraih tangan Alfy, lalu memeluk lengannya dan tidak mau melepaskannya.

Tidak ada pilihan lain, pasien adalah yang terbesar. Alfy hanya bisa membiarkan Keyra memeluk lengannya, tetapi karena tubuhnya tinggi jadi terasa agak kaku.

“Gadis kecil, katakan padaku, berapa umurmu tahun ini?” Dekan Troy bertanya dengan mata yang dalam.

"Sepuluh tahun." Keyra berpikir sejenak, lalu menjawab dengan berani.

Sepuluh tahun, tepat sekali, tidak perlu ada jarak antara pria dan wanita, jadi bisa dengan percaya diri mendekati Alfy.

Keyra merasa dirinya benar-benar sangat pintar.

Sepuluh tahun?

Alfy: "..."

Dekan Troy : "..."

“Paman Troy, ada apa dengan dirinya?” Alfy bertanya, nada dan ekspresinya sangat serius.

Dekan Troy memegang dahinya dengan satu tangan dan menghela nafas, "Dalam penilaian awal, ini mungkin hanya amnesia sementara. Tidak perlu terlalu khawatir, masalahnya tidak besar."

Alfy: "..."

Seorang gadis berusia dua puluhan telah menjadi anak sepuluh tahun. Apakah masalah ini tidak besar?

“Kapan dia akan sembuh?” Alfy bertanya lagi.

Dekan Troy menggelengkan kepalanya tidak berdaya, "Situasi seperti ini jarang terjadi, aku tidak tahu kapan dia akan pulih. Mungkin besok dia akan kembali normal setelah tidur. Dan mungkin, seumur hidupnya tidak akan pernah bisa mengingat kenangan yang telah terlupakan."

Alfy: "..."

Setelah selesai berbicara, Dekan Troy mengulurkan tangan dan menepuk pundak Alfy, "Kamu ganti balutan dulu, jangan terlalu khawatir, paling tidak, fisiknya tidak bermasalah."

Alfy mengangguk perlahan, lalu berbalik melihat Keyra, yang tampak cuek dan tidak tahu apa-apa seperti gadis kecil di ranjang rumah sakit, ekspresi Alfy menjadi lebih serius.

Dekan Troy masih harus melakukan operasi besar, setelah ini langsung pergi.

Di bangsal, hanya tersisa Keyra dan Alfy.

Alfy duduk di sisi ranjang rumah sakit dan berkata dengan tidak berdaya: "Nona Sunarya, kamu tidak sengaja jatuh terpeleset ke lubang lift dan kepalamu terbentur. Apakah kamu tahu informasi kontak orang tuamu? Aku akan memberitahu mereka untuk mengantarmu pulang. "

Biasanya, nomor telepon rumah dan nomor ponsel Kepala pimpinan Sunarya jarang di ubah. Jadi, Alfy merasa, nomor telepon rumah keluarga Sunarya pasti masih sama seperti sepuluh tahun yang lalu, tidak berubah.

Setelah Keyra mendengarkan, menggelengkan kepalanya seperti mainan. "Aku bertengkar dengan ibuku dan lari keluar, aku tidak ingin kembali."

Setelah selesai berbicara, Keyra mengulurkan tangannya lagi untuk meraih lengan Alfy dan menggayunkannya dengan ringan. Dengan ekspresi sedih di wajah kecilnya dan memohon: "Paman, maukah kamu menampungku? Aku hanya makan sedikit dan juga akan patuh dan mendengar kata-katamu. Jika kamu tidak menampungku, maka aku akan menjadi gelandangan. "

Alfy menatapnya, tiba-tiba tidak tahu harus berbuat apa padanya.

Alfy tidak pernah berhubungan dengan anak yang berusia sepuluh tahun. Dengar-dengar, anak yang berusia sepuluh tahun sangat memberontak. Jika Alfy mengabaikannya, maka Keyra akan keluar dari rumah sakit sendirian, gadis cantik berusia dua puluhan dengan IQ yang hanya seusia sepuluh tahun, pasti akan mudah terjadi sesuatu.

“Jangan takut, aku tidak akan mengabaikanmu.” Setelah selesai berbicara, Alfy menarik lengannya dengan canggung dari pelukan Keyra.

Tujuan Keyra sudah tercapai, hatinya berbunga-bunga. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu bangsal dari luar, Dina berjalan masuk dengan cemas dan wajah pucat.

“Key, kamu baik-baik saja? Mengapa kepalamu terluka? Apakah sangat serius?” Dina ketakutan setengah mati melihat kepala Keyra terbungkus dengan perban putih.

Keyra ingin sekali menendangnya keluar. Buat apa Dina datang kemari, apakah Dina tidak tahu seberapa besar daya tahan tubuh Keyra!

“Kamu, siapa kamu? Apakah aku mengenalimu?” Keyra memandang Dina dengan tatapan kosong dan lengannya melingkari lutut.

“Kamu, kamu tidak mengenaliku?” Dina menatapnya dengan konyol.

“Nona Dina.” Alfy berkata, mengulurkan tangan dengan isyarat mempersilakan, memberi pertanda padanya untuk ke samping dan berbicara.

Ketika keduanya berjalan ke depan pintu, Alfy mengerutkan kening dan berkata kepada Dina : "Nona Sunarya jatuh ke lubang lift lantai pertama, kepalanya terluka dan mengalami amnesia sementara. IQ dan ingatannya saat ini seusia sepuluh tahun."

“Apa?” Dina terkejut dan tidak bisa menutup mulutnya, seketika tidak tahu harus berkata apa.

Saat ini, Keyra di tempat tidur memandang mereka dan berkata dengan lembut dan centil, "Paman, aku lapar. Aku ingin makan sushi belut."

“Baik, aku akan membelikannya untukmu.” Alfy mengangguk, sebelum meninggalkan bangsal, Alfy memberi pesan kepada Dina dengan teliti agar tidak mengganggu emosional Keyra.

Begitu pintu bangsal terbuka dan tertutup, Alfy pergi.

Dina kembali ke ranjang rumah sakit dan duduk, meremas pipi Keyra seperti anak kecil, "Ya Tuhan, bagaimana jika benar-benar menjadi bodoh."

“Kamu yang bodoh.” Keyra memelototinya, lalu menebas tangan Dina dengan tidak senang.

“Kamu, kamu tidak hilang ingatan?” Dina menatapnya dengan mata terbuka lebar.

"Omong kosong, mana mungkin ada begitu banyak plot amnesia. Kamu kira serial TV." Keyra menjawab.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu