Suami Misterius - Bab 704 Sebuah Mobil SUV Zaman Sekarang Ikut Terekam.

Upacara pembukaan syuting pada keesokan harinya berjalan dengan lancar.

Ketika seluruh pemeran dalam film ini melakukan foto bersama, Samara sengaja menghampiri sisi Clara, lalu menggandeng tangan Clara dengan reaksi sahabat dekat, tangannya juga menunjukan gaya V.

Setelah selesai foto, Clara langsung masuk ke ruang berdandan.

Sebagai wanita pemeran utama, tim syuting menyiapkan ruangan berdandan yang khusus untuk Clara.

Saat ini dia sedang duduk di hadapan cermin, Melanie memberikan satu botol air untuk dirinya.

“Terima kasih.”

Clara membuka tutup botol minuman, lalu meneguk airnya.

Melanie duduk di kursi sebelah, tangannya juga memegang satu botol air minum, akan tetapi Melanie tidak ada selera untuk minum, saat ini dia sedang mengeluh dengan penuh amarah :” Samara ini tidak tahu malu sekali, sebagai wanita pemeran ketiga, dia tidak sadar posisi sendiri ya ?

Masih berani menghampiri kamu, dan langsung berdiri di posisi pertengahan.”

Clara tersenyum setelah mendengarnya, “Masalah sepele ini tidak perlu masuk ke hati, buat apa emosi sama orang seperti itu.

Kondisi saat itu, aku juga tidak mungkin mengusir orangnya.”

“Kamu tidak masuk hati, tetapi kamu tidak tahu bagaimana pemikiran orang lain.

Semua orang akan merasa kamu sangat memanjakan dia, makanya dia berani merebut tempat.”

Melanie berkata dengan nada tidak sudi.

Ketika Melanie baru saja berbicara, ponsel Clara langsung berbunyi.

Pada saat mulai syuting, ponsel Clara selalu dipegang oleh Melanie yang sebagai asistennya, Melanie mengambil ponsel dan memperhatikannya, ternyata ada yang @ Clara di dalam aplikasi twitter.

Melanie membuka dan melirik sekilas, setelah itu emosinya hampir saja meledak langsung.

Rupanya orang yang @ Clara di dalam aplikasi twitter adalah Samara.

Beberapa menit yang lalu, Samara baru mengunggah sebuah foto di twitter, foto tersebut adalah foto bersama pada pembukaan syuting hari ini, keterangan yang tertera adalah : Semoga syuting film 《 Surat Penuh Warna 》dapat berjalan lancar.

Sekaligus @ Clara.

Di dalam foto tersebut, posisi Samara sangat dekat dengan Clara, sehingga apabila hanya memperhatikan foto ini, semua orang akan mengira bahwa hubungan mereka sangat dekat.

Apalagi Samara @ Clara lagi, membuat netizen semakin berpikir demikian.

Banyak yang membagikan dan berkomentar pada status unggahan Samara di twitter, rata-rata sedang penasaran terhadap hubungan pribadi Samara dan Clara.

Bahkan ada yang menduga kalau mereka adalah sahabat dekat.

Banyak penggemar Clara juga mulai mengikuti akun Samara, hanya dengan satu kali unggahan, membuat pengikut di akun Samara meningkat hingga puluhan ribu penggemar.

“Tidak tahu malu sekali, aku mau debat sama dia !”

Melanie berkata dengan penuh amarah dan melipat lengan baju, kesannya seolah-olah sudah siap bertarung.

“Kamu mau debat apa sama dia.

Gadis ini lumayan pintar.

Dia tidak berkata apapun, hanya mengunggah sebuah foto tim syuting saja, dan hanya sekedar @ pemeran di film ini.

Kalau kamu berdebat dengannya, malahan membuat orang merasa aku mempersulit orang baru.”

“Jadi mau biarkan dia bersenang-senang ?”

“Asalkan aku tidak respons apapun, dia tidak akan bisa bersenang lama.

Netizen juga bukan orang bodoh, seandainya kami memang sahabat, aku mana mungkin tidak respons apapun.”

Clara menjelaskannya.

“Jadi bagaimana kalau dia tidak tahu malu dan terus @ kamu ?

Jangan-jangan kamu membiarkan dia memanfaatkan reputasi dirimu ?”

Melanie bertanya lagi.

“Seandainya dia pintar, seharusnya tidak akan melangkah seperti ini.

Dia aku sekali dan aku tidak membalasnya, dia mungkin masih bisa mengelak dengan bahasa sendiri.

Tetapi kalau dia aku untuk kedua kalinya, aku tetap tidak respons apapun, jadinya dia akan mempermalukan dirinya sendiri.”

Clara baru saja selesai berbicara, ada orang yang mengetuk pintu ruangannya.

Penata rias berjalan masuk, dan mulai mendandani wajah Clara.

Clara memerankan kupu-kupu sosial di Shanghai, dengan jarang sekali bisa berdandan tebal, dia mengganti pakaian tradisional, kesannya sangat memesonakan.

Skenario “ Surat Penuh Warna ”menggunakan alur mundur, cerita berakhir dengan kematian Sakura, setelah itu akan menjalankan alur mundur dengan menceritakan kehidupan Sakura yang sangat memesonakan.

Oleh sebab itu, adegan pertama pada film ini yaitu adegan Sakura yang telah putus asa dengan kehidupan dirinya yang menjadi barang mainan berbagai lelaki, sehingga bermaksud mengakhiri hidupnya yang mewah dan penuh kesedihan ini dengan menenggelamkan diri di danau.

Saat ini musim gugur hampir berakhir, suhu air di danau tidak hangat lagi, sehingga apabila turun ke danau pada saat ini, pastinya akan kedinginan.

Clara memakai celana menghangatkan di dalam pakaiannya, dan juga memakai celana anti air, dia membungkus dirinya dengan pakaian berlapis-lapis.

“Clara, jangan-jangan kamu ditakdirkan dengan air ya, begitu banyak adegan yang berhubungan dengan air.

Seandainya turun ke danau pada musim seperti ini, pasti bakal kedinginan.”

Melanie sambil berbisik, sambil mengeluarkan tempelan menghangatkan tubuh yang telah disiapkannya, lalu membuka bungkusannya dan menempel pada perut Clara.

“Kamu baru saja selesai datang bulan, ingat menjaga kehangatan tubuh.

Kamu tidak berhasil mengandung anak kedua, bisa jadi karena masalah kedinginan janin.”

“Jangan mendoakan yang tidak baik.”

Clara mengulur tangan dan menepuk ringan pada kepala Melanie.

Setelah itu, mereka masuk bersamaan ke lokasi syuting.

Lokasi syuting berada di tepi danau buatan, meskipun pemandangan buatan, namun tetap sangat indah, apabila bisa meninggal di tempat yang begitu indah, rasanya tidak sia-sia juga untuk kehidupan seorang kupu-kupu sosial di Shanghai.

Clara sudah praktek berkali-kali untuk adegan ini, dia usahakan lewat dalam satu kali syuting, apabila lalai berkali-kali dalam film ini, bisa jadi dia akan mati kedinginan.

“Semua petugas, siap-siap rekam.”

Sutradara memegang mikrofon, lalu berteriak, “Clara, sudah siap ?”

Clara berdiri di samping danau manual, lalu menunjukan gaya tangan OK kepada sutradara.

“Orang yang tidak berhubungan, cepat meninggalkan lokasi.”

Setelah itu, Ruben yang menjadi wakil sutradara memegang mikrofon, dan mulai membereskan lokasi syuting.

Orang yang tidak berhubungan juga meninggalkan tempat dengan cepat, Clara berdiri di posisi yang telah ditentukan.

Setelah itu sutradara mengambil mikrofon dan berteriak :”Action.”

Clara berdiri di samping danau, dalam hatinya menghitung sampai lima, lalu mengangkat kakinya, dan perlahan-lahan berjalan ke dalam danau.

Air di danau sangat dingin sekali, meskipun dia telah memakai celana hangat, namun rasanya sama sekali tidak berpengaruh apapun.

Meskipun Clara terus merinding kedinginan, namun tetap harus memperlihatkan reaksi tenang dan datar, seseorang yang telah putus asa, wajahnya tidak mungkin berekspresi apapun lagi.

Clara telah merenung berkali-kali mengenai adegan ini.

Kematian, sebenarnya tidak asing bagi dirinya.

Clara berpikir kembali ketika ibunya meninggal dunia, dia berbaring di atas kasur, wajahnya tidak berekspresi apapun, kelihatannya sangat datar dan tenang.

Bagi orang yang telah meninggal dunia, waktu telah berhenti, segala sesuatu menjadi tidak berarti lagi.

Clara tiba-tiba merasa sangat sedih, kesedihan di bawah reaksi tenang, semua kesedihan ini terpapar melewati matanya yang indah, indah namun putus asa.

Clara berjalan ke pertengahan danau, air di danau bergenang melewati lehernya dan hampir masuk ke dalam mulutnya, akhirnya sutradara berteriak :”OK ! Clara, bagus.

Semua petugas, siap-siap adegan selanjutnya.”

Clara menghela nafas lega, dia perlahan-lahan berjalan keluar danau, namun tanah di bawah danau sedikit lembek, sehingga beberapa petugas bekerja sama untuk menarik Clara.

Melanie mengambil selimut yang menghangatkan dan langsung mengenakan pada tubuh Clara, lalu membawa dia berjalan masuk ke ruang istirahat.

Lokasi syuting tidak ada tempat untuk mandi, hari ini Clara perlu syuting adegan kedua, sehingga sementara ini tidak bisa meninggalkan tempat.

Dia membuka pakaian yang telah basah dan menggantikan dengan pakaian adegan kedua, lalu dia mengeringkan rambut dan berdandan ulang wajahnya, siap-siap untuk syuting selanjutnya.

Akan tetapi pada saat ini, lokasi syuting malah terjadi permasalahan mendadak.

Sutradara menyadari bahwa di dalam adegan barusan ada sebuah mobil SUV zaman sekarang yang ikut terekam.

Mobil tersebut parkir di tempat yang tertutup, kebetulan parkir di dalam pepohonan, sehingga tidak ada yang menyadarinya.

Mobil tersebut tidak begitu jelas di dalam kamera, namun mata penonton zaman sekarang terlalu tajam, sehingga adegan kejanggalan ini pasti akan ketahuan.

Sutradara emosi besar, langsung bertanya siapa pemilik dari mobil tersebut.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu