Suami Misterius - Bab 479 Perutmu yang Tidak Mendukungmu

Nenek Mirah ditinggal begitu saja, karena emosi tak terlampiaskan, dia hanya bisa berteriak pada Risma dan ibunya: "Apakah kalian tidak bisa berlaku baik. jika tidak ingin tinggal di rumah ini, pindah keluar seperti Mirah. "

Wajah Nyonya Mirah memucat, dia mengambil sikap Nyonya yang seharusnya, berkata, "Bu, aku juga istri sah dari putramu. Risma adalah cucu kandungmu. Tidakkah kata-kata Anda terlalu menyakitkan."

“Istri yang sah?” Nyonya Mirah menyeringai sinis.

"Kamu itu apa-apaan, tidak tahu diri! Dulu kamu datang ke Keluarga Mirah dengan perut besar, kami hanya bisa menerima dan mengakuimu. Kamu malah melahirkan Rahma Mirah. Meskipun aku tidak suka, tapi aku juga telah memberimu kesempatan. Perutmu sendiri yang tidak mendukungmu, tidak bisa melahirkan anak laki-laki. "

Setelah menyelesaikan kata-katanya, nenek Mirah memelototi Risma dengan tidak senang, "Nona dari keluarga kaya hanyalah kata halus untukmu, faktanya kamu hanya barang yang merugikan."

“Kamu!” Risma mengentak-entakkan kaki, tetapi dihentikan oleh Nyonya Mirah.

Nyonya Mirah berwajah pucat, memandang nenek Mirah naik ke atas.

“Bu, nenek sangat keterlaluan!” Kata Risma dengan marah.

Nyonya Mirah tersenyum getir, "Lupakan saja, setelah aku melahirkanmu dan kakakmu, nenekmu tidak pernah memperlakukanku dengan baik. Untungnya, meski Keluarga Mirah adalah patriarkal, tapi mereka tidak memperlakukan wanita dengan buruk. Mahar nikahmu telah disiapkan, Ayah dan kakakmu telah memutuskan hubungan ayah dan anak, bagian kakakmu juga telah kusimpan untukmu. Kamu pasti akan menikah dengan megah."

"Aku tidak mau menikahi siapa pun kecuali Kak Hyesang." Ucap Risma dengan sedikit rasa malu.

Nyonya Mirah tidak tahan untuk menggelengkan kepala, "Kenapa kamu begitu keras kepala, nak? Hyesang tidak menyukaimu sama sekali, dia menyukai Ahyon."

Risma menggigit bibir tanpa berbicara, terlihat marah.

Nyonya Mirah menghela nafas dan berkata, "Aku dengar Ahyon masuk ke departemen desain perusahaan?"

“Ya, dia berada di departemen yang sama denganku sekarang.” Membahas Ahyon, Risma tidak henti menggertakkan gigi.

"Ahyon sudah terkenal sejak muda, dia yang masuk ke departemen desain seperti ikan dalam air. Kedepannya perusahaan Mirah akan menjadi dunia kedua kakak beradik itu.”

Wajah Nyonya Mirah dilapisi kesedihan dan sindiran terhadap diri sendiri. Setelah berjuang selama bertahun-tahun, dia tetap saja tidak bisa mengalahkan Saras.

"Semua ini merupakan kecerobohan kakak! Ketika kakak membantu ayah mengurus perusahaan, Ramzez tidak berposisi apa pun. Begitu kakak diusir dari rumah, anak haram itu malah naik posisi." kata Risma dengan marah.

"Kakakmu…... Sudahlah, jangan bahas dia lagi. Kamu sendiri harus berlaku baik di perusahaan, jangan selalu memberi Ahyon batu sandungan, ayahmu dan nenekmu akan marah jika mengetahui kelakuanmu, konsekuensinya tidak akan menguntungkanmu."

Nyonya Mirah mengingatkannya dengan emosional, tetapi Risma jelas tidak mendengarnya.

……

Pada saat yang sama, Ahyon yang dibicarakan mereka sedang mengukur tubuh Clara.

Luna baru saja menerima sebuah iklan pakaian bermerek untuk Clara, kebetulan merek pakaian ini berada di bawah naungan Peruahaan Mirah. Sedangkan Ahyon kebetulan adalah desainer utama merek pakaian ini.

Clara agak terkejut ketika bertemu Ahyon, dari desainer di sebuah studio kecil menjadi desainer utama merek pakaian terkenal, kecepatan pengembangan Ahyon benar-benar seperti roket.

“Tidak sangka desainer GR begitu muda.” Setelah Luna dan Ahyon saling beramah tamah, Ahyon mulai menghitung ukuran-ukuran setiap bagian tubuh Clara.

Ahyon tidak banyak bicara, memegang meteran baju dan menghitung ukuran tubuh Clara dengan serius, pengukurannya sangat teliti.

Jarak keduanya sangat dekat, Clara bahkan bisa melihat bulu mata yang bergetar, panjang dan padat, melentik secara alami, seperti sayap kupu-kupu.

Kulit Ahyon putih dan halus, terlihat seolah-olah transparan. Clara bahkan memiliki dorongan untuk meraba kulitnya.

Wanita yang berpenampilan seperti ini dilahirkan untuk dipuja-puja oleh pria, diiri oleh wanita lain.

Clara menatap Ahyon untuk waktu yang lama, sangat iri padanya.

Sambil mengukur, Ahyon sambil melaporkan ukuran untuk dicatat asisten.

Asisten yang dibawanya adalah gadis kecil bernama Anul di studio. Anul memiliki ingatan yang bagus, dia mengingat ukuran Clara sebelumnya, berkata sambil tersenyum: "Nona Clara tampaknya sedikit menggemuk."

Clara: "..."

Wanita setidaknya akan merasa canggung ketika dibilang gemuk.

“Clara, aku juga merasa kamu agak menggemuk pada akhir-akhir ini, sudah seharusnya berdiet.” kata Luna.

Clara tampak tak berdaya, "Tidak boleh diet. Aku dan Tuan Rudy sedang berencana untuk mengandung anak kedua."

Setelah mendengar itu, Luna mengulurkan tangannya untuk menopang dahi. "Pernikahanmu dan Tuan keempat Sutedja telah mengganggu banyak pekerjaan. Baru-baru ini, kamu baru saja dirumorkan skandal anak haram, sekarang semua itu akhirnya kembali tenang, tapi kamu malah tidak mengambil kesempatan untuk meningkatkan popularitasmu, sebaliknya malah mau melahirkan anak. Kulihat kamu sepertinya ingin memberhentikan karirmu di titik ini. "

“Kalau tidak, bagaimana kalau kamu mencoba membawa orang baru saja?” Clara bertanya dengan ragu-ragu.

Luna menatapnya dengan tajam, tidak mengatakan apa-apa.

Setelah melakukan pengukuran tubuh, Clara duduk di samping Luna, keduanya mengobrol dengan santai.

“Ada apa dengan dua dewa pintu di luar itu?” Luna melirik pintu, bertanya.

Satu di kiri, satu di kanan, dua pengawal jangkung yang berpakaian hitam dan berdiri tegak lurus benar-benar seperti dua dewa pintu.

Clara mengangkat bahu dengan tak berdaya, menjawab: "Tuan Rudy yang mengutus mereka kemari. Setelah kejadian di keluarga Nalan, Rudy khawatir Yunita akan bertingkah seperti anjing gila yang sembarang menggigit orang, jadi dia mengirim dua pengawal untuk menjagaku.”

Faktanya, apa yang dikatakan Rudy adalah: Wanita seperti Yunita, kehilangan akal dan bertindak kejam, bahkan pria yang tinggal di bawah atap yang sama dengannya pun tega diperlakukannya dengan begitu kejam, apalagi kamu. Dengan adanya dua pengawal berketerampilan baik yang menjagamu, aku pun akan merasa lebih tenang.

Sebenarnya, Clara sama sekali tidak heran dengan kejadian ini. Nalan Qi memanfaatkan Yunita selama bertahun-tahun, bahkan memintanya tidur dengan pria lain untuk membarter keuntungan. Membiarkan harimau hidup hanya akan membuka jalan kematian untuk diri sendiri, jadi dia sendiri yang cari mati.

Dia tidak memiliki skandal yang diketahui Yunita, Yunita tidak bisa mengapa-apakannya. Lagi pula, dengan keahliannya inis, berurusan dengan sepuluh Yunita pun tidak bermasalah.

Namun, untuk menenangkan hati Rudy, dengan hati yang berat, Clara membiarkan kedua pengawal ini untuk mengikutinya.

Setelah Clara dan Luna mengobrol sesaat, Ahyon telah selesai mencatat ukuran dan beberapa hal penting.

"Pakaian siap jadi akan dikirimkan dalam seminggu, nantinya Nona Clara perlu datang untuk mencobanya. Jika ada bagian yang tidak cocok, aku akan memodifikasinya langsung." Selesia bicara, Ahyon pergi bersama Anul.

Kemudian, Clara menenteng tas tangan, "Kalau tidak ada urusan lain, aku pulang dulu untuk menemani anak."

Begitu dia keluar, dua pengawal berpakaian hitam langsung mengikutinya, menjaga jarak sekitar dua meter.

Baru saja memasuki lift, Clara menerima panggilan telepon dari Rudy.

“Pertemuan hari ini dibatalkan, aku akan pergi menjemputmu.” Melalui telepon, terdengar suara Rudy yang rendah dan lembut.

“Oke, aku akan mengirimimu alamat.” Clara tentu saja senang, cuaca pada sore hari sangat bagus, mereka bisa membawa Wilson keluar untuk berjemur.

Porsche Panamera biru milik Rudy berhenti dengan mantap di depan Clara.

Clara duduk di posisi sebelah pengemudi dengan senyuman ceria yang menghiasi wajah, lalu memasang sabuk pengaman.