Suami Misterius - Bab 1122 Hidup Yang Sangat Melelahkan

"Tuan muda Sunarya tidak peduli, lalu harus bagaimana ini!"

Kata Ibu Megan dengan air mata berlinangan, seolah-olah dia benar-benar telah mengabaikan ucapan Megan terakhir yang mengatakan mengambil uang untuk menyelesaikan masalah ini.

Megan merapatkan bibirnya dengan erat tanpa bicara, perutnya terasa sangat sakit dan keningnya terus berkeringat.

Ibu Megan ini tidak menyadari gerak-gerik Megan yang kesakitan dan malah terus bertanya, "Megan, bukannya kamu hamil? Apa mungkin Tuan muda Sunarya bahkan tidak peduli dengan anaknya itu?

Sekalipun dia tidak ingin membesarkan anak itu, tapi setidaknya dia harus memberikan biaya hidup dan membesarkan anak ini kan. Kondisi keluarga kita ini tidak sanggup untuk membesarkan anak itu.”

Wajah Megan terlihat tampak semakin tidak senang, darahnya hampir mendidih. Dia mengertakkan gigi dan berkata, "Anakku ini bukan anak Desta, bukan darah daging Desta."

"Apa katamu?

Anak di perutmu bukan anak Tuan muda Sunarya? "

Belum sempat ibu Megan bicara, bibinya sudah lebih dulu bicara dengan meninggikan suaranya, suaranya yang melengking kasar.

"Cih, kupikir yang ada di perutmu adalah gundukan emas, sudah buat ribut seperti ini ternyata hanya seorang anak haram.”

Biasanya pura-pura begitu bermartabat, berpura-pura elegan.

Keponakanku dari ibuku ingin pacaran denganmu, tapi kamu memandang rendah dia.

Sekarang meski kamu ingin tidur secara percuma dengan keponakanku, dia tidak suka dengan wanita murahan sepertimu.

Melahirkan di kandang ayam jelek seperti ini, apa kamu benar-benar mengira kalau kamu bisa terbang ke cabang yang lebih tinggi dan menjadi burung phoenix.

Menggoda untuk meraih tuan muda Sunarya, membuat keributan yang sebesar ini. Kami hampir saja percaya kalau kamu akan menikah dengan orang kaya dan masuk ke keluarga terpandang, lalu kami bisa kecipratan untung atas hal itu.

Cih, alhasil baru saja masuk, malah dikeluarkan dari Biro Urusan Sipil.

Benar-benar konyol sekali!"

Megan sudah tidak terlihat baik-baik saja. Dia mengulurkan tangannya dengan gemetaran dan menunjuk ke hidung Bibinya, "Kalian, pergi dari sini! Pergi sana!"

“Sejak kapan jadi kamu yang mengambil keputusan dalam rumah ini!”

Bibi Megan berkata dengan keras dan penuh ejekan.

"Ini adalah rumahku, kalian semua, Pergi sana!"

Kata Megan bersikeras.

"Oh iya, aku hampir lupa. Rumah ini adalah biaya kompensasi putus Tuan muda Sunarya untukmu.

Benar-benar mudah sekali ditipu, bisa-bisanya didepak dengan rumah sejelek ini.

Aku dengar Tuan muda Sunarya akan menikah dengan nona besar dari keluarga Zhou. Maharnya uang dengan tiga belas digit, ditambah lagi, dia juga punya saham di perusahaan. Nona dari keluarga terpandang memang sangat kaya raya dan bermartabat ya. Tidak murah sepertimu!"

Setelah selesai berbicara, Bibi Megan itu menjentikkan lengan bajunya, lalu berkata "Mondi, apa kamu tidak dengar ada orang yang menyuruh kita pergi, kenapa masih tidak pergi juga.”

Mondi Clestin diseret oleh Bibi Megan, sebelum meninggalkan rumah itu, dia berkata dengan galak dan kejamnya, "Aku peringatkan ya, jika ayahku masuk penjara. Aku tidak akan pernah membuat hidupmu baik-baik saja!”

Setelah Bibi Megan dan Mondi pergi, rumah itu pun akhirnya jadi tenang.

Ibu Megan memperhatikan ada yang tidak benar dengan wajah Megan.

"Megan, apa kamu tidak enak badan?”

"Aku baik-baik saja."

Megan memaksakan diri untuk duduk dan berkata dengan lemahnya, "Paman bukannya menghasilkan uang tidak sedikit dalam proyek ini. Kamu bisa minta bibi untuk mengeluarkan uang itu. Kalau tidak begitu, paman tidak akan bisa lari dari bencana masuk pejara."

"Megan, tidak mudah bagi pamanmu untuk menghasilkan uang.

Apa kamu tidak bisa meminta dan membujuk Tuan muda Sunarya agar mau melepaskan pamanmu sekali ini saja.

Jika dia tidak mengiyakan. Kamu..kamu buat keributan saja dan membuatnya kesal. Buat keributan hingga dia mengerutkan keningnya, nanti kita lihat apa dengan begitu dia masih tidak menyerah.”

Kata Ibu Megan dengan marahnya.

Megan tersenyum sinis setelah mendengar ucapan ibunya ini.

"Bu, menurutmu siapa keluarga Sunarya itu? Siapa Desta itu?

Orang itu bisa mencubit kita sampai mati hanya dengan satu jari.

Aku menemuinya untuk membuat keributan dan masalah. Maka apa bedanya hal itu dengan cari mati?”

Setelah dia selesai berbicara, dia terhuyung-huyung berdiri dari sofa, "Aku lelah, aku ingin tidur sebentar. Aku tidak makan malam, jangan bangunkan aku."

Ibu Megan membantu anaknya masuk ke dalam kamar. Lalu masih saja tidak bisa menahan diri berkata “Di tangan bibimu mana mungkin masih ada uang.

Pamanmu memang menghasilkan uang yang cukup banyak dalam proyek ini. Rumah yang mereka tinggali dulu tua dan kecil. Mereka baru saja membeli rumah baru dan Mondi juga mengambil mobil. Setelah itu, malah sesuatu buruk terjadi pada pamanmu... " "Rumah dan Mobil itu saja bisa beli dan terwujud."

Megan menyela ibunya dengan tidak sabar.

"Tapi, kalau rumah dan mobilnya dijual. Nanti bagaimana mereka bisa menjalani hidup di masa depan ketika pamanmu sudah keluar."

Kata ibu Megan, matanya memerah.

"Bu, kamu kasihan pada paman dan memperlakukan mereka sebagai keluarga. Tapi lihatlah, apakah mereka memperlakukan kita sebagai keluarga?

Proyek ini adalah kompensasi yang diberikan Desta untukku. Paman mendapat uang cukup banyak dari ini, tapi paman tidak memberi kita sepeserpun uang.

Biaya perawatanmu untuk kuartal berikutnya saja belum dilunasi.

Jika benar-benar tidak selesai, aku terpaksa hanya bisa menjual rumah ini."

Kata Megan tak bertenaga.

"Kalau begitu jual saja rumahnya. Aku dengar dari bibimu, dia bilang rumah ini sangat berharga dan bisa dapat uang banyak. Bisa dijual sekitar empat puluh milyaran. Nanti kita pindah kembali ke rumah lama.

Dengan cara ini, masalah pamanmu pasti akan teratasi. "

Ucapan ibu Megan ini membuat hati Megan sangat marah hingga terasa sakit.

Dia sudah tidak punya tenaga untuk berdebat dengan ibunya. Dia pun berkata dengan tegas, "Rumah ini milikku. Aku tidak akan pernah menjual rumah ini untuk menyelesaikan masalah di keluarga paman. Jika ingin membantu, kamu bisa menjual perhiasan-perhiasanku untuk menyewa pengacara."

Selama Megan dan Desta pacaran, di setiap ulang tahun dan hari libur, dia secara implisit akan mengisyaratkan ke Desta untuk menghadiahinya.

Desta tidak punya kesabaran untuk ingin membuat Megan bahagia dan dia tidak kekurangan uang. Jadi, Desta akan meminta sekretaris untuk memilih hadiah untuk Megan, yang semuanya adalah barang dan perhiasan mahal.

Tapi bagi Megan, perhiasan-perhiasan ini yang paling nyata.

Mendengar apa yang Megan katakan, Ibu Megan pun berjalan ke meja rias dengan gembira. Dia membuka laci dan mengeluarkan kotak perhiasan di dalamnya lalu membawanya pergi.

Megan menjatuhkan diri di ranjangnya, meringkuk seperti bola, menutup matanya tak bertenaga.

Awalnya dia berencana menaruh perhiasan-perhiasan tersebut ke pegadaian untuk melanjutkan biaya perawatan ibunya. Tapi, karena sang ibu sudah tidak peduli dengan tubuhnya sendiri, Megan pun juga tidak berdaya untuk mengurusinya lagi.

Megan tiba-tiba merasa hidupnya sangat sangat melelahkan.

... Keyra juga merasa sangat lelah akhir-akhir ini.

Kasus Adella jauh lebih rumit dari yang dibayangkan.

Setelah diselidiki, Dina menemukan selain agensi dan asisten yang sering dihubungi, juga ada Alfy di riwayat panggilan Adella dalam dua hari terakhir sebelum kecelakaan terjadi.

"Seorang tuan muda tertua dari Keluarga Sanusi dan satunya adalah wanita simpanan Tuan Sanusi. Seharusnya tidak ada hubungan apapun di antara mereka berdua, bahkan yang ada harusnya hubungan tidak baik dan menjengkelkan di antara keduanya.

Namun, pada hari-hari sebelum kecelakaan mobil itu, Adella hampir setiap hari telepon-teleponan dengan Alfy. Meskipun waktu percakapannya tidak lama.

Ada lagi, dua hari sebelum kecelakaan Adella terjadi. Mereka bertemu di kedai kopi di lantai bawah perusahaan Keluarga Sanusi."

Dina menyerahkan hasil cetak riwayat panggilan telepon Adella dan data video cctv yang berasal dari kedai kopi ke Keyra, "Videonya tidak ada suaranya, jadi tidak tahu jelas apa yang dibicarakan Alfy dan Adella."

Setelah Dina selesai berbicara, dia pun mulai menebak dengan ekspresi penasaran dan ingin bergosip, "Key, menurutmu apakah ayah dan anak Keluarga Sanusi ini jangan-jangan berbagi wanita yang sama. Aduh Ini terlalu menjijikkan..." "Omong kosong apa yang kamu bicarakan sih!"

Keyra mengambil dokumen data di depannya, lalu memukulkannya ke kepala Dina dan berkata dengan sinisnya, "Aku peringatkan ya, jangan menghina dan menjelek-jelekkan pria idamanku."

"Aku peringatkan juga ya, kamu jangan tertipu oleh wajah pria. Dalam kasus Alfy ini mungkin saja dia ini wajah manusia tapi hati binatang."

Kata Dina sambil mengusap keningnnya yang sakit.

"Tidak ada kata mungkin."

"Keyra, dari mana kamu dapat rasa percaya diri dan yakin sebesar itu!"

Dina mengulurkan tangannya untuk mengusap keningnya lagi, dia merasa Keyra sudah pasti dibutakan oleh Alfy.

"Aku percaya penglihatan mataku dan intuisiku."

Ketika Keyra selesai berbicara, ujung jari putihnya memijat-mijat pelipisnya.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu