Suami Misterius - Bab 784 Keadaan Penayangan Drama Ini Sangat Menghebohkan

Clara melihat ibu dan anak keluarga Zhou yang terus berakting di sini, satunya berperan sebagai orang baik, satunya lagi berperan sebagai orang jahat, keadaan penayangan drama ini sangat menghebohkan.

Pasangan ibu dan anak keluarga Zhou terus memaksa Nyonya Tua Sunarya untuk bertindak, sementara dalam hati Nyonya Tua Sunarya cenderung bermaksud untuk membela Clara, oleh sebab itu, dia hanya berkata dengan kesan ragu :”Aku masih belum jelas dengan semua jalan ceritanya, silakan tunggu aku menyelidiki terlebih dahulu, sampai nantinya akan memberikan penjelasan untuk kalian.”

“Masih perlu selidiki apanya, orang yang bersangkutan dan saksi mata bukannya sudah di tempat ya, nyonya tua sekarang sudah bisa bertanya dengan jelas.”

Nona Besar Zhou mengangkat dagunya, kesannya sangat angkuh.

“Loran, saat itu kamu juga di tempat, kamu sekarang jelaskan semua kejadiannya kepada Nyonya Tua Sunarya.

Agar beliau bisa mengetahuinya bagaimana adikku disiksa oleh nyonya muda Sunarya.”

Su Loran memperlihatkan reaksi kesusahan, dia melirik sekilas ke arah ibu dan anak keluarga Zhou, dan menatap lagi ke arah Nyonya Tua Sunarya, akhirnya tetap melangkah dengan penuh keberanian.

“Altria bilang denganku, Pamannya Clara akan diperiksa karena kasus korupsi, katanya Clara sedang merisaukan masalah Pamannya.

Kebetulan, aku dengarnya kasus ini akan diadili oleh Paman Zhou, jadi mungkin saja dapat mengetahui berbagai informasi internal, makanya aku memanfaatkan kesempatan ini untuk mengenalkan Tuan Muda Zhou kepada Clara.

Haih, salahkan aku sendiri yang terlalu banyak ikut campur, makanya bisa terjadi masalah seperti ini.”

Su Loran menunduk kepalanya, lalu mengelus air mata di sudut matanya, matanya juga telah kemerahan.

“Saat itu aku sedang melayani teman-teman lainnya, jadi tidak terlalu jelas dengan alasan pertengkaran Clara dan Tuan Muda Zhou.

Mungkin saja dikarenakan kesalahpahaman kecil, lalu, lalu Clara memukul Tuan Muda Zhou.

Kami semua tidak menduga kalau Clara akan memiliki keahlian yang sehebat ini, kami bahkan tidak sanggup menghalanginya.”

Kata-kata Su Loran membuat Nyonya Tua Sunarya mengerutkan alisnya.

Nyonya Tua Sunarya terus menatap Su Loran dengan tatapan tajam, Su Loran juga merasa panik dan merinding karena tatapan tersebut.

“Altria, kenyataannya seperti ini ya ?”

Nyonya Tua Sunarya beralih untuk menanya Altria lagi.

Jelasnya dia tidak terlalu percaya dengan kepribadian Su Loran.

Altria mengangguk dengan reaksi kebingungan, “Seharusnya begitu.”

“Seharusnya ? Apanya yang seharusnya !”

Reaksi wajah Nyonya Tua Sunarya semakin seram.

Apabila kenyataannya memang seperti yang dikatakan oleh Su Loran, maka Clara tidak dapat terhindar dari tuntutan melukai orang secara sengaja, sehingga kejadian ini bisa saja akan membawa risiko yang sangat parah.

Seandainya Tuan Muda Zhou telah mengalami luka parah, Clara mungkin saja akan dipenjarakan.

Altria jarang sekali melihat Nyonya Tua Sunarya yang begitu emosi, sehingga dia sangat ketakutan dan berkata dengan suara yang gemetaran :”Saat itu aku ke toilet, pada saat kembali lagi, Tuan Muda Zhou sudah tergeletak di lantai, lalu kakak ipar sedang memukul dan menendangnya.”

Altria selesai berbicara, lalu beralih menyerang ibu dan anak keluarga Zhou, “Kakak iparku bukan orang gila juga, mana mungkin memukul orang dengan tanpa sebab, pastinya anakmu yang bertindak tidak sopan.

Aku semalam sudah menanya beberapa temanku, katanya tingkah laku dan etika anakmu sangat tidak baik, dan sering menggoda anak gadis.”

“Kamu sembarangan apaan, meskipun adikku sangat mesum, dia juga tidak bakal menggoda seorang wanita yang telah menikah, memang terlalu percaya diri.”

Suara Nona Besar Zhou sangat tajam dan memekakkan telinga.

Nyonya Zhou menarik lengan anaknya, saat ini dia sangat tenang, setelah itu dia hanya berkata lagi dengan tampang bersedih hati :”Meskipun anakku dan nyonya muda Sunarya terjadi kesalahpahaman, semuanya dapat diselesaikan dengan diskusi bersama, meskipun kalian tidak dapat menyelesaikannya, bukannya masih ada kami yang sebagai orang tua.

Atau mendingan jangan mempedulikan dia dan langsung menjauh saja.

Mana boleh memukul orangnya dengan mati-matian, seorang wanita terdidik malah bertindak kekerasan.”

Nyonya Tua Sunarya terus mengerut alis, kepalanya sangat sakit.

Apabila ingin mempertahankan Clara dan juga reputasinya, beserta mempertahankan nama baik keluarga Sunarya, sepertinya keluarga Sunarya harus bertindak mengalah.

Nyonya Tua Sunarya sedang merasa ragu untuk membuka mulut, dia ingin menggali tujuan kedatangan keluarga Zhou pada hari ini, namun Clara yang duduk di sampingnya malah membuka mulut secara tiba-tiba.

“Bukannya Tuan Muda Zhou itu belum mati juga kan, aku mana ada bertindak kekerasan, dalam menghajar manusia sampah seperti dirinya, tanganku masih tergolong ringan.”

“Kamu bilang apa ! Siapa yang manusia sampah !”

Nona Besar Zhou langsung melonjak dari sofa dan bertanya dengan penuh amarah.

Ekspresi wajah Nyonya Zhou yang sedang duduk di sampingnya juga menjadi serius.

Clara meletakkan gelas di tangannya, gayanya tetap saja terkesan elegan dan berkedudukan.

“Maksudnya tentu saja adikmu, Nona Besar Zhou jangan bertanya lagi kalau sudah tahu.”

“Kamu… kamu…” Nona Besar Zhou tidak dapat berkata apapun karena emosi.

Amarah Nyonya Zhou hampir meledak dalam seketika, meskipun telah berusaha untuk mempertahankan gaya elegan, namun ekspresi wajahnya sudah sedikit kejang.

“Dengan sikap nyonya muda Sunarya pada saat ini, sepertinya tidak ingin menyelesaikan masalah ini secara damai ya ?

Seandainya demikian, aku juga tidak perlu menjaga nama baik keluarga Sunarya, langsung lapor polisi saja.”

“Baguslah.”

Clara mengangguk dengan senang hati, “Aku tidak mengelak masalah memukul orang, kalian tidak mesti terus menekan permasalahan ini.

Kalian kenapa tidak menanya alasan aku memukul orang ?”

“Loran barusan sudah bilang, hanya sekedar kesalahpahaman sepele saja.

Nyonya muda Sunarya yang terlalu emosional dan malahan langsung memukul orang dengan alasan sepele.”

Nyonya Zhou berkata dengan penuh sindiran.

“Anda hebat memutarbalikkan kenyataan juga.”

Clara tersenyum sinis, lalu mengeluarkan ponselnya dan membuka data rekaman, setelah itu dia mencari hasil rekaman pembicaraan Su Loran pada barusan, dan akhirnya berputar lagi di depan umum.

“Nyonya Zhou dan Nona Besar Zhou sekarang sudah jelas mendengarnya kan ?

Kak Loran mengatakan bahwa : Saat itu dirinya sedang melayani teman lain, tidak terlalu jelas alasan pertengkaran aku dan Tuan Muda Zhou.

Mungkin saja dikarenakan sedikit kesalahpahaman.”

Clara sengaja menekankan kata ‘tidak terlalu jelas’ dan ‘mungkin’.

Kata-kata Su Loran jelasnya sedang menghindari inti pembicaraan, dan bahkan mengandung unsur kesalahpahaman.

Namun pada saat yang sama, kata-katanya sangat sempurna, dia menceritakan inti permasalahan dengan penjelasan yang samar, dan tidak akan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menyalahkan dirinya.

Sementara Clara juga mengambil kesempatan ini untuk membuat kata-kata Su Loran menjadi kesaksian yang tidak berguna.

“Seandainya mau lapor polisi, seharusnya polisi tidak akan memercayai kesaksian kak Loran pada barusan.

Kecuali, kamu orangnya munafik, kesaksian yang kamu katakan kepada polisi berbeda dengan kesaksian kamu terhadap kami.”

Pada pertengahan pembicaraan, Clara menatap Su Loran dengan tatapan tajam.

Su Loran mengerutkan alis dan tidak berbicara, meskipun dia tidak bereaksi panik, namun reaksi wajahnya sudah menampakkan sedikit jejak ketakutan.

Clara menyimpan tatapannya, lalu beralih menatap ibu dan anak keluarga Zhou, “Seandainya mau lapor polisi, seharusnya polisi tidak akan lupa untuk menanya ‘motif’ memukul orang, kalau begitu, aku hanya bisa berkata jujur kepada polisi, Tuan Muda Zhou telah bertingkah pelecehan seksual kepadaku dan juga melontarkan kata-kata yang tidak sopan, oleh sebab itu, aku hanya bisa melukai orang demi membela diri.”

Nyonya Zhou dan Nona Besar Zhou saling bertatapan, jelasnya juga sangat mengerti dengan kepribadian dan tingkah laku Tuan Muda Zhou.

Namun jelasnya, mereka tetap tidak terpengaruh dengan ancaman Clara, tentu saja tidak bermaksud untuk mengakhiri permasalahan tersebut.

Nona Besar Zhou mengangkat dagu dan berkata dengan penuh keberanian :”Kamu bilang adikku melakukan pelecehan seksual terhadapmu, apa buktinya juga ! Aku malah merasa kalau kamu yang genit, kamu yang menggoda adikku, tetapi adikku malah menolak godaanmu, akhirnya kamu memukul dia karena merasa malu.

Kejadian yang tidak ada bukti apapun, kamu bahkan berani mengarang dan berkata dengan seenak hati, memang lelucon sekali.

Sementara kamu bertindak kekerasan dan memukul orang, telah menjadi kenyataan yang disaksikan oleh semua orang, Nyonya Tua Sunarya jangan mengelak lagi.”

Penjelasan Nona Besar Zhou jelasnya sedang memutarbalikkan kenyataan, Clara juga sangat salut sekali dengan kefasihan ibu dan anak keluarga Zhou.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu