Suami Misterius - Bab 449 Siapa Yang Menjebak

Saat ini, Yunita sedang duduk di lorong rumah sakit. Dia sedang menunggu hasil pemeriksaan.

Dia sudah tiga bulan tidak datang bulan, karena akhir-akhir ini dia sibuk syuting diluar kota sehingga tidak memperhatikan.

Yunita diam-diam membeli sebuah test pack, dan hasilnya dua garis. Hari ini dia sengaja datang ke rumah sakit untuk menunggu pemeriksaan, kalau benar hamil maka ini bagus sekali.

Ketika Nalan Qi berhubungan dengannya selalu sangat hati-hati, dia selalu membuangnya di luar seolah takut dia hamil.

Yunita memegang perutnya dengan erat, susah payah dia mengandung anak ini. Dengan adanya anak ini maka Nalan Qi tidak akan bisa membuangnya dengan mudah.

“Kak Yunita, hasil pemeriksaannya sudah didapatkan.” Asistennya mengambil hasil lab yang baru di print dan menyerahkannya padanya.

Yunita menerima hasil pemeriksaan, lalu membetulkan posisi kacamata hitamnya, “Kamu tunggu disini, aku pergi menemui dokter sebentar.”

Yunita berdiri, baru berjalan dua langkah, ia berbalik dan berpesan : “Masalah ini untuk sementara jangan sampai ada yang tahu dulu.”

“Kak Yunita, aku mengerti.” Asistennya mengangguk mengerti.

Lalu Yunita berjalan masuk ke ruang dokter dan menyerahkan hasil lab pada dokter. Sesuai dugaan, dia sudah hamil tiga bulan.

Setelah dia keluar dari ruang dokter, ia langsung kembali ke apartemennya dan Nalan Qi dengan perasaan tidak sabar.

Ketika dia kembali ke apartemen, Nalan Qi sedang tidak ada dirumah. Yunita mengganti pakaiannya dan duduk di sofa menunggunya pulang.

Mungkin karena pengaruh hamil, akhir-akhir ini Yunita mudah mengantuk, dia duduk disofa menunggu sebentar lalu tertidur disana.

Yunita sedang tidur dengan pulas, lalu tiba-tiba terbangun oleh sebuah suara.

Dia mengucek matanya sambil bangkit berdiri dari sofa, lalu ia melihat Nalan Qi yang berjalan masuk dengan langkah gontai, pintu tertutup cukup keras dibelakangnya.

“Qi.” Yunita segera bangkit dari sofa dan memapahnya ke sofa.

“Kenapa kamu sudah kembali.” Nalan Qi meliriknya lalu membiarkannya memapahnya ke sofa.

Tubuh Nalan Qi penuh dengan bau alkohol, ia menyandarkan kepalanya di sofa sambil memijat keningnya, kelihatannya dia baru kembali dari bertemu klien, wajahnya terlihat begitu tidak sabar.

Yunita sangat pengertian, dia tidak banyak bicara dan mengusiknya, ia kedapur dan membuatkan teh pereda mabuk untuknya.

Dia berjalan keluar dari dapur sambil membawa teh pereda mabuk, melihat Nalan Qi sedang duduk bersandar di sofa dengan kaki yang disilangkan, tangannya memegang hasil lab yang ia bawa pulang dari rumah sakit.

“Kamu hamil?”

“Hm.” Wajah Yunita agak memerah, terlihat malu-malu. Dia meletakkan sup pereda mabuk kehadapannya dan berkata dengan lembut : “Minum dulu teh pereda mabuknya.”

Nalan Qi mengulurkan tangan dan menerima cangkir teh, setelah meminum beberapa teguk, ia bertanya, “Itu anak siapa? Jangan bilang itu anak 老刘?”

Ekspresi wajah Yunita langsung membeku disana, ia menatapnya dengan wajah tidak percaya, nafasnya menjadi tidak teratur dan dadanya naik turun. Kedua tangannya menggenggam pakaiannya dengan erat untuk menahan emosinya.

“Qi, ini adalah anakmu.”

“Anakku?” tatapan Nalan Qi mendarat di perutnya, berkata dengan dingin dan sinis, “Menurutmu aku akan percaya?”

Dia melempar cangkir ke meja, cangkirnya miring dan teh didalamnya tumpah ke meja dan mengalir ke lantai.

“Yunita, apakah aku terlihat seperti orang bodoh? Ketika kita berhubungan, aku ada melakukan pencegahan.”

“Membuang diluar tidak bisa mencegah kehamilan 100%.” Wajah Yunita sudah sangat pucat sekarang, namun dia masih bisa menahan diri, “Ketika aku melakukannya dengan Tuan Liu aku meminum pil KB setelahnya, tidak mungkin hamil. Anak ini baru berusia tiga bulan, waktunya setelah kejadian saat itu. Nalan Qi, kalau kamu tidak percaya, kita bisa melakukan tes DNA.”

“Tidak perlu.” Nalan Qi langsung menolak, “Gugurkan saja, meskipun ini anakku, aku belum ada rencana untuk memiliki anak sekarang.”

Setelah Yunita mendengarnya, satu tangannya menggenggam erat perutnya, satu tangannya lagi mengepal erat. Dia menahan emosinya dan berkata dengan nada bicara datar, “Kamu sedang mabuk, urusan ini kita bicarakan besok.”

Yunita mengulurkan tangan ingin memapahnya, namun ia menepis tangannya dengan dingin, “Aku tidak mabuk.”

Matanya yang tajam melihat kearahnya dengan tatapan yang begitu dingin, “Selagi usia kehamilan masih muda, segera gugurkan. Aku tidak sedang berdiskusi denganmu, ini sudah keputusanku. Gugurkan anak ini, aku pasti akan memberikanmu kompensasi, tapi kalau kamu bersikeras melahirkan anak ini, aku tidak akan mempedulikan kalian.”

Setelah Nalan Qi mengatakannya, ia bangkit dari sofa dan berjalan dengan langkah gontai ke depan tangga.

Dan tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca dibelakangnya.

Nalan Qi menoleh dengan alis mengkerut, dia melihat cangkir poselain yang ada diatas meja sudah hancur berserakan di lantai, Yunita membelalakkan mata yang indah dan memelototinya dengan dingin.

Nalan Qi tersenyum dengan datar, dia tahu kalau Yunita adalah gadis yang cukup emosional, ia hanya menyembunyikannya saja.

“Bereskan, aku tidak akan mempermasalahkannya.” Nalan Qi berkata dengan tidak sabar.

Yunita bangkit dari sofa perlahan dengan senyum begitu dingin dan sinis, “Nalan Qi, kamu tidak berencana punya anak atau tidak mau punya anak dariku?”

“Apa ada perbedaannya?” Nalan Qi bersandar di reling tangga, “Intinya, yang ada dalam perutmu itu tidak boleh dibiarkan.”

Yunita hanya tertawa dingin, kedua tangan yang terkulai dikedua sisi mengepal erat, tubuhnya agak gemetar, “Nalan Qi, kamu menganggap aku bodoh rupanya. Kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu sudah ingin mencampakkanku sejak lama agar kamu bisa naik dengan memanjat koneksi dari keluarga Mirah .

Nalan Qi mengejar nona keluarga keluarga Mirah dengan begitu terang-terangan, kabar itu sudah terdengar oleh Yunita sejak lama.

Setelah Nalan Qi mendengarnya, bibirnya agak mengetat namun tidak menyangkal.

Setelah Yunita membuka semua kartu, ia menenangkan dirinya. Ia menyingkirkan serpihan kaca disamping kakinya, lalu duduk perlahan di sofa. Mengangkat dagunya dan menatap Nalan Qi yang berdiri diatas tangga.

“Nalan Qi, kamu ingin membuangku setelah digunakan seperti kain lap rupanya, tidak akan semudah itu.”

“Apa lagi yang ingin kamu lakukan.” Nalan Qi berdiri dengan santai dan tersenyum, dia tidak memandang latar belakang Yunita sama sekali.

Yunita mengangkat hasil lab yang di lempar diatas meja dan menggoyangkannya, “Tidak perduli kamu mengakuinya atau tidak, anak dalam perutku ini adalah anakmu. Tuan muda Nalan tentunya mengerti hukum, asalkan aku melahirkannya, maka dia berhak mendapatkan biaya asuh darimu. Memiliki seorang anak diluar nikah, tidak perduli nona dari keluarga Mirah ataupun nona dari keluarga mana pun tidak akan ada yang bersedia menikah denganmu.”

Setelah mendengarnya, Nalan Qi malah tersenyum dengan tidak perduli, “Belum menikah sudah memiliki anak, ada anak yang menjadi beban, aku rasa kamu jangan harap bisa menikah masuk keluarga kaya. Yunita, kamu adalah orang yang pintar, hanya karena keras kepala lalu melahirkan anak ini, apakah menurutmu pantas mempertaruhkan masa depanmu seperti ini.”

“Orang pintar?” Yunita tersenyum sinis, “bukankah selama ini kamu selalu memanfaatkanku seperti orang bodoh? Aku juga sangat bodoh, kalauu tidak bagaimana mungkin bisa dijebak olehmu.”

Tangan Yunita mengepal sampai kukunya menusuk ke dalam telapak tangannya, namun ia seolah tidak merasakan sakit sama sekali. Asalkan ia membayangkan pak tua Liu yang gemuk itu, ia langsung merasa mual.

Setelah Nalan Qi mendengarnya, ia langsung melangkah turun dari atas tangga dan berhenti dihadapan Yunita, matanya yang tajam menatapnya sesaat baru berkata, “”Menurutmu aku yang menjebakmu?”

“Bukankah memang begitu?” Yunita mengangkat alisnya dengan dingin.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu