Suami Misterius - Bab 936 Sebuah Pesta Hongmen

Gadis baik seperti Honey, bagaimana bisa bersama Aldio si playboy, ini sama seperti meletakkan bunga segar di atas taik lembu.

Semakin berpikir, Clara semakin kesal, ketika makan, dia berpenampilan keberatan.

“Ada apa? Bersuasana hati buruk?”

Rudy tidak menahan diri bertanya.

Clara meletakkan mangkuknya, berkata dengan serius: “Rudy, menurutmu bagaimana sifat Aldio? Apakah sangat tidak bisa diandalkan?”

Rudy tertegun sejenak, mungkin karena tidak terduga Clara akan membicarakan Aldio.

Gadis kecilnya selalu tidak menyukai Aldio.

“Aldio sangat pintar dan juga berkemampuan, sangat bisa diandalkan.”

Rudy menjawab dengan jujur.

Aldio adalah mahasiswa Jurusan Manajemen di Harvard, dia memiliki IQ dan EQ yang tinggi, berpengalaman dalam bidang bisnis dan sangat pandai bergaul, baik dalam kepolisian maupun organisasi gelap.

Dibandingkan dengan Raymond, Aldio lebih tahu bagaimana menilai waktu dan situasi. Oleh karena itu, Rudy menyerahkan sebagian besar properti di bawah namanya pada Aldio, untuk ditangani olehnya, tentu saja mempercayainya.

Tapi pemikiran Rudy dan Clara jelas tidak sejalan.

Penilaian Rudy terhadap Aldio adalah penilaian pria terhadap pria dan penilaian seorang bos terhadap bawahannya.

Sedangkan Clara ingin memeriksa untuk sahabatnya.

“Dapat diandalkan? Bagaimana mungkin dia dapat diandalkan, dia adalah seorang playboy, setiap kali bertemu dengannya, selalu mengganti pasangan. Berganti wanita lebih cepat daripada berganti pakaian!” Clara berkata dengan marah.

Setelah mendengar, Rudy tersenyum tidak berdaya dan tidak membantah.

Sebagai teman dan bawahan, Aldio memang sangat bisa diandalkan, tetapi dalam kehidupan pribadinya memang sangat berantakan.

Tetapi tidak peduli sebagai teman ataupun sebagai bos, Rudy juga tidak berhak mengurus kehidupan pribadinya.

"Temperamen Aldio memang tidak stabil, aku rasa dia tidak pernah berpikir ingin menikah ataupun memiliki anak." Rudy berkata dengan santai.

Setelah Rudy dan Raymond menikah dan melahirkan anak, Raymond juga pernah bercanda, menyuruh Aldio mencari seorang wanita yang baik untuk menetapkan hidupnya.

Pada saat itu, kata-kata yang dikatakan Aldio adalah: Aku hidup sendiri lumayan baik, bebas dan tidak terkendali.

Kalau membawa pulang seorang wanita yang tidak menarik dan setiap hari hanya memandang pada wajah yang sama, lalu harus menahan ikatannya, itu benar-benar sungguh membosankan.

Rudy dan Raymond merasa bahwa ada baiknya Aldio tidak menikah, agar tidak membahayakan gadis manapun.

Setelah mendengar Rudy mengatakan Aldio tidak pernah berpikir ingin menikah dan memiliki anak, Clara langsung merasa sakit kepala.

Rudy tidak tahu apa yang dikhawatirkan Clara, dia mengambilkan lauk, sambil menghiburnya: "Kamu tidak suka sifatnya, cukup menjauhinya."

Clara tidak menahan diri menyentuh dahinya, dia memang tidak ingin melayani Aldio si palyboy itu, tapi playboy ini tidak tahu diri, memetik bunga sampai di depannya, bisakah dia tidak mengurusnya.

Clara siap-siap ingin memberitahu Rudy tentang Aldio dan Honey, tanpa terduga Honey datang pada saat ini.

Rudy melihat Clara sangat akrab dengan Honey, dia juga senang hati ada seseorang yang menemaninya.

"Kalian mengobrol, kebetulan aku ingin kembali ke pasukan."

Kemudian Rudy mengganti pakaiannya dan keluar.

Clara menarik Honey duduk di ruang tamu, ingin bertanya padanya tentang masalah semalam dan pagi ini.

Lalu, sebelum Clara bertanya, Honey langsung menjelaskannya.

"Clara, jangan salah paham, benar-benar tidak terjadi apapun antara aku dan Tuan Vosh, kami lebih jernih daripada air putih.

Semalam aku minum terlalu banyak dan Tuan Vosh tidak tahu alamat rumahku, jadi dia membawaku kembali ke rumahnya dan menginap satu malam, benar-benar hanya menginap satu malam dan tidak terjadi apapun."

Mungkin Honey takut Clara tidak percaya, dia menjelaskannya dengan sangat teliti.

Ternyata Honey pergi menemui beberapa direktur musik dan kebetulan Aldio juga ada di hotel itu.

Aldio si playboy bukan juga memiliki sifat baik, yaitu sangat merawat gadis-gadis lembut, dia tidak tahan melihat orang-orang itu memabukkan seorang gadis kecil, jadi dia membawa Honey pergi.

Status Aldio di industri hiburan tidak rendah, semua orang yang hadir tidak terlalu berani menyinggungnya, jadi tentu tidak akan menghentikannya membawa orang pergi.

Beberapa orang bahkan menebak Honey adalah salah satu kekasih Aldio.

Aldio ingin mengantar Honey pulang, tapi dia mabuk, memeluk kursi mobilnya dan tidak ingin melepaskannya, berteriak dan membuat keributan, lalu muntah di dalam mobilnya.

Keadaan Honey terlalu buruk, kalau mengantarnya kembali ke keluarga Ruffin, orang tuanya pasti akan sembarang berpikir dan mungkin akan menyangka dirinya membully putri mereka.

Aldio tidak berdaya, jadi membawa Honey kembali ke rumahnya dan meminta bibi pengasuh di rumahnya menggantikan pakaiannya.

Sedangkan Aldio menjawab teleponnya di pagi ini, itu benar-benar salah paham.

Aldio dan Honey menggunakan ponsel yang sama, jadi Aldio kebetulan salah mengambil, dia membawa ponsel Honey ke kamar tidurnya.

Ketika Clara menelepon, Aldio masih tidur, jadi tidak melihat nama penelepon dan langsung menjawabnya, barulah menyebabkan kesalahpahaman.

Setelah mendengar penjelasan dari Honey, akhirnya Clara merasa lega.

“Lain kali sebaiknya kamu menjauhi Aldio.”

Clara memperingatkannya lagi.

Honey mengedipkan matanya, berpenampilan sangat polos dan berkata: “Aku merasa Tuan Vosh lumayan baik.”

Lumayan baik?

Clara merasa sakit kepala, dia benar-benar ingin bertanya pada Nona Honey, apanya yang baik.

Jangan menganggap pria yang berpenampilan bagus dan memiliki status, langsung menilai itu adalah pria baik.

Apakah dia tidak cukup merugikan dalam hubungan bersama Delton? Dia benar-benar menyia-nyiakan matanya yang besar, mengapa begitu tidak pandai melihat orang.

Clara berencana ingin menganalisis sifat Aldio pada Honey. Namun, baru mengatakan beberapa kata, langsung mendatangkan tamu lagi.

Kali ini, yang datang adalah supir dari keluarga Sunarya, dia mempersilakan Clara kembali ke keluarga Sunarya dengan hormat dan bahkan dengan alasan yang sangat masuk akal.

Setelah keluar dari rumah sakit, Nenek merindukan Clara, ingin memintanya kembali mengobrol dengannya.

Clara lumayan terkejut.

Karena hari itu di rumah sakit, meskipun tidak sampai bertengkar, tapi hubungan mereka menjadi tegang.

Sekarang, keluarga Sunarya malah mengirim seseorang datang menjemputnya, Clara merasa sedikit gelisah.

Namun, alasan yang dikeluarkan keluarga Sunarya benar-benar terlalu masuk akal, membuatnya tidak dapat menolak.

Oleh karena itu, Clara mengganti satu set pakaian dan mengikuti supir masuk ke mobil keluarga Sunarya.

Selama perjalanan mobil, Clara mengeluarkan ponselnya, menghubungi Rudy, tapi panggilan dalam kondisi tidak terjawab.

Mobil melaju dengan kecepatan stabil, selain supir, ada seorang sekretaris yang berkacamata duduk di barisan depan.

Sekretaris itu terlihat cerdik, dia sepertinya dapat menebak Clara sedang menelepon Rudy, jadi tersenyum berkata: "Tuan muda Sunarya sedang rapat, seharusnya tidak dapat menjawab panggilanmu."

Clara mengangkat kepala menatap sekretaris itu dan berpikir: Apa maksudnya? Apakah dia sedang memperingatkan dirinya untuk tidak mencari bantuan?

Alis Clara berkerut, dia tidak menahan diri berpikir, apakah keluarga Sunarya sengaja datang menjemputnya ketika Rudy tiada.

Kelihatannya, apa yang menunggunya adalah sebuah pesta Hongmen.

(Pesta Hongmen adalah perjamuan yang diadakan dengan tujuan untuk membunuh seseorang.)